Sinopsis Snowfall Episode 4 - Part 2

Maka Tuan Mo pun mulai memberitahunya tentang kisah tiga bintang luar angkasa yang sebelumnya sudah kita dengar di opening episode satu.

Karena dahsyatnya kekuatan ketiga batu luar angkasa tersebut, ketiga keluarga yang memilikinya sepakat untuk bersembunyi di dunia luar agar tidak menimbulkan kepanikan. Makanya mereka disebut sebagai Tiga Keluarga Dunia Luar.

Bibinya Shen Zhi Heng, Wei Qiu, adalah salah satu dari tiga keluarga tersebut. Awalnya, Wei Qiu adalah wanita yang lembut dan pendiam. Namun sifatnya berubah setelah dia mendapatkan Batu Amber Darah.

Batu Amber Darah itu membuat Wei Qiu memiliki kekuatan yang berbeda dari yang lain. Namun kekuatan ini juga menguras energi tubuhnya sehingga dia membutuhkan asupan darah untuk melanjutkan hidupnya, persis seperti Shen Zhi Heng.

Bisa dibilang, sekarang ini Shen Zhi Heng adalah seorang pasien. Mungkin saja batu itu bisa menyembuhkan Shen Zhi Heng. Namun masalahnya, dia tidak tahu apakah Batu Amber Darah itu sekarang masih ada pada Wei Qiu atau sudah berada di tangan Keluarga Mu.

Keluarga Mu berasal dari sebuah suku di barat daya dan mereka mendapatkan Batu Fantasi yang memberi mereka kekuatan untuk mengendalikan pikiran dan hati orang. Namun akibatnya, batu itu juga membuat mereka kena kutukan. Yaitu semua anggota keluarga mereka tidak akan hidup lebih dari 30 tahun.

Keluarga Mu meyakini bahwa menggabungkan ketiga batu luar angkasa tersebut bisa menyelesaikan masalah kutukan keluarga mereka. Makanya mereka dulu menyerang Wei Qiu untuk mendapatkan Batu Amber Darahnya. Keduanya terluka parah dan pada akhirnya mereka pindah ke dunia luar.

"Jika dengan menggabungkan ketiga batu ini bisa menyelesaikan masalahkutukan, lalu kenapa tiga keluarga ini tidak bekerja sama saja?" tanya Shen Zhi Heng.

"Semua orang memiliki keserakahan. Terlebih lagi, harta karun ini sangat penting. Setiap orang ingin memilikinya. Jadi bekerja sama adalah hal yang sangat sulit."

"Jangan-jangan Tuan Mo adalah bagian dari Tiga Keluarga Dunia Luar ini?"

"Jika kelak kita masih bisa bertemu, kau pasti akan tahu. Sekarang, kau hanya perlu tahu bahwa aku adalah teman dan bukan musuhmu."

"Kalau begitu, terima kasih atas penjelasan Tuan Mo."

"Aku masih punya satu pertanyaan. Kau punya kekuatan hebat, bisa melakukan apa pun yang kau mau. Kenapa kau mau tetap bersabar?"

"Ini adalah jalan yang aku pilih sendiri. Aku hanya percaya satu kalimat dalam hidupku. Terlahir sebagai manusia, maka kau harus belajar menjadi manusia, membantu sesama manusia. Kau juga bisa sama seperti air..."

"Berbuat kebaikan di jurang kepahitan?"

"Tidak ada kekhawatiran."

"Tidak ada kekhawatiran. Tuan Shen, ada banyak jalan dalam hidup ini. Kau memilih jalan yang paling sulit. Kalau begitu, aku berharap, kau jangan khawatir berjalan di masa depan tanpa teman," Tuan Mo lalu menyodorkan secangkir teh padanya dan meyakinkannya dengan penuh arti, "teh ini layak diminum."

Begitu Shen Zhi Heng meminumnya, dia langsung tertidur dan bermimpi bertemu dengan bibinya, Wei Qiu. Dari pertanyaannya saat menanyakan di mana Bibi Wei Qiu dan adiknya berada, sepertinya adiknya yang selama ini dia cari-cari itu adalah anaknya Bibi Wei Qiu.

Lalu kemudian bibinya itu berubah menjadi Tuan Mo yang membawa dua burung gagak hitam putih. Dia memberitahu Shen Zhi Heng bahwa ribuan tahun yang lalu, gagak ini adalah gagak emas berkaki tiga. Namun sekarang burung ini menjadi lambang kesialan bagi semua orang.

"Waktu sedang berubah, hati manusia sedang berubah, tapi burung gagak ini tidak berubah. Melindungi diri sendiri adalah cara terbaik," ucap Tuan Mo sebelum kemudian menghilang, dan Shen Zhi Heng pun terbangun dari tidurnya.

Namun sudah tidak ada siapa-siapa di sana selain si burung gagak emas. Tuan Mo hanya meninggalkan secarik pesan untuknya, memberitahunya bahwa dia memberikan burung gagak emasnya untuk Shen Zhi Heng.

"Burung gagak emas ini tidak berbahaya dan suka mendengar kabar baik. Dia mampu mencari tuannya ke mana pun dan penuh dengan energi spiritual. Mohon rawat gagak emas ini dengan baik."

Jadilah Shen Zhi Heng membawa pulang burung gagak emas itu. Tak lama kemudian saat You Wen datang dan menanyakan masalah si peramal, dia berbohong bahwa dia peramal palsu, lalu menyuruh You Wen untuk memuat berita tentang penyerangan binatang buas penghisap darah lagi dan bahwa korban sudah dibawa ke ruang jenazah dan keluarga korban meminta autopsi.

Dia curiga kalau si binatang buas itu adalah adiknya, Shen Zhi Qian. Makanya dia berniat menerbitkan berita itu dengan harapan Shen Zhi Qian akan melihat berita itu dan pada akhirnya terpancing.

Berita itu langsung jadi topik hangat yang dibicarakan oleh para suster di Rumah Sakit Jici sehingga Wei Lian pada akhirnya mengetahuinya dan langsung khawatir, mengira si binatang buas ini adalah Shen Zhi Heng.

Rencana Shen Zhi Heng berhasil. Malam harinya, seseorang misterius bertopeng menyelinap masuk ke ruang jenazah di klinik forensik untuk mencari mayat korban, tapi malah mendapati Shen Zhi Heng yang menyamar jadi mayat.

Sontak saja kedua orang itu langsung kejar-kejaran keliling kota dengan kekuatan super mereka hingga Shen Zhi Heng berhasil menghadangnya dan mulai menyerangnya. 

Kekuatan mereka setara, namun orang misterius itu dengan cepat mengungguli Shen Zhi Heng, membantingnya cukup jauh dan langsung kabur secepat angin sehingga Shen Zhi Heng kehilangan jejaknya.

Saat Shen Zhi Heng kembali ke klinik forensik, dia malah melihat Situ Wei Lian ada di sana, sedang berdebat dengan sekuriti tempat itu. Wei Lian mengaku bahwa dia datang ke sini karena ditugaskan kepala rumah sakit untuk mengambil laporan autopsi tapi sekuriti keukeuh menolak mengizinkannya masuk. 

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Wei Lian.

"Aku sudah melihatnya."

"Siapa?"

Shen Zhi Heng pun menceritakan tentang rencananya tadi. Dia benar-benar kesal, sudah 100 tahun dia mencari adiknya, genap 100 tahun. Dia yakin kalau orang itu adalah adiknya, dia datang begitu dia memanggilnya (melalui berita koran itu). 

"Dia tahu aku yang memanggilnya, tapi dia tidak mau mengakuiku. Kenapa?"

"Apakah mungkin karena kau menggigit orang tanpa sadar? Aku lihat berita tentang binatang buas yang menggigit orang. Bukankah yang dimaksud itu kau orangnya?"

Shen Zhi Heng menyangkal, "aku menyuruh You Wen untuk menerbitkan berita itu hanya untuk memancingnya keluar."

"Kalau begitu, kau mau balas budi atau balas dendam setelah menemukannya?"

"Apa kau merasa aku terlihat seperti mau balas budi?"

"Ada keuntungan, maka ada kerugian. Lihatlah, sekarang kau memiliki umur panjang. Sedangkan orang biasa hanya bisa hidup berapa lama? Kau harus memikirkan hal baik di dalam setiap kejadian. Jangan berkelahi terus, kau bahkan tidak bisa mengalahkannya."

Hah? Maksudnya? Kenapa Wei Lian berkata seperti itu? Bagaimana Wei Lian bisa tahu kalau dia tidak bisa mengalahkan adiknya? Dulu dia mengalah hanya karena adiknya masih kecil.

Ketakutan dengan amarahnya, Wei Lian buru-buru menjelaskan bahwa dia salah bicara, dia tidak bermaksud seperti itu. Maksudnya tuh, jika Shen Zhi Heng bisa mengalahkannya, maka dia pasti sudah berhasil menangkapnya. Jika tidak, kenapa juga Shen Zhi Heng marah-marah di sini?

"Aku marah karena dia mengenaliku, tapi tidak mau mengakuiku! Dia mungkin sudah lupa, dia dan ibunya adalah penyebab hancurnya Keluarga Shen! Aku bisa jadi seperti ini karena perbuatannya! Dia mungkin lupa, aku yang menyelamatkannya dari api yang hendak membakarnya saat itu. Dia mungkin lupa bahwa sekarang hanya dia satu-satunya keluargaku! Sekarang dia pasti berada di suatu tempat dan melihatku diam-diam. Dia pasti sedang menertawakanku selama bertahun-tahun. Dia ingin melihatku menderita dan hidup dengan penuh kebimbangan di dunia ini!" Shen Zhi Heng begitu murka sehingga dia langsung menghancurkan benda terdekatnya.

Dalam kilas balik masa lalunya, Bibi Wei Qiu dan Shen Zhi Qian waktu itu mau dibakar hidup-hidup oleh nenek mereka, dan Shen Zhi Heng-lah yang menyelamatkan mereka.

Prihatin, Wei Lian berusaha menenangkannya untuk setidaknya melihat sisi positif dari masalah ini. Setidaknya, sekarang dia tahu bahwa adiknya masih hidup. 

Mungkin dia hanya masih belum tahu bagaimana cara menemui Shen Zhi Heng. Selain itu, adiknya kan sudah tahu kalau Shen Zhi Heng ada di sini. Jadi bagaimana kalau Shen Zhi Heng menunggu lebih lama lagi?

"Apakah dia akan menemuiku?"

"Seharusnya... dia akan menemuimu."

Shen Zhi Heng akhirnya pulang setelah menenangkan dirinya dan langsung masuk ke ruang altar untuk menyembahyangi para leluhurnya. Tiba-tiba si pelayan baru alias mata-matanya Li Ying Liang muncul dan berusaha mengintipnya. 

Shen Zhi Heng tentu saja langsung bisa mengetahui kehadirannya. Sontak si mata-mata kabur, tapi Shen Zhi Heng langsung mengejarnya dengan kecepatan kilat yang jelas saja membuat si mata-mata ketakutan.

Untungnya Shen Zhi Heng tidak membunuhnya dan hanya melemparnya keluar. Si mata-mata sontak kabur ke para rekannya yang menunggu di luar sembari meracau bagai orang gila tentang siluman saking takutnya.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments