Li Ying Liang akhirnya menemukan Shen Zhi Heng di lantai atas, menatapnya dengan tajam dan langsung menyapanya duluan sebelum dia sempat memperkenalkan diri.
Li Ying Liang tampak jelas ketakutan, tapi dia berusaha keras menutupinya, "terakhir kali kita bertemu sepertinya setengah bulan yang lalu."
"Kau merindukanku?" sinis Shen Zhi Heng, "aku sakit."
"Sakit apa? Apakah parah?"
"Aku hampir mati."
"Tuan Shen pergi ke rumah sakit apa? Kemampuan dokternya sangat hebat."
"Bukan karena kemampuan doker yang hebat. Namun karena aku beruntung."
"Selamat dari bencana besar, pasti akan beruntung, Tuan Shen. Apakah saya mendapatkan kehormatan untuk bisa makan bersama Tuan Shen."
Shen Zhi Heng langsung setuju sambil terus menampilkan senyuman seramnya. Li Ying Liang pun pura-pura senang, mengklaim bahwa dia selalu mengagumi Shen Zhi Heng dan ingin berteman dengannya.
Akhirnya sekarang Shen Zhi Heng memberinya kesempatan ini, dia merasa sangat terhormat. Bagaimana kalau dia menjamu Shen Zhi Heng di Restoran Dongya? Tempatnya tenang dan sepi. Bagaimana kalau besok?
Shen Zhi Heng setuju, tapi... sebelum Li Ying Liang pergi, Shen Zhi Heng terlebih dulu memberitahu Li Ying Liang untuk pulang dan beristirahat dengan baik, karena besok malam adalah hari besar untuknya. Mungkin Li Ying Liang tidak akan bisa tidur malam ini.
Hmm, kedengarannya biasa saja, tapi jelas terkandung ancaman dalam kata-katanya tersebut. Li Ying Liang jelas ketakutan, tapi dia berusaha keras menyembunyikannya dalam senyum canggungnya dan bergegas pergi.
Ada orang lain yang menemani Nona Kedua Jin Jing Xue berdansa, Dokter Situ Wei Lian. Dia benar-benar pedansa handal, Nona Kedua Jin pun jadi senang dan kagum padanya. Mereka bahkan langsung setuju untuk menjadi teman mulai sekarang.
Wei Lian sontak kaget begitu mendengar Shen Zhi Heng bertemu dengan Li Ying Liang tadi. Bisa-bisanya dia bertemu, bahkan bikin janji makan bersama dengan orang yang mau membunuhnya.
Shen Zhi Heng santai. Kalau Li Ying Liang ingin membunuhnya, maka dia juga akan membunuh Li Ying Liang. Kalau Li Ying Liang ingin bicara dengannya, dia juga bisa berbicara dengan Li Ying Liang.
"Jadi, dia membunuhmu satu kali, kau juga akan membunuhnya satu kali?" tanya Wei Lian.
"Apakah itu keterlaluan?"
"Tidak."
"Kau berdansa dengan cukup baik."
Wah! Wei Lian langsung semangat, jadi Shen Zhi Heng melihatnya berdansa? Dia pikir Shen Zhi Heng tidak peduli padanya. Tadi dia dan Jin Jing Xue awalnya cuma ngobrol-ngobrol doang, lalu mereka berdansa bersama beberapa lagu.
Apakah semua kejadian tadi hanya kebetulan?... Oh, tentu tidak. Shen Zhi Heng-lah yang merencanakan segala hal di pesta dansa tadi, dan Wei Lian hanya membantunya. Dan sekarang dia harus mengeluarkan cek yang jumlahnya cukup besar untuk Wei Lian atas semua bantuannya.
Li Ying Liang begitu ketakutan dengan ancaman halus Shen Zhi Heng sehingga begitu dia sampai rumah, dia langsung mengunci pintunya rapat-rapat, takut didatangi dan dibunuh Shen Zhi Heng malam ini. Dia bahkan terlalu takut tidur di kasurnya sendiri dan bersembunyi di kamar mandi hingga ketiduran dengan kedua tangan memegang pistol.
Keesokan harinya, Kediaman Shen ramai oleh para pekerja yang membersihkan seluruh rumah. Pengurus Wang memberitahu seorang pekerja baru bahwa walaupun Tuan Shen tidak akan mempekerjakan mereka secara permanen, tapi Tuan Shen benar-benar majikan yang baik dan murah hati.
Jika mereka bekerja dengan baik, maka Tuan Shen akan memberi mereka gaji satu hari yang setara dengan gaji satu bulan pekerja lain. Barang-barang di rumah ini tidak banyak, tapi semuanya adalah barang-barang antik yang sangat berharga.
Hanya saja ada beberapa aturan yang wajib ditaati di sini. Yaitu semua pekerja sudah harus keluar rumah sebelum petang. Dan juga, ruang kerja Tuan Shen tidak boleh dimasuki karena ada pekerja khusus lain yang membersihkannya. Dan yang paling penting, dia tidak boleh masuk ke ruangan terkunci.
Berita koran hari ini membuat Shen Zhi Heng jadi khawatir karena berita itu tentang adanya binatang buas yang menyerang banyak orang.
Dia langsung memanggil You Wen, pegawai surat kabarnya untuk memberitahunya info lebih detil. Sebulan ini sudah terjadi dua penyerangan, kejadiannya di gunung batu di pinggir kota, dan yang diserang semuanya adalah para pendaki gunung.
Polisi sudah berusaha mencari di sekitar gunung, tapi belum menemukan apa pun. Namun setelah berita tentang binatang buas ini terbit, sepertinya binatang buas ini mendadak menghilang begitu saja. Makanya sekarang kasus ini jadi tidak terpecahkan.
Karena itulah, polisi pun menyerah dan tidak merasa perlu melanjutkan pencarian supaya tidak menimbulkan kepanikan besar di masyarakat. Namun You Wen yakin bahwa kasus ini sebenarnya bisa diselesaikan, hanya saja para polisi tidak mau pergi mencarinya. Semua korban mati kehabisan darah.
Awalnya ada satu yang selamat, tapi itu pun kondisinya memprihatinkan dan dia terus meracau tentang hal yang tidak masuk akal, dan pada akhirnya dia juga mati.
"Apa yang dia katakan?" tanya Shen Zhi Heng.
"Dia terus berteriak minta tolong. Dia juga bilang ada hantu yang ingin memakannya."
You Wen sempat memotret sesuatu di TKP dan curiga bahwa binatang buaas itu adalah harimau kumbang. Mungkin mereka kelaparan di musim dingin dan keluar untuk menyerang manusia. Tapi... mungkin juga tidak. Karena jika benar harimau kumbang, maka mayatnya tidak mungkin utuh.
Semua ciri-ciri si binatang buas ini sontak membuat Shen Zhi Heng jadi semakin cemas karena dia jadi mencurigai seseorang. Jika kecurigaannya benar, maka dia harus memikirkan cara untuk menghentikannya. Dia tidak boleh membiarkannya melukai orang yang tidak bersalah.
Karena itulah, dia kemudian menyuruh You Wen untuk menerbitkan beberapa artikel berita ini lagi untuk memperingatkan orang-orang agar mereka tidak terlalu sering keluar rumah, terutama ke tempat-tempat sepi.
Pada saat yang bersamaan, Mi Lan juga mendengar berita yang sama di radio. Bibi Zhang datang tak lama kemudian membawakan beberapa pakaian musim dingin kiriman Tuan Mi. Baju-bajunya cantik dan hangat, walaupun sekarang fokus Tuan Mi lebih banyak ke putra barunya, tapi dia tetap perhatian pada Mi Lan.
Namun tiba-tiba Nyonya Mi muncul dan langsung ngamuk-ngamuk cuma gara-gara Mi Lan merawat bunga. Dia curiga bahwa bunga Camelia di pot itu adalah pemberian si Istri ke-8.
Pikiran itu membuatnya semakin gila dan murka hingga dia langsung menghancurkan pot bunga itu dan menghajar Mi Lan lagi. Namun apa yang dilakukan Nyonya Mi terhadap bunga Camelia itu, sontak membuat Mi Lan tidak tinggal diam, dia akhirnya berani melawan sebisanya, mengayunkan tongkatnya secara membabi buta hingga sukses membuat Nyonya Mi ketakutan.
Namun gara-gara itu, Nyonya Mi jadi semakin murka dan memerintahkan para pelayan untuk mengurung Mi Lan di kamarnya dan tidak boleh diberi makan dan minum. Busyet!
Mi Lan panik meraba-raba lantai mencari tanamannya dan sontak memeluknya erat begitu menemukannya dengan berlinang air mata. Frustasi, dia akhirnya memutuskan untuk menggunting rambut panjangnya jadi potongan rambut cowok.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam