Selama beberapa hari berikutnya, Mi Lan terus menunggu di jendelanya dengan penuh harap... hingga sepuluh hari kemudian, satu Bunga Camelia mekar dengan indah.
Shen Zhi Heng sudah pulih sepenuhnya, bahkan bekas luka peluruh di dahinya pun hilang tak berbekas. Selama itu dia tinggal di rumahnya Situ Wei Lian yang merawat dan melayaninya dengan baik.
Tapi nggak gratis loh ya, Situ Wei Lian tetap menuntut bayaran tinggi atas jasa-jasanya. Tentu saja Shen Zhi Heng juga tahu diri dan berjanji akan memberinya cek begitu dia pulang nanti.
Namun berapa jumlah yang akan dia kasihkan ke Wei Lian, itu belum pasti, lihat suasana hatinya nanti. Tapi dia tidak puas kepangan rambutnya Wei Lian, jadi potong 500.
"Aku ini paling takut membuat kesalahan, terutama kali ini. Aku lebih tidak bisa membiarkan orang lain tahu bahwa aku baru berhasil selamat dari kematian."
"Kenapa memangnya kalau mereka tahu? Kau bukannya mati sungguhan."
"Berhasil selamat dari kematian, pada akhirnya adalah hal memalukan. Sebaiknya aku tetap bermartabat sampai akhir."
Setelah beberapa hari menunggu sampai bosan, para anak buahnya Li Ying Liang yang mengawasi Kediaman Shen akhirnya mendapatkan hasil juga saat mereka melihat Shen Zhi Heng pulang bersama Situ Wei Lian yang jelas saja membuat mereka kaget.
Mereka berusaha menyembunyikan diri mereka di balik tembok, tapi tentu saja Shen Zhi Heng dan Wei Lian tahu mereka ada di sana.
"Li Ying Liang tahu bahwa kau muncul dalam keadaan sehat, mungkinkah dia akan terkejut sampai mati?"
"Biarkan dia mati terkejut."
Namun sepertinya sekarang Shen Zhi Heng tidak bisa makan makanan biasa lagi. Makan daging sepotong saja dia langsung muntah, minum wine seteguk juga dia langsung muntah.
Dari percakapan mereka, ternyata Wei Lian dan Shen Zhi Heng baru saling mengenal selama tiga tahun. Namun baru kali ini Wei Lian melihat Shen Zhi Heng terluka begitu parah sampai jadi seperti ini, takutnya ini akan menyebabkan gejala sisa yang sangat serius.
Sekarang saja Shen Zhi Heng tidak bisa lagi mengonsumsi makanan biasa. Takutnya ke depannya dia hanya bisa mengisap darah sebagai makanan utama dan satu-satunya, dan mungkin keinginan itu semakin lama akan semakin menguat.
Shen Zhi Heng jelas khawatir mendengarnya, "berapa lama akan menjadi seperti itu?"
"Tidak tahu. Mungkin besok, mungkin juga beberapa tahun lagi. Namun jika kau terus menolak keinginan terhadap darah seperti ini, akhir tersebut pasti tidak bisa dielakkan."
"Kelihatannya aku harus segera menemukan dia."
"Adikmu? Orang yang membuatmu jadi seperti ini?" tanya Wei Lian, dan Shen Zhi Heng membenarkannya. (Hah? Adiknya yang bikin dia jadi seperti ini?)
Wei Lian penasaran, jika suatu hari nanti Shen Zhi Heng benar-benar menemukan adiknya, apa yang akan Shen Zhi Heng lakukan?
"Tentu saja aku tidak bisa melakukan apa pun. Namun, aku harus memahami alasanku bisa berubah menjadi seperti sekarang ini."
"Aku mengerti. Obsesimu adalah adikmu. Namun, apakah kau sungguh tidak membencinya? Berdasarkan ucapanmu, dia berhubungan dengan pembantaian keluargamu."
"Ini adalah obsesi ratusan tahun. Namun aku harus menemukannya dulu, baru bisa ada sebuah penjelasan."
Pastinya sekarang Li Ying Liang sudah tahu kalau Shen Zhi Heng tidak mati. Li Gui Sheng jelas bingung dan tidak percaya, dia sendiri yang membunuh Zhi Heng malam itu, melindasnya berulang kali dan menembaknya hingga hampir semua bagian tubuh Shen Zhi Heng berlubang. Tidak mungkin banget Shen Zhi Heng tidak mati.
PLAK! Li Ying Liang sontak menamparnya dengan kesal, "dia sudah kembali ke Kediaman Shen dengan terang-terangan! Kau bilang padaku kalau dia sudah mati?!"
"Ketua, aku, Li Gui Sheng, menjamin dengan nyawaku, jika Shen Zhi Heng tidak mati, aku yang akan mati. Kau tembak saja aku!"
Untungnya Li Ying Liang masih punya hati pada anak buahnya itu, makanya dia tidak membunuhnya. Dia tahu Li Gui Sheng tidak mungkin membohonginya, tapi masalahnya, anggota mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa Shen Zhi Heng masih hidup. Li Gui Sheng masih tak percaya, meyakini bahwa itu mungkin tubuh pengganti dan bukan Shen Zhi Heng yang asli.
Tepat saat itu juga, telepon berbunyi, dari Nona Kedua yang mencari Li Ying Liang untuk memintanya menemaninya menghadiri acara dansa nanti malam.
Li Ying langsung menolak dengan sopan, dia tidak bisa dansa dan tidak terlalu cocok berdansa juga, dan menyarankan Nona Kedua untuk mencari tuan muda kaya saja untuk menemaninya.
Nona Kedua langsung kesal mendengarnya, tidak terima Li Ying Liang menolaknya. Li Ying Liang buru-buru menyangkal, dia tidak bermaksud begitu. Bagaimana kalau dia jadi supirnya Nona Kedua saja?
"Kau memang tidak bersedia menemaniku!" kesal Nona Kedua, "apa saja yang kau lakukan dengan Chi Shan Ying? Aku akan bertanya padanya!"
Ancaman itu sukses membuat Li Ying Liang mau mengalah, dia akan menuruti perintah Nona Kedua. Nona Kedua pun senang, sampai jumpa nanti malam jam 7, jangan lupa pakai jas.
Karena itulah, dia menugasi Li Gui Sheng untuk pergi ke Kediaman Shen nanti malam untuk menyelidiki apakah Shen Zhi Heng ada berada di sana itu asli atau palsu, dan pastikan jangan sampai Pengawas Chi mengetahui masalah ini. Jika Pengawas Chi sampai tahu, nyawa mereka berdua yang tidak akan selamat.
Nona Kedua sama sekali tak peduli biarpun Li Ying Liang tidak ikhlas menemaninya dan pura-pura memujinya. Semakin Li Ying Liang tidak menginginkannya, semakin dia ingin memaksa Li Ying Liang untuk menemaninya berdansa sepanjang malam.
Namun yang tidak Li Ying Liang sangka-sangka, di tempat inilah dia justru melihat Shen Zhi Heng sedang bercengkerama dengan para tamu dalam keadaan hidup dan sehat walafiat.
Dia langsung ingin mendekatinya, tapi musik mendadak berbunyi dan Nona Kedua langsung menyeretnya ke lantai dansa dan memaksanya berdansa dengannya.
Dia jadi tidak fokus sepanjang dansa, bahkan sampai menginjak kaki Nona Kedua berulang kali gara-gara matanya ke mana-mana. Lama-lama Li Ying Liang tidak tahan lagi dan langsung kabur dengan alasan mau ke toilet padahal dia pergi mencari Shen Zhi Heng... hingga akhirnya dia menemukan Shen Zhi Heng menatapnya dari seberang sebelum kemudian berjalan pergi seolah mengundang Li Ying Liang untuk mengejarnya.
Bersambung ke episode 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam