Dalam Sejarah Sembilan Wilayah Taiping tertulis bahwa pada tahun ke-970 masa pemerintahan Chao Li, bintang terbang luar angkasa (meteor) masuk ke bumi dan terbagi menjadi tiga bagian, terjatuh di barat daya dan terbagi kepada tiga keluarga. Ketiga pecahan batu meteor itu dapat memberikan kekuatan supernatural bagi pemiliknya masing-masing, tapi ada serangan baliknya.
Keluarga Wei mendapatkan Batu Amber Darah yang bisa membuat mereka memiliki kekuatan dan kecepatan super. Namun jika mereka kehilangan batu tersebut, maka mereka akan mati.
Keluarga Mu mendapatkan Batu Fantasi yang mampu membuat mereka mengendalikan pikiran orang lain, tapi juga bisa membuat diri mereka sendiri mudah kehilangan akal.
Keluarga Mo mendapatkan Batu Xuanyang. Batu ini bisa membuat mereka mendapatkan kekuatan terhebat, tapi mereka harus bekerja keras untuk mendapatkannya.
Jika ketiga batu ini bersatu, maka serangan balik bisa diimbangi. Makanya selama lebih dari seribu tahun lamanya, ketiga keluarga ini selalu berkonflik satu sama lain demi memperebutkan batu-batu ajaib tersebut.
Shen Zhi Heng bercerita bahwa saat Keluarga Shen dibantai, dia mulai menderita semacam penyakit aneh yang mengharuskannya untuk minum darah untuk bisa bertahan hidup.
Demi melindunginya, neneknya membawanya berpindah-pindah dan bersembunyi ke banyak tempat. Nenek mencuri darah ayam agar dia bisa bertahan hidup.
Sepanjang perjalanannya, dia telah melihat banyak tempat dan sudah terbiasa melihat perpisahan serta kematian. Seiring waktu, keinginan dalam hatinya pun semakin berkurang.
Sekarang, satu-satunya keinginannya hanyalah menemukan orang yang menjadikannya seperti ini, dan menemukan adiknya, Shen Zhi Qian.
"Waktu bagaikan aliran sungai, teman dekat semakin sedikit. Sedangkan aku berjalan sendirian selama ratusan tahun tanpa kerabat dan pencapaian."
Malam ini ada pesta di Kediaman Mi. Berbagai pengusaha dan konglomerat berbagai sektor diundang. Namun saat para tamu di lantai bawah sedang berpesta ria, anggota keluarga ini justru sedang berselisih di lantai atas.
Putri Keluarga Mi adalah seorang gadis buta yang sangat menderita di tangan keluarganya sendiri, wajahnya tampak penuh lebam dan luka yang masih baru.
Karena dia buta, makanya indera lainnya lebih tajam, terutama indera pendengaran. Duduk sendirian sembari memeluk bonekanya dengan sedih di kamarnya, dia bisa mendengar keributan orang tuanya di kamar seberang.
Ayahnya punya banyak istri lain yang salah satunya dia bawa pulang sekarang karena ternyata pesta ini adalah pesta perayaan satu tahun kelahiran putranya dari istrinya yang ke-8.
Nyonya Mi tidak terima. Namun Tuan Mi sama sekali tidak peduli, apalagi ini adalah putranya satu-satunya yang dia dapatkan dengan susah payah. Anak ini nantinya lebih bisa diandalkan sebagai penerus keluarga daripada Mi Lan yang buta.
Salah satu tamu yang hadir adalah Shen Zhi Heng yang kedatangannya langsung disambut hangat para tamu konglomerat lainnya. Obrolan mereka juga didengar oleh telinga tajam Mi Lan dari kamarnya.
Dari sinilah dia mengetahui bahwa yang datang itu adalah Shen Zhi Heng, Ketua Surat Kabar Harian Haidong dan sangat dikagumi di Haidong berkat keberaniannya mengecam kekejaman Chi Shan Ying. Chi Shan Ying sebenarnya adalah pengawas tentara Haidong, tapi dia terkenal sangat kejam dan selalu menindas rakyat.
Mi Lan pernah dengar bahwa kabar bahwa Shen Zhi Heng punya hobi aneh. Yaitu, menyirami bunga dengan darah. Apakah kabar itu benar?
Selain dia, Mi Lan juga mendengar kedatangan tamu lain. Seorang pria yang berniat mendekati Shen Zhi Heng. Dia mendengar pria itu sedang melatih dialognya, dia akan memperkenalkan dirinya pada Shen Zhi Heng sebagai Li Ying Liang, Ketua Komite Konstruksi Ekonomi.
Namun dia sebenarnya punya tujuan lain untuk mendekati Sen Zhi Heng, atasannya ingin dia membunuh Shen Zhi Heng, sepertinya karena Shen Zhi Heng sering menyenggol mereka melalui berita di surat kabarnya. Namun jika Shen Zhi Heng bersedia bekerja sama dengan mereka, maka segalanya bisa diselesaikan dengan baik-baik.
Tapi tidak mudah bagi Li Ying Liang untuk mendekati Shen Zhi Heng, dia bahkan tidak bisa duduk semeja dengannya. Parahnya lagi, saat dia berjalan ke mejanya yang berada paling belakang, dia malah mendengar yang lain menggosipkannya.
Dari gosipan mereka, ternyata dia adalah anak buahnya Chi Shan Ying, pantesan dia berniat membunuh Shen Zhi Heng. Kabarnya, berkat Chi Shang Ying-lah Li Ying Liang bisa naik jabatan menjadi ketua komite dengan cepat.
Namun tiba-tiba saja ditengah hirup pikuk pertunjukkan opera, semua tamu malah mendengar suara-suara pertengkaran hebat Tuan dan Nyonya rumah ini. Tapi semua orang tampak biasa-biasa saja dengan hal ini, cuma canggung dan kaget sebentar dan petunjukkan pun kembali berlanjut. Mungkin mereka sudah tahu dan sudah terbiasa dengan ini.
Namun tak lama kemudian, Tuan Mi turun menemui para tamu bersama dengan Istri ke-8 yang membawa bayi mereka untuk diperkenalkan pada para tamu sebagai calon pewaris bisnis Keluarga Mi. Wajahnya terluka, jelas bekas cakaran istri pertamanya, tapi dia berbohong kalau dia dicakar kucing liar. Tapi tentu saja, siapa juga yang percaya.
Shen Zhi Heng juga memiliki pendengaran yang sama tajamnya dengan Mi Lan. Makanya dia bisa mendengar Nyonya Mi sekarang ini sedang melampiaskan amarahnya dengan cara menyiksa putrinya sendiri yang buta dengan kejam, mengamuk dan menyalahkannya sebagai pembawa sial dan beban.
Dari kejauhan, Li Ying Liang melihat Shen Zhi Heng mengayunkan cerutunya. Dia langsung sigap mendekat dan menyalakan korek untuknya, tapi tiba-tiba saja Shen Zhi Heng beranjak bangkit dan berjalan pergi sebelum api itu sempat menyentuh cerutunya. Pastinya, ini semakin mempermalukan Li Ying Liang.
Di luar, Shen Zhi Heng bisa mendengar penyiksaan Mi Lan dengan lebih jelas. Dia kemudian menyalakan cerutunya, lalu melemparkan korek apinya dengan kekuatan supernya sehingga korek api itu melesat dan menusuk telapak tangan Nyonya Mi, otomatis mencegahnya menyiksa Mi Lan lebih jauh.
Mi Lan pun selamat walaupun sekarang dia memiliki luka yang jauh lebih banyak. Pun begitu, tidak ada satu pun yang memedulikannya karena para pelayan lebih mementingkan Nyonya Mi.
Pantang menyerah, Li Ying Liang terus berusaha mendekati Shen Zhi Heng dan memperkenalkan dirinya. Namun lagi-lagi, Shen Zhi Heng langsung pergi mengabaikannya sebelum dia selesai bicara.
Kali ini Li Ying Liang benar-benar marah dibuatnya. Makanya dia kemudian memberi isyarat pada para rekannya yang menunggu di luar untuk menghabisi Shen Zhi Heng.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam