Sinopsis White Cat Legend Episode 25 - Part 1

Benda yang Hong temukan di kaki merpati itu adalah sebuah surat pendek, tapi suratnya dalam bahasa asing. Untungnya, Hong sebelumnya mengenal seorang pelanggan pedagang asing yang mengajarinya bahasa tersebut (Sambil menggodai Alibaba. Pfft! Alibaba-kah yang dia maksud?).


Makanya dia bisa sedikit membacanya, tulisannya 'Barang si Belalang' disimpan di gudang'. Tapi karena Hong takut, jadinya dia mengikat kembali surat itu ke kaki si merpati dan membuang merpati itu ke bawah. Setelah beberapa lama, dia mencoba mengeceknya tapi merpati itu sudah menghilang.


Bagian anehnya adalah setelah kejadian itu, dia kedatangan seorang pejabat yang memakai pakaian Mahkamah Agung dan menanyakan masalah merpati itu padanya.

Dia tidak melihat wajahnya dengan jelas karena jenggot orang itu sangat banyak. Lalu setelah menanyakan masalah merpati, orang itu memintanya untuk merahasiakannya dan memberinya sebongkah perak.

Lalu saat dia mengantarkan orang itu ke depan pintu, kebetulan datang dua orang pejabat lain. Namun begitu melihat kedua pejabat itu, si pejabat jenggotan ini malah langsung menghindar.
 
 
Jelas sikapnya itu sangat aneh, seperti pencuri yang bertemu dengan pejabat. Makanya dia langsung curiga dan tanya apakah dia benar-benar dari Mahkamah Agung. Tapi orangnya malah langsung kabur. Dia khawatir kalau orang itu sebenarnya penjahat, makanya dia melaporkan masalah ini.

Shangguan Qin langsung sadar kalau surat itu pastilah berhubungan dengan benda yang disembunyikan Lu Cheng Huang. Nama julukan Lu Cheng Huang sebelum dia jadi kaya raya kan Lu si Belalang. Kalau begitu, yang harus mereka lakukan sekarang adalah menemukan orang yang menyamar jadi petugas MA tersebut dan orang yang memelihara merpati. 
 
 
Tak sengaja saat mereka membahas masalah merpati sambil jalan, seorang pedagang mendengarnya dan langsung memberitahu mereka bahwa rumah di depan itu memelihara merpati. Shangguan Qin langsung saja membuka pintunya tapi tidak ada siapa-siapa di sana, bahkan merpatinya pun sudah tidak ada.

Namun tak lama kemudian, tiba-tiba ada satu ekor merpati hinggap di kandang atas dan ada tabung surat yang terikat di kakinya.Alibaba mencoba memancingnya turun, tapi merpati itu langsung terbang lagi. Sontak saja Shangguan Qin langsung mengambil kuda dan membonceng Alibaba untuk mengejar merpati itu.

Merpati seperti ini biasanya makan dan tidur di dua tempat. Jika bisa mengikutinya, mereka pasti bisa menemukan pengirim surat yang satunya.
 
 
Mereka membuntuti merpati itu sampai ke dalam hutan hingga burung itu berakhir hingga di kamp orang asing, sepertinya pendatang ilegal, makanya tinggal di alam liar.

Kelompok orang asing menuntut uang banyak untuk melihat merpati itu. Alibaba bersedia memberi mereka uang, tapi Shangguan Qin tidak sabaran dan nekat mendorong mereka yang sontak saja membuat mereka berani melawannya.

Saat Shangguan Qin sedang tidak melihat, Alibaba tiba-tiba mengeluarkan sebuah perhiasan yang sontak membuat geng orang asing itu ketakutan dan langsung berlutut padanya. 

Mereka bahkan langsung menampari diri mereka sendiri saat Alibaba memberi mereka perintah dalam bahasa mereka dan langsung menurut pergi saat Alibaba mengusir mereka. Oh? Apakah Alibaba sebenarnya punya identitas rahasia? Siapakah dia yang sebenarnya sampai-sampai dia ditakuti oleh para orang asing itu?
 

Mereka akhirnya bisa melihat surat yang terikat di kaki si merpati, lagi-lagi, dalam bahasa asing. Namun setelah membacanya, Alibaba malah canggung dan gugup yang jelas saja membuat Shangguan Qin jadi curiga. Apa sebenarnya sedang diselidiki Aula Mingjing?
 

Yang lain juga sibuk dengan penyelidikan masing-masing. Cui Bei sibuk membaca setumpuk dokumen lama, sedangkan Wang Qi dan Sun Bao pergi ke area Pengawal kerajaan. Wang Qi memperhatikan ada satu warung bakpao di depan gedung Pengawal Kerajaan. 

Jelas dia merasa keberadaan warung bakpao itu tidak biasa karena biasanya pedagang tidak akan diizinkan membuka warung di depan kantor pemerintahan kecuali Tahun Baru Imlek.

Tapi Wang Qi juga yakin kalau pemilik warung itu bukan mata-mata. Dilihat dari situasi warungnya dan kemampuannya, jelas kalau pemilik warung bakpao itu sudah lama melakukan bisnisnya ini. Jadi bisa disimpulkan kalau pemilik warungnya tidak mencurigakan.

Namun tadi Wang Qi memperhatikan beberapa pelanggan tampaknya adalah anggota pengawal kerajaan dan mereka bersikap sangat sopan pada si pemilik warung. Sejak kapan Pengawal Kerajaan bersikap sangat sopan pada pemilik warung kecil?

Dari sinilah Wang Qi menyimpulkan bahwa si pemilik warung pastilah bukan orang biasa. Mungkin dia dekat dengan petinggi Pengawal Kerajaan, tapi tidak mungkin Jenderal Qiu, dia tidak mungkin melakukan hal semacam ini. Jadi kemungkinan besar adalah Lai Zhong Shu. Wang Qi punya ide untuk memanfaatkan warung bakpao itu.
 
 

Tak lama kemudian, dia menyamar dan sengaja bikin perkara saat ada seorang pengawal kerajaan sedang membeli bakpao. Itu berhasil membuat si pengawal kerajaan memanggil Lai Zhong Shu keluar untuk menangani masalah ini.
 
 
Lai Zhong Shu yang saat itu baru saja menulis sesuatu yang sepertinya cukup penting dan memasukkannya ke sebuah tabung, sebenarnya punya bad feeling dan tidak enak untuk meninggalkan dokumen yang baru saja ditulisnya itu dan langsung kembali masuk ke kantornya untuk mengecek tabung surat itu.

Namun berhubung tidak tampak ada yang aneh dan tabung suratnya juga masih terikat rapat, akhirnya dia pergi juga. Padahal sebenarnya Sun Bao ada di sana, di atas langit-langit ruang kantor itu sambil menggigit dokumen yang barusan dia curi.
 


Setelah beberapa lama membaca puluhan dokumen lama yang penuh debu sampai mukanya coreng moreng, Cui Bei akhirnya menemukan satu informasi penting. Lima tahun yang lalu, ada seorang pengurus bernama Wu Yi Ren yang bekerja di Mahkamah Agung lima tahun yang lalu.

Dia adalah bawahannya mendiang Hakim Agung di Aula Mingjing. Namun sejak awal tidak ada seorang pun yang tahu siapa sebenarnya orang ini. Lalu kemudian orang ini membunuh orang, dijatuhi hukuman mati dan masuk penjara terpidana mati bersama dengan Du Zi Xu.
 

Alibaba mendadak kembali sendirian saat itu (Shangguan Qin ditinggal sendirian) dan langsung memberitahu yang lain tentang orang yang menyamar jadi pejabat Mahkamah Agung, dan sepertinya bukan cuma satu orang, melainkan dua orang.

Namun bahkan sebelum mereka sempat melanjutkan percakapan ini lebih jauh, Lai Zhong Shu mendadak muncul dengan wajah liciknya.
 
 

Li Bing dan Chen Shi menemukan bangkai kapal Taixing di sekitar dermaga. Dengan menggunakan kekuatan mata kucingnya, Li Bing bisa tahu bahwa seseorang pernah tinggal di bagian gudang kapal.

Yang paling menarik perhatian adalah sebuah peti besar yang dirantai dengan satu set kunci yang unik dan sangat rumit. Ah, kuncinya sama persis dengan yang Li Bing temukan di mejanya Jenderal Qiu. Jelas saja jenis kunci rumit itu membuat Li Bing jadi sangat penasaran akan isi peti itu. 
 
 
Namun mendadak muncul asap dan pintu gudang menutup. Wah! Sepertinya ada orang yang mau menjebak mereka. Li Bing pun bergerak cepat menggunakan kekuatan supernya untuk membuka kunci super rumit itu, dan dia berhasil. Begitu peti itu terbuka, Li Bing langsung masuk ke dalamnya dan... tercebur ke air laut. Ah! Ternyata itu pintu masuk ke laut.

Chen Shi yang panik, langsung ikutan nyebur, dan saat itulah, seseorang misterius mendadak muncul dan kembali mengambil kunci peti. Di dalam air, Li Bing dan Chen Shi melihat ada errr... mayat? Namun saat mereka mendekat, ternyata itu patung kayu berbentuk orang.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments