Sinopsis The Princess Royal Episode 7

Qin Lin sebenarnya adalah Kakaknya Qin Zhen Zhen, seorang jenderal perang yang sangat hebat dan pemberani, pernah memimpin 800 kavaleri dan membunuh 3.000 musuh, tapi sekarang dia hidup mengasingkan diri di gunung terpencil.


Di kehidupan sebelumnya, Qin Lin juga maju ke garis depan untuk membantu Li Chuan melemahkan kekuatan Keluarga Yang. Setelah itu, Qin Zhen Zhen dipilih menjadi Selir Agung untuk Li Chuan. Li Rong benar-benar khawatir jika sampai adiknya bertemu dan pada akhirnya akan jatuh cinta lagi pada Qin Zhen Zhen. 

Makanya dia penasaran apakah Wen Xuan masih akan membiarkan Qin Zhen Zhen masuk istana di kehidupan baru ini? Bukankah alasan Wen Xuan tidak mengajak Li Chuan karena dia tidak ingin Li Chuan dan Qin Zhen Zhen bertemu lagi? Bagus sekali, Wen Xuan seharusnya menggenggam kesempatan ini untuk mempertahankan Qin Zhen Zhen di sisinya.

"Bisakah ke depannya, kau jangan bercanda seperti ini lagi?" protes Wen Xuan.

Tapi memang sih, dia diam-diam berharap bisa mengubah situasi demi mencegah terjadinya banyak hal yang pernah terjadi di kehidupan sebelumnya.

Sayangnya yang keluar menemui mereka hanya Cui Qing He, sahabatnya Qin Lin. Dia sama sekali tidak mengundang mereka masuk dan hanya menerima surat kunjungan yang Wen Xuan berikan padanya, dan memberitahu bahwa sekalipun Putra Mahkota sendiri yang datang, belum tentu Qin Lin bakalan mau menemuinya.

Li Rong tak mempermasalahkannya. Wajar kok bila seseorang yang berbakat keras kepala, apalagi jika dia berbakat sekaligus tampan. Pfft! Wen Xuan sontak melirik Li Rong dengan cemburu.

Akan tetapi saat mengantarkan Wen Xuan pulang malam harinya, ternyata dia sudah ditunggu oleh orang-orang dari Kementerian Hukum yang datang untuk menangkapnya sebagai tersangka atas pembunuhan Touba Yan. 

Saksi mata menuduh Wen Xuan-lah pelakunya. Lah, Wen Xuan dan Li Rong saja kaget mendengar Touba Yan sudah mati. Dan berhubung Wen Xuan memang tidak bersalah, dia sama sekali tidak keberatan untuk diinterogasi.

Tapi Li Rong khawatir akan keselamatannya, takutnya Wen Xuan akan dipaksa untuk mengaku sebagai pelaku, makanya terlebih dulu dia menegaskan pada petugas bahwa Wen Xuan adalah orangnya dan mungkin akan terus menjadi orangnya ke depannya. Jadi dia akan rutin mengunjungi Wen Xuan setiap hari di penjara.

Si petugas mengerti dan meyakinkan Li Rong bahwa mereka hanya akan menjalani prosedur, Wen Xuan pasti akan baik-baik saja dan berjanji untuk memberikan sel yang cocok untuk Wen Xuan.

Setelah itu, Li Rong mengirim pesan ke adiknya, menyuruhnya untuk pergi menemui Qin Lin sendiri besok. Li Rong mengunjungi Wen Xuan keesokan harinya dan memberitahu bahwa beberapa hari lagi, dia sendiri juga akan masuk penjara dan menemani Wen Xuan di sini.

Tentu saja dia sudah menduga bahwa Keluarga Yang pasti sudah punya rencana lanjutan setelah memfitnah Wen Xuan. Makanya Li Rong juga akan memenjarakan dirinya sendiri. Jika tidak, rencana mereka bisa ketahuan.

Mereka bisa keluar dari penjara setelah Li Chuan pergi ke garis depan di perbatasan dan membantu Xiao Su menstabilkan perbatasan.

Atas bantuan Rong Qing, Li Rong bisa memeriksa buku akun di Kementerian Militer. Dia agak canggung sebenarnya, apalagi Su Rong Qing terus menerus menatapnya.

Li Rong mencoba menanyainya tentang pertemuan mereka di kediamannya Touba Yan yang sangat kebetulan malam itu, tapi Rong Qing dengan mulus menghindari menjawab yang sebenarnya dan cuma mengklaim bahwa pertemuan mereka bukan sekedar kebetulan.

Li Rong benar-benar canggung dibuatnya, apalagi saat tiba-tiba dia teringat bahwa Rong Qing-lah yang membunuhnya di kehidupan sebelumnya. Makanya dia langsung menarik batas dengan memperingatkan Rong Qing agar sebaiknya dia menghindari keterlibatan dalam perselisihan istana.

Rong Qing tak menjawabnya, malah terus menatapnya dengan penuh cinta lalu diam-diam melukisnya dan menyimpan lukisan itu untuk dirinya sendiri.

Suatu malam, Touba Yan ternyata masih hidup dan sekarang hendak melarikan diri, tapi berhasil dihadang dan ditangkap oleh para anak buahnya Li Rong.

Li Rong memintanya untuk menjadi saksi karena bukti buku kas saja tidak cukup. Tapi Li Rong juga bisa menebak kalau Touba Yan takut dirinya akan diburu oleh para keluarga bangsawan lainnya jika dia melawan Keluarga Yan.

Karena itulah, Li Rong sudah menyelidiki segala hal tentang Touba Yan dan keluarganya dan sekarang dia memanfaatkan itu untuk mengancam Touba Yan untuk memihaknya.

Kaisar menerima kabar bahwa Xiao Su di perbatasan sudah berhasil merebut hak militer Keluarga Yang, tapi para bawahan menolak bekerja sama. Musuh telah membuat keributan selama tiga hari berturut-turut, tapi pasukan mereka malah bersikeras tidak mau keluar. 

Jelas saja kabar ini membuat Kaisar semakin murka pada Keluarga Yang. Namun memikirkan segala situasi dan kondisi saat ini, akhirnya Kaisar hanya memerintahkan agar Xiao Su tetap mempertahankan perbatasan sebisanya untuk saat ini, dia akan segera mengirimkan bala bantuan ke sana.

Selain itu, Kaisar juga menjalankan rencana yang sudah disusun sebelumnya. Yaitu mengeluarkan perintah agar Li Rong dipenjara.

Pastinya, Li Rong dan Wen Xuan tidak dipenjara seperti para tahanan pada umumnya. Mereka masing-masing diberi sel bersebelahan yang luas dan privat, dan selnya Li Rong bahkan tidak digembok sehingga dia bebas keluar-masuk kapan saja.

Li Rong bahkan menata dan menghias selnya seperti kamarnya sendiri, lengkap dengan segala macam pernak-perniknya. Pfft! Menjadikan tempat itu seperti penjara VIP.

Qin Lin benar-benar susah ditemui, tapi Li Chuan tetap sabar menunggu di depan rumahnya. Dia sama sekali tidak peduli harus menunggu beberapa lama. Pokoknya dia akan terus menunggu sampai Qin Lin mau menemuinya. 

Lagipula, dia membawa perbekalan yang cukup untuk beberapa hari ke depan. Soalnya dia memang sudah diperingatkan oleh Li Rong untuk bersabar.

Akan tetapi, Li Rong luput memperkirakan satu hal. Dengan mengirim Li Chuan ke sini, otomatis dia pasti akan bertemu dengan Qin Zhen Zhen.

Tak sengaja keduanya bertemu saat Qin Zhen Zhen sedang memburu seekor burung dan panahnya hampir mengenai Li Chuan yang kebetulan lewat. Qin Zhen Zhen memang seorang gadis manis dan periang, pintar bela diri juga. Li Chuan seketika terpesona padanya.

Awalnya Li Chuan tidak tahu siapa dia sampai saat Qin Zhen Zhen sendiri yang memperkenalkan dirinya. Qin Zhen Zhen bingung dengan Li Chuan yang bersikeras menunggu di sini. Mengapa dia berpikir kalau kakaknya akan bersedia untuk membantunya.

"Kudengar, meskipun ayahmu, Jenderal Qin mahir berperang, namun dia benci peperangan. Sayangnya, pada beberapa tahun lalu, dia wafat di medan perang dan harapan terakhirnya belum terpenuhi. Sedangkan keinginanku adalah menemukan seorang jenderal yang baik yang mau berperang untuk mengakhiri perang. Lalu berhenti berperang di saat itu juga dan menciptakan perdamaian dunia. Kacang ini adalah ungkapan niat hatiku," ujar Li Chuan sembari menyerahkan sekantong penuh kacang pada Zhen Zhen. 

Berkat interaksi dengan Li Chuan inilah, Qin Zhen Zhen memiliki kesan baik tentangnya. Makanya dia kemudian membantu Li Chuan untuk membujuk kakaknya.

Saat Wen Xuan mendengar bahwa Li Chuan masih juga belum berhasil membujuk Qin Lin, dia langsung menawarkan diri untuk bicara dengannya.

Wen Xuan dengan pedenya meyakini bahwa dia bisa mengingat dia kan mantan tunangannya Qin Zhen Zhen. Bah! Li Rong mendadak kesal dan cemburu mengingatkan kalau Qin Zhen Zhen sudah membatalkan pertunangan mereka. Yang itu artinya, Qin Zhen Zhen tidak menyukainya.

Wen Xuan ngotot tak percaya, ngotot meyakini kalau Qin Zhen Zhen membatalkan pertunangan karena dia dipaksa dan tidak punya pilihan. Li Rong mengingatkan bahwa di kehidupan sebelumnya, Qin Zhen Zhen dan Li Chuan saling mencintai. 

Tapi Wen Xuan masih saja ngotot bahwa Qin Zhen Zhen membatalkan pertunangan dengannya, jauh sebelum Zhen Zhen bertemu dengan Li Chuan. Yang itu artinya, Zhen Zhen memang dipaksa oleh keluarganya untuk membatalkan pertunangan dan bukan karena tidak suka padanya.

Li Rong jadi tambah kesal karenanya, tapi dengan cepat mereda saat Wen Xuan memberinya hadiah berupa lukisan sketsanya dengan puisi indah penuh pujian untuknya. 

Tapi... itu cuma di satu lembar, di lembar berikutnya, Wen Xuan malah mengatai Li Rong sudah berumur. Wkwkwk! Dasar! Tapi Wen Xuan buru-buru mengklaim bahwa kata 'berumur' itu maksudnya pujian, bukan hinaan. Maksudnya tuh, Li Rong sudah dewasa dan bukannya sudah tua. (Manis banget mulutnya)

Tepat saat itu juga, mereka kedatangan tamu. Li Chuan datang membawa Qin Zhen Zhen bersamanya. Lucunya, begitu menyapa Wen Xuan, Qin Zhen Zhen langsung meminta maaf padanya dan mengonfirmasi bahwa memang dia sendiri yang ingin membatalkan pertunangan mereka dan bukan karena paksaan keluarga. Pfft! Malunya Wen Xuan, Li Rong sontak geli mendengarnya.

Masalah kakaknya, Zhen Zhen meyakinkan Wen Xuan untuk tidak khawatir. Kakaknya memang memiliki pertimbangannya sendiri, tapi dia pasti akan pergi kok. Hanya saja, mereka harus menunggu beberapa hari lagi. Kakaknya mempersulit Li Chuan hanya karena ingin mendalami karakternya, dan bukan karena ingin menolaknya.

Li Rong menduga bahwa mungkin besok Ayahanda mereka akan mengirim Li Chuan ke perbatasan untuk mengawasi perang. Karena itulah, Li Rong menginstruksikan Li Chuan untuk tidak langsung menyetujuinya.

Dan saat Qin Lin ikut dengannya ke garis depan nantinya, dia juga tidak boleh memberitahu orang lain bahwa Qin Lin adalah orangnya. Qin Lin harus ditugaskan di kamp militer secara rahasia. Rencana yang sudah mereka susun dengan seksama, tidak boleh sampai dimanfaatkan orang lain.

Tapi dia juga khawatir kalau Li Chuan dan Qin Zhen Zhen akan bersama lagi, makanya dia menyuruh Li Chuan untuk menyuruh orang lain saja untuk mengantarkan Zhen Zhen pulang.

Wen Xuan juga khawatir sebenarnya. Pertemuan Li Chuan dan Qin Zhen Zhen sekarang terlalu cepat. Di kehidupan sebelumnya, mereka baru bertemu satu tahun dari sekarang. Entah perubahan apa yang akan terjadi nantinya.

Di kehidupan sebelumnya Li Chuan tidak setuju dengan semua wanita yang dipilih untuk menjadi istri utama dan selir-selirnya, tapi dia dimarahi oleh semua orang. Li Rong juga bersalah dalam hal ini. Dia juga ikutan membujuk Li Chuan untuk menerima semua perjodohan dengan para wanita itu. Bujukannya memang berhasil membuat Li Chuan menyetujuinya, tapi sejak saat itu juga, sifat ceria Li Chuan berubah menjadi lebih dingin.

Zhen Zhen dipilih menjadi Selir Agung terutama karena dia adalah adiknya Qin Lin yang juga memiliki hak militer. Namun karena dia berasal dari kaum fakir, makanya pada awalnya, dia tidak pernah dimanjakan oleh Li Chuan.

Zhen Zhen sendiri orangnya keras kepala dan selalu diam saja biarpun dibuli oleh orang-orang istana. Dia bahkan tidak pernah melaporkan pelayannya yang menggelapkan dana arang musim dinginnya dan biaya hidup bulanannya.


Suatu hari, Zhen Zhen sakit karena kedinginan setelah melompat ke kolam demi menolong selir yang lain, tapi kemudian, malah tidak ada seorangpun yang datang untuk mengobatinya.

Pelayannya Zhen Zhen begitu putus asa sehingga kemudian dia meminta bantuan Wen Xuan. Wen Xuan-lah yang kemudian membujuk dan mendesak Li Chuan untuk lebih memperhatikan Zhen Zhen. Li Chuan yang awalnya cuek, akhirnya mau juga mengunjungi Zhen Zhen dan merawatnya dengan baik. Sejak saat itulah, mereka mulai jatuh cinta.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments