Para menteri bekerja sama membela Keluarga Yang dan melawan Pei Wen Xuan, menuduhnya bicara omong kosong dan menuduh Keluarga Yang tanpa bukti, mengklaim bahwa Keluarga Yang pasti difitnah.
Namun Pei Wen Xuan tak gentar sedikitpun melawan mereka dengan gagah berani dan membalikkan setiap ucapan mereka hingga mereka speechless. Dia mengingatkan semua orang bahwa jika benar Keluarga Yang difitnah, maka justru itu kasus Keluarga Yang harus dan wajib diselidiki.
Jika tidak diselidiki, maka fitnahan tersebut akan terus melekat di Keluarga Yang seumur hidup mereka. Jika dibiarkan, maka lama-kelamaan, mereka justru akan semakin sulit membuktikan diri mereka. Betul, bukan? (Pfft!)
Jika para menteri sungguh-sungguh menghormati Keluarga Yang, mereka pasti tidak ingin melihat Keluarga Yang menjadi seperti itu, bukan?
Kaisar diam saja menyaksikan perseteruan mereka, dan baru bicara saat para menteri itu sudah tidak bisa lagi melawan Pei Wen Xuan, menyatakan bahwa karena sudah tidak ada lagi yang keberatan, maka penyelidikan kasus Keluarga Yang akan dipimpin oleh Li Rong.
Sedangkan Pei Wen Xuan dia angkat sebagai Pengawas Istana untuk membantu Li Rong mengadili kasus ini, dan Su Rong Qing dia perintahkan sebagai pengawas.
Selir Ning jadi semakin panik begitu mendengar tentang masalah ini, makanya dia segera memerintahkan para anak buahnya untuk mengirim surat ke perbatasan.
Usai rapat, Wen Xuan menyarankan agar mereka tidak langsung menggeledah kediaman Keluarga Yang mengingat besarnya reputasi Keluarga Yang di masyarakat dan juga karena mereka masih belum memiliki cukup bukti yang kuat.
Mendengar itu, Li Rong punya ide meminta Su Rong Qing untuk membantunya bicara dengan orang-orang Kementerian Militer karena dia ingin melakukan pemeriksaan buku kas. Jelas dari permintaannya ini kalau dia tidak terburu-buru untuk pemeriksaan buku kas militer tersebut. Su Rong Qing setuju dengan senang hati.
Err, tapi Su Rong Qing ini memang agak aneh. Dia sendiri yang menolak lamaran Li Rong, tapi dia peduli banget tentang urusan pernikahannya Li Rong dan secara halus menyindir ketidakpantasan Pei Wen Xuan untuk menjadi suaminya Li Rong. (Terus ngapain pula dia nolak lamaran Li Rong kalau dia juga mau sama Li Rong?)
Wen Xuan jadi kesal banget, jelas-jelas nih orang sedang mengincar Li Rong. Tapi Li Rong mengabaikan kecemasannya dan fokus pada misi mereka saja dan mulai membahas tentang Touba Yan, pemilik rumah uang yang pernah Li Rong tangkap di kehidupan sebelumnya.
Dia kriminal yang pernah pergi ke banyak negara dan diam-diam melakukan pencucian sebagai mata pencaharian. Semua keluarga bangsawan di ibu kota pernah bertransaksi keuangan dengannya, termasuk Keluarga Yang.
Dia bisa berbisnis di berbagai negara tanpa pernah bangkrut. Bukan cuma karena dia pintar berbisnis, tapi juga karena dia memiliki kartu penyelamat, yaitu buku kas.
Makanya Li Rong lebih ingin mendapatkan buku kasnya Touba Yan lebih dulu dibandingkan buku kas militer. Lagipula, dia yakin kalau buku kas militer isinya sudah sering dipalsukan.
Wen Xuan mengerti maksudnya, jika mereka bisa mendapatkan buku kasnya Touba Yan, maka mereka bisa mendapatkan bukti transaksi Touba Yan dengan Keluarga Yang dan bisa menggunakan itu untuk menjerat Keluarga Yang atas kejahatan memperkaya diri sendiri.
Li Rong bisa menduga bahwa Jenderal Yang pasti sudah menerima permohonan bantuan dari Keluarga Yang yang ada di sini. Setelah itu, Jenderal Yang pasti akan mengancam Kaisar dengan pengunduran dirinya.
Kalau masalah itu, Wen Xuan tahu kalau Kaisar juga sudah bersiap dengan cara diam-diam menyuruh Keluarga Xiao untuk mengambil alih semuanya. Tapi, takutnya Keluarga Xiao tidak akan bisa bertahan lama. Makanya, secara resmi, Putra Mahkota akan tetap diminta mengambil alih masalah ini.
Karena itulah, Wen Xuan mengajak Li Rong untuk pergi bersamanya besok untuk menemui Qin Lin dan Cui Qing He untuk meminta mereka ikut ke garis depan bersama Putra Mahkota. Ini kesempatan yang bagus bagi Putra Mahkota untuk membuat prestasi besar.
Tak lama kemudian, Feng Ming - Pengawalnya Li Chuan, datang untuk menyerahkan undangan perjamuan pribadi Touba Yan, pakaian dan akta dagang yang disiapkan oleh Li Chuan. Dia juga akan menemani mereka masuk karena itu perintah Li Chuan.
Touba Yan biasanya mengadakan acara pesta pribadi di kediamannya setiap tanggal 10 dengan mengundang para pedagang kaya dari setiap negara. Kebetulan, hari ini tanggal 10, makanya Li Rong berencana ke sana.
Baik Li Chuan dan Wen Xuan sebenarnya khawatir dengan rencana Li Rong ini. Terlalu beresiko dan berbahaya. Tapi Li Rong keras kepala mau tetap pergi ke sana dan menolak menyerahkan perkara ini ke pengawal rahasia karena hanya dia yang tahu bagaimana cara membuka mekanisme kamar rahasianya Touba Yan.
Sebelum masuk ke tempat acara, Li Rong mem-briefing Wen Xuan terlebih dulu tentang apa-apa yang harus mereka lakukan untuk bisa masuk ke ruang rahasianya Touba Yan tempat dia menyembunyikan buku kasnya.
Begitu masuk, para wanita dan lelaki di sana malah berusaha mencolek-colek mereka. Jadi terpaksa mereka harus berakting mesra seolah mereka pasutri biar tidak ditoel-toel hingga mereka bertemu dengan Touba Yan dengan identitas sebagai Tuan dan Nyonya Wang, pasutri pemilik sebuah toko sutra dari luar kota.
Wen Xuan dengan mulus menuntun percakapan tentang berkebun bunga yang hingga akhirnya Touba Yan mengajak mereka ke halaman belakang untuk melihat koleksi bunganya, tempat di mana ruang rahasianya berada.
Begitu sampai sana, Li Rong langsung pura-pura kebelet dan jadilah mereka pisah arah. Begitu tiba di tempat sepi, Feng Ming langsung memukul para pelayan dan pengawalnya Touba Yan sampai pingsan.
Li Rong pun akhirnya bisa masuk ke sebuah kamar tempat ruang rahasia itu berada. Li Rong berhasil membuka tombol mekanisme ruang rahasia hingga akhirnya dia berhasil menemukan satu buku kas tentang Kementerian Militer.
Namun begitu keluar, mereka dihadang oleh para pengawalnya Touba Ya sehingga terpaksa dia dan Feng Ming harus berpencar. Di tengah jalan, Li Rong tiba-tiba diseret masuk ke salah satu ruangan oleh Su Rong Qing (Bah! Nih orang kok bisa ada di sini? Dia membuntuti Li Rong kah?).
Dia langsung menyarankan Li Rong untuk ganti baju dan menyamar menjadi penari persia agar dia bisa membawa Li Rong keluar dengan mudah.
Entah bagaimana dia bisa tahu tentang rencana Li Rong terkait buku kas Kementerian Militer, dan memberitahu Li Rong bahwa rencana Li Rong itu tidak berguna. (Hmm, lama-lama semakin mencurigakan nih orang)
Dia mengaku bahwa dulu Kementerian Hukum pernah menyuruhnya untuk menghubungi Touba Yan untuk menyelidiki sebuah kasus, makanya dia punya hubungan yang baik dengan Touba Yan.
Dia datang kemari untuk mencoba peruntungannya menyelidiki kasus ini, tapi malah tak sengaja bertemu Li Rong. (Hmm, benarkah? Tapi itu tidak menjelaskan tentang mengapa dia bisa mengetahui rencana Li Rong tentang buku kas)
Begitu Li Rong selesai ganti baju, Su Rong Qing seketika terpesona melihatnya begitu cantik dalam balutan baju penari perut.
Li Rong sampai jadi canggung sendiri ditatap segitunya sama Rong Qing. Tapi tiba-tiba ada pengawal yang datang, Rong Qing pun langsung mendorong Li Rong bersembunyi, refleks memeluknya saat orang-orang itu mencari di dekat persembunyian mereka. (Kesempatan dalam kesempitan ya Bang?)
Sementara itu, Wen Xuan menantang Touba Yan minum-minum dengannya sampai berhasil membuat Touba Yan mual-mual. Namun saat salah satu pengawalnya datang, Wen Xuan langsung mendorong Touba Yan ke kolam biar para pengawal itu sibuk menolong Tuan mereka, sementara dia sendiri bergegas kabur mencari Li Rong.
Rencananya berhasil membuat para pengawal lain berdatangan ke kolam sehingga Li Rong dan Rong Qing bisa keluar dari persembunyian mereka. Tapi Rong Qing menyuruh Li Rong untuk menggandeng tangannya, biar orang-orang mengira mereka pasangan agar mereka lebih mudah keluar dari sana.
Mereka tidak sadar bahwa pada saat itu, Wen Xuan melihat mereka dari kejauhan. Namun gara-gara Wen Xuan lagi mabuk, matanya jadi siwer mengira kalau dia melihat Li Rong berpelukan sambil tatap-tatapan mesra dengan Rong Qing bak sepasang kekasih romantis. Wen Xuan jadi cemburu membuntuti mereka.
Begitu sudah aman, Li Rong langsung melepaskan tangannya dengan canggung. Lalu tiba-tiba saja Rong Qing bertanya apakah jika tidak ada belenggu kekuasaan di antara mereka, Li Rong akan mempertimbangkan untuk menikahinya?
Tapi bahkan sebelum Li Rong mengatakan apa pun, Wen Xuan mendadak muncul menyela mereka dan menutupi tubuh Li Rong dengan mantelnya sambil mengonfrontasi Rong Qing dan melarang Rong Qing untuk mengucapkan apa pun yang hendak dia ucapkan ke Li Rong, lalu cepat-cepat membawa Li Rong pergi bersamanya.
Li Rong ingin membahas keanehan pertanyaan Rong Qing tadi, tapi Wen Xuan mendadak mual-mual karena mabuknya, lalu mulai memprotes baju pilihan Rong Qing yang Li Rong pakai ini, terlalu terbuka, dasar cowok genit si Su Rong Qing itu.
Li Rong tidak terima, dia tidak merasa ada yang salah dengan bajunya. Lagipula, di kehidupan sebelumnya, dia juga pernah memakai baju semacam ini, menari tarian Persia pada Festival Qixi pada tahun awal pernikahan mereka, dan Wen Xuan sendiri yang bilang bahwa dia tampak sangat anggun saat memakai baju penari Persia.
Wen Xuan di tahun-tahun awal pernikahan mereka dulu benar-benar sangat romantis dan bermulut manis. Sayangnya, semua itu sekarang hanya tinggal kenangan.
Mengalihkan topik kembali ke masa kini, Li Rong penasaran kenapa Wen Xuan bersikeras untuk membunuh Yang Quan. Wen Xuan mengaku bahwa selain demi membantu Li Rong mendapatkan hak militer, juga supaya kejadian di masa lalu tidak terulang kembali.
Jika Keluarga Yang terus dibiarkan berkuasa, maka mereka akan terus berusaha melawan Li Rong yang pada akhirnya akan menguntungkan pasukan musuh, menyebabkan pasukan musuh merampas lima kota dan membuat masyarakat sengsara.
Dia juga tidak mau Li Rong dan Li Chuan dipenjara karena tidak memiliki hak militer yang pada akhirnya akan membuat dirinya ditinggal sendirian di ambang kematian untuk membereskan kekacauan ini.
Oh... jadi maksudnya, tujuan utama Wen Xuan cuma ingin membuka jalan karir dirinya sendiri? Li Rong agak kecewa mendengar kalimat terakhirnya Wen Xuan barusan. Padahal waktu Wen Xuan bilang mau membantunya mendapatkan hak militer, Li Rong hampir jatuh cinta padanya.
"Ternyata hanya dengan begini saja, Tuan Putri bisa jatuh cinta? Jika Tuan Putri bisa jatuh cinta padaku, setidaknya aku bisa menjamin, tidak akan pernah membunuh Tuan Putri."
"Lupakan saja. Jika aku sungguh membunuhmu, kau pasti akan mengajakku menemanimu di dalam makam."
"Kalau begitu, mari bertaruh. Jika Tuan Putri bisa benar-benar jatuh cinta padaku, maka aku akan memberikan nyawaku untukmu."
Sekarang ini sebaiknya mereka pulang dulu, besok pagi mereka harus mencari Qin Lin di Gunung Jiulu. Wen Xuan pamit... "Tuan Putri, semoga tidurmu nyenyak."
Ucapan pamitan yang sontak membuat Li Rong jadi teringat masa lalu saat Wen Xuan pernah mengucapkan kata-kata itu juga padanya dulu.
Di istana, Selir Ning menemui Kaisar demi membela keluarganya. Namun berhubung Kaisar menolak menemuinya, jadi dia bersikeras berlutut di depan istana, dengan pedenya menyatakan bahwa dia akan terus berlutut selama apa pun sampai Kaisar mau menemuinya.
Halah! Padahal setengah harian saja dia sudah hampir tidak kuat, dan begitu pelayannya datang membawa kabar penting tentang Touba Yan, dia langsung menyudahi acara berlututnya.
Begitu mendengar bahwa Touba Yan memiliki buku kas dan sekarang buku kas itu dicuri oleh Li Rong dan Pei Wen Xuan, Selir Ning langsung memerintahkan untuk membunuh Touba Yan lalu memanfaatkan itu untuk memfitnah Pei Wen Xuan.
Bersambung ke episode 7
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam