Sinopsis Legend of Shen Li Episode 39 [END]

Suatu hari, Shen Li dan Xing Zhi kedatangan tamu. Dia adalah pelayannya Nyonya Jin yang datang mengantarkan undangan pernikahan. Nyonya Jin mau menikah dengan pria yang waktu itu.

Selama bertahun-tahun ini, Nyonya Jin memang digosipkan jatuh cinta pada pria itu. Wah! Shen Li tidak menyangka. Padahal kesannya terhadap Nyonya Jin adalah dia wanita yang bebas, rasanya agak sulit membayangkan Nyonya Jin dihubungkan dengan hal yang begitu duniawi.

Berarti sekarang Nyonya Jin sudah melepaskan kehidupan semua yang dia miliki untuk menerima orang lain dan memasuki kehidupan baru dan mengubah cara hidup diri sendiri. Nyonya Jin juga berpesan agar mereka membawa hadiah bintang dari Langit di luar langit untuknya, sesuai janjinya Xing Zhi dulu.

Tapi Langit di luar langit sudah runtuh, mau mencari di mana?... Gampang! Toh tidak ada yang tahu seperti apa bintang Langit di luar langit. Makanya Xing Zhi berencana akan memberinya sebongkah batu apa saja dan bilang kalau batu itu adalah bintang di langit di luar langit. Nyonya Jin tidak akan mengetahuinya dan tidak akan bisa membedakannya.

Eh tapi, berhubung sekarang Xing Zhi tidak memiliki kekuatan dewa agung lagi, dia jadi khawatir kalau tubuh Xing Zhi tidak akan kuat menahan dinginnya pegunungan salju. 

Xing Zhi dengan angkuhnya dan super kepedean mengklaim kalau tubuhnya ini tetaplah tubuh seorang dewa biarpun energi dewanya sudah banyak berkurang. Jadi dia pasti kuat.

Eeeeh, saat akhirnya tiba di pengunungan salju, Xing Zhi malah menggigil kedinginan sepanjang jalan. Pfft! Katanya kuat?... Saking tidak tahannya dengan dinginnya pegunungan ini, Xing Zhi langsung saja menggelandot manja ke Shen Li sepanjang jalan.

Nyonya Jin menyambut mereka dengan gembira, tapi Shen Li seketika khawatir karena merasakan aura tubuh Nyonya Jin sangat lemah padahal dia tampak baik-baik saja.

Nyonya Jin mengklaim kalau dia baik-baik saja, tapi sepertinya ada yang dia tutupi. Selain itu, sepertinya ada yang tidak beres dengan hubungan Nyonya Jin dengan calon suaminya.

Beberapa orang yang datang untuk bertransaksi bisnis dengan Nyonya Jin, berkomentar bahwa dia tidak pernah melihat calon suaminya Nyonya Jin. Bukankah itu berarti calon suaminya Nyonya Jin sebenarnya tidak peduli padanya? Nyonya Jin sontak terdiam canggung sesaat, tapi dengan cepat dia beralasan kalau dia sengaja menyembunyikan suaminya.

Sontak saja semua ini membuat Shen Li jadi curiga kalau Nyonya Jin memaksa pria itu untuk menikahinya dan Nyonya Jin jujur mengakuinya. Dia setuju membantu pria itu untuk menolong orang-orang di sektenya yang terluka, jadi sekalian dia meminta pria itu untuk menikah dengannya. Lagipula, Nyonya Jin yakin kalau pria itu juga pasti menyukainya. 

Pfft! Shen Li cuma menanggapinya dengan diam saja, padahal dalam hatinya dia mengasihani pemikiran Nyonya Jin. Soalnya menurut gosip yang beredar, Nyonya Jin memang sangat gigih mengejar pria itu selama bertahun-tahun tapi pria itu tak gentar. Pria itu seharusnya sangat keras kepala, angkuh dan penuh martabat. Tapi sekarang dia malah dipaksa menikahi Nyonya Jin.

Eh Xing Zhi mendadak ikutan nimbrung menyetujui pemikiran Nyonya Jin dan mengklaim kalau pria itu juga pasti menyukai Nyonya Jin. Jika tidak, tidak mungkin dia mau menikahi Nyonya Jin. 

Nyonya Jin sontak sumringah mendengarnya, padahal Xing Zhi cuma asal bicara. Dia mana tahu apakah pria itu sebenarnya menyukai Nyonya Jin atau tidak. Dia mengatakan semua itu hanya supaya Nyonya Jin segera minggat dari Shen Li. (Pfft! Kebiasaan berbohongnya tidak berubah juga)

Apakah pria itu, Mu Zi Chun, benar-benar menyukai Nyonya Jin atau tidak? Hmm, jelas iya, tapi masih ragu-ragu dan gengsi. Saat Nyonya Jin kelelahan setelah membantu menyembuhkannya, Zi Chun memang tampak mengkhawatirkannya, tapi dengan cepat dia menarik batas.

Namun malam itu, Mu Zi Chun tak sengaja mendengar beberapa pelayan menggosip tentang tamu pentingnya Nyonya Jin. Tapi yang mereka bicarakan cuma tentang tamu prianya, mereka sama sekali tidak menyebut tamu wanita dan sepanjang jalan terus memuja-muji tamu prianya Nyonya Jin, dan membanding-bandingkannya dengan Mu Zi Chun. Mu Zi Chun seketika cemberut mendengar semua itu, jelas kalau dia cemburu.

Sambil makan dan main game, Nyonya Jin curhat sambil menggerutu kesal ke Shen Li dan Xing Zhi. Dia benar-benar tidak mengerti dengan Mu Zi Chun, dia kan dulu menolong Mu Zi Chun, makanya dia pikir seharusnya Mu Zi Chun menyukainya. 

Sebenarnya sih, dia juga bingung dengan perasaannya sendiri. Awalnya dia hanya ingin menggoda Mu Zi Chun. Tapi semakin Mu Zi Chun menolaknya, dia jadi semakin tidak ingin menyerah. Makanya sampai saat ini pun dia masih bingung apakah perasaannya ini benar-benar suka atau cuma terobsesi.

Ini sudah berlangsung selama 20 tahun lamanya. Bisa-bisanya Mu Zi Chun sama sekali tidak tergerak olehnya. Hanya karena ada masalah di sektenya Mu Zi Chun saja, dia bisa memaksa Mu Zi Chun untuk menikahinya.

Menurut Shen Li, mungkin Mu Zi Chun punya orang lain yang dia sukai atau mungkin ada alasan lain yang membuatnya tidak bisa bersama Nyonya Jin.

Nyonya Jin merasa kalau pikiran Mu Zi Chun sudah dibekukan oleh pemikiran fana bahwa siluman dan manusia itu berbeda, dia selalu punya pikiran negatif terhadap siluman, berpikir kalau semua siluman itu sudah pasti jahat dan punya niat jahat.

Bahkan saat dia memaksa Mu Zi Chun untuk menikahinya, Mu Zi Chun masih mengira kalau dia punya niat jahat terhadapnya, padahal dia murni hanya menginginkan Mu Zi Chun.

Menurut Xing Zhi, sikap kaku dan membosankannya Mu Zi Chun itu sebenarnya adalah tindak malu-malunya. Mu Zi Chun tidak tahu bagaimana caranya membalas godaan Nyonya Jin, makanya dia bereaksi dengan panik dan berusaha kabur.

Menurut Xing Zhi, Mu Zi Chun itu bukan memiliki orang lain yang dia cintai dan bukan pula membenci Nyonya Jin. Dia hanya keras kepala dan itulah yang harus mereka atasi.

Sudah 20 tahun, tapi Mu Zi Chun belum juga tergerak hatinya. Berarti selama ini sudah terbiasa untuk menerima. Makanya Xing Zhi menyarankan agar mereka mengambil kembali semua yang sudah Nyonya Jin berikan padanya agar dia kehilangan segalanya.

Tapi Nyonya Jin tidak merasa pernah memberikan apa pun selain dirinya sendiri kepada Mu Zi Chun. Kalau begitu, Xing Zhi menyarankannya untuk menjauhi Mu Zi Chun dulu, pura-pura saja jatuh cinta pada orang lain. 

Xing Zhi mengusulkan dirinya sendiri, bagaimanapun, hanya dia satu-satunya cowok selain Mu Zi Chun di sini. Shen Li jelas tidak setuju, Xing Zhi miliknya seorang. 

Makanya dia mengusulkan dirinya sendiri saja, maksudnya, dia menyamar jadi Xing Zhi. Nyonya Jin langsung setuju, dia kan memang suka nempel-nempel ke Shen Li.

Eh tapi dia mendadak mengkhawatirkan Mu Zi Chun dan ingin pergi menemuinya, soalnya Mu Zi Chun masih terluka. Ya, walaupun lukanya tidak seberapa parah juga sih.

Xing Zhi santai melarangnya, lagipula, asalkan tidak sampai menyebabkan Mu Zi Chun mati hanya karena tidak diobati sehari saja, mending dia jangan pergi. Tahan diri, ingat misi utama mereka sekarang. Ambil kembali semuanya, biarkan Mu Zi Chun kehilangan segalanya.

Shen Li sebenarnya masih agak ragu dengan misi ini, tapi Xing Zhi tidak sembarangan memberi usul, idenya Xing Zhi ini benar-benar didasarkan dari pengalamannya kehilangan cintanya sendiri.

Rencananya Xing Zhi memang mulai menunjukkan hasil. Awalnya Mu Zi Chun memang senang karena Nyonya Jin akhirnya berhenti mendatanginya dan tidak mengganggunya, tapi setelahnya, dia mulai merasakan sepi dan hampa. 

Dia bahkan mulai penasaran dengan tamunya Nyonya Jin dan hubungan mereka, dan rasa penasarannya mulai terjawab saat itu juga saat mendengar kedatangan Nyonya Jin dan Shen Li yang menyamar sebagai Xing Zhi.

Begitu melihat Mu Zi Chun, Shen Li mendadak ngedrama seolah dia dan Nyonya Jin pernah punya hubungan di masa lalu dan sekarang dia tidak terima Nyonya Jin mau menikah dengan orang lain. Shen Li sok romantis banget menggenggam tangan Nyonya Jin dan menempelkannya di dadanya seolah dia lagi patah hati, dan otomatis membuat Mu Zi Chun cemberut. 

Menyadari Mu Zi Chun memang punya perasaan pada Nyonya Jin, Shen Li jadi semakin dramatis, dan Mu Zi Chun pun mulai agresif. Namun saat Shen Li menanyakan apakah dia sebenarnya peduli pada Nyonya Jin atau tidak, dia terlalu gengsi dan keras kepala menolak mengakuinya.

Padahal jelas-jelas dia cemburu saat Shen Li bersikap romantis pada Nyonya Jin dan menyatakan akan merebut Nyonya Jin darinya, tapi dia masih saja keras kepala menolak perasaannya sendiri.

Keesokan harinya, Shen Li dan Xing Zhi bekerja sama memprovokasi Mu Zi Chun. Mereka sengaja bermesraan di hadapannya, pura-pura seolah Xing Zhi cuma mau menipu Nyonya Jin untuk mendapatkan hartanya saja.

Mu Zi Chun sontak marah mendengarnya, dan jadi semakin sakit hati saat Nyonya Jin malah mengusirnya dan tetap lebih memilih Shen Li biarpun Shen Li sudah terang-terangan menyatakan niat buruknya. Tapi bahkan sandiwara ini tetap tak membuat Mu Zi Chun menyerah, dia malah pergi dengan kesal. Nyonya Jin jelas kecewa. 

Tapi ya sudahlah, dia juga sudah merasa sangat lelah dengan situasi ini. Apa gunanya hidup bersama seseorang yang tidak peduli padanya, mending dia hidup bebas sendirian seperti dulu. Hmm, jelas bukan itu yang Nyonya Jin inginkan. Shen Li juga sangat menyayangkan situasi ini, sayang sekali kalau kedua orang itu saling melewatkan.

Oh, jangan khawatir, Xing Zhi punya ide lain. Keesokan harinya, Shen Li mengikuti rencana Xing Zhi dan membuatnya pingsan tepat di hadapan pelayannya Nyonya Jin.

Xing Zhi berbohong kalau Shen Li sudah membunuh Nyonya Jin. Si pelayan percaya dan sontak heboh mengabarkan ini ke semua orang dan dengan cepat terdengar oleh Mu Zi Chun.

Saat dia datang, dia melihat Shen Li (menyamar sebagai Xing Zhi) sedang (pura-pura) mencekik Nyonya Jin yang pingsan. Mu Zi Chun sontak menyerangnya, Shen Li melawannya asal-asalan saja dan membiarkan Mu Zi Chun membawa pergi Nyonya Jin.

Yups! Akhirnya, rencana Xing Zhi sukses juga. Walaupun sadar kalau dia sudah dibohongi, tapi Mu Zi Chun akhirnya menyadari perasaannya sendiri dan menerimanya, dan akhirnya, mereka pun menikah dengan bahagia dan tanpa rasa terpaksa.

Shen Li dan Xing Zhi pun senang. Namun yang tidak Shen Li sangka, Xing Zhi tiba-tiba melamarnya dan ingin mengadakan upacara pernikahan juga. 

Dulu dia merasa itu tidak perlu dan merepotkan, tapi sekarang, dia ingin mengungkapkan identitas orang yang dia cintai pada seluruh dunia dan mengadakan upacara pernikahan yang akan diberkati sepuluh ribu dewa untuk Shen Li.

Shen Li tentu setuju. Tapi... pernikahan mereka harus diadakan secepatnya, soalnya dia tidak akan terlihat cantik mengenakan baju pengantin saat perutnya membesar. Oww, Shen Li hamil. Xing Zhi akan jadi ayah. Bahagianya Xing Zhi dan Shen Li.

- T.A.M.A.T -

Post a Comment

0 Comments