Sinopsis Legend of Shen Li Episode 37 & Episode 38

Baik Xing Zhi maupun Shen Li sama-sama terlalu lemah untuk melawan Ayahnya Shen Li, alias Feng Lai si Raja monster, satu lawan satu. Namun kemudian, dengan menggabungkan kekuatan mereka, mereka akhirnya berhasil juga menjinakkan dan memurnikan Feng Lai.

Seketika itu pula kesadaran Feng Lai kembali dan mulai bisa merasakan auranya Liu Yu sehingga dia langsung pergi mencarinya sama sekali tidak sadar kalau aura itu sebenarnya berasal dari putrinya yang berdiri di hadapannya.

Sementara itu, para dewa sudah hampir tidak kuat menahan Kolam Xutian. Shen Li dan Xing Zhi pun bergegas masuk kembali ke Kolam Xutian.

Satu-satunya cara menyelesaikan perkara ini tanpa perlu membahayakan Alam Dewa ataupun Alam Spiritual adalah dengan cara menghancurkan Kolam Xutian dengan Langit di luar langit.


Lagipula, Kolam Xutian dan Langit di luar langit memang sama-sama sudah rusak parah. Untuk bisa menghancurkan keduanya, Xing Zhi terlebih dulu akan menghubungkan Kolam Xutian dengan Langit di luar langit.

Akan tetapi, untuk menghubungkan Kolam Xutian dengan Langit di luar langit, segel api di Kolam Xutian harus tetap bertahan. Dan karena segel api yang asli sudah pergi, jadi terpaksa harus Shen Li yang menggantikannya, yang itu artinya, dia juga akan ikut menghilang bersama hilangnya Kolam Xutian nantinya.

Shen Li pun bersedia mengorbankan dirinya tanpa ragu sedikit pun dan langsung menggantikan ayahnya dirantai dengan rantai api. Xing Zhi benar-benar merasa bersalah padanya, tapi justru Shen Li-lah yang meminta maaf pada Xing Zhi. Karena nyawa yang sudah susah payah Xing Zhi selamatkan ini, akan dia pertaruhkan lagi.

Xing Zhi memintanya untuk menunggunya di sini. Setelah membereskan semua ini, dia akan kembali menemani Shen Li di sini dan mereka akan menghilang bersama-sama dengan Kolam Xutian dan Langit di luar langit.

Walaupun sebenarnya dia punya satu kekhawatiran. Yaitu tidak bisa mati bersama Shen Li di sini. Shen Li dengan senyum menenangkan meyakinkannya bahwa dia pasti bisa kembali tepat waktu dan mati bersama-sama di sini.

Kondisi Xing Zhi memang benar-benar sudah sangat lemah. Dia bahkan hampir tidak mampu berjalan begitu tiba di Langit di luar langit apalagi menyembuhkan dirinya sendiri. Tampaknya hidupnya memang sudah pasti akan berakhir biarpun tanpa kekacauan ini.

Xing Zhi mengerahkan sisa kekuatannya untuk menghubungkan Langit di luar langit dan Kolam Xutian dan selama itu, para roh dewa kuno lain terus menemani Xing Zhi, dan semuanya tampak menyetujui yang diperbuat Xing Zhi ini.

Kedua tempat itu perlahan mulai runtuh saat akhirnya Xing Zhi kembali ke Kolam Xutian dan menemani Shen Li untuk ikut hancur bersama hancurnya kedua tempat itu.

Pada saat yang bersamaan, Feng Lai menemukan auranya Liu Yu tepat di rumahnya Shen Li. Di sinilah akhirnya dia bertemu kembali dengan Shen Mu Yue yang memberitahunya bahwa Liu Yu benar-benar sudah meninggal dunia sejak seribu tahun yang lalu di depan Kolam Xutian.

Sedangkan auranya Liu Yu yang Feng Lai rasakan itu sebenarnya bukan auranya Liu Yu, melainkan auranya putri mereka berdua dan rumah ini adalah rumahnya, makanya Feng Lai merasakan auranya di sini. 

Liu Yu melahirkan seorang putri untuk Feng Lai, namanya Shen Li, dia dinamai dengan menggunakan marga Shen untuk melindungi identitasnya yang sebenarnya.

Dan karena Feng Lai ada di sini, itu artinya, Shen Li sekarang berada di Kolam Xutian untuk menggantikannya sebagai segel api Kolam Xutian karena Shen Li mewarisi kekuatan Feng Lai.

"Liu Yu, apakah menyukai anak itu?" tanya Feng Lai.

"Suka. Dia lebih menyukai anak itu daripada nyawanya sendiri. Dia memberikan esensi internalnya pada anak itu, menggunakan cara itu untuk meneruskan hidupnya."

Mendengar itu, Feng Lai pun langsung kembali ke dalam Kolam Xutian, dengan mudahnya menyingkirkan Xing Zhi dari Shen Li dan mengkritiknya bak calon ayah mertua yang sebenarnya kurang menyukai pilihan putrinya.

"Walaupun kau adalah Dewa Agung tapi menurutku kau masih kurang hebat... Namun, juga sudah cukup baik (untuk putriku)."

Tidak ada kata-kata yang terucap di antara ayah dan anak tersebut, mereka hanya saling menatap dengan mata berkaca-kaca. 

Feng Lai membelainya persis seperti bagaimana dia membelai Liu Yu dulu, memandangi wajah Shen Li dengan seksama, mencari kemiripannya dengan ibunya.

"Matamu sangat mirip dengan Liu Yu," ucap Feng Lai sebelum kemudian dia menyingkirkan Shen Li dan menggantikannya kembali sebagai segel api. (Aww, mereka baru pertama kali bertemu setelah seribu tahun lamanya, tapi harus berpisah secepat ini).

Shen Li terlempar keluar dari Kolam Xutian tepat saat tempat itu meledak. Shen Li dan Xing Zhi sama-sama selamat, tapi Xing Zhi sangat amat sekarat dan akhirnya mati dalam pelukan Shen Li. Dengan kematiannya, Tiga Alam akhirnya aman dan damai dan cahaya ilahinya Xing Zhi kembali ke surga.

Kaisar Langit ingin mengambil jasadnya untuk dikremasi, tapi Shen Li sontak membuat pagar api dan mengancam siapa pun yang berani menyentuh jasad Xing Zhi.

"Saat dia masih hidup, kalian ingin dia menjaga keselamatan Tiga Alam dan semua orang di dunia. Kini dia sudah meninggal, kalian juga masih menginginkan mayatnya. Jika kalian hebat, rebutlah dari tanganku! Jika kalian benar-benar merebut dan mengremasinya, suatu hari, aku pasti akan membakar Sembilan Lapisan Langit. Kupastikan Alam Dewa kalian terbakar hingga tidak tersisa!"

Kaisar Langit masih saja bersikeras, tapi untungnya kedua cucunya sama-sama membela Shen Li dan Xing Zhi dan memohon padanya untuk berbelas kasihan melepaskan Xing Zhi. Permohonan mereka langsung diikuti para dewa lain dan juga pasukan Alam Spiritual hingga akhirnya Kaisar Langit mau juga mengalah.

Berhari-hari Shen Li terus memeluk jasad Xing Zhi di sana sampai dia sendiri lemah dan hampir roboh. Untungnya Shen Mu Yue datang menjemputnya pulang, lalu mereka mengawetkan jasadnya Xing Zhi di gunung es tempat Shen Li dikurung dulu dan Shen Li selalu setia menungguinya di sana.

Namun setelah beberapa tahun berlalu, Shen Li akhirnya mulai bisa move on dan bahagia kembali, namun tentu saja, dia tidak pernah melupakan Xing Zhi. Alam Spiritual dan Alam Dewa sekarang hidup damai dan rukun, bahkan Fu Rong dan You Lan sering datang berkunjung ke rumahnya Shen Li.

Fu Rong bersama You Lan, Jenderal Shang Bei dan Ruo Ya gotong rotong membuatkan teralis anggur di rumahnya Shen Li yang sama persis seperti teralis anggur yang ada di rumah Xing Yun dulu. 


You Lan bahkan menulis buku tentang kisah hidup dan cinta Shen Li dan Xing Zhi yang berjudul 'Legenda Shen Li'. Saat Fu Rong menyerahkan buku itu ke Shen Li, dia bertanya-tanya bagaimana jika seandainya mereka benar-benar menikah, tapi Shen Li langsung menegaskan bahwa itu tidak mungkin.

Fu Rong setuju, memang lebih baik mereka jadi teman saja. Hmm, tapi dari tatapan sendunya ke Shen Li, sepertinya dia benar-benar jatuh cinta pada Shen Li, tapi sudah ikhlas melepaskannya.

Lucunya, Kaisar Langit mendadak flirting pada Shen Mu Yue. Shen Mu Yue awalnya menolaknya secara tak langsung, tapi akhirnya dia luluh juga.

Namun suatu hari saat Shen Li datang mengunjungi Xing Zhi, berniat mau membacakan buku karangan You Lan, dia malah kaget karena jasad Xing Zhi menghilang lalu Ruo Ya mendadak datang mengabarkan bahwa ada Siluman Salju di luar.

Shen Li mengerti maksudnya, dia sontak keluar dengan penuh kebahagiaan mencari orang itu dan akhirnya menemukannya berdiri di tengah padang bunga, memakai baju putih dengan semua rambutnya putih.

Tapi dia bukan Siluman Salju, melainkan Xing Zhi yang hidup kembali. Shen Li begitu bahagia dan langsung berlari memeluknya. Sejak saat itu itu, mereka pun kembali ke rumah lamanya Xing Yun dan hidup bahagia bersama di sana. Tapi bagaimana Xing Zhi bisa hidup kembali? 

Ternyata itu berkat teman-temannya Xing Zhi, para mendiang dewa agung. Mereka memakai kekuatan terakhir mereka untuk menyelamatkannya dari Hukum Langit. Baru setelah mengalami kematian inilah, Xing Zhi akhirnya mengetahui alasan Hukum Langit menciptakan dewa-dewa kuno dalam wujud manusia.

Tujuan Hukum Langit adalah membuat Dewa Kuno melakukan kesalahan. Dengan begitu keilahian mereka akan hilang dan sifat manusia mereka akan muncul. Menghilangnya para dewa memang sudah menjadi kehendak langit. Karena itulah, sekarang Xing Zhi hanya seorang dewa biasa. Apakah Shen Li keberatan?

"Aku tidak keberatan. Orang yang kucintai saat itu hanya manusia biasa yang sakit-sakitan dan lemah. Hanya saja, kini kita kembali ke awal lagi."

Di Dunia Fana, Qing Ye/Gu Cheng Jin/Jiang Yi bereinkarnasi kembali, dan ya pastinya, dia juga bertemu dengan kedua wanita itu lagi. Namun kali ini dia tidak memilih salah satu dari mereka, ketiganya bertemu hanya sebagai orang asing yang tak sengaja lewat. Tidak ada cinta segitiga, ketiga orang ini pun tampak lebeh bahagia dengan hidup mereka masing-masing.

Bersambung ke episode 39

Post a Comment

0 Comments