Sinopsis The Princess Royal Episode 4

Kejadian itulah yang membuat Li Rong mengundang Su Rong Qing tinggal di kediamannya. Su Rong Qing bisa saja pergi, tapi dia tidak pernah pergi. Dari situ saja jelas menunjukkan apa niatannya yang sebenarnya.

Li Rong benar-benar patah hati mendengarnya. Memang sih, dia bukannya tidak pernah berpikir kalau Su Rong Qing tidak akan membalas dendam, siapa juga yang bisa melupakan dendam pembantaian keluarga.

Tapi Su Rong Qing selalu baik padanya dan mereka pun memiliki perasaan pada satu sama lain. Ternyata selama itu dia lengah dan terpedaya oleh perasaan di antara mereka. Tak peduli seberapa dalam perasaan mereka, tetap kalah dari perseteruan pengadilan istana.

Berarti Su Rong Qing-lah dalang utama dari kematian mereka. Su Rong Qing yang meracuninya lalu menggunakan kekuasaannya untuk membunuh Pei Wen Xuan.

Pei Wen Xuan memperingatkan Li Rong untuk tidak lagi berhubungan dengan Su Rong Qing, terutama karena sekarang mereka hidup di masa pemerintahan kaisar yang berbeda.

Dulu terlibat dengan Su Rong Qing hanya akan membuat Li Rong mendapatkan hukuman pukul, tapi sekarang, nyawa Li Rong mungkin tidak akan selamat jika dia menikah dengan Su Rong Qing.

Setelah mendatangi Permaisuri, Selir Ning mendatangi Selir Rou, berusaha menawari dan mengancamnya secara halus untuk memihak ke Keluarga Yang karena Keluarga Yang bisa membantu Selir Rou dan putranya untuk merebut takhta dengan menggunakan hak militer yang mereka miliki.

Selir Rou berasal dari kaum fakir. Meskipun Pangeran Su - anaknya Selir Rou, sangat disukai oleh Kaisar lebih daripada Putra Mahkota, tapi mereka tetap tidak akan berdaya melawan Li Chuan yang didukung Keluarga Shangguan.

Tapi Selir Rou tidak mudah goyah dibandingkan Permaisuri, tapi jelas bukan orang baik juga, jenis wanita yang bersikap sok polos tapi sebenarnya licik. Dia tegas menolak tawarannya dengan sopan dan bisa menduga dengan tepat bahwa Selir Ning sudah mendatangi Permaisuri duluan sebelum mendatanginya.

Tak gentar, Selir Ning memperingatkan Selir Rou bahwa Permaisuri pasti sudah mengetahui kedatangannya kemari, jadi sebentar lagi Permaisuri pasti akan mulai bertindak.

Prihatin melihat Wen Xuan kedinginan, Li Rong akhirnya berbaik hati mengundangnya tidur di sampingnya. Melanjutkan obrolan mereka, Li Rong penasaran apakah Pei Wen Xuan tidak akan mencari Qin Zhen Zhen. 

Sekarang setelah kebenciannya sudah mereda, Li Rong menyarankan agar Pei Wen Xuan menjauhkan Qin Zhen Zhen dari istana mengingat Qin Zhen Zhen sama sekali tidak cocok dengan kehidupan istana yang keras, penuh senggol-bacok sana-sini.

Pei Wen Xuan tahu itu, tapi dia hanya akan menangani masalah ini sesuai sikon, mengingat sekarang ini sudah banyak perubahan yang tidak ada di kehidupan sebelumnya.

"Pei Wen Xuan, kita jangan lagi membicarakan masalah di masa lalu. Bisakah kau janji padaku, di sini, kita jangan menjadi musuh lagi."

"Hmm~~~" Pei Wen Xuan setuju.

"Apa rencanamu selanjutnya?"

"Aku... aku belum memikirkannya. Bagaimana denganmu? Apa rencanamu selanjutnya?"

Pastinya Li Rong tidak mau lagi menjalani kehidupan yang dulu, tidak mau lagi hidup dalam kecurigaan terus menerus. Dia tidak mau melihat adiknya berubah menjadi tiran yang brutal, tidak ingin melihat Su Rong Qing kehilangan keluarganya.

 

Li Rong penasaran apakah ada yang Wen Xuan sesali dari kehidupan sebelumnya. Wen Xuan pura-pura tidur untuk menghindari topik ini karena sesungguhnya yang dia sesali adalah Li Rong.

Dia tidak pernah mengecewakan istana, tidak pernah pula mengecewakan rakyat, namun dia sangat mengecewakan Li Rong. Seandainya dulu mereka berkomunikasi dengan lebih baik dan tidak berprasangka terhadap satu sama lain.

Terutama yang paling dia sesali adalah saat dia tak berdaya melihat Li Rong kesakitan menanggung hukuman pukul setelah memohon pengampunan demi nyawa Su Rong Qing.

Pada saat yang bersamaan, gabungan pasukan Li Chuan dan Su Rong Qing kebetulan bertemu dengan pasukan Yang Quan. Kedua kubu langsung perang, tapi Yang Quan berhasil melarikan diri.

Keesokan harinya, saat mereka membuka mata, keduanya sama-sama kaget mendapati wajah satu sama lain dalam jarak yang begitu dekat yang sontak saja membuat Wen Xuan berguling menjauh dengan canggung. 

Li Rong geli melihatnya, Wen Xuan gugup? Wen Xuan menyangkal dan beralasan kalau dia hanya sedang memikirkan cara untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, dia tidak ngapain-ngapain Li Rong semalam.
Padahal Li Rong cuma menggodanya, tapi Wen Xuan serius banget. Li Rong juga tahu kalau dia tidak ngapain-ngapain.

Li Rong mau cuci muka, tapi Wen Xuan mendadak menyeretnya bersembunyi sesemakan terdekat karena mendengar kedatangan sekelompok orang.

Mereka pikir musuh, tapi ternyata rombongannya Su Rong Qing. Li Rong hampir mau keluar, tapi Wen Xuan sontak menariknya kembali.

"Kau tidak perlu mengingatkanku setiap saat kalau dialah yang membunuhku."

Bukan begitu maksud Wen Xuan. Lagipula, kejadian yang terjadi pada Keluarga Su saat ini masih belum terjadi. Keluarga Su saat ini masihlah keluarga terhormat dan menjunjung tinggi keadilan, dan Su Rong Qing saat ini masih seorang pemuda yang bermoral yang belum pernah terlibat dalam perselisihan istana. Su Rong Qing saat ini bukanlah ancaman.

Tepat saat itu juga, rombongan Li Chuan juga datang. Melihat adiknya datang, Li Rong akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya lalu disusul Wen Xuan belakangan. Menyadari kakaknya semalaman bersama Wen Xuan, Li Chuan sontak emosi dan hampir menghajarnya kalau saja dia tidak segera ditahan oleh anak buahnya.

Wen Xuan berusaha menjelaskan, tapi Li Chuan tidak mau dengar dan menyuruhnya menjelaskan langsung pada ayahanda dan ibunda mereka di istana.

Dalam perjalanan kembali ke istana, walaupun sadar kalau Wen Xuan itu lebih baik daripada Yan Quan, tapi tetap saja Li Chuan khawatir kalau-kalau Li Rong diapa-apain sama Wen Xuan semalam. Li Rong menyangkal, Wen Xuan justru pria yang bermoral, jadi dia tidak akan melakukan hal semacam itu.

"Kak, kau harus berjanji satu hal padaku. Kelak, meskipun kau sudah menikah, aku harus tetap menjadi pria terpenting di dalam hatimu."

Aww, Li Rong terdiam galau teringat bagaimana di kehidupan sebelumnya, Li Chuan berubah menjadi sangat kejam pasca kematian Selir Qin Zhen Zhen. Tapi sekarang, senyum Li Chuan begitu indah. Inilah yang harus Li Rong lindungi di masa depan.

Berkendara di belakang mereka, Rong Qing mengaku kagum dengan persaudaraan akrab Li Rong dan Li Chuan, sesuatu yang membuatnya iri. Wen Xuan penasaran, bukankah hubungan persaudaraan Rong Qing dan kakaknya juga baik?... Ah! Dia baru sadar sedetik kemudian bahwa seharusnya sekarang ini dia belum tahu apa-apa tentang Rong Qing.

Makanya dia buru-buru beralasan bahwa dia mengetahuinya dari gosip. Keluarga Su kan keluarga bangsawan terkenal, semboyan keluarga mereka adalah menyayangi saudara.

Mengalihkan topik, Rong Qing memberitahunya tentang Selir Ning yang semalam bergantian mendatangi Permaisuri dan Selir Rou, Li Chuan juga sudah mengetahui informasi ini darinya. Dia memberitahu Wen Xuan karena dia pikir kalau Wen Xuan juga seharusnya mengetahuinya. Dan dia melakukan ini hanya demi kebaikan Li Rong.

Dia hanya menginginkan yang terbaik untuk Tuan Putri Pingyue yang berbudi luhur. Karena itulah, di antara Yan Quan dan Wen Xuan, Rong Qing lebih memilih bertaruh untuk Wen Xuan.

Hmm, Wen Xuan agak aneh mendengar kata-katanya, seperti ada makna tersirat di dalamnya. Apakah mungkin... Rong Qing juga sama seperti mereka, terlahir kembali di masa ini? (Oh, kalau iya, bakalan tambah rumit)

Setibanya di gerbang istana, mereka langsung disambut oleh kasimnya Permaisuri yang memberitahu bahwa Permaisuri ingin bertemu dengan Li Rong dan Wen Xuan.

Li Rong masuk duluan menemui ibundanya yang to the point bahwa dia ingin menikahkan Li Rong dengan Wan Quan demi mendapatkan hak militer untuk membantu Li Chuan.

Permaisuri benar-benar khawatir dengan fakta bahwa Kaisar sangat menyukai Pangeran Su dan berniat menjadikan Xiao Su (Adiknya Selir Rou, Pamannya Pangeran Su) untuk menggantikan dan mengambil alih hak militer Keluarga Yang yang pada akhirnya pasti akan diserahkan ke Li Cheng (Pangeran Su). Kalau begitu, posisi Putra Mahkota Li Chuan bakalan terancam.

Li Rong meyakinkan ibundanya bahwa itu tidak akan pernah terjadi selama Kaisar tidak menemukan kesalahan apa pun pada Li Chuan. Dan masalah pernikahannya, jelas dia menolak dinikahkan dengan Yang Quan. Kaisar sudah lama memusuhi Keluarga Yang dan mungkin juga sudah lama mendapatkan banyak bukti kejahatan mereka.

Jika dia menikah dengan Yang Chuan, maka dia dan Li Chuan sudah pasti akan ikut terseret. Tapi Permaisuri masih saja keras kepala meyakini bahwa mereka tetap harus mendapatkan hak militer untuk Li Chuan.

Semua yang dia pikirkan hanya Li Chuan yang jelas saja membuat Li Rong mulai sakit hati. Pernahkah Permaisuri memikirkannya barang sedetik saja?

Sekilas Permaisuri memang tampak merasa bersalah, tapi dia tetap keras kepala dengan tujuannya.

Karena itulah, Li Rong akhirnya mengambil keputusan saat itu dan menyatakan bahwa dia memilih untuk menikah dengan Pei Wen Xuan, mereka juga sudah bermalam bersama semalam.

Pei Wen Xuan memang tidak bisa memberinya kekuasaan dan hak militer seperti Keluarga Yang, tapi status Keluarga Pei akan memberinya ketenangan hidup dan Kaisar akan melonggarkan kewaspadaan terhadapnya.

"Di hati Permaisuri, pernikahanku hanyalah sebuah transaksi. Sementara aku, hanya sebuah alat. Permaisuri tidak perlu memedulikan kebahagiaan sebuah alat, tidak perlu memedulikan siapa yang dia sukai dan tidak disukai. Juga tidak perlu peduli apakah hidupnya baik atau tidak. Karena Permaisuri sudah berpikir begitu sejak lama, mengapa tidak berterus terang saja? Aku bukan putrimu, aku hanya belati tajam yang ada di tangan Permaisuri!" sindir Li Rong yang sontak saja mendapat tamparan dari Permaisuri, tidak terima dengan semua tuduhan Li Rong.

"Kalau begitu, kali ini aku juga memohon padamu. Apa pun kesulitanmu, beri tahu aku. Namun kali ini, Ibunda harus bertindak sebagai ibuku, bukan sebagai Permaisuri."

Permaisuri saat ini hanya sedang dibutakan oleh rasa cemburu terhadap Selir Rou. Namun nanti Permaisuri akan sadar bahwa Keluarga Yang harus dijauhi. Dia pasti akan mendapatkan hak militer untuk Li Chuan, tapi bukan dari Keluarga Yang. Pernikahannya boleh dijadikan sebagai transaksi tapi harus lebih bernilai.

"Ibunda, Ibunda tidak cocok menjadi politisi. Serahkan semua masalah ini padaku dan Chuan'er. Sementara Ibunda hanya perlu melakukan satu hal. Aku hanya perlu Ibunda untuk menjadi seorang ibu yang baik."

Tapi Permaisuri masih saja khawatir, terutama karena ancaman Selir Ning semalam. Untungnya Li Rong tetap tenang dan meyakinkan Permaisuri bahwa dia akan mengatasinya sendiri.

Melihat bekas tamparan kemerahan di pipi Li Rong, Wen Xuan bisa menduga apa yang terjadi dan langsung menawari Li Rong agar mereka menikah lagi. Bukan karena dia mengasihani Li Rong. Lagipula, dia yakin kalau Li Rong sudah punya solusi untuk menghadapi kesulitannya saat ini.

Karena mereka mengulang hidup, anggap saja sebagai kenalan baru. Ini juga belum tentu hal yang buruk. Dua tahun kemudian setelah berhasil mendapatkan kekuasaan, mereka bisa bercerai dan bisa saling membalaskan dendam dan kebencian pada satu sama lain. Li Rong setuju, tapi tentu saja Wen Xuan harus memperlihatkan kemampuannya lebih dulu di hadapan Permaisuri.

"Tuan Putri tenang saja. Aku pasti akan membantu mengatasi masalah Tuan Putri," ujar Wen Xuan.

Tak lama kemudian, Wen Xuan menemui Permaisuri dan dengan mulusnya meyakinkan Permaisuri bahwa berhubungan dengan Keluarga Yang hanya akan mendatangkan bencana bagi Putra Mahkota karena Keluarga Yang saat ini sedang berada di ujung tanduk, dan meyakinkan Permaisuri bahwa dia benar-benar tulus menyukai Li Rong, makanya dia memilih untuk membantu Putra Mahkota.

Setelah itu, Wen Xuan ditandu menuju ke istananya Kaisar dan di sana sudah ada Yang Quan yang sedang menunggu di luar untuk bertemu Kaisar dan dengan angkuhnya menyatakan bahwa dia datang untuk melamar Li Rong.

Wen Xuan dengan tak kalah angkuhnya menyatakan kalau Yang Quan tidak akan berhasil karena semalam dialah yang menyelamatkan Li Rong dari Yang Quan dan bermalam berdua dengannya. Semua ini berkat Yang Quan. Pfft!

Jelas saja Yang Quan kesal, apalagi Kaisar juga langsung menolak lamarannya lalu mengajak Wen Xuan pergi jalan-jalan berdua bersamanya. Wen Xuan pun pergi dengan senyum angkuh yang jelas saja membuat Yang Quan semakin marah.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments