Pada hari perjamuan musim semi, para putra bangsawan mulai berdatangan satu per satu. Yang paling menonjol adalah Su Rong Qing yang bagaikan selebritis dikerubungi banyak wanita-wanita cantik begitu dia datang. Maklum, dia memang terkenal sebagai Tuan Muda Nomor Satu pada masa mudanya. Sedangkan Pei Wen Xuan kebalikannya, sama sekali tidak diperhatikan siapa pun.
Li Rong sendiri masih enak tidur saat itu, tapi begitu mendengar Su Rong Qing datang, dia langsung bangun dengan penuh semangat.
Memang inilah tujuan utamanya mengajukan usulan mengundang para anak bangsawan ke perjamuan, agar dia bisa bertemu Su Rong Qing. Dia ingin bertemu Rong Qing lebih awal di kehidupan baru ini.
Ketiga orang ini bertemu di sana, Pei Wen Xuan terpesona melihat Li Rong yang saat ini masih berusia 18 tahun, tapi tatapan dan kekaguman Li Rong sekarang hanya tertuju pada Su Rong Qing. Sikap dan tutur katanya selalu lemah lembut, sama seperti di kehidupan sebelumnya sehingga Li Rong memuja-mujinya setinggi langit.
Hmm... Jelas sekali kalau Pei Wen Xuan sebenarnya sangat mencintai Li Rong baik sekarang maupun di kehidupan yang sebelumnya. Dia juga selalu cemburu pada Su Rong Qing baik sekarang maupun dulu.
Kalau begitu, hubungannya dengan Selir Qin Zhen Zhen di kehidupan sebelumnya jadi agak membingungkan, apakah dia benar-benar menyukai Selir Qin Zhen Zhen atau itu sebenarnya cuma kesalahpahaman Li Rong?
Di kehidupan sebelumnya, Li Rong baru bertemu dan akrab dengan Rong Qing saat hubungannya dengan Pei Wen Xuan merenggang.
Dia dengan sengaja memasukkan Rong Qing ke dalam rumah mereka sebagai penghuni tetap lalu menuntut cerai darinya, tapi Pei Wen Xuan sontak menolaknya dan menegaskan bahwa mereka bisa berpisah hanya jika dia mati.
Pei Wen Xuan sinis memperhatikan kekaguman Li Rong terhadap Su Rong Qing, terutama karena dia tahu betul bahwa Kaisar tidak akan membiarkan Li Rong menikah ke dalam keluarga bangsawan besar seperti Keluarga Su. Inilah alasan mengapa Su Rong Qing tidak pernah ada di daftar pria pilihan Kaisar.
Jika Li Rong memaksa untuk menikah dengannya, maka hukumannya antara dipaksa melakukan pernikahan perdamaian ke negeri yang jauh yang merupakan hukuman paling ringan atau hukuman paling berat adalah hukuman mati.
Saat dia mendekat untuk menyapanya, Li Rong cuma menanggapinya dengan singkat dan dingin lalu cepat-cepat mengajak Rong Qing pergi berdua.
Li Rong refleks memanggil Rong Qing dan menyentuh tangannya dengan akrab, sesaat lupa bahwa di kehidupan kali ini, mereka belum akrab, dan jelas saja sikapnya ini membuat Rong Qing jadi canggung dan agak malu.
Reaksinya membuat Li Rong jadi semakin gemas padanya, tidak menyangka bahwa Rong Qing muda ternyata pemalu. Sayang sekali dulu mereka sangat jarang berinteraksi karena perbedaan status.
Pei Wen Xuan diam-diam mengintip mereka dari balik semak dengan wajah cemberut sepanjang waktu, dan jadi semakin sinis melihat sikap agresif Li Rong terhadap Rong Qing.
Tak lama kemudian, perjamuan musim semi pun dimulai dengan permainan gelas teratai berisi arak mengapung di kolam. Aturannya, di hadapan siapa gelas itu berhenti, orang itulah yang harus meminum araknya dan melakukan pertunjukkan bakat.
Ini adalah cara yang Li Rong gunakan untuk mengetes para pria itu satu per satu. Namun Li Rong dengan sengaja mempermalukan Pei Wen Xuan, menatapnya dengan penuh arti sehingga Pei Wen Xuan mengira kalau Li Rong memberi tanda bahwa gelas itu berhenti di hadapannya, padahal sebenarnya tidak dan sontak saja Pei Wen Xuan jadi bahan tertawaan.
Namun wajah Li Rong begitu ceria merona saat dia memberhentikan gelas itu di hadapan Su Rong Qing, dan jadi semakin kagum padanya saat Rong Qing menunjukkan keahlian memanahnya.
Pei Wen Xuan cuma bisa diam menahan kesal melihat Li Rong memberi hadiah mahal untuk Rong Qing, sekaligus khawatir juga karena Li Rong saat ini jelas-jelas sedang bermain api.
Permainan terus berlanjut. Setiap pria menunjukkan keahliannya masing-masing. Lu Yu sangat polos sehingga terlihat bodoh, sedangkan Cui Yu Lang sangat genit.
Yang Quan yang berasal dari keluarga militer, pastinya menguasai ilmu bela diri yang bagus tapi orangnya emosian dan angkuh. Li Rong sama sekali tidak terkesan dengan ketiga pria ini.
Pada saat yang bersamaan, Kaisar mendapat surat dari Keluarga Yang yang menjaga perbatasan yang isinya lagi-lagi meminta upah militer dari Kaisar padahal sebelumnya mereka sudah meminta. Sekarang bahkan belum genap satu bulan sejak terakhir kali, mereka sudah meminta lagi.
Kaisar jadi kesal dengan para keluarga bangsawan besar di negeri ini. Namun yang paling membuatnya khawatir adalah Li Rong, takutnya Li Rong akan mengecewakannya dan pada akhirnya akan memilih salah satu dari anak keluarga bangsawan besar. Apalagi Su Rong Qing juga hadir di sana.
Namun saat tiba giliran Pei Wen Xuan, Li Rong mendadak dengan sengaja menyudahi permainan biar Pei Wen Xuan tidak bisa menunjukkan bakatnya.
Namun sebelum pergi, Li Rong sengaja mengirim pelayannya, Jing Mei, untuk mengundang Su Rong Qing ke ruang baca dan melamarnya secara tak langsung melalui Jing Mei.
Jing Mei memberitahu Su Rong Qing bahwa jika Su Rong Qing bersedia masuk ke Kediaman Tuan Putri (menikah dengan Li Rong), maka dia akan bisa menikmati begitu banyak kemakmuran. Dia boleh memikirkannya lebih dulu.
Pei Wen Xuan jadi semakin khawatir, makanya dia kemudian menitip pesan untuk Li Rong melalui Jing Lan, memberitahu Li Rong tentang konsekuensi jika dia menikah ke dalam Keluarga Su.
Li Rong sinis sekaligus kagum juga mendengar Pei Wen Xuan mengetahui hal ini di usianya yang masih muda. Tapi tentu saja sebagai seseorang yang mengetahui sejarah dari kehidupan sebelumnya, Li Rong menyadari peringatan Pei Wen Xuan memang tidak bisa diremehkan.
Makanya dia kemudian mengundang Lu Yu untuk bertemu berdua dengannya. Tapi itu juga membuat Pei Wen Xuan jadi semakin khawatir karena Lu Yu juga bukan kandidat yang bagus untuk jadi suaminya Li Rong.
Karena itulah, dia kemudian sengaja menghasut pelayannya Lu Yu untuk menjauhkan Lu Yu dari Li Rong dan memicu perkelahian antara Yang Quan dengan sepupunya Li Rong, Shangguan Yu, otomatis memaksa Li Rong untuk kembali ke taman.
Yang Quan dengan angkuhnya melamar Li Rong, dan tentu saja Li Rong langsung terang-terangan menolaknya dan mengusirnya secara halus.
Keluarga Yang memang menarget untuk menjadikan Yang Quan sebagai suaminya Li Rong. Kakaknya Yang Quan adalah selirnya Kaisar, Selir Ning. Demi membantu adiknya, dia berusaha keras membujuk bahkan berlutut dan memohon pada Kaisar untuk memilih adiknya sebagai suaminya Li Rong. Tapi Kaisar tegas menolak.
Melihat Pei Wen Xuan berdiri tak jauh di sana dengan senyum licik, Li Rong langsung sadar kalau semua ini adalah ulahnya. Makanya kemudian dia menyuruh Jing Lan untuk mengundang Su Rong Qing dan Pei Wen Xuan untuk bertemu dengannya di Paviliun Huxin.
Tapi Pei Wen Xuan cuma dijadikan obat nyamuk di sana, di mana Li Rong dengan sengaja terus menerus mempertontonkan kekaguman dan niatnya pada Su Rong Qing. Padahal Pei Wen Xuan sebenarnya memiliki niat baik terhadapnya, makanya Pei Wen Xuan khawatir kalau Li Rong memilih Su Rong Qing jadi suami.
Parahnya lagi, Li Rong kemudian pura-pura memuji Pei Wen Xuan, tapi kemudian membuka semua kelicikan yang Pei Wen Xuan lakukan terhadap para pria di taman tadi, menuduh Pei Wen Xuan melakukan semua itu agar dia bisa menjadi suaminya.
Makanya sekarang Li Rong memerintahkannya untuk melompat ke kolam dan menegaskan bahwa Pei Wen Xuan tidak akan punya kesempatan untuk menjadi suaminya karena dia sudah menyukai orang lain, Su Rong Qing.
Dia bahkan langsung terang-terangan melamar Su Rong Qing yang sontak saja membuat Pei Wen Xuan menyela dengan cemas, berusaha memperingatkannya untuk tidak membuat keputusan gegabah atau dia akan menyesalinya di masa depan.
Terang saja Li Rong jadi semakin kesal padanya, dan Pei Wen Xuan yang awalnya cuma berniat melindungi Li Rong, akhirnya nekat mengajukan lamaran pernikahan padanya sebelum dia sempat menanyakan jawabannya Rong Qing.
Kesal, Li Rong langsung memerintahkan para pengawalnya untuk melemparkan Pei Wen Xuan ke kolam dan memperingatkannya untuk menjaga sikap.
Tapi saat memperhatikan kondisi Pei Wen Xuan yang basah kuyup dan menyedihkan, Li Rong mendadak mulai menyesali sikapnya, menyadari kalau sikapnya ini seperti sedang membuli anak kecil. Akhirnya dia memerintahkan para pengawalnya untuk mengeluarkan Pei Wen Xuan dari kolam.
Setelah itu dia berpaling kembali ke Su Rong Qing untuk meminta jawaban atas lamarannya. Namun yang tak disangkanya, Su Rong Qing langsung menolaknya dengan sopan dan tegas menarik batas di antara mereka.
Baik di kehidupan sebelumnya dan sekarang, Su Rong Qing memiliki pandangan yang sama tentang Li Rong, bahwa status mereka bagaikan langit dan bumi, dan merasa dirinya tidak pantas untuk Li Rong. Sebenarnya sikapnya berdasarkan prinsip keluarganya juga. Keluarga Su selalu bersikap netral, tidak pernah menjalin pernikahan dengan keluarga kekaisaran.
Li Rong jelas kecewa, tapi akhirnya dia mau mengerti dan menerima penolakan Rong Qing. Hmm, tapi entah mengapa Su Rong Qing mendadak ragu-ragu dan ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya dia mengurungkan niatnya dan akhirnya pergi.
Dengan tereliminasinya semua kandidat, berarti sekarang yang tersisa hanya Pei Wen Xuan. Li Rong sinis menyindirnya yang telah berhasil mencapai tujuannya.
Pei Wen Xuan kembali ke paviliun tak lama kemudian setelah mengganti bajunya, sudah bersih dan sangat ganteng, membuat Li Rong terpesona, tapi dengan cepat dia menguasai diri dan to the point mengonfrontasi niatan Pei Wen Xuan untuk menikah dengannya, meyakini kalau Pei Wen Xuan cuma ingin memanfaatkan kekuasaannya untuk memperkuat dirinya sendiri.
Pei Wen Xuan setulus hati memberitahunya bahwa walaupun awalnya dia memang berniat mengandalkan Li Rong, tapi dia juga ingin menjadi pendamping yang layak bersanding dengan Li Rong dan bisa dia andalkan.
Li Rong mendengus sinis tak mempercayainya, apalagi saat dia ingat bagaimana dulu dia memergoki Pei Wen Xuan bersama Selir Qin Zhen Zhen di kamar.
Sebenarnya waktu itu Pei Wen Xuan dan Selir Qin tidak bermesraan, malah Selir Qin pingsan dan Pei Wen Xuan hanya menyandarkan Selir Qin ke dirinya, tapi memang posisi semacam itu bisa saja membuat orang lain salah paham.
Ditambah lagi dengan sikap canggung Pei Wen Xuan yang seperti merasa bersalah. Dia mengklaim bahwa dia dan Selir Qin hanya teman sepermainan, padahal sebenarnya Selir Qin adalah Nona Qin, mantan tunangannya Pei Wen Xuan.
Pembatalkan pernikahan mereka sebenarnya terjadi karena terpaksa. Setelah ayahnya Pei Wen Xuan meninggal dunia, Keluarga Qin langsung memaksa Qin Zhen Zhen untuk membatalkan pernikahan.
Makanya sejak saat itu, Li Rong mengira bahwa Pei Wen Xuan masih ada rasa terhadap Selir Qin sehingga akhirnya perasaannya dan sikapnya terhadap Pei Wen Xuan berubah total menjadi kebencian.
Kenangan buruk itu membuat Li Rong jadi semakin kesal, makanya dia langsung memerintahkan pelayannya untuk menyajikan jeruk pepaya ke Pei Wen Xuan dan memaksa Pei Wen Xuan untuk memakannya.
Dia tahu kalau Pei Wen Xuan alergi jeruk itu, tapi dia tetap memaksa. Pei Wen Xuan jelas galau dan akhirnya mencoba beralasan bahwa dia masih kenyang, nanti saja makannya.
Oh, tidak masalah, Li Rong akan sabar menunggunya memakan jeruk itu. Dia punya banyak waktu luang kok. Untuk menghabiskan waktu, dia pun mengajak Pei Wen Xuan main Igo.
Awalnya mereka cuma saling tersenyum sinis mengenali langkah-langkah yang mereka mainkan, mengira strategi catur masing-masing memang selalu seperti ini sejak mereka muda.
Namun semakin lama bermain, mereka mulai merasa aneh dan curiga karena setiap langkah yang mereka buat sama persis dengan permainan Igo yang pernah mereka mainkan saat mereka berusia 30/40 tahun di kehidupan sebelumnya. Gaya permainan yang seharusnya belum mereka ketahui di masa muda mereka.
Inilah yang akhirnya membuat mereka berdua sama-sama menyadari berbagai keanehan masing-masing seharian ini... dan akhirnya mereka pun sama-sama sadar bahwa yang duduk di hadapan satu sama lain saat ini adalah diri mereka yang terlahir kembali di masa lalu.
"Kutanya sekali lagi, mengapa kau menghalangiku untuk memilih orang lain?" tanya Li Rong mengetesnya.
"Aku... aku..."
"Karena kau merasa bersalah padaku di masa lalu!" serang Li Rong
Bersambung ke episode 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam