Feng Lai tidak pernah mengetahui bahwa Liu Yu mengandung anaknya karena kehamilan Liu Yu baru ketahuan pasca kejadian itu.
Shen Mu Yue sebenarnya mengkhawatirkan keselamatan Liu Yu karena anak yang Liu Yu kandung adalah anak monster, takutnya tubuh Liu Yu tidak cukup kuat menanggungnya.
Tapi Liu Yu dengan gigih mempertahankan anak yang dikandungnya, meyakini kalau dia pasti bisa. Ya, dia memang bisa... sampai saatnya melahirkannya.
Dia melahirkan Shen Li dengan selamat di depan Kolam Xutian dengan hanya dibantu oleh Shen Mu Yue, karena dia ingin putrinya lahir di dekat ayahnya.
Namun proses melahirkan Shen Li menguras seluruh kekuatannya hingga dia sekarat. Sebelum meninggal dunia, Liu Yu menggantikan esensi internalnya Shen Li dengan esensi internalnya sendiri untuk menutupi dan melindungi identitasnya yang sebenarnya.
Sedangkan esensi internal Shen Li yang asli (Mutiara Laut Biru) dia titipkan ke Shen Mu Yue untuk diberikan ke Shen Li setelah Shen Li dewasa nantinya.
Dengan sisa kekuatannya, Liu Yu menitipkan Shen Li ke penjagaan Shen Mu Yue, mendoakan yang segala terbaik untuk hidup putrinya sebelum akhirnya dia meninggal dunia.
Berkat melihat masa lalu ini, Shen Li akhirnya mengetahui latar belakangnya dan kedua orang tuanya, sekaligus mengetahui inti formasi Xing Zhi (berdasarkan formasi segel Kolam Xutian yang Xing Zhi buat) yang bisa dia gunakan untuk menghancurkan formasi kubah kurungannya ini.
Sementara itu, Fu Rong masih keliling mencari bebatuan meteor hingga akhirnya dia menemukan satu batu besar yang jatuh di markasnya Fu Sheng dan menemukan Mo Fang yang masih mengurung diri di kubah gaib itu.
Fu Sheng mendadak menariknya masuk ke dalam kubah dan berusaha membunuhnya, tapi untungnya Fu Rong cepat melepaskan diri dan Mo Fang yang sudah sadar pun, langsung menyuruh Fu Rong pergi.
Tapi Fu Rong tidak tega meninggalkannya dan akhirnya tetap di sana, membantu memurnikan Fu Rong. Sayangnya, Fu Sheng tetap sangat amat kuat mengendalikan tubuh Mo Fang.
Makanya Mo Fang cepat-cepat menyuruh Fu Rong kembali ke Alam Dewa dan menyampaikan kabar tentang rencana Fu Sheng yang ingin membuka Kolam Xutian.
Eh Fu Rong malah tidak mendengarkannya sehingga dia hampir saja mati di tangan Fu Sheng/Mo Fang. Untungnya Mo Fang berhasil mengambil kendali dengan cepat sehingga Fu Rong pun bisa melarikan diri sebelum Fu Sheng menguasai Mo Fang lagi.
Dia tiba di Alam Spiritual tepat saat Shen Mu Yue hendak kembali ke Alam Spiritual. Dia langsung menyampaikan informasi ini ke Kaisar Langit dan Shen Mu Yue, lalu mengajukan diri untuk membantu Alam Spiritual.
Kaisar Langit sontak menolaknya. Jelas karena Fu Rong selama ini anak manja dan tidak bisa diandalkan. Makanya dia tidak bisa mempercayai Fu Rong.
Namun You Lan yang belakangan ini mengetahui perkembangan Fu Rong, langsung mendorong Fu Rong maju dan meyakinkan Kaisar Langit bahwa adiknya itu sekarang sudah dewasa dan sudah bisa diandalkan. Kaisar Langit masih agak ragu, tapi akhirnya dia memutuskan untuk menyetujuinya.
You Lan juga ingin membantu melakukan sesuatu, makanya dia kembali ke tempat papan roh para dewa kuno, berdoa setulus hati agar mereka membantunya menangani situasi ini.
Dan berhasil! Saat You Lan membuka mata, dia mendadak mendapati dirinya sudah pindah ke Langit di luar langit dan menemukan tombaknya Shen Li yang sudah diperbaiki oleh Xing Zhi dan disembunyikannya di sana.
Pada saat yang bersamaan, Shen Li juga baru berhasil menghancurkan kubah kurungannya. You Lan segera memberitahu Shen Li tentang apa yang tengah terjadi di Alam Spiritual.
Kedua wanita itu pun segera keluar dari sana. Kebetulan mereka bertemu Kaisar Langit di luar, dan Shen Li pun pamit kembali ke Alam Spiritual.
Perang di Alam Spiritual pecah setelah Fu Sheng/Mo Fang berhasil membobol segel Kolam Xutian dan mengeluarkan banyak monster dari dalamnya. Para prajurit kewalahan menghadapi begitu banyak musuh. Bahkan Shen Mu Yue pun tak berdaya melawan Fu Sheng.
Fu Rong sekuat tenaga membantu memulihkan para prajurit yang terluka, tapi jumlah korban sangat banyak dan terus bertambah.
Saat dia gagal mempertahankan hidup salah seorang prajurit, Fu Rong begitu marah dengan situasi ini dan akhirnya memutuskan untuk maju memimpin pasukan Alam Dewa ke garis depan. Dan untunglah Shen Li akhirnya tiba kembali di Alam Spiritual, menyelamatkan Fu Rong dan You Lan tepat waktu sebelum Fu Sheng menyerang mereka.
Bagian paling penting dari rencananya akhirnya datang sendiri, Fu Sheng jelas senang. Setelah mendapatkan inti kekuatan Roh Gunung, Dewa Bumi, Siluman Ular Emas, dan Pangeran Ketiga Klan Laut Utara, sekarang dia hanya memerlukan Shen Li untuk menyempurnakan rencananya melepaskan semua monster dari Kolam Xutian. Lebih tepatnya, dia menginginkan Shen Li untuk menggantikan segel api di dalam Kolam Xutian.
Shen Mu Yue dan pasukan Dewa berusaha melindungi Shen Li, tapi kekuatan Fu Sheng dan para monsternya terlalu kuat untuk mereka tangani sehingga tetap harus Shen Li yang turun tangan bertarung melawan Fu Sheng (Seru juga tarungnya).
Pada saat yang bersamaan, Xing Zhi juga sedang berusaha Langit di luar langit yang terus menerus runtuh melalui lukisan di Langit di luar langit. Namun tak peduli sebesar apa pun kekuatan yang dia kerahkan, tetap saja dia gagal.
Dia sudah dipecat sebagai Dewa Agung. (Pfft! Dewa juga bisa dipecat yah?) Dia sudah tidak bisa lagi melindungi Tiga Alam. Kesal, Xing Zhi jadi semakin memberontak dan terang-terangan menyatakan permusuhan dengan Hukum Langit.
Pada saat itu, Fu Sheng berhasil melempar Shen Li ke dalam Kolam Xutian dan otomatis melepaskan Liu Ming yang terkurung di sana. Yang itu artinya, tugas Fu Sheng sudah selesai, dia sudah tidak berguna lagi, dan sekarang jiwa Liu Ming-lah yang menguasai tubuh anaknya.
Namun saat dia hendak menyerang Shen Li, Mo Fang sontak berusaha melawan jiwa ayahnya tersebut. Dia sekuat tenaga melawan Liu Ming dan tahu kalau dia tidak akan kuat terlalu lama karena kekuatan Liu Ming jauh lebih besar daripada Fu Sheng, makanya dia menyuruh Shen Li untuk membunuhnya secepatnya.
Tapi Shen Li terlalu tidak tega untuk melakukannya. Karena itulah, Mo Fang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
"Ratu, apakah kau bersedia memaafkanku?" pinta Mo Fang dalam kondisi sekaratnya.
"Tidak bersedia," tegas Shen Li. Nadanya dingin, tapi sebenarnya dia berlinang air mata.
Mo Fang sontak jatuh berlutut di hadapannya. Shen Li menyuruhnya bangun, tapi Mo Fang tidak bisa melakukannya karena dia sudah sangat sekarat.
"Ratu, aku paling suka rambut yang kau ikat, berkibar ditiup angin," itulah kata-kata terakhir Mo Fang sebelum menghembuskan napas terakhirnya dan mati dalam posisi berlututnya.
Dan jiwa Liu Ming bahkan tidak berduka sedikitpun dengan kematian anaknya sendiri. Baginya, nyawa anaknya sendiri sama sekali tidak penting dan tidak berharga dibandingkan dengan rencana besarnya untuk menguasai dunia.
Shen Li masih terlalu bersedih akan kematian Mo Fang sehingga dia hanya diam saja saat Liu Ming membawanya pergi ke hadapan ayahnya, Feng Lai, yang terikat di sana sebagai segel Kolam Xutian.
Sekarang, Liu Ming dengan antusias membangunkannya dan menghasutnya bahwa Liu Yu mati dibunuh oleh Xing Zhi. Feng Lai sontak murka sehingga dia langsung membebaskan dirinya sendiri dari belenggunya dan otomatis melepaskan segel terakhir Kolam Xutian.
Kolam Xutian terbuka begitu dia terbang keluar dalam wujud phoenixnya dan para monster pun jadi semakin banyak tak terkendali.
Shen Li seorang diri berusaha mempertahankan Kolam Xutian yang hendak runtuh dari dalam. Sedangkan Xing Zhi di luar terus juga berusaha mempertahankan Kolam Xutian sembari berusaha melawan Feng Lai yang terus menyerangnya dengan ganas. Sementara para prajurit Alam Spritual dan pasukan Alam Dewa berusaha melawan para monster.
Pertarungan calon ayah mertua dan calon menantu itu adalah pertarungan sengit antara kekuatan api dan kekuatan es.
Namun karena pada dasarnya Xing Zhi sudah cedera parah, makanya Feng Lai bisa melukainya dengan mudah berkali-kali. Dia hampir saja menghabisinya kalau saja Sheng Li tidak meluncur keluar dari Kolam Xutian dan melindunginya tepat waktu.
Saat inilah Shen Li baru tahu kalau Xing Zhi sebenarnya sudah mengetahui latar belakangnya sejak lama, tapi dia sama sekali tidak peduli.
"Selama kau Shen Li, semua ini tidak akan berubah. Tak peduli kau adalah monster atau yang lain," ucap Xing Zhi (Aww, so sweet)
Shen Li terharu mendengarnya, "Xing Zhi, memiliki dirimu dalam hidup ini, itu sudah cukup."
Bersambung ke episode 37
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam