Sinopsis Legend of Shen Li Episode 30 & Episode 31

Setelah beberapa hari terapi, Shen Li akhirnya mulai merasakan ada perubahan dalam tubuhnya. Hanya saja, menurut Nyonya Jin ada yang aneh dari Shen Li.

Shen Li bilang bahwa dia terlahir dengan Mutiara Laut Biru, tapi menurutnya, kekuatan mutiara ini bertentangan dengan kekuatan spiritual dan ilmu sihir yang Shen Li pelajari selama ini, makanya kedua kekuatan ini tidak bisa menyatu.

Selain itu, dia juga merasa bahwa kekuatan panas api dalam tubuhnya Shen Li ini tidak seperti energi spiritual atau energi dewa pada umumnya.

Nyonya Jin justru merasa kalau Mutiara Laut Birunya Shen Li ini lebih mirip esensi internal siluman. Sebagai siluman, esensi internalnya Nyonya Jin juga sebuah mutiara. Makanya Nyonya Jin merasa latar belakangnya Shen Li agak aneh.

Shen Li mengaku kalau dia memang tidak banyak tahu tentang orang tuanya. Dia hanya tahu (dari yang diceritakan Penguasa Spiritual) bahwa dia lahir di medan perang dan kedua orang tuanya adalah pasukan militer Alam Spiritual.

Selama ini tidak pernah ada yang mempertanyakan latar belakangnya, makanya Shen Li juga tidak pernah mencurigai latar belakangnya sendiri.

"Mungkin... Penguasa Spiritual-mu itu menyembunyikan banyak hal darimu," duga Nyonya Jin, "pulanglah setelah sembuh dan tanyakan padanya, mungkin kau akan tahu jawabannya."

Pengobatannya Shen Li hampir selesai, eh mendadak Fu Sheng di dalam tubuh Mo Fang dan pasukannya muncul menyerang kediaman Nyonya Jin.

Namun berhubung pengobatan Shen Li tidak boleh terputus, jadi Nyonya Jin membiarkannya bermeditasi sendiri dan memperingatkannya untuk tidak keluar sampai pengobatannya selesai, sementara dia sendiri keluar menghadapi para penjahat itu.

Fu Sheng bisa merasakan keberadaan Shen Li di sana, tapi tujuan utamanya datang kemari adalah Nyonya Jin. Errr... lebih tepatnya, merebut mutiara esensi internalnya Nyonya Jin.

Para anak buahnya Fu Sheng memang bukan lawan Nyonya Jin, tapi Fu Sheng jelas lawan yang tangguh. Dia bahkan bisa merasakan mutiaranya Nyonya Jin ada di dalam kantong uangnya.

Akhirnya dia cuma fokus di situ, memerintahkan anak buahnya untuk merebut benda itu saja, lalu setelah berhasil, dia langsung pergi sendirian meninggalkan para anak buahnya hancur lebur di tangan Nyonya Jin. Dan baru setelah mengalahkan para anak buahnya Fu Sheng, Nyonya Jin baru sadar kalau mutiaranya sudah hilang. 


Salah satu anak buahnya Fu Sheng (yang sebelumnya sudah dibekukan oleh Xing Zhi) berhasil menyelinap masuk ke ruang pengobatannya Shen Li. Namun jelas dia sudah diubah jadi zombie oleh Fu Sheng, kekuatannya jadi lebih besar sekarang sehingga dia langsung menyeret Shen Li bersamanya ke dalam sumur penyegelan Nyonya Jin.

Xing Zhi langsung menyusul masuk ke dalam sumur itu dan menemukannya pingsan di sana, tapi sepertinya mereka bakalan sulit keluar dari sini. Bahkan Nyonya Jin yang membuat tempat ini pun tidak bisa melakukannya dengan mudah karena segel di tempat ini sudah dia pasang selama ribuan tahun.

Mereka hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri untuk bisa keluar dari sumur ini. Makanya Nyonya Jin pun menyuruh mereka untuk masuk ke inti formasi sumur ini. Dari sana, mereka baru bisa keluar dari belakang gunung.

Ngomong-ngomong tentang siluman, Shen Li penasaran apakah Xing Zhi mengetahui bahwa di dalam tubuhnya sebenarnya ada kekuatan siluman? Xing Zhi diam saja yang jelas menunjukkan kalau dia sebenarnya sudah lama tahu.

Xing Zhi awalnya ngotot ingin menggendongnya, tapi Shen Li kemudian menemukan darah merembes di punggungnya Xing Zhi. Jelas-jelas dia terluka, tapi masih ngotot menolak mengakuinya. Shen Li langsung menolak digendong lagi. 

Setelah beberapa lama, mereka masih belum juga menemukan inti formasi tempat ini padahal panas tubuhnya Shen Li hampir tak tertahankan. Xing Zhi bisa merasakannya, Mutiara Laut Biru itu harus segera disatukan ke dalam darahnya, tidak boleh ditunda terlalu lama lagi.

Makanya begitu mereka menemukan tempat roh ular, Xing Zhi pun membawa Shen Li ke sana, berniat menggantikan Nyonya Jin mengobati Shen Li.

Masalahnya, Shen Li jadi canggung karena proses pengobatannya membutuhkan kontak fisik. Biasanya Nyonya Jin akan mengalirkan energi dingin ke dalam pembuluh darahnya untuk membantu menyatukan mutiara itu.

Xing Zhi melakukannya tanpa ragu, Shen Li yang gugup dan sulit fokus karena sentuhan Xing Zhi. Diperparah dengan kemunculan aura jahatnya Nyonya Jin yang membisikinya dan menghasutnya untuk menuruti perasaannya (hawa nafsunya, lebih tepatnya).

Shen Li berusaha mengusirnya, tapi aura jahat Nyonya Jin pantang menyerah meyakinkannya untuk membebaskan dan melampiaskan perasaannya (hawa nafsunya) di tempat ini saja, tidak akan ada yang tahu. 

Dia menghasut Shen Li untuk melakukannya demi dirinya sendiri, karena dia berhak untuk itu. Lakukan demi mereka berdua yang saling mencintai. Demi Xing Zhi yang begitu mencintainya sampai nekat melawan Hukum Langit demi dia.

Bukan cuma Shen Li, si aura jahat juga menghasut Xing Zhi juga, meyakinkannya untuk melawan Hukum langit dan membuat Shen Li tinggal di sisinya. Si aura jahat secara stimultan meyakinkan mereka berdua bahwa dirinya adalah keinginan terdalam mereka berdua, dan itu sontak membuat Shen Li dan Xing Zhi terbelalak secara bersamaan dengan gugup.

Shen Li meminta maaf pada Xing Zhi, seandainya mereka tidak pernah bertemu dan tidak pernah mencintai Xing Zhi, maka Xing Zhi tidak akan mengalami semua ini dan mendapat Hukuman Ilahi.

Namun Xing Zhi dengan manisnya meralat, justru dia sangat bersyukur bertemu dengan Shen Li. Dia mendapatkan Hukuman Ilahi pun bukan karena bertemu Shen Li, melainkan karena dia kehilangan Shen Li.

Mendengar itu, Shen Li akhirnya menuruti hasrat hatinya dan mencium Xing Zhi. Xing Zhi masih berusaha melawan hasratnya, berusaha mengingatkan Shen Li untuk  menenangkan diri. Namun Shen Li menegaskan bahwa dia sangat tenang dan sangat jelas tahu apa yang sedang dirinya lakukan saat ini.

"Tidak boleh menghalangiku. Jika ini pilihan yang salah, itu pun karena kesalahanku," Shen Li pun menciumnya lagi dan kali ini Xing Zhi tak lagi melawannya hingga mereka pun menghabiskan malam yang indah bersama.

Yang tidak Shen Li sangka, hubungan ini membantunya mengembalikan kekuatan sihirnya yang hilang. Malah, dia merasa jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Shen Li mengira kalau Xing Zhi menyesalinya, makanya dia masih bersikeras meyakini bahwa yang mereka lakukan barusan adalah salahnya sendiri.

Namun Xing Zhi mengoreksi, yang mereka lakukan barusan adalah mau sama mau, dia melakukannya dengan sadar dan pikiran jernih. Dia sudah tidak normal sejak Shen Li jatuh di luat. Dia memang sudah lama jatuh ke jurang percintaan. Namun dia tidak khawatir, jika dia hanya jatuh cinta dan tidak melakukan tindakan yang melawan takdir Langit, maka dia tidak akan menerima serangan balik Hukum Langit.

Tapi begitu mendengar pengakuan Xing Zhi itu, Shen Li tetap khawatir dan mendadak mengalihkan fokusnya ke topik lain, ingin bergegas keluar dari sini secepatnya. Xing Zhi sontak protes tidak terima. Bisa-bisanya sikap Shen Li berubah secepat ini setelah melakukan hal itu. Pfft!

Namun mengingat Fu Sheng yang mengubah banyak orang menjadi pasukan zombie, Xing Zhi seketika teringat tentang Liu Ming (ayahnya Mo Fang), dialah dalang dibalik perang dengan monster ribuan tahun yang lalu.

Dia aslinya adalah Penguasa Alam Spiritual. Namun dia selalu merasa Alam Dewa tidak berguna dan tidak ingin berbagi domain langit dengan Alam Dewa, makanya dia berniat menghancurkannya.

Para pejabat sontak menentangnya, itu membuat Liu Ming menjadi marah sehingga dia kemudian menciptakan ribuan monster dengan teknik rahasia dengan niatan untuk menyerang Alam Dewa.


Namun monster yang dia ciptakan sangat amat banyak dengan kekuatan yang terlalu luar biasa sehingga Liu Ming sendiri bahkan tidak mampu mengendalikannya sehingga terjadilah kekacauan monster di Alam Spiritual.

Alam Spiritual tidak mampu melawan para monster itu sehingga mereka meminta bantuan kepada Alam Dewa dan pada akhirnya sampai ke Xing Zhi.

Kekuatan monster-monster itu sangat aneh dan sulit dibunuh, makanya Xing Zhi akhirnya membuat keputusan terbaik yang bisa dia lakukan saat itu. Yaitu, menyegel para monster itu di Kolam Xutian.

Para zombie anak buahnya Fusheng juga memiliki kemiripan dengan para monster itu. Jadi kemungkinan besar, para zombie itu diciptakan dengan cara yang sama dengan penciptaan monster. Namun menurut Xing Zhi, Fu Sheng sebenarnya belum menguasai seluruh teknik menciptakan monster yang sempurna. 

Bisa dilihat dari para zombie-nya yang lebih mirip produk setengah cacat, tidak seperti monster-monster ciptaan Liu Ming. Xing Zhi juga sudah membunuh Liu Ming dulu, jadi seharusnya tidak ada yang mengingat tentang teknik penciptaan monster.

Selain itu, Teknik Penghenti Air sebenarnya adalah milik Xing Zhi seorang. Namun, dulu dia pernah mengajarnya ke Qing Ye. Fu Sheng pernah berada di sekitaran Gu Cheng Jin, jadi kemungkinan besar, Fu Sheng pernah mengintip ingatan Gu Cheng Jin semasa menjadi dewa Qing Ye. Makanya Fu Sheng  bisa menguasai teknik itu juga.

Alasan para dewa bumi diculik waktu itu, kemungkinan berhubungan untuk penciptaan zombie. Dari semua ini, bisa disimpulkan bahwa tujuan utama Fu Sheng sebenarnya adalah Kolam Xutian.

Pasca kejadian penyegelan Kolam Xutian, Penguasa Spiritual pun berganti menjadi yang sekarang. Xing Zhi tidak terlalu mengenalnya, tapi dia setuju dengan Nyonya Jin, Penguasa Spiritual yang sekarang menyembunyikan sesuatu terkait Shen Li.

Namun Shen Li tetap percaya pada Penguasa Spiritual. Bagaimanapun, Penguasa Spiritual-lah yang membesarkannya. Dia sudah seperti sosok ibu bagi Shen Li. Makanya Shen Li yakin bahwa Penguasa Spiritual tidak mungkin memiliki niat jahat padanya walaupun ada yang dia sembunyikan darinya.

Setelah beberapa lama mengitari area belakang gunung untuk menjemput Shen Li dan Xing Zhi, Nyonya Jin akhirnya menemukan mereka berdua dan langsung bisa merasakan ada yang aneh dengan mereka berdua.

Apalagi saat dia mengecek nadinya Shen Li, dia langsung bisa merasakan bahwa kekuatan spiritualnya Shen Li sudah kembali padahal pengobatan mereka bahkan belum selesai. Bagaimana Shen Li melakukannya?

Shen Li dan Xing Zhi sontak buang muka dengan canggung yang jelas saja sangat mencurigakan di mata Nyonya Jin. Lalu tiba-tiba saja aura jahatnya menyembur keluar lalu kabur menembus segel yang dipasang Nyonya Jin.

Sontak saja Nyonya Jin langsung mencurigai mereka berdua sebagai penyebabnya, dan Xing Zhi akhirnya dengan canggung mengaku bahwa aura jahat itu kemungkinan menyerap keinginan hati mereka berdua. Pfft! Nyonya Jin mengerti, mereka berdua pasti sudah terkena jebakan aura jahatnya.

Baiklah, kalau begitu, Nyonya Jin pergi duluan untuk menangkap aura jahat yang kabur tadi. Tapi sebelum itu, dia menginformasikan mereka bahwa tadi, mutiara esensi internalnya dicuri oleh sekelompok makhluk aneh beraura hitam. Mereka harus membantunya mendapatkan kembali esensi internalnya.

 
Namun Nyonya Jin tadi tidak menyadari bahwa Fu Sheng dalam tubuh Mo Fang, diam-diam membuntutinya. Begitu Shen Li dan Xing Zhi keluar, Fu Sheng pun langsung menghadang mereka.

Dia kepedean banget mengira mereka berdua sama-sama cacat sekarang dan tidak mungkin bisa melawannya, tidak sadar kalau kekuatan Shen Li sekarang jauh lebih besar dan kuat berkat menyatunya Mutiara Biru Laut di dalam tubuhnya.

Shen Li dengan mudah menangkapnya dengan kekuatan barunya dan membuatnya kesakitan. Namun melihat wajah Mo Fang membuat Shen Li kasihan padanya, makanya Shen Li berbaik hati melepaskannya, tapi malah membuat Fu Sheng kabur dengan cepat.

Beberapa anak buahnya hampir mencelakai Xing Zhi, tapi Shen Li langsung menghabisi mereka bahkan sebelum mereka sempat menyentuh Xing Zhi. Shen Li tidak sabaran untuk menemukan Fu Sheng/Mo Fang, jadilah mereka berdua berpencar. Xing Zhi berhasil menemukannya dengan cepat.

Mo Fang terlepas dari Fu Sheng saat ini, makanya Xing Zhi juga tidak membunuhnya. Lagipula, dia juga tahu kalau Shen Li juga tidak ingin membunuh Mo Fang. Mo Fang sinis mendengarnya, Xing Zhi cuma orang luar yang muncul belakangan, dia sama sekali tidak memahami Shen Li.

Dulu saat mereka masih kecil, Mo Fang sangat jahat pada Shen Li, makanya Shen Li pun jadi membencinya. Suatu hari, ada monster yang kabur dari Kolam Xutian hingga melukai Jenderal Shang Bei.
Mo Fang sebenarnya berniat memanfaatkan saat ini untuk membunuh Shen Li. Namun monster itu tiba-tiba menyerangnya.

Yang tak disangkanya, biarpun Shen Li selama ini membencinya, tapi Shen Li-lah yang kemudian menyelamatkannya dan melindunginya dari si monster. Sejak saat itulah, Mo Fang jadi setia pada Shen Li.

 

Fu Sheng mendadak kembali berusaha menghasut Mo Fang, mengklaim bahwa seandainya tidak pernah ada Xing Zhi, Mo Fang pasti akan memiliki harapan untuk mendapatkan Shen Li. Semua ini karena kesalahan Xing Zhi dan memerintahkannya untuk segera menghancurkan Kolam Xutian dan Shen Li akan menjadi miliknya. Mo Fang benar-benar kesakitan berusaha melawannya.

Tiba-tiba terdengar suara Shen Li mendekat. Mo Fang sontak kabur dan Xing Zhi membiarkannya. Bagaimanapun, Shen Li tadi juga melepaskannya. Shen Li memperingatkan Xing Zhi bahwa mereka hanya melepaskan Mo Fang satu kali ini saja, itu pun hanya sebagai ungkapan terima kasih karena Mo Fang menyelamatkannya dari penjara waktu itu. Kalau mereka menangkapnya lain kali, mereka harus lebih tegas.

Namun sekarang muncul masalah baru, Langit di luar langit mulai runtuh sehingga sebuah batu Langit di luar langit  meluncur jatuh ke arah mereka bak meteor. Tampaknya mereka marah sejak Xing Zhi dan Shen Li berhubungan. 

Tidak sampai mengenai mereka sih, tapi efeknya cukup kuat, tapi untungnya Xing Zhi sigap menggunakan dirinya untuk melindungi Shen Li tanpa mengindahkan luka di punggungnya. Sepertinya sudah waktunya mereka kembali.

Bebatuan meteor dari Langit di luar langit itu juga berjatuhan di Alam Dewa, membuat Kaisar Langit jadi panik. Tapi Fu Rong malah ngotot menolak memberitahukan keberadaan Xing Zhi.

Saat akhirnya Xing Zhi datang bersama Shen Li, Kaisar Langit langsung heboh sendiri bak orang tua yang menolak hubungan anaknya dengan pacarnya, menuduh pacar anaknya sebagai biang bencana.

Bersambung ke episode 32

Post a Comment

0 Comments