Shen Li lapar, berhubung Xing Zhi menyamar jadi nelayan, jadi dia menuntut Xing Zhi untuk membakarkan dua ekor ikan untuknya.
Tapi tentu saja Xing Zhi tidak punya persediaan ikan, jadi dia harus memancing dulu ke laut. Cuma memancing ikan, apa susahnya, iya kan?
Pfft! Yang jadi masalah, saat Raja Naga mendengar bahwa Xing Zhi menebar jaring ke laut, dia sontak heboh dan bingung hingga akhirnya dia jadi salah paham tentang niatan Xing Zhi. Dia kan Dewa Agung, Dewa Agung tidak butuh makan, jadi tidak mungkin Dewa Agung menebar jaring untuk menangkap ikan atau udang. Iya. kan?
Meyakini kalau Dewa Agung menginginkan sesembahan, Raja Naga langsung memerintahkan anak buahnya untuk memasukkan banyak kalung mutiara berharga di jaring ikannya Xing Zhi. Pfft!
Xing Zhi jadi kesal tidak dapat ikan untuk Shen Li tersayang sehingga dia langsung mendatangi istana Raja Naga untuk protes menuntut ikannya.
Masalahnya, Raja Naga masih juga belum ngeh tentang ikan apa yang Xing Zhi maksud, jadi kemudian, dia malah mempersembahkan putri duyung cantik nan montok untuknya. Wkwkwk!
Xing Zhi cuma memandang putri duyung itu dengan muka kesal dan bertanya dengan sadis, "apa itu enak dimasak sup?" (Wkwkwk!)
Raja Naga jelas kaget dan bingung, "bukankah sayang jika dimasak sup?"
"Kubilang siapkan dua ekor ikan untukku," perintah Xing Zhi.
Tak lama kemudian, Xing Zhi akhirnya punya ikan untuk dimasak untuk Shen Li. Namun karena hari ini Shen Li tidak bisa melihat, jadi Xing Zhi bukan cuma memasak untuknya, tapi juga menyuapinya.
Walaupun semua pasak besinya sudah tercabut, tapi Shen Li masih kesulitan untuk bergerak. Namun dia sengaja mengusir Xing Zhi saat dia berlatih untuk berjalan. Padahal kakinya benar-benar lemah sehingga dia terus menerus terjatuh dan tersandung sana-sini.
Xing Zhi diam-diam melihatnya. Karena itulah, Xing Zhi kemudian menempatkan beberapa tali tambang disertai dengan lonceng di seluruh kamar sebagai pegangan untuk Shen Li belajar berjalan. Dia juga membuatkan busa pelindung di semua sudut meja.
Berkat dorongan (paksaan lebih tepatnya) You Lan, Fu Rong akhirnya balik ke istana Raja Naga dan baru saat itulah dia mengetahui kalau Xing Zhi sudah naik ke daratan, bahkan minta dua ekor padanya untuk dimasak.
Fu Rong sontak panik mencari Xing Zhi di desa nelayan sambil teriak-teriak heboh banget. Xing Zhi yang mendengar suaranya menggelegar membahana padahal Shen Li lagi tidur, sontak kesal sehingga dia langsung menggunakan kekuatan sihirnya untuk membungkam mulut Fu Rong.
Fu Rong awalnya tak percaya kalau Xing Zhi sudah menemukan Shen Li kembali, malah mengira kalau Xing Zhi sudah tidak waras gara-gara patah hati. Wkwkwk!
Tapi kemudian dengan menyamar sebagai nelayan berkulit hitam juga, Fu Rong mengintip ke dalam rumah dan benar-benar mendapati Shen Li ada di sana, sedang tidur nyenyak.
Xing Zhi memperingatkannya untuk tidak memberitahu siapa pun untuk saat ini, terutama karena Shen Li sedang dalam masa pemulihan dan harus istirahat total. Dan juga... karena alasan egoisnya sendiri, dia ingin berduaan lebih lama bersama Shen Li.
Fu Rong janji akan merahasiakannya. Err... masalahnya, Fu Rong kan tidak pintar menjaga rahasia. You Lan jelas curiga dengan sikap anehnya, makanya You Lan kemudian menghantamnya sampai pingsan lagi, menyeretnya ke Kolam Xisui dan mengekstrak ingatannya.
Dari situlah You Lan tahu kalau Shen Li masih hidup dan sekarang bersama Xing Zhi. You Lan girang banget, dan gara-gara itu, dia akhirnya memberikan obat yang Fu Rong inginkan untuk Xing Zhi.
Shen Li sudah mulai bisa berjalan lagi sekarang, tapi indera-inderanya masih hilang timbul silih berganti, dan hari ini dia tidak bisa melihat lagi. Shen Li jadi kesal pada dirinya sendiri hingga dia melemparkan tongkatnya tepat di depan kaki Xing Zhi. Namun Shen Li tidak tahu, seketika menyesal mengira dia mengenai Xing Zhi.
Dia langsung meraba-raba wajah Xing Zhi, mencari di mana yang sakit, tapi malah tak sengaja mencolok matanya. Shen Li jadi malu dan berjanji akan lebih mengendalikan diri lain kali.
Namun Xing Zhi tetap lembut padanya. Dengan manisnya dia menggenggam tangan Shen Li dan meyakinkannya, "di tempatku, kau tidak perlu mengendalikan diri. Kau bisa bertingkah sesuka hati."
Namun ucapan manisnya dengan cepat buyar gara-gara Shen Li mendadak kebelet. Pfft! Dia mau pergi ke toilet sendiri, tapi tentu saja Xing Zhi, sembari menahan tawa geli, tidak akan membiarkannya pergi sendiri dan langsung membopongnya ke sana.
Setelah beberapa lama, Shen Li mulai menyadari bahwa sebenarnya ada berkah dibalik hilang timbulnya indera-inderanya. Karena setiap satu indera hilang, indera yang lain menjadi lebih peka dan pada akhirnya semua kemampuan inderanya pun meningkatnya.
Sebenarnya aku agak bingung dengan dua episode ini. Beberapa kali Shen Li bisa melihat dan seringnya Xing Zhi tidak sedang menyamar saat itu, terus masa Xing Zhi masih meyakini kalau Shen Li masih belum mengenalinya?... Au lah gelap.
Suatu hari, Fu Rong datang sambil teriak-teriak heboh seperti biasanya, membawakan obat pemberian You Lan untuk Xing Zhi. Shen Li bisa melihat saat ini, tapi kemudian dia pura-pura masih buta dan tuli, dan kedua pria itu dengan polosnya percaya begitu saja padahal jelas-jelas pandangan matanya sangat fokus saat menatap Fu Rong.
Namun berkat kedatangan Fu Rong inilah, Shen Li akhirnya mengetahui segala hal yang Xing Zhi lakukan dalam usahanya mencarinya dan menjadi terluka parah karenanya.
Suatu hari, Xing Zhi menebar jaring lagi. Tapi gara-gara anak buahnya Raja Naga salah paham terus, jadinya yang mereka kasih ke jaringnya Xing Zhi bukan ikan, melainkan berbagai harta karun.
Xing Zhi sampai kesal dibuatnya, dia kan tidak butuh semua ini. Dia bahkan hampir mau mengembalikan semuanya ke laut, tapi Shen Li dengan cepat mencegahnya dan memutuskan untuk memilih satu perhiasan yang dia suka.
Bagaimanapun, ini adalah hadiah persembahan Raja Naga. Jadi lebih baik memilih salah satu atau dua untuk menghargai Raja Naga. Xing Zhi tidak memahami prinsip ini karena pada dasarnya dia tidak pernah menerima hadiah apa pun.Xing Zhi pun akhirnya mengambil beberapa butir mutiara untuk ditukar dengan ikan di pasar.
Namun saat sedang belanja di pasar, mendadak muncul tiga orang preman pasar yang dipimpin oleh Wang Bao, putranya kepala desa. Gara-gara status ayahnya, dia jadi sombong selangit, memerintahkan Xing Zhi untuk menyerahkan mutiara-mutiaranya.
Parahnya lagi, begitu melihat si cantik Shen Li, dia langsung kesengsem dan berusaha tebar pesona padanya. Shen Li diam saja, tapi Xing Zhi murka sehingga dia tidak bisa tinggal diam dan langsung menonjok mata Wang Bao dengan kekuatan supernya sampai-sampai Wang Bao melayang jauh sebelum kemudian pingsan dengan mata hitam sebelah.
Wang Bao tidak terima. Malam harinya, dia dan kedua kawannya menyelinap masuk ke rumah Xing Zhi dengan gaya sok keren, padahal memanjat pagar pendek saja tidak becus.
Kebetulan dia masuk ke kamarnya Shen Li, dan Shen Li sama sekali tidak kaget melihatnya karena Shen Li memang sudah mendengar langkah kakinya berkat indera pendengarannya yang sekarang meningkat tajam.
Menyadari Shen Li dan Xing Zhi (yang dia kira pasutri) ternyata tidak tidur sekamar, Wang Bao jadi tambah semangat tebar pesona dan merayu Shen Li dengan gaya sok macho, padahal Shen Li yang cewek malah jauh lebih kuat darinya.
Sekali tamparan dari Shen Li, Wang Bao langsung terputar-putar kayak tornado yang dalam prosesnya, tak sengaja membuat tali bajunya tertarik yang otomatis membuat celana luarnya melorot. Saat itulah, Xing Zhi mendadak muncul melindungi mata Shen Li dari pemandangan tak seronok itu.
Malam itu, Shen Li bermimpi dirinya melayang tanpa memiliki semua inderanya seolah-olah dia akan ditelan oleh ketiadaan. Mimpi itu terasa begitu nyata sehingga raga Shen Li gemetar hebat dan berkeringat dingin karenanya. Untungnya ada Xing Zhi yang langsung memeluknya sehingga Shen Li pun bisa tidur dengan tenang kembali dengan memeluk tangan Xing Zhi erat-erat.
Xing Zhi memerintahkan Fu Rong untuk mencari obat khusus untuk Shen Li. Tapi nih anak benar-benar kurang hati-hati sehingga dia hampir ketahuan dewa lain.
Untung saja ada You Lan yang cepat muncul melindunginya dan membuat-buat alasan untuk mengalihkan kecurigaan si dewa, lalu membantu adiknya yang bodoh itu dengan diam-diam memberinya sebuah buku berisi informasi yang dia butuhkan.
Fu Sheng jelas kesal dengan perbuatan Mo Fang yang melepaskan Shen Li, makanya dia langsung merasuki Mo Fang lagi lalu menggunakan tubuhnya untuk memerintahkan para anak buahnya untuk mencari dan menangkap Shen Li.
Para anak buahnya Fu Sheng dengan cepat menemukan Shen Li berkat informasi dari Wang Bao. Mereka kepedean banget mengira Shen Li sudah tidak memiliki kekuatan spiritual lagi, jadi mereka pasti akan bisa menangkapnya dengan mudah.
Mereka bahkan mengira kalau yang bersama Shen Li cuma seekor siluman kecil, padahal mereka bahkan tidak mampu menyentuh Shen Li sedikitpun. Lalu Xing Zhi muncul sedetik kemudian, membekukan salah satu di antara mereka, lalu memerintahkan yang satunya lagi untuk pergi menyampaikan pesannya pada Fu Sheng, bahwa lain kali dia akan datang mengunjunginya. Oh, tak lupa dia juga menyuruh si anak buahnya Fu Sheng untuk membawa pulang temannya yang sudah beku itu.
Bersambung ke episode 29
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam