Fu Sheng bisa selamat dari lautan api ciptaan Shen Li berkat menguasai Kekuatan Kebangkitan Kembali, mengklaim kalau kekuatannya ini bukan hanya demi menyelamatkan dirinya sendiri, melainkan juga menyelamatkan Mo Fang. Makanya dia tidak terima dan merasa terkhianati dengan sikap Mo Fang yang melawannya dan menolak dia rasuki.
Mo Fang sendiri ternyata adalah anaknya Liu Ming (tuan besarnya Fu Sheng) yang dipenjara oleh Xing Zhi di Kolam Xutian ribuan tahun yang lalu. Mo Fang masih bayi saat kejadian itu.
Fu Sheng membesarkannya seorang diri. Mo Fang lemah dan sakit-sakitan sejak dia kecil, makanya Fu Sheng mempertahankan hidupnya dengan cara memberinya makan darah dari jantungnya (Ewww!).
Sejak kecil pula dia sudah diajari untuk merencanakan balas dendam demi menyelamatkan ayahnya dari Kolam Xutian sehingga kemudian Fu Sheng berhasil menyusupkan Mo Fang masuk menjadi prajurit Alam Spiritual.
Namun siapa sangka pada akhirnya Mo Fang malah jatuh cinta pada Shen Li dan merusak rencana Fu Sheng. Seharusnya sejak awal Mo Fang tidak menghalangi pernikahan Shen Li karena hanya jika Shen Li pergi ke Alam Dewa, mereka bisa menyerang Alam Spiritual dengan mudah.
Dari pertengkaran mereka, akhirnya diketahui bahwa ternyata yang membunuh Zi Xia adalah Mo Fang. Errr... lebih tepatnya, dia membunuh Zi Xia atas hasutan Fu Sheng.
Waktu itu saat Zi Xia sedang patroli sendirian di Kolam Xutian, dia tidak sengaja melihat Mo Fang bersama Fu Sheng dan mendengar percakapan mereka. Dari sinilah dia mengetahui kalau Mo Fang ternyata adalah pengkhianat dan anaknya Liu Ming.
Fu Sheng-lah yang saat itu membuka celah Kolam Xutian dan membawa keluar si monster (monster yang dikalahkan Shen Li di kolam Xutian waktu itu). Dan si monster itu pula yang memergoki Zi Xia menguping mereka.
Mo Fang sebenarnya tidak tega dan merasa bersalah waktu itu, tapi Fu Sheng dengan gigih menghasutnya untuk menghabisi Zi Xia dan hasutannya berhasil. Begitulah bagaimana kemudian Mo Fang menghabisi Zi Xia.
Namun terkait Shen Li, Mo Fang keukeuh menolak mengalah dan terus memperingatkan Fu Sheng untuk tidak menyentuh Shen Li. Namun tentu saja Fu Sheng sudah tidak peduli lagi sekarang. Karena menurutnya sekarang Mo Fang sudah salah arah, jadi Fu Sheng pun langsung merasuki tubuhnya dan menguasainya sepenuhnya.
Shen Li ternyata masih hidup, err, atau lebih tepatnya, terlahir kembali, karena wujud aslinya kan phoenix. Tapi dia ditangkap dan dikurung di suatu tempat oleh Fu Sheng dan dirantai dengan kekuatan sihir.
Kekuatan spiritualnya sudah hilang karena hal ini, bahkan setiap hari selalu ada beberapa panca inderanya yang bergantian hilang-timbul tanpa alasan yang jelas. Misalnya, hari ini dia tidak bisa melihat tapi bisa bicara, besok tidak bisa mendengar tapi bisa melihat, besoknya lagi tidak bisa bicara tapi bisa mendengar, dan begitu seterusnya.
Ada satu orang yang bersamanya di sana, Bei Xiao Yan, Pangeran Laut Utara, temannya Fu Rong. Dia diculik dan disiksa oleh Fu Sheng hingga pada akhirnya dia menyerahkan esensi internalnya karena tidak tahan siksaan, termasuk memberikan semua informasi yang Fu Sheng butuhkan.
Gara-gara Xiao Yan inilah, Fu Sheng cs bisa mendapatkan cara dan jalan untuk untuk menyerang Alam Dewa dan Alam Spiritual dengan menggunakan kekuatan klan Laut Utara.
Menurut Bei Xiao Yan, sekarang ini sudah tiga bulan berlalu sejak pertarungan di atas laut. Namun masalahnya, mereka tidak tahu di mana mereka saat ini. Jika ini Alam Dewa atau Alam Spiritual, maka mungkin sudah terjadi perubahan besar di dunia luar.
Mungkin sekarang ini Alam Spiritual mengira kalau Shen Li sudah mati. Shen Li benar-benar mengkhawatirkan semua orang di Alam Spiritual. Namun yang paling dia rindukan adalah Xing Zhi. Apakah Xing Zhi tersentuh dan kehilangan ketenangannya akan ketiadaannya?
Namun di sisi lain, dia menyadari kalau dia tidak seharusnya banyak berharap. Bagaimanapun, Xing Zhi memiliki beban yang sangat besar, jadi tidak seharusnya Xing Zhi kehilangan ketenangannya dan menunjukkan emosi. (Ah, Shen Li. Kamu tidak tahu kalau Xing Zhi sampai berani melawan Hukum Langit demi kamu)
Pada saat yang bersamaan, Xing Zhi akhirnya sadar dan diberitahu Fu Rong bahwa dia sudah koma selama tiga bulan, dan sayangnya, pasukan udang dan kepitingnya Raja Naga hanya bisa menemukan sisa-sisa tombaknya Shen Li.
Xing Zhi benar-benar menyesal karena sebelumnya malah terus berusaha menghindari Shen Li, menyesal karena seharusnya dia lebih baik pada Shen Li dan melindunginya tak peduli biarpun harus membuat Hukum Langit dan para dewa mengetahuinya. Sekarang semuanya juga sudah mengetahuinya, tapi Shen Li sudah tidak ada.
Tak lama kemudian, Mo Fang yang dirasuki Fu Sheng datang menemui Shen Li. Shen Li tidak bisa melihat hari ini, tapi dia bisa mendengar dan langsung tahu kalau orang yang datang ini adalah Fu Sheng.
Dia langsung menyiksa Shen Li, berusaha mengambil Mutiara Laut Biru dari tubuh Shen Li. Namun Shen Li tetap berusaha bertahan sekuat tenaga, menolak menyerahkan mutiara itu padanya. Fu Sheng jadi semakin kejam padanya, menikmati setiap siksaan yang dilakukannya pada Shen Li. Benar-benar psikopat.
Untungnya Mo Fang dengan cepat mendapatkan kembali kontrol atas tubuhnya sendiri dan bergegas pergi sebelum Fu Sheng bisa melukai Shen Li lagi.
Fu Sheng memberitahu Mo Fang, yang masih berusaha melawannya, bahwa tadi dia sudah mengaktifkan Teknik Formasi Sutra pada Shen Li, jadi mereka akan bisa mengeluarkan Mutiara Laut Biru itu dari tubuh Shen Li dalam waktu tiga hari lagi.
Jelas saja Mo Fang jadi semakin cemas sehingga akhirnya dia nekat menyelamatkan Shen Li dan membawanya kabur (dan menyelamatkan Xiao Yan juga).
Dia berhasil membawa Shen Li pergi jauh sampai ke tepi laut terpencil, tapi Fu Sheng terus mengejar sehingga Mo Fang terpaksa hanya bisa menyembunyikannya di gua terdekat sebelum kemudian pergi sendiri, berusaha memancing pasukannya Fu Sheng ke tempat lain.
Darahnya Shen Li mengalir ke lautan dan berkat itulah, Xing Zhi yang masih berada di dalam laut, bisa merasakan keberadaan Shen Li dan dengan cepat menemukannya pingsan di gua tepi laut.
Akhirnya! Xing Zhi bisa lega menemukannya masih hidup, tapi juga sedih melihat keadaannya yang seperti ini sehingga dia berjanji akan selalu berada di sisi Shen Li dan melindunginya tak peduli biarpun Langit di luar langit runtuh.
Namun karena Shen Li tidak bisa melihat dan tidak bisa mendengar, dia jadi mengira bahwa yang memeluknya sekarang ini adalah Mo Fang, makanya dia berusaha mengusirnya. Xing Zhi bingung awalnya, tapi akhirnya dia mengerti kalau Shen Li tidak bisa melihatnya dan mendengarnya sehingga Shen Li salah paham.
Dia lalu membawa Shen Li pergi, dan saat itulah Shen Li baru menyadari kalau dia bukan Mo Fang karena Mo Fang biasanya selalu mendengarkan perintahnya. Namun dia tidak kepikiran Xing Zhi juga, malah mengira kalau dia nelayan di sekitar sini karena dia mencium bau laut di tubuhnya.
Dan bahkan dalam kondisinya yang lemah tak berdaya ini, Shen Li masih saja sok angkuh seperti biasanya, memerintahkan orang yang dia kira nelayan ini untuk menurunkannya. Namun Xing Zhi jelas tidak akan menurutinya.
Xing Zhi merawatnya di sebuah rumah sederhana yang dengan kekuatan sihirnya dia renovasi menjadi agak mirip seperti rumahnya Xing Yun dulu. Setelah beberapa hari indera pendengaran Shen Li sebenarnya sudah pulih, tapi indera penglihatannya belum, makanya Shen Li masih belum bisa mengenalinya sampai sekarang.
Saat Shen Li mengajaknya bicara, Xing Zhi sengaja mengubah suaranya sehingga Shen Li tetap tidak bisa mengenalinya. Shen Li tampak jelas kesakitan saat Xing Zhi mencaput pasak besi yang menancap di kedua lengannya, tapi dia benar-benar kuat menahan rasa sakitnya dan tak bersuara sedikit pun.
Begitu satu pasak besi itu tercabur, kekuatan pheonix Shen Li yang terkunci, akhirnya kembali. Saat akhirnya semua pasak besi itu tercabut, Shen Li pun langsung pingsan dalam pelukan Xing Zhi.
Saat Shen Li akhirnya sadar, dia akhirnya mendapatkan penglihatannya kembali, dan walaupun masih lemah, tapi sekarang dia sudah bisa bergerak, dan saat dia memandang keluar jendela dan melihat Xing Zhi sedang memberi makan ikan di danau, saat itulah dia akhirnya tahu siapa penyelamatnya.
Shen Li tahu apa alasan Xing Zhi merahasiakan tentang dirinya, karena jika dia tahu bahwa Xing Zhi-lah yang menyelamatkannya, dia pasti akan pergi. Mereka berdua sama-sama mengetahui tanggung jawab masing-masing, karena itulah, mereka bisa saling menebak pilihan satu sama lain.
"Namun, kau tidak bisa menebak, Ratu Bichang, Shen Li, bukan orang tanpa hati. Aku juga bisa lemah, juga ingin tenggelam dalam kehangatan."
Karena itulah, Shen Li sengaja berakting mengusuli Xing Zhi dengan pura-pura tak mengenali Xing Zhi saat Xing Zhi menyamar jadi nelayan berkulit gelap. Pfft!
Bersambung ke episode 27
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam