Sinopsis White Cat Legend Episode 20 - Part 1

Istrinya Zhao Ru Yi meyakinkan mereka bahwa Ru Yi sudah berjanji padanya untuk tidak lagi mencuri dan menjalani hidup dengan baik.

Namun yang kali ini memang berbeda. Ru Yi bilang padanya bahwa ada kawannya yang butuh bantuannya. Sejak awal dia yakin ada yang tidak beres, tapi dia tidak bisa menghentikan Ru Yi karena Ru Yi itu orang yang sangat setia kawan. Sayangnya, dia tidak pernah bertanya siapa kawan tersebut karena sejak awal dia tidak pernah setuju.

Sun Bao dan Alibaba menangkap seorang pencuri di pasar. Sebagai pencuri, pastinya dia juga tahu tentang reputasi Zhao Ru Yi yang terkenal. Namun sepengetahuannya, Ru Yi tidak punya rekan. Tapi dia tahu kalau orang terakhir yang Ru Yi curi adalah orang yang berkuasa. 

Pemilik lemari penyimpanan itu sombong dan brengsek banget. Tidak takut dan tidak ada sopan-sopannya sama sekali saat Li Bing menginterogasinya.  Chen Shi hampir emosi dibuatnya, untungnya berhasil diingatkan untuk menahan diri oleh Li Bing. 

Namun tiba-tiba saja Sun Bao muncul dan langsung menghajar orang itu sehingga tim Aula Mingjing harus susah payah menariknya dan Alibaba harus mengorbankan uangnya untuk mengompensasi si brengsek itu.

Sun Bao memberitahu para rekannya bahwa si brengsek itu adalah anaknya Lu Cheng Huang. Lu Cheng Huang adalah orang yang membunuh Xu Hu, rekan seperjuangannya Sun Bao di kamp pengintai dulu.

Dulu di sebuah perang, saat mereka tengah mengintai musuh di Lembah Huangsha, namun malah jatuh ke dalam jebakan musuh. Kaki Sun Bao terkena panah dingin dan wajahnya terkena tebasan pedang sehingga meninggalkan bekas luka panjang sampai sekarang. Xu Hu-lah yang waktu itu menyelamatkan nyawanya.

Setelah perang selesai dan kembali ke Shendu, mereka bekerja di kantor pemerintahan bersama-sama, menjadi petugas penangkap di sebuah daerah rawan geng bandit. Di antara geng yang menarik perhatian adalah Lu Cheng Huang - seorang pembalik mayat, pembalik mayat adalah orang-orang yang biasanya membersihkan medan perang sekaligus merampok harta para mayat.

Dulunya sebagai pembalik mayat, julukannya dulu adalah Lu si belalang. Entah harta apa yang dia temukan di medan perang sehingga kemudian Lu si belalang ini menjadi kaya raya dengan begitu cepat. 

Dengan menggunakan hartanya itu, dia menarik perhatian orang-orang jahat dan mengumpulkan banyak penjahat di sisinya untuk melakukan kejahatan. Segala macam bisnis kotor dia lakukan sehingga kekuasaannya semakin lama semakin membesar dan julukannya pun berganti menjadi Lu Cheng Huang (Lu penguasa kota).

Dia dan Xu Hu beberapa kali berselisih dengannya dan menangkap banyak putranya dan cucu-cucunya. Makanya Lu Cheng Huang mulai membenci mereka. Xu Hu kemudian mendapatkan sebuah laporan bahwa Lu Cheng Huang menyelundupkan sejumlah barang ilegal ke Shendu. 

Karena waktu itu setelah perang baru usai, jadi banyak aturan tidak ditegakkan sehingga banyak barang ilegal masuk ke Shendu dengan mudah. Walaupun waktu itu mereka sudah banyak menghancurkan tindak kejahatan Lu Cheng Huang, tapi belum pernah melukai inti organisasinya.

Di sinilah letak masalahnya, Xu Hu bertindak sendiri untuk mencari bukti penyelundupan Lu Cheng Huang tanpa memberitahu Sun Bao. Lalu tak lama kemudian, mayat Xu Hu ditemukan mati mengambang di kanal dalam keadaan sudah tidak bisa dikenali. Para penjahat itu sungguh kejam.

Sudah pasti Lu Cheng Huang pembunuhnya, masalahnya, tidak ada bukti sama sekali sehingga mereka tidak bisa menangkapnya. Pasca kejadian itu, pemerintah melakukan penertiban dengan tegas dan membersihkan setengah kekuasaannya Lu Cheng Huang... dan Jenderal Qiu-lah yang berjasa melakukan itu.

Setelah Jenderal Qiu mengambil alih ibu kota, dia membereskan banyak barang ilegal dan kotor. Saat Lu Cheng Huang mengetahui hal ini, dia langsung membersihkan reputasinya dan mengalihkan uang kotornya menjadi bisnis legal.

Tapi Sun Bao yakin bahwa bisnis ilegalnya masih ada sampai sekarang. Si brengsek tadi adalah anak angkatnya Lu Cheng Huang, dan dia yakin kalau lemari penyimpanan itu pasti milik Lu Cheng Huang dan di dalamnya pasti ada barang ilegal.

Rumit juga kasus ini. Kalau begitu, Li Bing memutuskan untuk memulai penyelidikan dari tempat pembuatan kunci. Kunci lemari bank dibuat secara khusus, jadi pasti ada ukiran prasasti di tempat tersembunyi.

Zhao Ru Yi sudah kehilangan jarinya, jadi sudah pasti ada orang lain yang membantunya memeriksa lokasi. Jadi harus diselidiki siapa tahu ada petugas bank yang bekerja sama dengannya. Li Bing memerintahkan mereka semua untuk berpencar menyelidiki masalah ini, sedangkan dia membawa Chen Shi bersamanya untuk menemui Lu Cheng Huang.

Lu Cheng Huang baru pulang saat mereka datang, dia membawa beberapa barang, tapi tidak ada yang tampak mencurigakan, bahkan penampilannya pun tidak terlihat seperti bos gangster. Dia juga bersikap sangat sopan pada mereka dan berusaha meyakinkan mereka bahwa mereka salah paham terhadapnya tentang kasus Zhao Ru Yi.

Beberapa tahun ini dia memang mengumpulkan banyak uang, tapi dia adalah orang tua yang kesepian, makanya dia mengangkat beberapa bocah sebagai putranya, biar ramai dan gampang diperintah. Cuma memang ada satu putra angkatnya yang tidak berguna, suka mencuri. 


Yang dia maksud adalah si brengsek tadi, dan sepertinya si brengsek ini sangat ketakutan pada Lu Cheng Huang. Begitu Lu Cheng Huang menyuruhnya masuk, dia langsung menampari dirinya sendiri dengan sangat ketakutan. Namun Lu Cheng Huang tidak puas, bahkan memaksanya untuk memotong lidahnya sendiri.


Untungnya Li Bing tidak tega melihatnya dan langsung melemparkan cangkirnya untuk menghentikannya. Dia tidak peduli bagaimana Lu Cheng Huang mendidik anak-anaknya, tapi jangan main hakim sendiri di hadapannya. Ini termasuk pelanggaran hukum.

"Kau yakin tidak ada barang lain di lemari itu?" tanya Li Bing.

"Tidak ada."

"Lalu kenapa ada yang meninggal karena hal itu?"

Lu Cheng Huang mengklaim kalau dia benar-benar tidak tahu apa-apa dan menyarankan Li Bing untuk mencari dan menanyakan pertanyaan itu pada rekannya Zhao Ru Yi saja. Bahkan saat Li Bing menanyakan tentang Xu Hu, Lu Cheng Huang dengan muka polosnya dia mengklaim kalau dia sama sekali tidak mengenal siapa itu Xu Hu.

Hmm, benarkah? Aneh sekali... padahal Li Bing sejak awal tidak menyebut tentang Zhao Ru Yi. Bagaimana Lu Cheng Huang bisa tahu? Canggung, Lu Cheng Huang mengklaim kalau dia cuma mendengar rumor saja. Namun begitu Li Bing dan Chen Shi pergi, sikapnya seketika berubah.

Namun melihat dari sikap Lu Cheng Huang tadi, Li Bing menyimpulkan bahwa sepertinya memang bukan Lu Cheng Huang pembunuhnya walaupun jelas dia bukan orang baik-baik.

Tukang kunci berkata pada Alibaba dan Sun Bao bahwa kunci buatannya tidak mungkin bermasalah. Setiap kunci yang dia buat memiliki rahasianya masing-masing, terutama kunci bank. Jika tidak mengetahui rahasia setiap kunci, maka jalan satu-satunya hanyalah menghancurkannya.

Setiap kunci bank yang dia buat memiliki pola yang berbeda-beda. Jika kuncinya hilang, maka harus mengikuti pola dan membuat salinannya untuk membuat kunci baru. Dia sendiri menyimpan salinan semua kunci, dia simpan di sebuah gudang khusus dengan keamanan tingkat tinggi. Biasanya dia jarang masuk ke gudang khusus ini kecuali ada salinan kunci baru. Terakhir kali dia masuk, sekitar sebulan yang lalu.

Namun yang jadi masalah, saat Sun Bao memeriksa gudang itu, biarpun pintunya dilindungi dengan puluhan kunci, tapi bagian belakangnya tidak ada pengamanan sama sekali, bahkan kayunya gampang dibobol hanya dengan satu kali sentakan.

Biarpun kotak penyimpanan salinan kunci itu tidak tampak bermasalah, namun Sun Bao menyadari bahwa bagian bawah kotaknya sudah dipotong orang lalu direkatkan kembali seperti semula. Jelas ini menunjukkan kalau salinan kuncinya sudah pernah diambil orang lain.

Sun Bao benar-benar bingung, cara si pencuri ini sangat mirip dengan cara pengintai militer. Dia jadi mencurigai sesuatu. Karena itulah, Sun Bao kemudian pergi sendiri dengan alasan mau mencari orang.

Bos Bank memberitahu Cui Bei dan Wang Qi bahwa jika ada pelanggan yang ingin menyimpan di lemari penyimpanan, maka pelanggan tersebut harus menunjukkan token ikan dan barang yang mau disimpan.
Setelah barangnya diperiksa dan tidak ada masalah dan dokumentasi token ikan sudah lengkap, baru mereka bisa masuk ke gudang penyimpanan.

Cui Bei merasa ini aneh. Jika pencuri ingin memeriksa gudang penyimpanan, maka sudah pasti dia tidak akan meninggalkan identitas asli. Token ikannya pasti palsu. Kalaupun harus menunjukkan bukti keuangan, juga tidak akan benar-benar menyimpannya di sini karena cara itu malah akan meninggalkan jejak.

Mendengar itu, Wang Qi jadi penasaran, apakah pernah ada orang yang sudah datang berkali-kali, tinggal cukup lama, tapi setelah seluruh prosedur sudah siap, orangnya malah berubah pikiran?

Bos Bank membenarkan, memang ada satu orang yang seperti itu. Sudah masuk ke gudang, tapi tiba-tiba menepuk keningnya dan berkata bahwa uang yang mau dia simpan, masih harus digunakan untuk perputaran modal. Dia mendadak berubah pikiran begitu saja setelah menghabiskan waktu mereka selama dua jam. Bos Bank masih ingat seperti apa orangnya. 

 

Cui Bei dengan tepat menggambar wajah orang tersebut lalu membawanya ke Li Bing, orang ini pastilah komplotannya Ru Yi. Li Bing langsung mengenalinya, orang itu adalah si penjahat yang dia tangkap bersama Jenderal Qiu di restoran kemarin.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments