Sinopsis White Cat Legend Episode 19

Cui Bei masih saja belum berani membukanya. Wang Qi yang gregetan, langsung saja membuka dokumen itu dan menemukan fakta bahwa kematian ayahnya Cui Bei sama sekali tidak ada hubungan dengan Cui Bei.

Tertulis dalam dokumen itu, bahwa mendiang Ayahnya Cui Bei menemukan adanya persengkongkolan antara prajurit dengan bandit untuk menggelapkan uang pemerintah.

Saat dia berusaha melaporkan masalah ini ke pemerintah, dia ketahuan oleh Kepala Bandit yang kemudian membunuhnya lalu menyamarkannya menjadi kecelakaan.

Gubernur Xue Hai merasa curiga dan menyelidikinya hingga akhirnya menemukan kebenarannya. Para penjahat pun berhasil ditangkap dan sudah dieksekusi, dan si Kepala Bandit juga sudah bunuh diri karena takut dihukum.

Cui Bei sontak berlinang air mata membaca dokumen kasus itu. Li Bing meyakinkannya bahwa dia sejak awal sangat cocok tinggal di Mahkamah Agung. Ini merupakan tempat untuk melawan ketidakadilan di dunia, serta mengusut sumber kemalangan dan bencana.

"Meskipun nasib tidak adil, tapi semua itu karena ulah makhluk hidup. Jadi yang bisa kita lakukan sekarang, hanyalah melakukan yang terbaik dan jangan mempersoalkan masa depan."

Cui Bei awalnya masih agak ragu-ragu, namun semangat dari semua temannya akhirnya berhasil meyakinkannya.

Tak lama kemudian, setelah menemani Cui Bei melakukan upacara sembahyang untuk terakhir kalinya di kuil ini, mereka semua pun pulang dengan ceria. Tapi semua orang masih khawatir kalau Li Bing masih akan kena sial. Makanya Sun Bao memberinya jimat yang dia dapatkan dari Paman Peramal.

Li Bing awalnya ngotot menolak, tapi Sun Bao dan yang lain terus memaksanya. Lagipula, mereka semua juga memiliki jimat yang sama. Li Bing akhirnya mau juga menerimanya. Hmm, sepertinya jimat itu lumayan manjur saat tiba-tiba ada burung buang hajat sembarangan namun Li Bing berhasil terhindar dari kotorannya.

Malam itu, Cui Bei bermimpi awan hitam yang selama ini menaungi hidupnya, akhirnya berubah menjadi awan putih lalu menghilang. Bahkan kali ini, dia akhirnya memimpikan ayah dan ibunya berjalan mendekatinya, bahkan menyentuhnya, seolah meyakinkannya bahwa mereka tidak pernah menyalahkannya. Akhirnya, Cui Bei bisa melepaskan beban dalam hatinya.

Keesokan harinya ada penilaian bela diri. Penilainya adalah Sun Bao. Aturannya, setiap orang boleh memilih mau kompetisi apa saja yang mereka inginkan. Intinya, Sun Bao membuat semua orang melawannya satu per satu. Siapa pun yang bisa menang, maka nilainya akan dianggap bagus dan tidak perlu ikut penilaian seni bela diri tahun depan.

Namun jelas tidak ada yang mampu mengalahkan Sun Bao yang merupakan mantan prajurit militer. Semua orang jelas tidak ada yang senang dengan kompetisi ini, soalnya Sun Bao terkesan cuma pamer kekuatan seni bela dirinya yang lebih hebat daripada yang lain.

Berhubung Chen Shi belum resmi jadi anggota MA dan yang paling diremehkan, makanya dia awalnya tidak diperhitungkan. Namun Chen Shi protes ingin ikut main juga.  Memang sih dia tidak jago apa-apa dibandingkan yang lain, makanya dia cuma memilih lomba menembak lonceng pakai ketapel. 

Yang tak disangka, ternyata dia jago juga sehingga dia dan Sun Bao seri. Dia satu-satunya yang bisa seri dengan Sun Bao, satu-satunya yang berhasil dan dinyatakan tidak perlu ikut ujian tahun depan.

Chen Shi juga satu-satunya yang berani menyatakan protes dan merasa kalau kompetisi ini kurang adil. Setiap orang memiliki keahlian dan kualifikasinya masing-masing, tapi tidak ada yang bisa seperti Sun Bao.

Dia juga kebetulan saja jago main ketapel. Jika tidak, maka dia juga tidak mungkin bisa menang dari Sun Bao. Kalau semua orang tidak ada yang bisa mengalahkan Sun Bao, berarti selamanya tidak akan lulus.
Jadi, dia menyarankan agar dia mengganti cara penilaiannya. Sun Bao bisa menyetujuinya, tapi syaratnya, Chen Shi harus tanding lagi dengannya. 

Jadilah mereka bertanding sekali lagi, kali ini lebih sulit. Namun pada saat terakhir, ketiga anggota Aula Mingjing bekerja sama membantu Chen Shi. Ya walaupun dia gagal satu detik doang.

Dia tidak menang, tapi Sun Bao juga tidak menyatakan kalau dia kalah. Namun fakta bahwa yang lain membantu Chen Shi, membuat Sun Bao menyadari bahwa mereka semua memang tidak menyukai cara penilaian seni bela dirinya ini.

Karena itulah, dia setuju untuk mengganti cara penilaiannya tahun depan dan tidak akan lagi pamer kehebatannya. Sedangkan untuk tahun ini, semua orang dinyatakan lulus. YEAH!

Li Bing ingin menemui si Wanita Asing lagi, tapi kali ini ketukan pintunya tidak terjawab. Malah kemudian dia mencium bau orang lain yang sepertinya pernah berada di tempat wanita itu dan Setangkai Bunga juga sepertinya pernah ada di sini.

Sepertinya, orang yang pernah menemui Wanita Asing adalah Jenderal Qiu. Makanya Li Bing pun menggunakan kekuatan kucingnya untuk mendeteksi jenderal Qiu dan menemukannya masuk ke sebuah restoran.

Li Bing pun langsung masuk ke restoran itu, dan Jenderal Qiu pun langsung pindah ke mejanya. Dia memperhatikan dua orang di meja sebelah adalah anak buahnya Jenderal Qiu yang menyamar.

Bisa disimpulkan bahwa ada penjahat di restoran ini. Li Bing bisa menebak bahwa penjahatnya adalah orang di meja sebelah yang bawa anak. Dia terkesan seperti seorang ayah yang sedang makan bersama anaknya, tapi diam-diam menyimpan pisau di bajunya. Jelas anak itu adalah sanderanya.

Li Bing langsung mengisyaratkannya untuk bekerja sama, dan seketika itu pula, mereka langsung berakting seolah Li Bing adalah penjahat yang ditangkap oleh Jenderal Qiu.

Sandiwara itu berhasil membuat si penjahat lengah sehingga Li Bing bisa bergerak cepat mengambil dan mengamankan si anak, dan Jenderal Qiu pun akhirnya berhasil menangkap si penjahat.

Tapi tak pelak kejadian ini membuat si anak ketakutan dan menangis sekeras-kerasnya yang jelas saja membuat Li Bing jadi bingung. Dia ingin membelikan permen, tapi ternyata baru ingat kalau dia tidak bawa uang. 

Jenderal Qiu langsung saja melemparkan kantong uangnya ke Li Bing dan Li Bing langsung menggunakannya untuk membelikan permen untuk si anak. Aww, mereka dulunya benar-benar teman baik dan barusan pun mereka bekerja sama dengan baik. 

Entah apa yang sebenarnya terjadi pada Jenderal Qiu sehingga sekarang dia malah menghindari Li Bing, malah terkesan memusuhinya, tapi... tampaknya juga tidak benar-benar memusuhi Li Bing sih. Bingung aku, dia sebenarnya kawan atau lawan sih?

Jenderal Qiu yakin kalau pertemuan ini bukan sekedar kebetulan, dan Li Bing membenarkan. Dia mau mencari seseorang, seorang wanita dari Daerah Barat, sebelumnya mengelola rumah judi di Pasar Selatan. Jenderal Qiu pasti mengenal wanita itu juga, kan?

Canggung, Jenderal Qiu akhirnya mengakuinya dan memberitahu bahwa wanita itu adalah seorang mata-mata dari sebuah negara kecil, datang ke Shendu untuk mencari informasi militer. Pengawal Kerajaan sekarang sudah menangkapnya. Apakah Li Bing akrab dengan orang ini?

"Saksi untuk kasus pentingku."

"Bagaimana jika aku bertanya kasus apa itu?"

"Itu rahasia Mahkamah Agung."

"Kalau begitu aku harus memeriksanya dengan baik."

"Kau!... Entah Jenderal Qiu mengalami situasi seperti apa sehingga bisa berubah menjadi seperti ini."

Ada kasus baru, dan lagi-lagi, yang tiba duluan di TKP adalah orang-orang Departemen Hukum. Karena kasusnya rumit, makanya pihak Mahkamah Agung dipanggil ke sana. Koroner memberitahu mereka bahwa sebelum meninggal, korban mengalami banyak siksaan. Seluruh tubuhnya penuh dengan luka, namun alasan kematiannya adalah dicekik sampai mati.

Namun bekas cekikannya lebih dari satu, jelas menunjukkan kalau dia dicekik berulang kali. Kondisi korban tampak seperti penyiksaan interogasi. 

Wakil Menteri Departemen Hukum memberitahu bahwa korban bernama Zhao Ru Yi. Seorang pencuri yang suka mencuri di penginapan dan bank, dan mahir dalam membobol kunci. Namun kemudian gagal dalam pencurian, dan akhirnya masuk penjara. Setelah keluar dari penjara, tidak ada pergerakan lagi darinya. Namun ternyata dia malah berakhir mati di sini.

Belakangan ini memang ada bank yang dibobol, pencurinya lewat lubang bawah tanah yang digali dari rumah rakyat di jalan sebelah. Kejadiannya begini, hari itu ada seorang pelanggan datang mengambil uang. Baru saat itulah mereka menyadari bahwa lemari penyimpanan uang si pelanggan ini pernah disentuh, terlihat ada patahan di gembok lemarinya.

Mereka langsung memeriksa semuanya dan akhirnya menemukan lubang menganga di lantai.
Tapi anehnya, uang di lemari si pelanggan tidak kurang satu sen pun. Pencuri membuka gembok, tapi tidak mengambil uang, lalu menguncinya kembali.

Selain itu, gembok ini adalah gembok khusus yang hanya bisa dibuka dengan menggunakan dua kunci. Kunci yang satu dipegang sendiri oleh Bos Bank, dan yang satunya lagi dipenggang si pelanggan.
Bos Bank berani memastikan bahwa kunci yang dia pegang tidak mungkin disentuh orang lain. Tapi entah bagaimana dengan kunci yang dipegang si pelanggan.

Sun Bao mencoba menelusuri lubang bawah tanah itu dan mendapati ada sumur dan saluran air di dalamnya. Yang membingungkan, untuk apa susah payah menggali lubang bawah tanah untuk mencuri kalau ujung-ujungnya tidak mengambil uang sama sekali? Apa yang sebenarnya si pencuri inginkan?

Chen Shi memberitahu bahwa di desanya sering menggali gudang bawah tanah untuk menyimpan uang dan berbagai barang lainnya. Jadi, apakah mungkin di dalam lemari penyimpanan itu ada barang lain selain uang?

Cui Bei rasa kalau Bos Bank tidak mungkin tahu isi lemari pelanggan. Saat pelanggan mengunci lemari, biasanya akan dilakukan sendiri. Bos Bank pun biasanya tidak akan memeriksa lagi demi menghindari kecurigaan. 

Jadi bisa saja saat si pelanggan mengunci lemari, dia menyisipkan sesuatu ke dalam lemari tanpa sepengetahuan siapa pun. Sehingga jika barang ini hilang, si pelanggan juga tidak akan memberitahu Bos Bank.

Orang yang membuka gembok pastilah ahli membobol kunci. Apakah orang itu Zhao Ru Yi? Tapi Alibaba bingung karena Zhao Ru Yi kehilangan satu jempol, dan tidak mungkin juga dia bisa menggali lubang bawah tanah sebesar ini seorang diri.

Ah! Jangan-jangan dia punya komplotan terus terjadi konflik internal di antara mereka? Selain itu, pelaku juga tampaknya sengaja mematahkan kunci di dalam gembok agar si pelanggan langsung tahu kalau lemarinya pernah dibuka.

Li Bing lalu membagi tugas. Wang Qi dan Cui Bei dia perintahkan memeriksa rumahnya Zhao Ru Yi, Alibaba dan Sun Bao dia perintahkan untuk mencari informasi.

Sun Bao dan Alibaba pun pergi, tapi Alibaba memperhatikan kalau Sun Bao tadi sepertinya ingin mengatakan sesuatu tapi entah mengapa dia mengurungkan niatnya.

Sun Bao mengakuinya, dia sebenarnya merasa kalau metode pencurian ini agak mirip dengan pengintai. Dulu waktu dia jadi pengintai di militer, dia dan rekannya pergi ke tenda musuh untuk menyelidiki situasi militer, terkadang sengaja meninggalkan beberapa jejak. 

Tujuannya untuk membuat pihak musuh curiga dan mencurigai strateginya sendiri. Tapi dia tidak memberitahu Li Bing tadi karena dia merasa bahwa pencuri dan pengintai tidak mungkin punya hubungan.


Dari keterangan istrinya Zhao Ru Yi, Ru Yi sebenarnya sudah bukan pencuri lagi. Mereka bahkan punya bisnis pewarna dan bisnis mereka cukup lancar. 

Dia tahu masa lalu Ru Yi, tapi dia meyakinkan bahwa Ru Yi itu sebenarnya orang baik. Selain itu, dulunya dia bekerja di rumah bordil, Ru Yi-lah yang menebusnya. Ru Yi memang pencuri dulu, tapi dia hanya mencuri dari orang-orang yang memang pantas dicuri. Selain itu, dia sendiri yang memotong jempolnya.

Bersambung ke episode 20

Post a Comment

0 Comments