Sinopsis White Cat Legend Episode 17

Alibaba baru kembali belakangan dengan muka lesu gara-gara dia kehilangan jejak Shangguan Qin. Semua orang sudah khawatir saja, takut Shangguan Qin kenapa-kenapa, tapi akhirnya, Shangguan Qin mendadak muncul juga.

Dia memberitahu bahwa dia sudah menemukan petunjuk, dan yang dia maksud adalah wanita yang disekap tadi. Wanita itu mengaku bernama Kou Niang, kekasihnya Du Cheng.

Dialah yang menebus kecapinya Qin Wan tapi kemudian ada orang yang merebut kecapi itu. Du Cheng yang menyuruhnya, Du Cheng juga yang memberinya uang. 

Dia sama sekali tidak tahu kecapi apa itu, tapi sepertinya sangat berharga, dan dia juga tidak tahu dari mana Du Cheng mendapatkan uang padahal Du Cheng hanya seorang pengrajin payung yang miskin.

Yang dia tahu tentang Qin Wan hanyalah bahwa Qin Wan dan Du Cheng sama-sama pengguna Bubuk Lima Mineral. Du Cheng biasanya tidak punya uang, makanya dia sering datang ke rumah Qin Wan, sengaja menyenangkan hatinya untuk mendapatkan Bubuk Lima Mineral gratis.

Du Cheng pernah bilang bahwa Bubuk Lima Mineral yang dimiliki Qin Wan sepertinya dibuat sendiri oleh Qin Wan. Qin Wan menganggap Bubuk Lima Mineral sebagai obat dan mengolahnya, meyakini dia bisa menyembuhkan penyakitnya sendiri.

Namun kemudian, Qin Wan dan Du Cheng perlahan-lahan saling menjauh. Sepertinya ada seorang pengedar obat yang ingin membeli resepnya Qin Wan dan meminta Du Cheng sebagai perantara, tapi Qin Wan tidak bersedia.

Shangguan Qin yakin bahwa si pengedar obat itulah pembunuhnya. Wang Qi sudah menyelidikinya, luka di pinggang Du Cheng diobati dengan obat dari seorang pengedar obat sekaligus cenayang yang bermarga Zhao. Mungkin dia juga penyuplai Bubuk Lima Mineral.

Mereka kemudian mendatangi sebuah gua tempat mangkalnya Cenayang Zhao. Namun begitu mereka datang, tiba-tiba saja Cenayang Zhao tertawa dan nyerocos gila...

"Dewa turun ke bumi. Orang yang menjemput sudah tiba. Mengalahkan lawan yang kuat dan berkuasa sepanjang hari. Menggabungkan Yin dan Yang. Hari ini akan berhasil. Huahahaha. Pergi menjadi Dewa,"

Lalu tiba-tiba saja Cenayang Zhao meminum Bubuk Lima Mineral yang tiba-tiba saja membuatnya memiliki kekuatan super sampai membuat tim Aula Mingjing terpental saat berusaha menangkapnya. Namun dia tidak puas dengan kekuatannya sehingga langsung mengonsumsi lebih banyak, tapi malah overdosis dan akhirnya mati.

Di sana pula, mereka menemukan kecapinya Qin Wan. Alasan perebutan kecapi itu ternyata karena Qin Wan menyimpan Bubuk Lima Mineralnya di dalam kecapi.

Berarti benar bahwa Cenayang Zhao-lah pelakunya, membunuh demi mendapatkan Bubuk Lima Mineral. Kasus ini sudah selesai, tapi Li Bing tetap tidak bisa tenang. Entah mengapa dia tetap merasa ada yang kurang, apalagi saat Chen Shi menemukan bahwa senar kecapi ini ternyata pernah diganti.

Kembali ke MA, Shangguan Qin memberitahu Kou Niang bahwa kasus ini sudah selesai lalu mengembalikan rumbainya. Itu adalah rumbai kecapi dengan bentuk pola Japonica yang dibuat sendiri oleh Kou Niang.

Karena Du Cheng dulu ingin mendekati Qin Wan, makanya Kou Niang membuat rumbai kecapi ini untuk membantu Du Cheng.

Li Bing membawa Chen Shi kembali ke kediaman Keluarga Qin dengan membawa kecapi itu. Qin Shu sedang tidak ada di rumah dan cuma ada Pelayan Wu yang mengenali kecapi itu. 

Pelayan Wu membenarkan bahwa kecapi ini pernah diperbaiki gara-gara beberapa tahun yang lalu, Qin Shu pernah hampir menghancurkan kecapi ini. Senarnya hampir putus, Kou Niang yang menyambungkan kembali senarnya. (Hah? Kou Niang? Lah katanya dia nggak begitu kenal sama Qin Wan?)

Pelayan Wu memberitahu bahwa Kou Niang adalah mantan pelayan di kediaman ini, setiap hari melayani Qin Wan. Tangannya terampil dan juga mengerti musik. Namun kemudian dia diusir oleh Qin Shu. (Berarti Kou Niang berbohong)

Saat Shangguan Qin kembali ke toko aksesorisnya Kou Niang, dia malah menemukan Qin Shu overdosis di sana lalu Kou Niang muncul mengancamnya dengan belati. Untungnya ada Alibaba yang membuntutinya dan menyelamatkannya tepat waktu.

Mereka akhirnya membawa Kou Ning kembali ke MA. Li Bing menduga bahwa Qin Shu mengusirnya karena Kou Niang bisa menjadi pengaruh buruk pada Qin Wan.

Kou Niang sinis mendengarnya. Semua itu hanyalah pemikiran Qin Shu sendiri. Qin Wan hanya menyukai kecapi dan bukannya main-main.  Qin Shu sendiri yang tidak pernah memberikan kebebasan sedikit pun pada Qin Wan. Qin Wan itu orang yang sangat baik, permainan kecapinya sangat bagus, bicaranya juga enak didengar.

Hanya saja sifatnya lemah, lambat, dan tidak pintar belajar dan tidak suka belajar juga. Kelemahannya ini dianggap aib di Keluarga Qin. Qin Shu bahkan tega memukulnya. Tidak ada satupun kualitas dalam diri Qin Wan yang disukai Qin Shu. 

Gara-gara Qin Shu-lah, Qin Wan perlahan-lahan mulai berubah menjadi semakin buruk. Bahkan, terkadang dia tidak bisa memainkan kecapi gara-gara Qin Shu pernah memukulnya menggunakan penggaris dengan begitu keras sampai tangannya bengkak.

Parahnya lagi, Qin Shu pernah hampir menghancurkan kecapinya. Karena Kou Niang memperbaiki kecapi itulah, pada akhirnya dia diusir dari kediaman Qin.

Dia bertemu dengan Qin Wan lagi saat suatu hari Qin Wan masuk ke toko aksesorisnya dalam keadaan lemah sambil memegang kecapi dengan wajah memar dan bengkak. Saat itulah dia baru tahu kalau Qin Wan sudah diusir dari rumah dan dikejar oleh penagih hutang sampai tidak punya tempat tujuan.

Kou Niang begitu marah dan sedih, makanya dia kemudian mengunci Qin Wan di ruangannya selama 7 hari dengan harapan membantunya lepas dari kecanduan Bubuk Lima Mineral.

Dia juga membantu Qin Wan melunasi hutang. Lalu kemudian dia membawa Qin Wan kembali ke rumahnya dan merawat rumah itu. Dia menanam bunga satu per satu, menanam bambu, memelihara ikan. Pelan-pelan membuat rumah itu menjadi layak disebut rumah manusia.

Dia dan Qin Wan saling menyukai. Qin Wan bahkan bilang bahwa dia ingin menikahinya. Tapi pada akhirnya, Qin Wan malah mati karena dia. Qin Wan hanya berharap kakaknya mau menjadi saksi pernikahan mereka. Namun Qin Shu sama sekali tidak memedulikannya.

Kou Niang sebenarnya tidak peduli dengan masalah ini, yang penting baginya adalah hidup bahagia dan tenang berdua dengan Qin Wan. Namun kemudian, Qin Wan tiba-tiba berkata bahwa dia ingin belajar dan kembali ke Akademi Kenegaraan, ingin mendapatkan gelar demi masa depan mereka berdua.

Kou Niang setuju dan akhirnya tidak lagi datang ke rumahnya supaya tidak menganggu belajarnya Qin Wan. Namun setelah beberapa hari, dia khawatir dan akhirnya kembali ke rumah itu untuk melihatnya tapi malah menemukan Qin Wan sedang meramu Bubuk Lima Mineral.

Kou Niang jadi marah besar menyadari Qin Wan berbohong padanya. Qin Wan bilang bahwa Du Cheng dan pengedar obat itu datang mencarinya dan memaksanya untuk membuat Bubuk Lima Mineral.
Mereka bahkan mengancam akan mencelakai Kou Niang jika Qin Wan menolak. Makanya Qin Wan terpaksa menuruti keinginan mereka.

Saat Qin Wan ingin melarikan diri, dia ditangkap oleh mereka dan dirantai seperti anjing. Saat Kou Niang mengetahui masalah ini, dia ingin sekali menyelamatkan dan membawa Qin Wan pergi dari kota ini.
Namun Qin Shu kemudian muncul, menghina Kou Niang dengan kata-kata yang sangat keji dan kotor, bahkan memaksa Qin Wan untuk memarahinya.

Qin Wan menyuruhnya pergi tapi juga memberinya sebotol obat dan diam-diam memintanya untuk 'menghancurkannya'. Botol obat itu berisi beberapa butir Bubuk Lima Mineral.

Baru setelah dia keluar dari rumah itu, dia mulai memahami maksud ucapan Qin Wan. Makanya dia kemudian kembali, tapi malah menemukan Qin Wan sudah mati. Dia mati dengan menusuk dirinya sendiri. Dulu Qin Wan memang pernah bilang bahwa jika dia mengonsumsi Bubuk Lima Mineral, maka dia akan membunuh dirinya sendiri.

Orang-orang itu bukan hanya memaksanya untuk membuat obat, tapi juga memaksanya untuk mengonsumsinya. Pada akhirnya, ucapannya itu benar-benar menjadi kenyataan.

Saat Kou Niang menemukannya mati, satu-satunya perasaan dalam hatinya adalah benci dan dendam. Dia merasa ada yang aneh. Kenapa begitu Qin Wan pulang, Du Cheng dan si pengedar obat itu bisa mendatanginya?

Makanya Kou Niang kemudian mendatangi Du Cheng dan menggunakan obat pemberian Qin Wan untuk memancing informasi darinya. Yang tidak disangkanya, dalang yang memerintahkan Du Cheng dan si pengedar obat untuk melakukan itu pada Qin Wan ternyata adalah Qin Shu.

Malah, orang yang sejak awal menyuruh Qin Wan mengonsumsi obat itu adalah Qin Shu. (Bah! Kakak brengsek!) Bubuk Lima Mineral yang diberikan Qin Shu pada Qin Wan sebenarnya adalah obat yang biasa Qin Shu konsumsi sendiri.

Bahkan setelah Qin Wan meninggalkan rumah, Qin Shu sebenarnya terus mengawasinya. Du Cheng adalah mata-matanya, sedangkan si pengedar obat adalah orang yang biasanya membuatkan Bubuk Lima Mineral untuk Qin Shu.

Qin Wan benar-benar bodoh, selalu meyakini bahwa Qin Shu sebenarnya baik padanya dan sepenuh hati demi kebaikannya. Kou Niang sama sekali tidak membunuh orang-orang itu. Dia hanya menaruh obat di saputangan kecapi dan memberikannya pada Du Cheng.

Du Cheng sendiri yang mengonsumsinya dan akhirnya mati karenanya. Si pengedar obat merebut kecapi itu darinya untuk mendapatkan obat yang tersimpan di dalam kecapi itu. Mereka bilang kalau obat itu adalah pil eliksir, bahkan Qin Shu pun berpikir seperti itu. Padahal sebenarnya itu bukan obat, melainkan racun.

Tepat saat itu juga, mereka mendapat kabar bahwa Qin Shu sudah mati. Obat eliksir itu benar-benar racun. Begitulah, akhirnya kasus ini pun benar-benar sudah terpecahkan sepenuhnya.


Namun Li Bing masih agak bingung dengan beberapa detil dalam beberapa kasus yang mereka tangani baru-baru ini.  Tanda di kuil Raja Naga, jejak paw kucing berdarah di rumah Qin Wan, semua ini jelas adalah petunjuk-petunjuk yang ditinggalkan seseorang untuk mengarahkan mereka.

Festival Qingming akan segera tiba, Wang Qi cs pun mulai menceritakan tentang roh jahat pada Chen Shi. Namun inti dari cerita mereka sebenarnya adalah meyakini bahwa Cui Bei itu dirasuki roh jahat karena setiap kali bersama Cui Bei, mereka sering kena sial.

Dua tahun yang lalu, tepat pada hari Festival Qingming, Cui Bei terbangun tengah malam karena mimpi buruk. Keesokan paginya, mereka semua tiba-tiba menjadi sangat lemah sampai tidak kuat turun dari ranjang. Cuma Cui Bei seorang yang baik-baik saja.

Cui Bei juga pernah bilang begitu, makanya dia memperingatkan mereka untuk tidak mendekatinya saat Festival Qingming. Tahun kemarin juga Cui Bei tidak ada di MA saat Festival Qingming. Hari ini juga Cui Bei sudah pergi sejak pagi.

Li Bing ingat kalau kemarin malam dia dan Li Bing berpapasan dengan Cui Bei dan sikapnya memang aneh dan langsung pergi begitu saja tanpa membalas sapaan Li Bing, jelas dia sengaja menghindari semua orang. Sun Bao ingat kalau Cui Bei pernah menemui Paman Peramal. Apakah ada hubungannya dengan hal ini?

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

0 Comments