Fu Rong benar-benar shock mengira Shen Li adalah kanibal... sampai saat dia melihat para dewi itu ternyata masih hidup, tepat di belakangnya, diikat dan dibungkam oleh Shen Li. Fiuh! Syukurlah, Fu Rong lega.
Dia langsung berusaha membujuk Shen Li untuk melepaskan mereka. Bujukannya berhasil membuat Shen Li mau melepaskan ikatan mereka, tapi dia keukeuh menolak mengeluarkan mereka dari kurungannya.
Parahnya lagi, para dewi itu malah heboh teriak-teriak mengutuki Shen Li padahal Fu Rong sudah berusaha mengisyaratkan mereka untuk diam.
Teriakan heboh mereka menarik perhatian para dewa lainnya hingga akhirnya Kaisar Langit datang. Dan jelas saja beliau sangat marah setelah Shen Li dengan sarkas melapor sekaligus menyindir Alam Dewa yang sama sekali tidak ada sopan-sopannya pada tamu.
Karena itulah, Kaisar Langit memutuskan untuk menghukum para dewi dengan hukuman kurungan selama 100 tahun. Berhubung Shen Li masih akan tinggal lebih lama, tapi jelas dia tidak mau lagi tinggal di kediamannya Fu Rong ini, karena entah siapa lagi yang akan bikin perkara ke depannya, karena itulah, dia meminta Kaisar Langit untuk memindahkannya ke kediaman lain.
Kaisar Langit setuju, dia akan memindahkan Shen Li ke rumah kecil di bagian barat Alam Dewa. Tempatnya tenang dan agak terpencil, Shen Li langsung setuju. Tapi... Kaisar Langit baru sedetik kemudian memberitahu bahwa Dewa Agung juga sedang tinggal di sana sekarang.
Hadeh! Shen Li jadi galau, kenapa Kaisar Langit tidak bilang sebelum dia bilang setuju. Pasti mereka akan gugup kalau tinggal bersama. Tapi berhubung sudah terlanjur setuju, Shen Li akhirnya tetap pergi ke Taman Barat. Lagipula, mending canggung bersama Xing Zhi daripada diganggu para dewa yang menyebalkan ini.
Penataan tempat itu kurang lebih sama dengan penataan rumahnya Xing Yun di Dunia Fana. Penataan tempat ini pasti untuk mengumpulkan energi spiritual semesta. Akan bagus sekali kalau dia tinggal di sini, bisa membantunya membersihkan racun yang Fu Sheng tinggalkan di tubuhnya.
Tidak ada Xing Zhi di sana, tapi tiba-tiba muncul beberapa tuyul, eh bukan, siluman ikan mas dari dalam kolam ikan yang menyambutnya dengan tawa riang dan rebutan menarik bajunya dan mengajaknya bermain bersama di air.
Saat Xing Zhi datang tak lama kemudian, dia mendapati Shen Li sedang asyik main ciprat-cipratan air bersama para siluman ikan mas dengan riang gembira, dan pemandangan itu membuatnya bahagia. Tapi begitu Shen Li melihatnya, Xing Zhi sontak menormalkan wajahnya kembali.
Shen Li jadi canggung, ini kedua kalinya dia jatuh ke kolam di hadapan Xing Zhi. Xing Zhi mengklaim kalau dia mau menghukum para siluman kecil itu. Tapi pura-pura doang, tongkatnya bahkan tidak menyentuh kulit mereka, tapi para siluman ikan itu teriak-teriak dengan dramatisnya.
Xing Zhi bahkan menawari Shen Li untuk menghukum sendiri para siluman ikan ini. Sontak saja para siluman kecil itu langsung heboh memeluk Shen Li, membujuknya untuk tidak menghukum mereka.
Shen Li jelas tidak ada niatan menghukum mereka. Tapi tak pelak pemandangan itu membuat Xing Zhi tertawa geli sebelum akhirnya dia mengusir para siluman itu.
Shen Li heran sama dia, "Dewa Agung membawa begitu banyak anak kecil, apakah tidak berisik?"
"Ramai," jawab Xing Zhi antusias, "tidakkah kau merasa sangat menyenangkan?"
Ternyata mereka berdua tidak secanggung yang Shen Li kira, Shen Li jadi senang karenanya. Xing Zhi memberitahu bahwa Shen Li bisa memilih sendiri salah satu kamar di bagian kiri, dan para siluman ikan ini akan melayani Shen Li selama dia tinggal di sini.
Tapi ya, namanya juga anak kecil, pastinya mereka ribut banget. Bukannya kerja melayani Shen Li, mereka malah main, tidak ada satupun yang becus melayaninya. Ngotot mau menyisir rambutnya, tapi malah menarik-narik rambut Shen Li.
Shen Li lama-lama jadi kesal dan langsung mengusir mereka. Para siluman ikan mas sontak protes dengan ribut ke Xing Zhi, mengklaim kalau mereka melayani Shen Li dengan sepenuh hati.
"Ini yang namanya melayani dengan sepenuh hati? Jika mau melayani, biarkan Dewa Agung saja yang melayaniku," ucap Shen Li asal.
Tapi Xing Zhi langsung setuju tanpa ragu, dan tepat saat dia mengucap itu, You Lan kebetulan baru datang. Apalagi cara bicara Xing Zhi yang terdengar jelas sedang flirting secara halus pada Shen Li, You Lan jadi shock sampai tak sengaja menjatuhkan barang bawaannya.
Berusaha menguasai dirinya, You Lan dengan canggung mengaku kalau dia datang untuk menyampaikan pesan Kaisar Langit yang meminta Shen Li untuk memurnikan tubuhnya lebih dulu dari miasma di Kolam Xisui sebelum menghadiri Perjamuan Seratus Bunga.
Sikapnya sangat sopan pada Shen Li hanya di hadapan Xing Zhi. Namun begitu berduaan dengan Shen Li, sikap You Lan seketika berubah drastis, memperingatkan Shen Li untuk tahu batas dan menjauh dari Dewa Agung. Dia satu-satunya Dewa Agung yang tersisa, konsekuensinya terlalu besar jika dia menghilang.
Shen Li sinis mendengarnya. You Lan menuduhnya mau merayu Xing Zhi untuk membuat Xing Zhi kehilangan kesadaran ilahinya? Terlepas dari apakah dia sehebat yang You Lan kira, namun menyangkut masalah kehilangan kesadaran ilahi, jika Xing Zhi tidak mampu menjaga kesadaran ilahinya sendiri, itu adalah masalahnya sendiri. Tidak ada gunanya You Lan memperingatkannya.
Kolam Xisui sebenarnya bukan cuma menghilangkan miasma ditubuhnya, tapi juga untuk mengurangi kekuatan spiritualmnya. Jelas maksudnya bahwa Alam Dewa curiga dan waspada terhadapnya, makanya mereka melakukan ini.
Tiba-tiba ada singa raksasa muncul. Awalnya si singa bergerak ke Kolam Xisui, tapi tiba-tiba saja dia ganti haluan menyerang You Lan. Untungnya Shen Li muncul tepat waktu menyelamatkannya walaupun sebenarnya kekuatannya tidak sekuat biasanya gara-gara Kolam Xisui barusan.
Eh You Lan malah begitu angkuhnya menolak bantuannya. Ya sudah, Shen Li biarpun saja tuh singa mengejarnya lagi. Padahal dia jelas-jelas terlalu ketakutan dan lemah untuk melawan.
Untungnya Shen Li masih berbaik hati menarik buntut si singa itu dan memaksa You Lan untuk memohon padanya... sampai akhirnya You Lan mengalah dan mau juga mengucapkan kata itu.
Shen Li pun langsung beraksi melawan si singa hingga lengannya terluka. Shen Li melemparnya jauh, tapi singa itu kembali dan terus menyerang You Lan seorang entah kenapa. Hmm, apakah You Lan melakukan sesuatu yang membuatnya marah?
Berpikir cepat, Shen Li langsung melempar bola lampion ke singa tersebut dan berhasil. Tuh singa langsung berubah jinak kayak kucing yang dikasih mainan.
Bahkan setelahnya, si singa raksasa itu langsung mengecil seukuran kucing. Shen Li pikir kalau dia siluman, tapi kemudian datang seorang dewa yang memberitahu kalau singa ini adalah monster ilahi roh putih peliharaan Dewa Agung.
Dia tadi mengambil monster roh putih ini dari Langit di luar langit atas perintah Xing Zhi, tapi entah mengapa saat melewati tempat ini, monster roh putih ini tiba-tiba mengamuk.
Xing Zhi datang tak lama kemudian dan yang pertama dia perhatikan adalah lengan Shen Li yang terluka dan You Lan, tapi tatapannya pada You Lan tampak marah. Dia lalu menyuruh si dewa untuk membawa Shen Li berobat dan meyakinkan si dewa bahwa dia tidak menyalahkan si dewa atas perubahan si monster.
Begitu Shen Li dan si dewa pergi, Xing Zhi langsung mendatangi You Lan dan mengonfrontasinya karena dia tahu kalau pelaku yang membuat si monster mengamuk adalah You Lan. Dia sama sekali tidak peduli dengan alasan picik You Lan dan memperingatkannya untuk tidak mengulanginya lagi atau mungkin You Lan tidak akan seberuntung kali ini.
Shen Li sendiri juga curiga kalau pelaku yang membuat si monster mengamuk adalah You Lan. Baru juga beberapa hari di sini, tapi ada saja bencana yang dia hadapi. Dia benar-benar tidak berjodoh dengan tempat ini.
Menurut si dewa, ternyata Xing Zhi menyuruhnya untuk menjemput si monster ke sini buat teman mainnya Shen Li. Aww, Xing Zhi selalu tampak dingin tak berperasaan tapi sebenarnya penuh perhatian.
Bersambung ke episode 21
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam