Sinopsis Legend of Shen Li Episode 18

Penguasa Spiritual jelas mengetahui sesuatu tentang Fu Sheng, tapi entah mengapa dia sengaja tidak memberitahu Shen Li dan diam-diam mengirim dua jenderal untuk mencari dan menghabisi Fu Sheng. Dia bahkan berniat merahasiakan masalah ini dari Alam Dewa.

Dewi You Lan memanggil Mo Fang menghadapnya hanya untuk memperingatkannya untuk menjauhi adiknya. Pfft! Gara-gara adiknya belakangan ini terlalu dekat dengan Mo Fang, makanya dia punya pikiran buruk terhadap Mo Fang. (Adikmu sendiri yang merecoki Mo Fang)

Mo Fang diam saja, Shen Li yang tidak terima dan sontak sinis menyindir You Lan yang tidak tahu tempat itu, persis kayak adiknya, dan langsung menggandeng tangan Mo Fang, membawanya pergi bersamanya.
Kesal dan tidak terima dengan perlakuan Shen Li, You Lan berusaha menghentikannya, tapi malah langsung dipelintir sama Shen Li.

Xing Zhi yang baru muncul, sontak sedih dan cemburu melihat Shen Li menggandeng tangan Mo Fang. Makanya dia langsung bertindak menyelamatkan You Lan dari Shen Li dan mengonfrontasi sikap kasar Shen Li.

Pastinya, Shen Li juga jadi cemburu karena Xing Zhi menyelamatkan You Lan bak seorang pahlawan menyelamatkan seorang wanta lemah dan tak berdaya. 

Saling cemburu, otomatis keduanya jadi saling sindir menyindir. Xing Zhi menyindir Shen Li yang terlalu melindungi Mo Fang. Sedangkan Shen Li, sambil terus menggandeng tangan Mo Fang, balas menyindir Xing Zhi yang juga melindungi kaum dewanya yang suka semena-semena. 

Bagaimana dia tidak kesal? Sikap Xing Zhi memang suka nggak jelas dan terkesan mempermainkannya. Selalu Xing Zhi duluan yang memutuskan hubungan, tapi kemudian Xing Zhi juga yang menggodanya duluan, lalu kemudian dengan seenaknya menarik batas lagi.

Kesal, Shen Li pun langsung menarik Mo Fang pergi bersamanya. Dan baru setelah inilah, Xing Zhi mulai berbalik menakut-nakuti You Lan, mengklaim betapa mengerikannya Shen Li jika lain kali You Lan cari perkara lagi dengan Shen Li. Dia menegaskan bahwa saat itu terjadi, dia tidak akan membantu menyelamatkan You Lan. Pfft!

You Lan shock, tapi... dia seketika heran dengan maksud tersembunyi dari ucapan Xing Zhi barusan. Apakah Xing Zhi barusan sedang berusaha melindungi Shen Li? Tidak mungkin, kan?

Saking marahnya, Shen Li tak sengaja menarik Mo Fang ke arahnya terlalu keras sehingga mereka menjadi tak sengaja terlalu dekat. Kaget dan canggung, Mo Fang sontak menjauh dan berlutut meminta maaf. 


Shen Li tak mempermasalahkannya, mengklaim kalau dia tidak marah atas kejadian tadi padahal jelas-jelas dia memang sedang marah pada Xing Zhi. Pokoknya dia memperingatkan Mo Fang untuk tidak lagi mengalah dan tunduk pada para dewa angkuh itu. Ini masalah harga diri Alam Spiritual. 

Yang salah siapa, yang disalahkan siapa. Jika lain kali Mo Fang mengalah pada para dewa itu, Shen Li mengancam akan menghukum Mo Fang dengan hukuman militer.

Shen Li heran sama dia, biasanya Mo Fang tidak mudah mengalah, tapi tadi saat dimarahi You Lan, dia malah diam saja. Apakah karena Mo Fang takut melibatkannya seperti kejadian terakhir kali?

Mo Fang tak menjawabnya, yang berarti benar. Shen Li meyakinkan kalau dia tidak mempermasalahkannya. Dia lalu beralih meminta Mo Fang untuk menyerahkan lencana militernya Zi Xia ke istrinya sembari meyakinkannya untuk tidak lagi merasa bersalah atas kematian Zi Xia (yang gugur saat sedang bertugas bersama Mo Fang).

Mo Fang pun melaksanakan perintahnya dengan galau, tampak jelas masih merasa sangat bersalah atas kematian Zi Xia. Dia bahkan langsung minum-minum setelahnya.

Shen Li pun memanggil beberapa prajurit ke kedai minum untuk minum-minum bersama demi menghormati mendiang Zi Xia dan semua prajurit yang gugur di medan perang.

Namun pastinya, Shen Li minum-minum juga untuk melampiaskan frustasinya gara-gara Xing Zhi. Bahkan saking kesalnya, dia ngotot menolak pulang saat Rou Ya menjemputnya dan langsung setuju saat Mo Fang mengajaknya menginap semalam di rumahnya.

Tak lama kemudian, Mo Fang menggendong Shen Li yang sudah mabuk. Shen Li ngotot mau melihat bintang, makanya Mo Fang membawanya naik ke atas genteng rumahnya.

Baru saat inilah Shen Li mulai sadar dari mabuknya dan baru menyadari kesalahannya. Tidak seharusnya dia di sini, di rumah bawahannya. Kalau sampai tersebar, kesannya akan sangat ambigu. Tapi akan aneh juga jika dia langsung pergi sekarang.

Mengalihkan perhatiannya ke langit, Shen Li baru sadar bahwa dia tidak melihat bintang-bintang di langit biarpun miasma di tempat ini sudah banyak berkurang.

"Tapi aku melihatnya," ujar Mo Fang sembari menatap Shen Li. Aww, Shen Li adalah bintangnya Mo Fang.

Tapi tentu saja Shen Li jadi canggung mendengarnya. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa Mo Fang menyukainya. 

Tangannya ini cuma bisa mengayunkan tombak, tidak bisa menjahit bordir seperti wanita-wanita pada umumnya. Dia tidak pantas mendapatkan perhatian istimewa dari Mo Fang.

Mo Fang tidak setuju. Baginya, tombaknya Shen Li adalah jarum bordir yang menyulam gunung dan sungai yang indah di Alam Spiritual.

Dia tahu bahwa dengan identitasnya, dia tidak pantas untuk Shen Li. Dia mengatakan semua fakta ini hanya untuk mengungkapkan perasaannya. 

Shen Li mengoreksi, ini bukan tentang identitas. Tapi sebelum dia sempat melanjutkan, Fu Rong mendadak muncul sambil ngomel-ngomel, pura-pura cemburu calon istrinya lagi berduaan malam-malam di atas genteng bersama pria lain.

Yang tidak Shen Li sangka, Fu Rong tidak sendirian, melainkan datang bersama Xing Zhi. Pfft! Pasti Xing Zhi yang mengajaknya kemari. Dia kan tahu Shen Li ada di sini berkat diberitahu Rou Ya. Shen Li jadi galau, khawatir kalau Xing Zhi mendengar percakapannya dengan Mo Fang barusan. 

Dan yups! Benar sekali, Xing Zhi memang mendengarnya, makanya sekarang dengan nada agak cemburu dia bertanya-tanya kenapa Shen Li tidak menerima perasaan Mo Fang. Jika mereka saling menyukai, dia akan mengabulkan keinginan mereka.

Pastinya, Fu Rong langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk menuntut pembatalan pernikahan lagi. Menjawab mereka berdua, Shen Li menegaskan bahwa pernikahan mereka akan tetap dilaksanakan entah Fu Rong suka atau tidak. 

Kenapa juga Xing Zhi marah? Bukankah Xing Zhi sendiri yang menetapkan pernikahan ini? Jadi sebaiknya dia berhenti mengucap hal-hal yang tidak masuk akal dan menyulitkan orang lain.

Dia juga memperingatkan Fu Rong untuk berhenti menggunakan segala macam trik untuk membatalkan pernikahan mereka karena semua itu tidak akan berguna. Daripada dia nganggur dan cuma bikin ulah di sini, sebaiknya dia pulang saja ke Alam Dewa dan makan enak sebelum pernikahan mereka.

Xing Zhi juga sebaiknya pulang saja karena semua masalah di sini juga sudah selesai. Dewa Kuno tidak boleh selalu tinggal di Alam Spiritual, kan? Xing Zhi marah sekaligus sedih mendengarnya, tapi baiklah, memang sudah waktunya pulang. Dia pun memutuskan untuk membawa Fu Rong dan You Lan untuk pulang bersamanya.

Nanti setelah kembali, dia akan melaporkan segala kenakalan Fu Rong pada Kaisar Langit agar nantinya setelah Shen Li dan Fu Rong menikah, Fu Rong tidak akan berani bersikap semena-mena seperti sekarang.

Xing Zhi pun pergi dengan membawa Fu Rong, dan dengan itu, dia sekaligus membersihkan miasma, otomatis mengubah langit yang mendung menjadi penuh bintang yang indah. 

Shen Li bersikap seolah dia lega dengan kepergiannya, padahal jelas-jelas dia sedih sehingga dia bahkan tidak mau lagi melihat bintang. Lebih baik tidak mengetahui keindahannya agar tidak merindukannya.

Shen Li jadi kesal pada dirinya sendiri yang masih saja belum bisa membedakan antara Xing Yun dan Xing Zhi. Baguslah sekarang dua-duanya sudah tidak ada. Tidak penting lagi untuk membedakan. Lagipula, cepat atau lambat akan dilupakan.

Namun sejak kepergian Xing Zhi, Shen Li jadi sering melamun, bahkan terkadang sampai membayangkan melihat sosok Xing Zhi di kejauhan. Kadang pula dia mendatangi tempat-tempat yang pernah kunjungi bersama, tempat-tempat yang menyimpan kenangan mereka bersama.

Shen Li bahkan jadi tidak fokus pada pekerjaannya. Saat rapat, dia terus melamun dan tidak mendengarkan diskusi mereka sehingga Penguasa Spiritual harus mengulangnya untuknya.

Ada pergerakan aneh di Klan Roh Laut Utara, makanya para jenderal barusan merekomendasikan orang berbakat untuk pergi ke sana. Penguasa Spiritual meminta Shen Li untuk memilih seorang panglima untuk melatih pasukan, memberi kesempatan berlatih bagi orang-orang baru.

Shen Li pun merekomendasikan Mo Fang, dia cermat dan mahir menyusun strategi. Para Jenderal lain tidak ada yang keberatan, maka jadilah Mo Fang yang dikirim pergi ke sana.

Penguasa Spiritual ngotot meyakini kalau Shen Li seperti ini gara-gara kepergian Fu Rong dan bukan karena Xing Zhi. Makanya dia kemudian menugaskan Shen Li untuk menggantikannya mendatangi undangan Perjamuan Seratus Bunga di Alam Dewa agar dia bisa bertemu dengan Fu Rong lagi. 

Lagi pula, Shen Li nantinya akan menikah ke Alam Dewa, jadi lebih baik dia pergi sekarang untuk melihat seperti apa lingkungan di Alam Dewa.

Shen Li jadi galau, takut bertemu Xing Zhi di sana. Tapi... mungkin juga tidak. Bukankah Xing Zhi selama ribuan tahun tinggal di Langit di luat langit? Seharusnya sekarang dia sudah kembali ke sana.

Bersambung ke episode 19

Post a Comment

0 Comments