Sinopsis Legend of Shen Li Episode 17

Fu Sheng adalah orang yang dulu menghabisi nyawa kedua orang tua Jing Yan saat dia masih kecil. Jing Yan kecil menyaksikan kejadian itu, lalu Fu Sheng menculiknya dan mengurungnya.

 
Lalu kemudian dia diselamatkan oleh Nona Shi kecil. Nona Shi kecil menyembunyikannya di sesemakan, lalu kemudian mengorbankan dirinya sendiri untuk mengalihkan para pengejar dari Jing Yan kecil.

 Setelah dia selesai mengatakan informasi ini, mereka menyadari bahwa mereka sudah harus berpisah lagi karena energi dewanya Xing Zhi untuk menyadarkan kesadaran ilahinya Qing Ye sudah hampir habis.

"Setelah berpisah, tidak tahu kapan baru bisa bertemu lagi. Temanku, jaga dirimu," Qing Ye pamit.

"Jaga dirimu."

Qing Ye pun berubah kembali menjadi Jing Yan yang tidak tahu apa-apa, tapi sekarang sudah menguasai Teknik Pemurnian yang nantinya akan bisa dia gunakan untuk membantu orang untuk membersihkan miasma.

Setelah Jing Yan pergi, barulah Xing Zhi memanggil Shen Li yang ternyata diam-diam mengikuti mereka sedari tadi. Makanya dia penasaran dengan fakta bahwa Jing Yan dulunya adalah Dewa Kuno.

Xing Zhi mengaku bahwa sekarang memang hanya dia satu-satunya Dewa Kuno yang tersisa. Namun dulu, Dewa Kuno di Langit di luar langit bukan cuma dia seorang. Qing Ye dulunya adalah salah satu Dewa Kuno yang paling cerdas, Xing Zhi cuma tertinggal sedikiiiit doang dari Qing Ye. 

Tapi kemudian, Qing Ye jatuh cinta, dia mencintai orang yang tidak seharusnya dicintai. (Oh? Dia dihukum karena jatuh cinta. Karena inikah Xing Zhi jaga jarak dari Shen Li? ) 

Demi menyelamatkan kekasihnya, Qing Ye sembarangan menggunakan energi dewa dan melanggar Hukum Langit, kedewaannya pun dihapus.

"Siapa yang bisa menghukum Dewa?"

"Energi dewa diberikan oleh Langit, terikat oleh Hukum Langit. Jika kekuatan yang besar ini digunakan untuk kepentingan pribadi, bukankah dunia ini akan menjadi kacau? Faktanya, Langit di luar langit tidak lebih bebas dari dunia ini."

Qing Ye kemudian dihukum diturunkan dan berkeliling ke Dunia Fana. Namun bagi Dewa Kuno, keliling di Dunia Fana tidak termasuk hukuman. Makanya Hukum Langit membuat setiap kehidupannya menderita di Dunia Fana. Setiap kali selalu terhambat dan tidak bisa bersama kekasihnya.

Jadi... siapa sebenarnya yang disukai Jing Yan di antara kedua wanita itu?... Xing Zhi mengaku tak tahu, hanya Langit yang tahu. Tapi dia sudah memberikan sedikit energi dewa pada Jing Yan, semoga itu bisa membantu Jing Yan menemukan sedikit petunjuk. 

Namun hasil akhirnya tetap tergantung pada takdir. Semoga saja Hukum Langit tidak akan terlalu kejam.
"Apakah kali ini mereka akan saling melewatkan lagi?"

"Takdir di antara mereka memang saling melewatkan."

Shen Li tak setuju, meski kedewaannya Qing Ye dihapus oleh Hukum Langit, namun Langit juga tidak mungkin mengawasinya setiap saat dan mengganggu hidupnya.

Sebagai Gu Cheng Jin, dia sehidup semati bersama istrinya, tapi pada akhirnya malah mendatangkan roh siluman dan pada akhirnya membuat roh siluman itu kehilangan nyawa demi dirinya. Sekarang sebagai Jing Yan, dia tumbuh dewasa bersama Jing Xi tapi malah menyukai Nona Shi sehingga dia menjadi bimbang di antara keduanya.

Takdir manusia itu 30% nasib dan 70% pilihan sendiri. Jadi ini semua adalah karena pilihannya sendiri dan bukan salah takdir. Jadi Xing Zhi tidak perlu melindungi sahabat dewanya itu dengan takdir.

Dan lagi, apa Xing Zhi tidak takut dihukum oleh Hukum Langit karena telah menyadarkan kesadaran ilahinya Qing Ye?

Xing Zhi memberitahu Shen Li bahwa kesalahan Qing Ye bukanlah kesalahan besar, jadi tidak masalah membangunkan kesadaran ilahinya. Lagipula, auranya yang sekarang sangat lemah, tidak bisa dibandingkan dengan dulu. Namun cukup untuk menetralkan dan mengobati para penduduk. Jadi Langit tidak mungkin bisa menghukum Xing Zhi cuma karena masalah ini.

Oh, Shen Li mengerti sekarang dan jadi sedih karenanya. Ternyata Xing Zhi bukan tidak punya perasaan, melainkan tidak boleh menyentuh perasaan. Pantas saja Xing Zhi bersikap sedingin ini.

Kembali ke akademi, Shen Li diberitahu Jing Xi bahwa Fu Rong sudah kembali ke Alam Spiritual. Sebelum dia pergi, dia memberi Jing Xi selembar sapu tangan sutra. 

Hmm, kelihatannya hadiah yang romantis ya... sampai saat Jing Xi menyadari kalau Fu Rong ternyata memberikan sapu tangan sutra itu pada banyak gadis lainnya dan bukan cuma pada dirinya seorang. Pfft! Dasar playboy cap kadal.

Kalau nanti Shen Li menikah sama Fu Rong, dia bakalan harus memikirkan cara agar dia berhenti menggoda gadis-gadis. Tepat saat itu juga, orang-orang merayakan hari baru ini dengan menyalakan kembang api. Xing Zhi langsung mengajak Shen Li untuk ikut merayakan.

Shen Li awalnya menolak, tapi Xing Zhi langsung menggenggam tangannya dan menuntunnya keluar bersamanya sembari mengingatkan Shen Li bahwa dia harus ikut merayakan suka cita ini karena dialah yang memberikan kehidupan baru ini pada rakyat. Anggap saja masyarakat sedang berterima kasih pada Shen Li.

Jadilah mereka nge-date, errr, maksudnya, jalan-jalan keliling kota. Xing Zhi jalan di depan sambil terus menuntun Shen Li. Suasana kota begitu indah dan ramai, tapi satu-satunya yang Shen Li lihat hanya Xing Zhi seorang. Tidak ada apa pun yang bisa menarik perhatiannya dari Xing Zhi.

Hingga akhirnya Shen Li tiba-tiba protes memintanya untuk tidak lagi berjalan di depannya. Karena...
"Karena begitu melihatmu, aku tidak bisa melihat warna lain lagi," batin Shen Li.

Tiba-tiba sekelompok pemain barongsai lewat dan otomatis memisahkan mereka berdua. Perhatian Shen Li pun teralih sesaat karena itu sehingga saat akhirnya dia ingat Xing Zhi, dia malah tidak melihat Xing Zhi di sekitar sana.

Dia langsung keliling mencari Xing Zhi hingga akhirnya dia menemukan Xing Zhi di seberang, sedang menggodanya pakai topeng dan mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terdengar, tapi Shen Li bisa membaca gerak bibirnya yang berkata...

"Jika aku di depan, aku baru bisa melindungimu." (Aww, so sweet)

Saat akhirnya bertemu kembali, Xing Zhi dengan manisnya memberinya lampion kelinci imut dan bersama-sama mereka menyaksikan indahnya kembang api di angkasa.

Di tempat lain, Jing Yan memberi anyaman bentuk belalang pada Nona Shi karena ini adalah kenangan masa kecil mereka dulu. Nona Shi-lah yang dulu mengajarinya menganyam belalang dari daun.

Namun jelas hadiah itu adalah hadiah perpisahan. Jing Yan memberitahu bahwa besok dia berencana pulang bersama Jing Xi (Oh, jadi di kehidupan ini dia memilih Jing Xi?).

Nona Shi sedih, namun dia ikhlas mengucap perpisahan dan akhirnya pergi, dan seketika itu pula Jing Yan tiba-tiba menitikkan air mata walaupun dia sendiri tidak mengerti kenapa dia begini.

Keesokan harinya, Jing Yan dan Jing Xi pun pulang bersama. Jing Yan mulai lebih perhatian sekarang yang pastinya membuat Jing Xi bahagia.

Sedangkan Nona Shi pergi seorang diri ke arah yang berbeda. (Hmm, jadi apakah sebenarnya Nona Shi yang sebenarnya dicintai Jing Yan tapi mereka saling melewatkan satu sama lain seperti yang dibilang Xing Zhi?)

Beberapa waktu kemudian, Shen Li dan Xing Zhi pulang ke Alam Spiritual bersama dan langsung disambut oleh tangis haru Rou Ya yang langsung melaporkan tentang Fu Rong yang datang lagi kemari dan sekarang setiap hari ribet merecoki Mo Fang.

Selain itu, ada satu lagi yang datang, yaitu You Lan. Dia adalah kakaknya Fu Rong dan sekarang Penguasa Spiritual sedang menjamunya di Aula Rapat.

Berbeda dengan Fu Rong yang hanya bergelar Dewa Fu Rong, You Lan memiliki gelar berbeda yang jelas menunjukkan kedudukannya yang lebih tinggi, yaitu Dewi Luotian.

Menurut cerita yang didengar oleh Jenderal Shang Bei, You Lan ini pernah sakit parah karena akar dewanya tidak lengkap sehingga semua orang mengira kalau dia tidak akan selamat.

Untungnya Xing Zhi datang untuk mengobatinya di Langit di luar langit hingga dia sembuh total. Makanya orang-orang di Alam Dewa merasa kalau You Lan berjodoh dengan Dewa Agung Xing Zhi. Pfft!

Makanya Kaisar Langit pun memberinya gelar agung, Dewi Luotian yang bermakna berkah dari Langit, gadis yang dilindungi Dewa.

Tak lama kemudian, Shen Li dan Xing Zhi datang menghadap Penguasa Spiritual. You Lan langsung berbunga-bunga begitu melihat Xing Zhi yang jelas saja membuat Xing Zhi risih.

Tapi ekspresi You Lan seketika berubah kesal begitu melihat Shen Li, calon istri adiknya, apalagi dengan fakta kalau Shen Li datang bersama Xing Zhi. Tidak pantas calon istri orang lain jalan bersama pria lain! Kenapa mereka bisa datang bersama?!

Akhirnya Xing Zhi yang harus bertindak meyakinkan semua orang bahwa Shen Li dan dia bertemu secara kebetulan saja. Kebetulan bertemu di Dunia Fana dan kebetulan pula sama-sama bertemu dengan miasma di sana. 

Masalah miasma ini sangat penting, makanya dia dan Shen Li memutuskan untuk menyelidikinya bersama-sama. Lalu kemudian Shen Li terkena racun miasma sangat parah, makanya tidak bisa langsung pulang ke Alam Spiritual.

Makanya dia menyuruh Fu Rong untuk kembali ke Alam Spiritual duluan untuk melapor pada Penguasa Spiritual, sedangkan dia membantu Shen Li membersihkan miasmanya.

Shen Li cuma diam saja sambil tersenyum sinis menyaksikan betapa naturalnya Xing Zhi dalam mencampuradukkan kebenaran dan kebohongan sekaligus.

You Lan percaya-percaya saja padanya dan jadi semakin kesengsem pada Xing Zhi. Dengan malu-malu dia mengaku kalau dia datang ke Alam Spiritual mengantarkan undangan Perjamuan Seratus Bunga untuk Penguasa Spiritual. 

Ini adalah acara yang diadakan setiap 300 tahun sekali dan akan diadakan bulan depan. Nanti dia juga akan mengantarkan undangan untuk Xing Zhi ke Langit di atas langit.

Kesal melihat senyum bodohnya You Lan pada Xing Zhi, Shen Li buru-buru menyela, dengan sinis mengusir You Lan secara tak langsung dengan alasan bahwa ada hal penting yang mau dia laporkan pada Penguasa Spiritual terkait kasus miasma.

You Lan akhirnya pergi, tapi Xing Zhi tetap duduk di tempat, menolak pergi karena dia juga terlibat dalam urusan kasus miasma ini.

Biarpun Fu Rong sudah melaporkan kasus miasma ini, tapi ada yang tidak dia ketahui. Yaitu tentang penangkapan para Dewa Bumi yang entah untuk tujuan apa, dan lagi, pelakunya memiliki energi spiritual, makanya dicurigai sebagai orang dari Alam Spiritual. Namanya Fu Sheng.

Bagian terakhir ini sontak menarik perhatian Penguasa Spiritual, tapi dia mengaku kalau dia tidak mengetahui ada orang bernama Fu Sheng di Alam Spiritual. Tapi mengingat orang itu bisa melukai Shen Li separah itu, jelas dia tidak bisa dianggap remeh.

Shen Li mengoreksi, yang melukainya sebenarnya adalah Zi Xia. Kemungkinan orang itu mencuri mayatnya Zi Xia lalu mengubahnya menjadi monster.

Lebih tepatnya, seperti boneka wayang yang tidak bernyawa tapi memiliki kekuatan sangat besar dan hanya mengikuti perintah. Jika orang itu membuat boneka wayang semacam ini dalam jumlah ratusan atau ribuan, itu akan sangat berbahaya.

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

0 Comments