Sinopsis Legend of Shen Li Episode 5

Suatu malam, si siluman bernama Xiao He itu mendatangi ruang kerjanya Gu Cheng Jin, tapi ternyata tidak ada orang di sana. Si siluman akhirnya membantu membereskan buku-buku kembali ke rak, namun secara tak sengaja dia menekan tombol pembuka pintu ruang rahasia.

Alangkah terkejutnya dia saat menemukan wanita koma bernama Ye Shi itu di sana. Apalagi kemudian muncul sebuah roh hitam yang memberitahukan kebenaran tentang wanita koma ini.

Ye Shi adalah wanita yang dicintai Gu Cheng Jin. Wanita ini adalah orang yang menyelamatkan Gu Cheng Jin dulu, dia terluka parah karenanya sehingga menjadi koma seperti ini. Sedangkan Xiao He dipelihara oleh Gu Cheng Jin hanya untuk dimanfaatkan.

Malam itu, orang-orangnya Gu Cheng Rui datang menyerbu rumahnya Xing Yun. Namun Xing Yun sudah sejak awal memperkirakan kedatangan mereka, makanya dia sudah menyiapkan formasi baru yang kuat.
Begitu orang-orang itu menginjak kaki di halaman rumah, seketika itu pula formasi itu menjerat mereka dan menyiksa mereka.

Sayangnya, Shen Li sepertinya lupa dengan adanya formasi baru itu dan lupa pula dengan peringatan Xing Yun untuk tidak keluar kamar, sehingga dia asal saja keluar kamar dan akhirnya ikut terjerat dalam perangkap formasi itu.

Formasi perangkap itu seketika membuatnya seolah masuk ke alam lain seperti neraka dan seolah melihat sosok Penguasa Alam Spiritual di sana, meneriakinya bahwa dia tidak seharusnya berada di sini.

Dia memang tidak tampak tersiksa seperti para pria di sana, tetap berdiri tegar di tempatnya, tak bisa bergerak, tapi dengan cepat matanya memerah lalu keluar air mata darah yang jelas menunjukkan bahwa dia sebenarnya juga tersiksa.

Xing Yun akhirnya keluar tak lama kemudian sambil mengomelinya karena lupa dengan peringatannya untuk tidak keluar. 

Dengan lembut dia menyeka air mata darahnya Shen Li lalu meniup matanya berulang kali sampai Shen Li protes, "jangan tiup lagi, mataku sudah mau buta."

"Aku ingin membantumu meniup pergi mimpi buruk."

Xing Yun lalu dengan lembut menggenggam tangannya dan menariknya keluar dari formasi ganas itu. Shen Li jelas heran melihat Xing Yun baik-baik saja, apakah Xing Yun tidak terpengaruh oleh formasi ganas ini karena Xing Yun yang membuat formasi ini?

Xing Yun menyangkal, formasi mana bisa mengenali orang? Formasi ini menyerang ketakutan terdalam orang. Jika tidak punya ketakutan, maka formasi ini tidak akan bisa menemukan celah untuk menyerang orang. 

Xing Yun tidak punya ketakutan, makanya dia tidak terpengaruh. Namun menurut Shen Li, Xing Yun bukannya tidak punya ketakutan, dia hanya orang yang terlalu dingin dan cuek saja, tidak memiliki sesuatu yang dia kasihi. Namun entah mengapa Xing Yun bisa memberinya perasaan aman.

Tiba-tiba muncul sekumpulan pasukan panahan yang memanah mereka dengan panah api yang sontak membakar halaman rumahnya Xing Yun, merusak formasi dan akhirnya membakar para rekan mereka yang masih terperangkap di sana.

Xing Yun jadi cemas kalau api akan merambat ke rumah tetangga, maka Shen Li membantu dengan menggunakan kekuatan sihirnya untuk memadamkan api.

Namuna gara-gara itu pula, keberadaan Shen Li jadi terlacak oleh Penguasa Alam Spiritual yang langsung mengirim orang-orangnya untuk segera pergi mencarinya.

Orang-orang itu dipimpin oleh seorang pria bernama Fu Sheng, orang suruhannya Gu Cheng Rui yang tampak aneh dan menakutkan. Saat yang lain ketakutan terhadap Shen Li, dia malah meremehkan.

"Aku sebagai ratu tidak mau melihat darah hari ini, pergi semuanya!" usir Shen Li.

"Kau siluman, kenapa menyebut diri sebagai ratu?" sinis Fu Sheng.

"Aku adalah Ratu Iblis!"

Shen Li sontak menggunakan kekuatannya untuk membuat angin besar yang membuat celana para pria itu melorot kecuali Fu Sheng. Xing Yun mendadak muncul menutupi pandangan Shen Li dari pemandangan kotor itu. Para pria itu pun akhirnya minggat dengan ketakutan. 

Fu Sheng seorang yang tetap berdiri tegar di sana, menatap mereka dengan pandangan sinis dan misterius, tapi beberapa saat kemudian, akhirnya dia pergi juga.

Karena rumah ini sudah tidak layak dan terlalu berbahaya untuk dihuni, Shen Li pun membawa Xing Yun mengungsi ke rumahnya Gu Cheng Jin. Namun karena Shen Li tidak tahu di mana kamarnya Gu Cheng Jin, jadi dia cuma bisa mendarat di taman. Namun Shen Li langsung bisa merasakan ada yang aneh dari tempat ini.

Shen Li tidak menyadarinya saat terakhir kali ke sini karena waktu itu siang hari, namun kali ini dia akhirnya sadar kalau tempat ini memelihara banyak roh siluman yang belum terbentuk. Shen Li bisa melihat roh-roh itu berterbangan di sekitar mereka. Namun Xing Yun sama sekali tidak melihatnya, makanya dia bisa merasakan keanehan apa pun dan tetap santai seperti biasanya. 

Dia bahkan langsung mengulurkan tangannya pada Shen Li, menawarinya genggaman tangannya jika Shen Li merasa takut. Sikap lembutnya inilah yang membuat Shen Li menjadi semakin terpesona padanya. Xing Yun memperlakukannya selayaknya wanita, berbeda dari para pria yang selama ini dia kenal yang biasanya hanya memperlakukannya sebagai prajurit perang. 

Alih-alih menerima tawaran genggaman tangannya, Shen Li langsung menarik bajunya, menariknya mendekat dan berbisik mengutarakan isi hatinya... "dengarkan baik-baik. Aku akan memberitahumu satu hal. Aku mungkin jatuh hati padamu."

Jawaban Xing Yun?.... "Aku paham," ujar Xing Yun sambil senyum. Sudah, itu saja jawabannya. Pfft! 

Sungguh jawaban yang nggak jelas. Maksudnya apa coba? Iya atau nggak? Dan apa pula maksud senyuman itu? Jawaban dan senyuman ejekan bahkan jauh lebih baik daripada jawaban dan senyum nggak jelas maknanya semacam ini. Shen Li jadi kecewa dan setengah kesal.

Dan jelas saja pengakuan cinta dadakannya ini membuat mereka jadi canggung pada satu sama lain sekarang. 

Namun perhatian Shen Li dengan cepat teralih saat tiba-tiba merasakan adanya aura yang aneh, tapi ini bukan aura dari pasukan Alam Spiritual. Roh-roh yang berterbangan yang awalnya biasa-biasa saja itu, mendadak berubah menjadi roh jahat. 

Bahkan kali ini Xing Yun bisa merasakan perubahan suasana yang menjadi lebih menakutkan dan langsung berlindung di balik punggung Shen Li. Roh-roh jahat itu tiba-tiba menyerang para pelayan. Pemeliharaan roh siluman sudah hancur dan sekarang mereka berbalik memakan majikan. Harus segera mencari Gu Cheng Jin.

Shen Li menemukan roh-roh jahat itu keluar dari dalam ruang rahasia. Ternyata Xiao He-lah penyebabnya, dia berubah menjadi siluman jahat karena sangat murka setelah menyadari bahwa Gu Cheng Jin selama ini membohonginya dan cuma memanfaatkannya.

Dia bahkan langsung menggunakan kekuatannya untuk memperbesar bunga teratai yang berada di kolam teratai untuk menghancurkan rumah ini. Tempat ini tidak langsung terpengaruh karena letaknya yang berada di bawah tanah, tapi tetap saja mereka harus menyelamatkan diri.

Namun Gu Cheng Jin menolak pergi, Ye Shi juga tidak boleh dibawa pergi karena tempat ini menggunakan formasi pengikat roh yang menjaganya tetap hidup, dia bisa mati kalau dikeluarkan dari tempat ini. 


Gu Cheng Jin mengaku bahwa Ye Shi adalah istrinya. Tiga tahun yang lalu, mereka diserang dan Ye Shi terluka parah karena melindunginya.  

Waktu itu, semua orang bilang kalau Ye Shi sudah meninggal dunia. Namun Cheng Jin bersikeras menyangkal, meyakini kalau Ye Shi tidak mungkin mati semudah itu. Makanya dia menempatkan Ye Shi di sini dan mulai mempelajari berbagai ilmu dan teknik spiritual untuk membangunkan Ye Shi.

Suatu hari akhirnya dia menemukan suatu cara. Yaitu Formasi Pengikat Roh dan memelihara roh siluman, menukar nyawa siluman dengan nyawa Ye Shi.

Hmm, dia sama saja dengan kakaknya, ternyata. Cheng Jin bahkan tak peduli mau yang dia lakukan ini salah atau benar. Pokoknya dia akan melakukan segala cara demi membangkitkan Ye Shi.

Sementara Shen Li kesal mengonfrontasi keegoisan Cheng Jin, Xing Yun malah mengusili satu roh jahat yang langsung menggores tangannya. Karena situasinya sudah jadi seperti ini, jadi Shen Li akan membantu menangani masalah ini dengan caranya sendiri. 

Dia akan berusaha menghilangkan kebencian Xiao He, tapi jika gagal, maka dia akan membunuh Xiao He. Namun dia menegaskan pada Cheng Jin bahwa dia sendiri yang akan membunuh Xiao He, tidak ada hubungan dengan orang lain (Xing Yun).

Dia lalu membawa Xing Yun keluar untuk membantunya menyusun formasi. Tempat itu sudah kacau balau, beberapa pelayan sudah mati, Shen Li pun membantu beberapa yang masih hidup untuk melarikan diri.

Namun baru sekarang Xing Yun mengaku kalau dia tidak bisa membuat formasi karena dia tidak memahami struktur kediaman ini. Shen Li jadi kesal mendengarnya, tapi tidak bisa benar-benar marah juga. Dia sadar kalau pasukan alam spiritual bisa datang setiap saat untuk menangkapnya.

Dia awalnya mengira kalau dia cuma perlu mengamankan Xing Yun di tempat ini sebelum dia pergi. Siapa sangka akan terjadi masalah seperti ini yang membuat kepergiannya tertunda lama. Kalau sampai pasukan alam spiritual datang kemari dan mereka bertarung, seluruh tempat ini dan beberapa rumah lainnya bisa hancur.

Tepat saat itu juga, Mo Fang mendadak datang untuk memberitahunya bahwa Penguasa Spiritual sudah mengirimkan pasukan kemari untuk menangkap Shen Li. Makanya dia menyarankan Shen Li untuk segera pergi.

Shen Li menitipkan tombaknya ke Xing Yun agar Xing Yun bisa melindungi dirinya sendiri, sementara dia menjauh untuk bicara Mo Fang. Shen Li mengaku tidak bisa pergi begitu saja, dan terus terang mengaku ke Mo Fang bahwa selama beberapa waktu di Dunia Fana ini, dia sebenarnya jatuh hati pada Xing Yun.

"Maksud Ratu orang yang tidak berguna itu?" tanya Mo Fang dengan sinis saat melihat Xing Yun yang cuma seorang manusia biasa dan tidak bisa apa-apa itu.

"Sebelum bertemu dengannya, aku juga tidak menyangka. Dia berbeda dengan kita. Tubuhnya tidak bisa bertahan lama di luar dan akan segera mati. Aku harus membawanya ke tempat yang aman sebelum pergi."

"Namun dia adalah manusia fana."

"Aku tahu. Usia mereka sangat pendek. Ingatan kehidupan ini juga tidak bisa diteruskan ke kehidupan selanjutnya. Aku tahu kami tidak mungkin bisa hidup bersama dalam hidup ini. Jadi, aku hanya berharap dia bisa aman." 

"Apakah Ratu serius?"

"Serius. Awalnya aku tidak mau melibatkanmu, tapi tidak ada yang bisa membantuku. Bantu tunda orang dari Alam Spiritual selama setengah hari. Aku akan mengatasi masalah di sini secepat mungkin."

"Baik," Mo Fang pun pergi melaksanakan perintahnya.

Sementara itu, Xing Yun sedari tadi sibuk mengejar salah satu roh pakai tombaknya Shen Li sampai-sampai dia tak sengaja hampir memukul kepala Shen Li pakai tombak dan membuat tusuk rambut gioknya Shen Li patah.

"Tombakmu hebat sekali," canggung Xing Yun.

"Kau juga hebat bisa memegangnya selama ini. Aura jahat di tombakku ini sangat kuat, roh jahat juga takut saat melihat tombak ini. Kau si penyakitan, bersifat acuh tak acuh, mungkin sudah mengabaikan emosi seperti takut dan sedih. Dari segi tertentu, bisa dibilang, kau juga seorang ahli."

Mengalihkan perhatiannya kembali ke masalah Xiao He, Shen Li yakin kalau Xiao He sebenarnya belum pergi dari tempat ini dan cuma sedang bersembunyi. Tapi entah bersembunyi di mana.

"Anak kecil dipukul dan terluka di luar. Jika tidak pulang ke rumah, bisa ke mana lagi?" ujar Xing Yun.

Ah! Shen Li langsung tahu di mana, di dalam kolam bunga teratai karena dia adalah siluman bunga teratai. Eeh, sebentar, Shen Li baru sadar. Xing Yun sudah bisa menduga di mana persembunyian Xiao He sedari tadi, tapi baru bicara sekarang setelah dia bertanya.

Heran dia, sepertinya sejak awal Xing Yun selalu secara sengaja ataupun tidak untuk menghalanginya menyelesaikan masalah ini lebih cepat. Tapi apa manfaatnya bagi dia untuk menghalanginya?

Xing Yun menemukan sebuah anak panah mini dan langsung saja berinisiatif menggunakan itu untuk menggantikan tusuk kondenya Shen Li yang dia patahkan tadi. Padahal panah mini itu beracun, namun di mata Xing Yun, Shen Li juga sama seperti panah mini ini. Keras, tajam, langsung membunuh begitu tertancap, tapi juga cemerlang dan menyilaukan. (Oww, dia juga suka Xing Yun, rupanya)

"Keras dan tajam adalah aku, tapi yang membunuh begitu tertancap adalah kau, kan?" protes Shen Li.

"Bisa dibilang begitu."

Tebakan Xing Yun benar, Xiao He memang sedang menyembunyikan diri ke kolam teratai, dan Shen Li harus mengancam dengan tombaknya saat Xiao He mengabaikan panggilannya.

Begitu Xiao He keluar, Shen Li dengan cepat memelintirnya dan menabokinya kayak menaboki anak nakal sembari memaksanya untuk mengaku salah sampai akhirnya Xiao He menyerah juga dan mau mengaku salah, salah karena tidak seharusnya dia melukai orang-orang yang tidak bersalah.

Xing Yun memang benar, Xiao He ini memiliki temperamen anak kecil. Emosian membabi buta saat merasa dirugikan dan langsung menyembunyikan diri di rumah saat terluka. Bocah yang sifatnya seperti ini tentu harus dipukul. Kalau saja tadi dia tidak mau keluar dari kolam, Shen Li pasti akan langsung membunuhnya.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments