Manager Baek sedang memainkan piano saat Mo Ne mendatanginya dan meminta manager Baek untuk membantunya. Tapi manager Baek malah memainkan pianonya semakin keras.
"Tolong katakan padaku, apa yang harus kulakukan?" tanya Mo Ne
Manager Baek lalu berhenti memainkan pianonya dan menyuruh Mo Ne pergi dan jangan kembali lagi "Hanya itu saja yang bisa nona lakukan"
Setelah itu Mo Ne datang ke aula dan melihat Woo Hyun sedang melabrak dan menuntut penjelasan Jae Wan atas apa yang telah Jae Wan lakukan pada Mo Ne. Jae Wan tahu apa maksud Woo Hyun dan dia langsung melirik Joong Goo tapi Joong Goo berusaha menghindari pandangan Jae Wan dengan canggung.
Saat Mo Ne ikut naik ke atas panggung, Woo Hyun langsung mengumumkan pada semua orang kalau Jae Wan adalah orang yang telah menenggelamkan Mo Ne.
"Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri" ujar Woo Hyun
Tapi Mo Ne langsung menyangkalnya dan berbohong mengatakan kalau dia tenggelam hanya karena terpeleset masuk ke air dan mengalami keram, karena itulah dia jadi menelan banyak air sampai pingsan. Woo Hyun jadi sangat terguncang oleh penyangkalan Mo Ne itu.
Setelah semua orang membubarkan diri, Mo Ne mengejar Jae Wan untuk memberitahunya kalau dia sendiri yang menceritakan pada Woo Hyun kalau ada orang yang berusaha mendorongnya dan menenggelamkannya.
Mo Ne meminta Jae Wan untuk tidak mempermasalahkan tuduhan Woo Hyun karena Woo Hyun mengira Jae Wan sebagai pelakunya karena Jae Wan lah yang menyeretnya ke water park.
Saat Jae Wan bertanya apa yang Mo Ne pikirkan, Mo Ne mengatakan kalau dia punya pikiran yang sama dengan Woo Hyun tapi dia tidak mau memikirkannya lagi karena dia tahu kalau tidak ada apapun lagi yang bisa dia lakukan di Ciel.
"Setelah tenggelam aku sadar bahwa aku takut dan aku harus melarikan diri"
Mo Ne menyatakan kalau dia sudah kalah dan akan berhenti. Tapi sebelum pergi, Mo Ne meminta Jae Wan untuk tidak memecat Woo Hyun karena Woo Hyun adalah orang yang sangat menyukai ketua Ah. Mo Ne ingin setidaknya ada satu orang yang akan selalu merindukan dan mengenang ayahnya.
Saat Mo Ne kembali ke kamarnya, dia melihat Woo Hyun sedang menunggunya. Woo Hyun mengatakan kalau dia ingin menunjukkan sesuatu pada Mo Ne. Tapi saat Woo Hyun masuk ke dalam kamarnya, laptopnya Mo Ne sudah tidak ada.
Hilangnya laptop itu membuat Woo Hyun yakin kalau Mo Ne pasti sudah melihat rekaman itu. Woo Hyun heran apakah Mo Ne akan menutupi perkara ini.
Saat Mo Ne mengemasi baju-bajunya, dia mengaku bahwa apa yang Woo Hyun lihat memang benar tapi dia memang berniat untuk menutupi perkara ini dan pergi dari hotel ini.
"Aku tidak mau lagi mengacaukan hotel ayahku. Tolong bantu aku mengakhirnya dengan damai. Ini bukan perintah tapi permintaan"
Woo Hyun sedih mendengarnya tapi dia bersedia membantu Mo Ne.
Setelah itu Woo Hyun pergi untuk meminta maaf pada Jae Wan dan mengatakan bahwa tuduhannya pada Jae Wan hanya sebuah kesalahan.
Tapi Jae Wan sama sekali tidak percaya, apalagi tadi Woo Hyun mengatakan kalau dia melihat Jae Wan mendorong Mo Ne dengan mata kepalanya sendiri sampai-sampai dia menarik kerah baju Jae Wan dihadapan semua pegawai. Tidak mungkin semua itu cuma halusinasi.
Saat Jae Wan bertanya ragu bagaimana dia bisa mempercayai Woo Hyun, dengan tergagap Woo Hyun beralasan bahwa dia melakukan itu karena Mo Ne adalah ahli waris sekaligus tamu hotel, dan sebagai concierge maka dia bertanggung jawab atas keselamatan tamu hotel.
Saat Woo Hyun teringat permintaan Mo Ne, tiba-tiba dia langsung menyatakan bahwa dia menyukai Mo Ne. Woo Hyun tahu kalau dia tidak masuk akal dan tidak seharusnya dia menyukai Mo Ne.
"Tapi bahkan sekalipun bumi dan langit terbalik..." Woo Hyun menghela napas panjang sebelum melanjutkan "...Aku mencintainya. Aku tergila-gila padanya"
Karena cintanya yang buta itulah dia sampai berhalusinasi Jae Wan mendorong Mo Ne kedalam kolam renang. Woo Hyun mengatakan bahwa dia jadi seperti ini mungkin karena dia melihat penampakan dan jadi gila.
Saat Jae Wan hanya memandanginya dengan keheranan, Woo Hyun mengerti kalau Jae Wan pasti tidak bisa begitu saja melepaskannya begitu saja bahkan sekalipun dia melakukannya demi wanita yang ia cintai. Jae Wan memutuskan untuk memotong gaji Woo Hyun selama 3 bulan sebagai hukuman.
Di luar kantornya Jae Wan, semua pembicaraan ini ternyata sedang dicuri dengar oleh manager Jang dan Noah.
Saat Woo Hyun keluar, Go San yang tidak ikut mencuri dengar, langsung bertanya khawatir apakah Woo Hyun dipecat. Tapi manager Jang dan Noah memberitahu Go San kalau Woo Hyun mencintai Mo Ne.
Mereka berdua lalu menggoda Woo Hyun habis-habisan "Nona, aku tergila-gila padamu. Aku tidak bisa melihat apapun, jadi aku mencintaimu dengan mata tertutup"
"Tolong hentikan" pintah Woo Hyun dengan suara lemah
Tapi manager Jang malah semakin bersemangat menggodanya bahkan mulai memainkan sandiwara cinta dengan Noah.
"Gelar karpet merah" Manager Jang berpura-pura jadi Mo Ne
"Nona, aku mencintaimu"
"Anak-anak anjing ini adalah teman-temanku!"
"Nona, aku sangat mencintaimu"
"Aku ini ahli waris!"
"Nona, aku tergila-gila padamu" Noah membuat tanda cinta besar di atas kepalanya. Mereka berdua lalu saling berpelukan sambil tertawa geli.
Saat pegawai lama bertemu dengan pegawai baru yang selama ini menyamar jadi tamu. Pegawai lama langsung melabrak mereka dan menuduh mereka sebagai mata-mata yang ingin menusuk pegawai lama dari belakang. Pegawai baru langsung menjelaskan kalau mereka melakukan penyamaran atas perintah langsung dari Jae Wan.
"Saya akan memperkenalkan pada kalian semua secara resmi" ujar salah seorang pegawai baru.
Dia lalu memperkenalkan ketiga temannya terlebuh dulu. Yang pertama adalah pemimpin tim bagian makanan da minuman, Yoon Joon Sung.
Lalu yang kedua adalah pemimpin tim bagian kamar tamu, Hong Joon.
Yang ketiga adalah manager concierge, Park Do Jin. Dan yang terakhir...
"Saya adalah manager VIP utama, pemimpin tim Cha Soo Ahn" Soo Ahn memperkenalkan dirinya sendiri
Semua pegawai lama langsung terngangah lalu cepat-cepat mengubah sikap mereka jadi lebih sopan dan menunduk hormat pada keempat pegawai baru itu.
Woo Hyun melampiaskan frustasinya dengan bermain basket sendirian sampai capek.
Saat Mo Ne keluar hotel, Woo Hyun ternyata sudah menunggunya untuk mengantar kepergiannya dengan senyum ramah seperti layaknya concierge yang mengantarkan tamu hotel check-out.
Setelah Woo Hyun membantu Mo Ne memasukkan semua koper-kopernya ke bagasi mobil, Mo Ne mengulurkan tangan padanya sambil mengucapkan selamat tinggal. Tapi Woo Hyun menjawab uluran tangannya dengan memberi Mo Ne sebuah hadiah.
"Kita tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi"
Hadiah yang Woo Hyun berikan adalah sebuah harmonika yang penah dia mainkan di acara pesta perpisahan pegawai.
Harmonika itu sebenarnya milik ketua Ah, tapi saat ketua Ah melihat Woo Hyun memainkannya, ketua Ah memberikan harmonika itu padanya sebagai hadiah.
"Waktu dia masih muda dia suka memainkan harmonika itu. Kupikir jauh lebih baik kalau nona saja yang memilikinya" kata Woo Hyun
Mo Ne menerima hadiah itu dengan haru. Sebelum Mo Ne pergi, Woo Hyun mengatakan pada Mo Ne untuk kembali lagi kapan saja dia mau. Mo Ne sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu pada Woo Hyun tapi langsung mengurungkannya lalu pergi.
Sementara itu Jae Wan sedang memandangi Ciel dari kejauhan saat dia teringat kembali percakapannya dengan Mo Ne.
Flashback saat Jae Wan dan Mo Ne berbincang setelah insiden di podium,
Waktu itu Jae Wan mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada pesta perayaan atas kemenangan Ciel yang berhasil meraih penghargaan. Dalam acara itu Jae Wan berencana untuk mengumumkan sesuatu yang sangat penting.
Saat Jae Wan bertanya apakah Mo Ne tidak mau tahu tentang pengumuman yang akan dia sampaikan, Mo Ne langsung mengiyakannya. Mo Ne tidak mau tahu, lagi pula dia berencana untuk tidak kembali lagi.
Kembali ke masa kini,
Jae Wan berkata pada dirinya sendiri "Baiklah, sebaiknya kita tidak bertemu lagi"
Keesokan harinya, manager Jang sedang bersama kedua resepsionis saat mereka melihat Jae Wan sedang berjalan bersama rombongan pegawai baru yang manager Jang sebut sebagai kamerad-nya Jae Wan. Da Jung sangat penasaran dengan para pegawai baru itu, mereka semua belajar di luar negeri jadi mereka pasti berasal dari keluarga yang baik.
Jung Han yang cemburu langsung mengingatkan Da Jung tentang keluarga baik yang dia maksud, keluarga baik biasanya memandang orang lain berdasarkan kekayaan orang tua, tingkat pendidikan, status karir, nilai-nilai keluarga, silsilah keluarga dan kekayaan saudara-saudara lainnya.
"Terus kenapa?" tanya Da Jung
Karena Da Jung tidak mengerti apa maksudnya, maka Jung Han pun menjelaskan bahwa jika Da Jung sampai bertemu dengan pria seperti itu maka kemungkinan pria itu menjadi suaminya sangatlah kecil.
"Apa katamu?!"
"Kemungkinan itu sama seperti kemungkinan tersambar petir di hari yang sangat cerah. Tapi kemungkinan itu masih lebih baik daripada memenangkan lotre. Jadi, bersemangatlah!"
"Hei, Jin Jung Han. Sepertinya kau sendiri akan terus melajang!"
"Melihat dari apa yang kalian lakukan, sepertinya kalian berdua akan menikah" sela manager Jang
Kedua resepsionis langsung berteriak protes dan membuat manager Jang langsung mengeluhkan hotel yang sekarang jadi sarang cinta, ada mereka berdua dan Woo Hyun yang tergila-gila oleh cinta.
Tiba-tiba ada seorang tamu wanita yang datang pada mereka untuk meminta koran ekonomi. Jung Han lalu memberinya koran yang diinginkan, dan sebelum pergi, wanita itu berbisik pada manager Jang dengan nada yang sangat serius.
"Bin Laden mau mengebom menara kembar, belum diberitakan di koran. ssstt!"
Manager Jang dan kedua resepsionis langsung menatap wanita itu dengan aneh tapi mereka tidak mengatakan apapun.
"Merci beaucoup (terima kasih)" kata wanita itu
"Myeulchi Bokkeum (tumis teri)" balas manager Jang. Setelah wanita itu pergi, manager Jang langsung mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak panik menghadapi orang gila seperti itu.
Jae Wan dan Chae Kyung jalan-jalan berdua. Chae Kyung senang dengan kepergian Mo Ne dan berharap udara akan segera menghangat. Tapi Jae Wan dengan kakunyamenjawab bahwa udara mungkin masih akan dingin saat Chae Kyung pergi nanti.
"Aku berencana untuk tinggal disini lebih lama. Apa kau belum mendengarnya?"
Chae Kyung tidak ingin kembali ke rumahnya karena jika dia kembali maka dia hanya harus menghadapi orang-orang yang bersikap pura-pura baik padanya seperti anak tirinya dan menantunya.
"Aku ingin mengencanimu diam-diam disini" ujar Chae Kyung
Tapi Jae Wan langsung tegang apalagi mereka sedang diikuti oleh pengawal pribadinya Chae Kyung. Saat melihat ketidak nyamanan Jae Wan, Chae Kyung langsung meyakinkannya bahwa dia cuma bercanda. Chae Kyung mengatakan kalau dia berencana untuk membuka restoran di Ciel.
"Aku sangat penasaran dengan sesuatu. Kenapa kau kembali ke Korea? Kudengar banyak hotel lain yang menginginkanmu"
"Disinilah tempatku"
Chae Kyung penasaran apakah Ciel bisa memenuhi ambisinya Jae Wan. Chae Kyung tertawa saat dia bertanya mungkinkah Jae Wan berencana untuk mengambil alih posisi ketua yang kosong. Tapi Jae Wan tidak menjawabnya dan hanya menatapnya dengan dingin.
Manager Baek sedang mentraining para pegawai. Manager Baek mengatakan bahwa mereka semua adalah wajah Ciel karena itulah penampilan mereka harus baik. Manager Baek tidak mempermasalahkan wajah jelek tapi dia tidak bisa memaafkan kejorokan.
Dia lalu menunjukkan kesalahan penampilan para pegawai satu demi satu dengan cara menyabetkan tongkatnya, ada yang seragamnya kotor, ada memakai aksesoris berlebihan, ada yang memakai sepatu dan jam tangan yang terlalu modis dan ada juga yang gigi depannya kotor.
Manager Baek lalu mendapat undangan dari Jae Wan yang mengundangnya ke acara pesta perayaan tapi manager Baek langsung membuang undangan itu ke tempat sampah.
Para pegawai sibuk menyiapkan tempat acara dan kamerad-nya Jae Wan sibuk memberi pengarahan pada semua pegawai.
Jae Wan lalu pergi menjemput Joong Goo yang baru saja tiba di bandara setelah pergi untuk menerima piala penghargaan bagi Ciel sebagai hotel terbaik. Dalam perjalanan, Joong Goo tertawa senang karena ternyata Mo Ne melarikan diri semudah ini.
"Dia masih kecil. Dia sangat ketakutan"
"Apa kau dendam padaku karena membiarkan adikmu pergi dengan cara seperti itu?" tanya Joong Goo kesal
"Tidak, apa yang anda katakan benar"
Joong Goo langsung senang lagi mendengar pujian Jae Wan itu. Saat Jae Wan memberitahunya bahwa pesta perayaan akan diadakan besok malam, Joong Goo menyuruh Jae Wan untuk mengatakan pada dunia siapa dia yang sebenarnya dan menjadi ketua.
Malam harinya, Jae Wan kembali melihat Ciel dari kejauhan. Dia teringat saat ketua Ah bertanya padanya apa sebenarnya arti hotel baginya. Dan sekarang Jae Wan menjawab dalam hatinya.
"Bagiku, hotel adalah kau. Sekarang aku hampir sampai, tunggulah... ayah. Putramu yang sangat ingin kau sembunyikan, akan muncul ke dunia besok. Aku tidak akan bersembunyi lagi"
Keesokan harinya, Jae Wan berdandan untuk acara pesta dan memakai jam tangan ketua Ah.
Joong Goo juga berdandan dan mengambil sebuah dokumen dari lemari penyimpanannya, sebuah dokumen yang ia taruh dibawah sebuah pistol. Dokumen itu berisi data diri dan foto-foto Jayden kecil bersama dengan teman masa kecilnya Ji Won.
Joong Goo lalu memberikan dokumen itu pada anak buahnya dan menyuruh anak buahnya untuk membeberkan dokumen itu tepat saat Jae Wan hendak mengungkapkan identitasnya.
"Tidak ada satu katapun yang boleh keluar dari mulutnya" perintah Joong Goo
Setelah anak buahnya pergi, Joong Goo langsung tersenyum puas.
Saat Jae Wan sedang menyambut para tamu di pintu depan, tiba-tiba dia dikejutkan oleh Chae Kyung yang datang walaupun dia tidak diundang. Chae Kyung mengatakan bahwa dia datang sebagai pemegang saham Ciel dan walaupun Jae Wan tidak memikirkannya tapi Chae Kyung bisa membantu Jae Wan.
Acara akhirnya dimulai dengan pidato dari Joong Goo. Dengan bangga Joong Goo menunjukkan piala penghargaan yang dia terima dan dengan rendah hati Joong Goo berterima kasih atas kerja keras semua orang. Joong Goo juga mengatakan bahwa dia sudah memperlihatkan piala itu pada ketua Ah (di makamnya mungkin).
Joong Goo mengatakan kalau ketua Ah mengatakan padanya untuk menikmati dan merayakan hari ini dengan suka cita karena hari ini terjadi berkat kerja keras semua orang.
"Mari kita jadikan penghargaan ini sebagai tanda untuk memulai awal yang baru. Mari kita bersulang untuk hotel Ciel" ujar Joong Goo sambil mengangkat gelasnya yang kemudian diikuti oleh semua tamu undangan.
Semua orang bersulang dengan gembira sementara manager Baek mengangkat gelasnya dengan kaku dan tanpa ekspresi.
Saat Joong Goo turun dari panggung, tiba-tiba mereka kedatangan tamu tak diundang yang langsung mengejutkan semua orang terlebih lagi Joong Goo dan Jae Wan, tamu itu adalah Mo Ne.
Saat Mo Ne masuk dia langsung berdiri disamping manager Baek dan memandang manager Baek penuh arti. Manager Baek langsung menunduk hormat padanya.
Diam-diam Joong Goo berbisik marah pada Jae Wan tapi sesaat kemudian dia langsung pasang senyum manis pada Mo Ne. Joong Goo lalu menghampiri Mo Ne dan menyapa Mo Ne dengan senang.
Mo Ne lalu berkeliling menyapa semua tamu undangan seperti layaknya tuan rumah dengan ramah. Woo Hyun yang melihatnya dari ujung ruangan, sangat senang melihat Mo Ne kembali lagi. Tapi dia langsung cemas saat dia melihat Mo Ne mengepalkan tangannya dengan tegang walaupun wajahnya tetap tersenyum cerah menyapa semua tamu.
Setelah menyapa semua tamu, Mo Ne berpaling ke arah manager Baek dan tersenyum padanya.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam