Sinopsis Story of Kunning Palace Episode 12 - Part 2

Tak lama kemudian, Xue Ye membawa titah Kaisar ke kediaman Keluarga Yan dengan gaya angkuhnya, bahkan memaksa mau menggeledah rumah mereka.

Untungnya Yan Lin tidak keburu emosi, tetap bijak dan tenang mengingatkan Xue Ye bahwa titah Kaisar hanya menyuruh Keluarga Yan untuk bekerja sama dalam penyelidikan, bukan menghukum Keluarga Yan.
Itu artinya, Keluarga Yan masih tidak bersalah dan masih setia. 

Temukan dulu bukti-bukti dari tuduhan mereka, sebelum bukti itu ada, sebelum kebenarannya terungkat, Xue Ye tidak berhak untuk berbuat sembarangan di kediaman Keluarga Yan.


Begitu mendengar kabar ini, Zhang Zhe gelisah ingin menyelidikinya. Dia tidak peduli biarpun penyelidikan kasus ini sudah diserahkan pada Pengawal Kaisar. Mereka sudah memiliki petunjuk dalam penyelidikan pemberontak, sayang sekali kalau harus menyerahkan kasus ini begitu saja ke orang lain. 

Xue Ning mengetahui masalah ini dari Zhou Yin Zhi. Yin Zhi meyakinkan bahwa dia sama sekali tidak terlibat, dia tidak pernah mencuri cap milik Adipati Yan. Siapa pelaku yang men3mbakkan surat itu dengan panah, bahkan Adipati Xue juga tidak mengetahuinya. Takutnya apa yang pernah dia temukan dulu memang benar, Adipati Yan mungkin memang berhubungan dengan pemberontak.

"Tidak ada gunanya mengatakan apapun sekarang. Ada orang yang ingin mengacaukan ibu kota secara diam-diam. Bagaimanapun juga tetap sulit untuk dicegah. Saat ini Adipati Yan sedang memulihkan diri. Jika pengawal Kaisar terus menerus menyerang, takutnya akan membahayakan kesehatannya. Apakah kau punya cara?" Tanya Xue Ning.

Tapi Yin Zhi malah cuma diam dengan canggung. Terang saja Xue Ning jadi curiga kalau Yin Zhi sudah mulai goyah sekarang... "Sejak zaman dahulu, orang yang goyah tidak akan berakhir dengan baik," sinis Xue Ning memperingatkannya, "karena kau sudah bersekutu denganku, maka kita harus berjalan bersama sampai akhir. Jika sekarang kau mencari perlindungan pada Keluarga Xue, apa masih sempat?"


Yin Zhi dengan akting bagusnya, meyakinkan Xue Ning bahwa dia tidak goyah. Dia dan Xue Ning masih berada di perahu yang sama. Xue Ning nahkodanya, dia dayungnya. Hanya saja Adipati Xue selalu mendesaknya. 

Kalau dia tidak memberikan informasi apa pun yang bisa diandalkan, bukankah Adipati Xue justru akan mencurigainya? Kalau dia sampai disingkirkan, lalu siapa yang akan menggantikannya sebagai dayung kelak?

Xue Ning sinis mendengarnya, maksud Yin Zhi, jika tidak ada dayung, maka perahu akan berlayar keluar jalur? Maksud Yin Zhi, dia belum tentu bisa mengendalikan orang penggantinya Yin Zhi kelak?

Jelas itu maksudnya, tapi Yin Zhi berbohong menyangkal. Intinya, rencananya adalah begini. Setiap kali dia mendapatkan informasi apa pun tentang Adipati Yan, dia akan memberitahukannya pada Xue Ning lalu meneruskannya ke Adipati Xue.

Beuh! Xue Ning jelas tidak bisa dibodohi dengan mudah dan sadar betul apa sebenarnya niatannya, dan langsung menyindirnya sebagai bandar jvd1 yang licik dan banyak akal, dan akan menghalalkan segala cara untuk menang.

Yin Zhi akui kalau dia memang serakah akan kekuasaan dan harta, tapi dengan akting mulusnya dia meyakinkan Xue Ning kalau dia tidak berani dan tidak mampu menjadi bandar jvd1. Dia janji, pokoknya Xue Ning pasti akan menjadi orang pertama yang akan mendapatkan informasi apa pun yang dia dapatkan tentang Keluarga Yan.

"Kalau begitu, mohon Tuan Zhou mengingat janjimu sendiri," sinis Xue Ning, "kali ini jangan mengecewakanku lagi."

Pulang ke rumah, Xue Ning langsung mengecek semua perhiasannya dan ingin menggadaikan semuanya. Kedua pelayannya sontak tak setuju. Dia seorang nona keluarga kaya, tidak seharusnya dia menjual semua perhiasannya. Itu bisa mencoreng reputasinya.

Selain itu, kebanyakan perhiasan ini adalah hadiah dari ayah dan ibunya, dan juga dari Yan Lin. Mana ada pegadaian yang mau menerima perhiasaan sebanyak ini sekaligus. Kalau Xue Ning butuh uang, mereka menyarankannya untuk bertanya langsung saja pada Tuan Jiang. Beliau selalu menyayangi Xue Ning, tidak mungkin dia tidak peduli.

Tapi Xue Ning tidak mau. Sekarang belum saatnya membuat ayahnya cemas. Ah! Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu dan langsung menyuruh salah satu pelayannya untuk memanggil Fang Yin secara diam-diam untuk menemuinya di penginapan Julai.

Tak lama kemudian, mereka bertemu di penginapan Julai di mana Fang Yin memberinya sekotak uang sejumlah 2.500 tahil. Jumlah itu jauh lebih besar daripada perkiraan keuntungan penjualan sutra mentah.
Fang Yin mengaku kalau ini karena Tuan Xu memberinya bonus setelah harga sutra mentah naik drastis dan sutra mentah Tuan Xu terjual habis.

Xue Ning awalnya senang, tapi kemudian dia teringat kecurigaan Xie Wei terhadapnya tentang masalah naiknya harga sutra mentah, dan saat inilah Xue Ning baru tahu kalau Fang Yin ternyata dengan polosnya memberitahu Tuan Xu tentang masalah naiknya sutra mentah. 

Xie Wei pastilah mengetahuinya dari Lu Xian yang pernah membeli sutra mentahnya Tuan Xu. Tapi ya sudahlah, untung saja informasi ini cuma diketahui oleh Xie Wei. Bisa berbahaya kalau sampai ketahuan orang lain.

Xue Ning lalu memutuskan untuk mengambil sedikit, sedangkan sisanya dia kembalikan ke Fang Yin. Tapi Fang Yin malah salah paham mengira Xue Ning memberinya uang itu untuk memutuskan hubungan dengannya.

Xue Ning menyangkal, dia memberi Fang Yin uang ini supaya dia bisa hidup nyaman di Keluarga You, Fang Yin juga bisa menggunakan uang ini untuk menyuap pelayan agar Fang Yin bisa keluar menemuinya. Terharu, Fang Yin berjanji akan belajar lebih giat dan menghasilkan lebih banyak uang untuk Xue Ning.

Ngomong-ngomong tentang uang, Xue Ning memang sedang membutuhkan banyak yang sekarang. Uang pemberian Fang Yin ini belum cukup, karena itulah, Xue Ning meminta Fang Yin untuk melakukan bisnis lain. Tentu saja Fang Yin langsung setuju tanpa ragu.

Nona Yao baru saja pulang tapi langsung dimarahi habis-habisan oleh ayahnya gara-gara masalah Zhang Zhe yang membatalkan pernikahan. Awalnya Tuan Yao mengira kalau Zhang Zhe yang angkuh memutuskan hubungan dengan keluarga bangsawan, tapi sekarang Tuan Yao baru tahu kalau putrinya sendiri yang awalnya membuat masalah dan mempermalukan Zhang Zhe, makanya Zhang Zhe memutuskan perjodohan ini tanpa sedikitpun mencela Nona Yao.

Pada saat yang bersamaan, Zhang Zhe dipaksa untuk menghadiri acara kumpul-kumpul dengan rekan-rekannya. Dia tidak suka dan tidak tahan dengan acara semacam ini, jadi dia langsung keluar cari angin.
Kebetulan, Xue Ning baru saja selesai dan hendak pulang. Hujan turun deras saat itu dan saat itulah, tak sengaja dia melihat Zhang Zhe yang berada di restoran seberang. Mereka sontak saling menatap dengan sendu.

Xue Ning jadi teringat hubungan mereka di kehidupan sebelumnya. Biarpun Zhang Zhe tampak seolah selalu dingin dan tidak memihaknya, tapi sebenarnya Zhang Zhe justru sangat perhatian dan mengkhawatirkannya.

Dia tahu bagaimana Xue Ning selalu memanfaatkan orang lain, tapi dia tahu orang yang Xue Ning manfaatkan itu orang jahat, makanya biarpun dia terlihat seolah melawan Xue Ning, sebenarnya dia justru sedang memperingatkan Xue Ning untuk berhati-hati terhadap orang-orang yang dia anggap sekutu. Sayangnya, Xue Ning yang dulu sangat keras kepala untuk mempertahankan tahtanya

Ingatan itu sontak membuat Xue Ning cepat-cepat memutuskan kontak mata mereka, tapi karena fokus, dia hampir saja terjatuh. Zhang Zhe sontak refleks mengulurkan tangan, seolah ingin membantu Xue Ning tapi tidak bisa. (Errr, tapi kenapa Zhang Zhe menatap Xue Ning seperti itu, di kehidupan kali ini kan mereka tidak punya hubungan apa-apa?). Mereka tidak sadar kalau Zhang Zhe sedang melihat mereka dari kejauhan, dan Zhang Zhe jelas tak senang.

Tak lama kemudian, Tuan Chen membawa Zhang Zhe menemui Xie Wei. Bahkan sebelum Xie Wei mengucap apa pun, Zhang Zhe langsung menolak duluan apa pun permintaan Xie Wei. Dia tidak peduli apa pun kecuali keadilan. Bahkan biarpun mereka baru kali ini bertemu langsung, tapi Zhang Zhe sudah mengetahui identitas Xie Wei dan hubungan baik Xie Wei dengan Departemen Hukum. 

Xie Wei kagum juga dengan kemampuannya. Zhang Zhe memang sesuai dengan reputasinya sebagai penyidik yang memiliki kemampuan luar biasa dalam memecahkan kasus.

Kalau begitu, Xie Wei langsung to the point menyatakan maksud kedatangannya kali ini adalah karena kasus pemberontak yang saat ini tengah ditangani Pengawal Kaisar dan Departemen Hukum. Masalahnya, bukannya saling bekerja sama, kedua pihak malah saling mempersulit dan membandingkan. Xie Wei khawatir jika kebenaran kasus ini pada akhirnya malah terkubur.

"Tuan Xie yakin ada ketidakadilan dalam kasus ini?"

"Itu adalah hal yang harus Tuan Zhang selidiki. Aku hanya tahu bahwa saat pemberontak berulang kali melakukan kejahatan di ibu kota, meskipun terlihat tidak ada kaitannya, tapi pasti ada sebab-akibat dalam hal ini."

Xie Wei khawatir, jika rencana pemberontak berhasil, takutnya insiden pemberontakan Raja Pingnan 20 tahun yang lalu akan terulang kembali. Xie Wei tidak mau itu terjadi. Zhang Zhe juga pasti tidak menginginkannya, kan?

Tentu saja, tapi Zhang Zhe tetap bersikeras menolak bekerja sama dengan siapa pun dan menyatakan bahwa dia akan menyelidiki kasus ini sendiri. 


Fang Yin baru pulang tapi tidak sadar kalau Nona You sedang mengintipnya dengan curiga karena dia belakangan ini Fang Yin sering pergi keluar entah melakukan apa. Karena itulah dia ingin menyelidikinya.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments