Sinopsis Story of Kunning Palace Epispde 10 - Part 2

Xue Ning menuntut semua temannya untuk ikut dengannya menghadap ibu suri, dia dijebak oleh seseorang, jadi tentu saja dia harus membawa mereka semua bersamanya. Jangan harap dia bakalan mau menerima fitnahan ini begitu saja. Lagipula, kalau mereka semua tidak bersalah, maka tidak seharusnya mereka takut menghadapi hal ini.

Untungnya akhirnya Ibu Suri setuju untuk bertemu dengan Xue Ning untuk dia interogasi sendiri, dan semua teman-temannya juga wajib ikut.

 

Untungnya berkat Lu Xian yang bersandiwara bahwa dia membutuhkan tabib untuk istrinya Lu Xian yang mau melahirkan, dan juga Xie Wei yang menggunakan kekuasaannya atas nama Kaisar dan mengingatkan mereka bahwa kasus pemberontak sudah diserahkan ke Departemen Hukum, yang itu artinya mereka sudah tidak memiliki wewenang dalam menyelidiki perkara ini, Xie Wei pun berhasil membawa pergi seorang tabib.

Xie Wei sebenarnya ingin ke istana juga untuk membantu Xue Ning, tapi Lu Xian memberitahu bahwa lukanya Adipati Yan cukup parah. Dia curiga kalau panah yang digunakan pada Adipati Yan ada racunnya, kalau cuma sekedar panah biasa, tidak mungkin akan membuatnya demam tinggi.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa pelaku yang meman4h Adipati Yan tidak mungkin Pengawal Kaisar, ini bukan gayanya mereka. Berarti kemungkinan besar, pelakunya adalah Gong Yi Cheng.

Xue Ning tetap sopan tapi tak gentar sedikit pun menghadapi Ibu Suri, dan meyakinkan Ibu Suri bahwa dia hanya difitnah dan dijebak, tulisan di kertas itu sama sekali bukan tulisan tangannya.

Ibu Surin sinis tak mempercayainya, tapi bukannya fokus menyelidiki perkara tulisan itu, Ibu Suri malah mengungkit-ungkit hubungan Xue Ning dengan Yan Lin. 

Jelas saja Xue Ning langsung sadar kalau Ibu Suri mau melibatkan Keluarga Yan dalam perkara ini dan menuduh mereka sebagai pemberontak. Tapi apa yang harus dia lakukan untuk melepaskan kecurigaan Ibu Suri terhadapnya dan Keluarga Yan?

Melihat Xue Ning diam saja, Ibu Suri sontak memerintahkan agar dia dihukum pukul. Tapi Xue Ning sontak menggunakan tusuk kondenya dan mengarahkannya ke lehernya sendiri untuk mengancam Ibu Suri.

Dengan penuh keberanian dia mengingatkan Ibu Suri bahwa ini adalah perkara politik, jadi Ibu Suri tidak berhak ikut campur. Dalam undang-undang kerajaan, segala hal yang berkaitan dengan kasus pemberontak harus dilaporkan dan diserahkan kepada Kaisar atau Departemen Hukum untuk diselidiki.

Jika Ibu Suri menghukumnya hanya karena selembar kertas yang sama sekali, itu artinya Ibu Suri telah menyalahgunakan hukum politik dan reputasinya akan menjadi buruk karena melakukan peny1ks4an ilegal. Masalah ini bisa menjadi lebih rumit jika dia, yang notabene putri sah seorang menteri, mati begitu saja di istana.

Ibu Suri sinis melihat keberaniannya. Tapi baiklah, karena dia tidak bisa menghukum Xue Ning, Ibu Suri pun memerintahkan Kasim Huang untuk membawa orang-orang Departemen Hukum kemari untuk memecahkan kasus ini. Tidak masalah biarpun Departemen Hukum tempatnya jauh dan makan waktu dua jam untuk itu, mereka semua akan menunggu dan menemani Xue Ning di sini.

Karena tidak bisa membantu Xue Ning sendiri, Xie Wei mengirimkan pengawalnya untuk menjemput Tuan Chen untuk menyelidiki kasus itu. Tuan Chen awalnya berniat menolak karena tidak berani, tapi kemudian, Kasimnya Ibu Suri juga datang untuk menjemput Tuan Chen yang otomatis membuat Tuan Chen tidak bisa menghindar.

Xue Ning sudah lemas setelah sekian lama menunggu, tapi dia berusaha keras bertahan. Dia tidak akan menyerah begitu saja demi membersihkan dirinya dari fitnah jahat ini.

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga tak lama kemudian. Tapi ternyata yang datang bukan Tuan Chen seorang, dia juga membawa Zhang Zhe (Ah! Akhirnya dia muncul juga).

Xue Ning sontak kaget mendengar suaranya dan sontak berpaling menatapnya, akhirnya dia bertemu Zhang Zhe lagi di kehidupan barunya ini. Nona Yao pun sontak terpesona menyadari pria ini ternyata calon suaminya.

Tuan Chen meyakinkan Ibu Suri bahwa biarpun jabatan Zhang Zhe masih rendah, tapi dia memiliki kemampuan yang hebat dan telah berhasil menangani banyak tuntutan pidana yang telah tertumpul selama setengah tahun. Karena itulah, dialah yang paling cocok untuk menangani perkara ini.

Zhang Zhe dengan bijak menyatakan bahwa biarpun tulisan di kertas ini sama dengan yang ada di artefak Ruyi, tapi belum tentu pemilik kertas ini ada hubungannya dengan pemberontak.

Selembar kertas saja belum bisa dijadikan bukti kuat bahwa seseorang bersalah atau tidak. Mereka harus mencari tahu keseluruhan cerita sebelum mengambil kesimpulan. Nona Yao jadi semakin kagum pada calon suaminya itu, dia memang seorang pejabat yang jujur.

Zhang Zhe bertanya pada kasim yang menemukan kertas itu tentang di mana, kapan dan dari siapa barang ini ditemukan. Si Kasim mengaku bahwa kertas itu dia temukan tersembunyi di sebuah buku yang ada di meja belajarnya Xue Ning, tapi dia tidak ingat judul bukunya.

Xue Ning langsung tahu buku apa yang dia maksud karena dia ingat betul bahwa di meja belajarnya hanya ada buku puisi, yang lainnya cuma peralatan tulis. Dia membaca buku itu sebelum Kasim Huang datang menggeledah, makanya dia tahu apa yang ada di meja belajarnya.

Melihat Xue Ning tampak lemas, Tuan Chen meminta Ibu Suri untuk mengizinkan Xue Ning berdiri, takutnya dia malah pingsan sebelum selesai diinterogasi.

Ibu Suri mengizinkan, tapi saking lamanya berlutut, kaki Xue Ning benar-benar lemas hingga dia hampir jatuh. Untungnya Zhang Zhe sigap menangkapnya yang sontak saja membuat mereka saling kontak mata dengan canggung, dan Nona Yao jadi cemburu karenanya.

Yang tidak semua orang sangka, Xue Shu mendadak berbaik hati bersaksi untuk Xue Ning dengan menyatakan bahwa tulisan tangan Xue Ning tidak serapi dan sebagus tulisan yang ada di kertas itu. 

Tapi tetap saja kesaksiannya tidak bisa langsung dijadikan bukti, karena tulisan bisa saja ditiru. Dia penasaran siapa saja yang mengetahui kabar akan adanya penggeledahan malam ini?

Kasim Huang meyakinkan bahwa hanya beberapa kasim bawahannya yang tahu. Namun dia mendapatkan perintah Ibu Suri pada pukul 17:00. Pemeriksaannya dimulai dari Istana Barat. Pemeriksaan Paviliun Zhizhai baru dilakukan pukul 21:00. Jadi mungkin saja ada kebocoran informasi dalam jarak waktu 4 jam tersebut.

Orang-orang Paviliun Zhizhai sekarang ini sudah ditahan sesuai peraturan istana. Tapi menurut Zhang Zhe, itu tidak cukup, seharusnya semua pelayan yang hari ini keluar-masuk dalam jarak waktu 4 jam tadi juga harus ditahan dan diinterogasi.

Ibu Suri sinis mendengar ucapannya yang terdengar jelas ingin membuktikan kalau Xue Ning hanya dijebak. Zhang Zhe meyakinkan Ibu Suri bahwa dia punya cara untuk membuktikan apakah kertas ini ada hubungan dengan Xue Ning atau tidak.

Pemeriksaan terhadap barang yang keluar-masuk istana sangatlah ketat. Bahkan semua teman belajar Tuan Putri diselidiki semua barang bawaannya saat mereka masuk istana.

Jika kertas ini sungguh milik Xue Ning, maka seharusnya Xue Ning sejak awal menyuap penjaga gerbang istana saat barang bawaannya diperiksa sebelum masuk istana. Jika tidak, maka bisa dipastikan kata-kata pemberontakan ini datangnya dari dalam istana.

Istana juga memiliki aturan ketat dalam masalah jenis-jenis kertas-kertas yang dipakai oleh tiap-tiap departemen. Kertas yang dipakai untuk menulis surat pemberotakan ini adalah jenis kertas rusa putih yang digunakan di istana, terutama di Paviliun Zhizhai untuk para teman belajar Tuan Putri.

Setiap orang mendapatkan berapa lembar dan berapa yang digunakan, semuanya ada catatannya di Kementerian Urusan Istana. Karena itulah, Zhang Zhe menyarankan agar Ibu Suri memerintahkan agar menyelidiki buku pengeluaran Menteri Urusan Istana dan memeriksa jumlah kertas Paviliun Zhizhai.

Jika jumlah kertasnya Xue Ning tidak sesuai dan kurang sedikit, maka kecurigaan terhadapnya akan bertambah lima persen. Tapi karena Paviliun Zhizhai adalah kediaman wanita, Zhang Zhe menyarankan agar pelayan wanita saja yang menyelidiki jumlah kertasnya. Ibu Suri setuju.

Xue Ning bingung mendengar ucapannya ini, menyelidiki dari jumlah kertas sebenarnya cara yang agak ceroboh. Apa sebenarnya yang ingin dia lakukan? Saat tengah menunggu hasil penyelidikan, Kaisar tiba-tiba datang. Dia sudah mendengar tentang kasus ini, makanya dia langsung kemari untuk menlihat dan mendengar sendiri proses penyelidikan kasus ini.

Pada saat yang bersamaan, Xie Wei sedang sangat mengkhawatirkan kondisi Adipati Yan. Untungnya nyawanya tertolong dan sekarang sudah mulai stabil setelah tabib melakukan akupuntur padanya, dan berkat kerja sama baik antara Xie Wei dan Tabib, Yan Lin sama sekali tidak tahu kalau Adipati Yan sebenarnya terkena racun.

Tapi sekarang Lu Xian dan Xie Wei lebih khawatir kalau Yan Lin akan bertindak gegabah melawan Keluarga Xue tanpa bukti yang kuat. Karena itulah, Xie Wei akan berusaha membuat Yan Lin diam untuk sementara waktu. 

Kejadian hari ini jelas adalah perbuatan Keluarga Xue, tapi panah beracun itu berasal dari Raja Pingnan. Sepertinya Gongyi Cheng sudah menempatkan orangnya di antara pembvnvh Keluarga Xue dan memanfaatkan rencana Adipati Xue ini untuk membvnvh Adipati Yan. 

Sepertinya, Adipati Xue sekarang justru dimanfaatkan untuk menjadi pisau dan panah orang lain tanpa dia ketahui. Karena itulah, Xie Wei memerintahkan Lu Xian untuk segera menemukan Gongyi Cheng. Dia harus bertemu dengannya.

Tapi Lu Xian mengkhawatirkan hal lain sekarang, takutnya Kaisar akan tahu kalau Xie Wei ikut campur dalam urusan kediaman adipati. Xie Wei harus mulai memikirkan dalih yang sempurna.

Pengawalnya kembali tak lama kemudian untuk melaporkan yang terjadi di Departemen Hukum tadi. Xie Wei langsung bisa membaca jalan pikiran Xue Ning yang jelas-jelas sengaja memperbesar masalah dengan menuntut agar masalah ini diselidiki Departemen Hukum, cara ini juga otomatis merusak rencana si orang jahat yang mau memfitnah Xue Ning. Namun yang paling menarik perhatiannya adalah informasi tentang Zhang Zhe yang ikut serta menyelidiki kasus ini.

Kasim Huang kembali tak lama kemudian untuk melaporkan hasil penyelidikannya, dan hasilnya, kertas milik Xue Ning memang berkurang satu lembar. Waduh! Bagaimana Xue Ning akan menjelaskan masalah ini?

Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments