Sinopsis Story of Kunning Palace Episode 10 - Part 1

Menuruti perintah Xie Wei, Xue Ning membawa puisi yang sudah dia salin pakai tulisan tangannya sendiri itu ke Guru Wang dan Guru Zhao. Mereka awalnya memang agak meragukan kalau puisi itu buatannya Xue Ning.



Namun berkat aktingnya Xue Ning yang cukup meyakinkan, akhirnya mereka percaya juga dan langsung bekerja sama menjelek-jelekan puisi itu dari segala arah.

Saat inilah Xie Wei muncul dan sambil berakting rendah hati mengakui bahwa puisi ini sebenarnya adalah puisinya yang dia buat dulu. Pasti karena dia membuatnya dengan asal-asalan, makanya puisinya ini kurang berkelas dan memalukan.

Kedua guru jelas bingung dengan situasi ini. Xue Ning santai mengklaim kalau dia cuma berniat meminjam puisi ini waktu dia belajar Guqin di tempatnya Xie Wei tadi. Xue Ning mengakui salah dan buru-buru keluar untuk menghukum dirinya sendiri, padahal sebenarnya dia pergi sambil diam-diam tersenyum geli. Kedua guru cuma bisa melongo shock. Pfft!
 

Keesokan harinya, Nona Fang terburu-buru datang membawa berita heboh. Guru Wang berinisiatif mengundurkan diri dan pulang kampung. Dia bilang kalau dia tidak sanggup mengajari Putri Agung karena pengetahuannya terbatas, dan Kaisar sudah menyetujuinya. Sedangkan Guru Zhao dipindahkan ke Ganzhou sebagai petugas pemberi gaji. 

Nona You sinis meyakini kalau ini pasti ulahnya Xue Ning. Pasti Xue Ning yang membujuk Zhi Yi untuk menyingkirkan kedua guru tersebut. Xue Shu jelas tidak senang mendengar berita ini, namun jelas dia tidak akan ikut campur. Bahkan dengan sok sucinya dia menasihati teman-temannya untuk tidak membicarakan masalah ini lebih jauh lagi.
 
 
Kaisar begitu marah dengan masalah ini. Karena masalah ini pula, Kaisar jadi tahu kalau kedua guru itu ternyata juga tidak beres. Entah berapa banyak pejabat lagi yang saling bersekongkol untuk melawannya.

Xie Wei sekalian melaporkan bahwa belakangan ini dia menemukan banyak laporan dari Akademi Kekaisaran yang berhubungan dengan kediaman Adipati Agung.

Kaisar jadi semakin sinis pada pamannya itu. Apalagi belakangan ini, Departemen Personalia menyarankan dua orang untuk mengisi posisi jabatan dua menteri yang kosong, tapi orang-orang yang mereka sarankan berhubungan dengan Keluarga Xue.

Xie Wei punya solusinya dengan menawarkan dua orang lain yang tidak berhubungan dengan Keluarga Xue. Tuan Gu untuk menjabat sebagai Menteri Hukum. Sedangkan untuk jabatan Menteri Keuangan, dia menyarankan Ayahnya Xue Ning.
 
 
Terang saja begitu mendengar yang terakhir ini, Kaisar langsung heran dan agak geli, soalnya dia dengar kalau Xie Wei akrab sama Xue Ning.

"Hanya hubungan guru dan murid saja. Tidak begitu akrab," ujar Xie Wei berusaha meyakinkan Kaisar.
Baiklah, Kaisar percaya padanya dan menyetujui usulannya. Kaisar juga tahu bahwa walaupun Tuan Jiang bukan seorang pejabat yang terlalu hebat, tapi dia selalu berhati-hati.
 


Nyonya Meng sontak kaget dan heran mendengar kabar pengangkatan jabatan suaminya ini. Biasanya untuk diangkat menjadi menteri, seorang wakil menteri harusnya menjalani tugas di luar selama bertahun-tahun, tapi Tuan Jiang malah langsung diangkat menjadi menteri begitu saja tanpa alasan.
 


Tak lama kemudian, Xue Ning juga mengetahui berita ini dari surat yang ditulis Xue Hui untuknya. Ini adalah perubahan nasib Keluarga Jiang yang tidak pernah ada di kehidupan sebelumnya dan Xue Ning langsung sadar kalau ini adalah akibat dari campur tangannya dalam melemahkan kekuasaan Keluarga Xue. Apakah ini artinya, masih ada kesempatan untuk mengubah sejarah?
 
 
Sementara itu, Adipati Yan menangkap anak buahnya yang sempat melarikan diri karena ternyata si anak buah itu mengkhianati mereka dengan menyelundupkan banyak persenjataan militer mereka ke Pengawal Kaisar.

Dengan menangis sedih, si anak buah mengaku kalau dia dipaksa dan diancam. Beberapa waktu yang lalu, putranya ditangkap dan dituduh sebagai pemberontak.

Putranya bersikeras menolak mengaku biarpun dia dis1ks4, tapi mereka kemudian mem0tong jarinya lalu menggunakan itu untuk mengancamnya. Makanya dia terpaksa menuruti kemauan mereka demi menyelamatkan nyawa putranya.

Adipati Yan sungguh kecewa padanya, padahal seandainya dia memberitahu mereka sejak awal, mereka pasti bisa membantunya memikirkan jalan keluar lain. 

Selain itu, kasus putranya ini juga sudah diserahkan ke Departemen Hukum beberapa hari yang lalu untuk diadili, tapi dia malah tetap tidak memberitahu mereka.

Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Dia tetap harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Berdasarkan hukum militer, dia harus dip3ngg4l. Tapi Adipati Yan juga menyesal karena sudah gagal melindungi putranya si anak buah.
 


Ia lalu menyuruh panglimanya untuk menghitung semua pasokan persenjataan mereka yang hilang dan catat di buku, setelah itu, dia akan membawa si anak buahnya ini ke istana untuk melaporkan segalanya pada Kaisar.
 
 
Namun di tengah jalan, mereka tiba-tiba diserang sekelompok orang yang jelas orang-orangnya Keluarga Xue dan mereka mengincar si anak buah untuk dibvnvh. 

Adipati Yan hampir saja kewalahan, tapi untungnya Yan Lin cepat datang menyelamatkannya. Sayangnya, mereka agak ceroboh sehingga pada akhirnya tetap gagal menyelamatkan si anak buah. Bahkan Adipati Yan pun sekarat terkena pan4h.
 
 
Mata-matanya Xie Wei yang menyamar jadi kasim, tak sengaja melihat Kasim Wang melakukan penggeledahan dadakan si kamar semua gadis untuk mencari pelaku yang mengukir kata-kata pemberontakan di artefak Ruyi. 
 
Mereka sudah mencari ke seluruh istana dan hanya paviliun para gadis ini yang belum digeledah. Hmm, ini adalah kejadian yang tidak pernah terjadi di kehidupan sebelumnya, Xue Ning jadi khawatir dengan perubahan baru ini. Apa yang akan terjadi dengan perubahan ini.

Kekhawatirannya seketika menjadi kenyataan saat salah satu kasim malah menemukan sebuah tulisan di kamarnya Xue Ning yang sontak membuatnya dituduh bersekongkol dengan pemberontak karena tulisan itu secara gamblang menulis kalimat pemberontakan.

Kasim Huang bahkan langsung memerintahkan Xue Ning untuk dibawa ke penjara dan menolak mempercayai pembelaan Xue Ning. Sontak saja Xue Ning marah dan dengan penuh keberanian melawan Kasim Huang dan menuntut untuk bertemu langsung dengan Ibu Suri. 
 
 
Dia, Jiang Xue Ning, putri sah seorang menteri dan teman belajar Tuan Putri, telah difitnah dan diperlakukan tidak adil di istana. Jika Kasim Huang bersikeras membawanya ke penjara dan meny1ks4nya, tapi jika kemudian dia terbukti tidak bersalah, maka Kasim Huang pasti akan menanggung hukuman berat. Jika Kasim Huang tidak sanggup menanggungnya, maka sebaiknya Kasim Huang menyerahkan urusan ini ke orang lain yang lebih berkuasa, yaitu Ibu Suri. 
 
 
Pada saat yang bersamaan, pasukan Pengawal Kaisar menghalangi Yan Lin mencari tabib untuk ayahnya dengan alasan status darurat militer untuk mencari pemberontak yang membuat ulah di luar kota. 

Mereka malah berkata bahwa mereka sudah melapor ke Adipati Agung Xue, jadi sebentar lagi Adipati Agung Xue akan mengirimkan tabib istana untuk Adipati Yan. Hmm, jelas-jelas Adipati Xue sengaja menghalanginya untuk mendapatkan pengobatan.
 

Xie Wei dengan cepat mendapat kabar ini dari kasim mata-manta dan langsung khawatir ingin segera pergi ke Keluarga Yan. Tapi Pengawalnya kurang setuju, takutnya ini malah akan membuat Adipati Xue menyadari perhatian Xie Wei terhadap Keluarga Yan, bisa-bisa Adipati Xue malah akan menarget Xie Wei nanti.

Tapi Xie Wei tidak bisa tinggal diam begitu saja mengetahui Adipati Xue berusaha keras menghalangi Adipati Yan mendapatkan pengobatan. Karena itulah, dia mau menggunakan token pemberian Kaisar untuk membantu tabib masuk ke kediaman Keluarga Yan.

Tapi bahkan sebelum dia sempat pergi, pengawal kedua datang mengabarkan masalah yang terjadi pada Jiang Xue Ning di istana yang jelas saja membuat Xie Wei jadi semakin khawatir.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments