Sinopsis Story of Kunning Palace Episode 13 - Part 2

Sesuai perkiraan Xue Ning, Adipati You pastinya melakukan segala cara untuk mengeluarkan putri sahnya, Nona You, dari penjara dengan cara menyuap Yin Zhi dengan uang yang cukup banyak. 

Yin Zhi pun menangani masalah ini sesuatu instruksi Xue Ning. Yaitu memancing Adipati You untuk mengeluarkan lebih banyak uang dan rencananya berhasil. Setelah puas dengan jumlahnya, Yin Zhi pun menerima uang suap itu dan mengeluarkan Nona You dari penjara. 

Hanya Nona You saja yang dia keluarkan, dan Adipati You bahkan tak peduli sedikitpun dengan nasib Fang Yin biarpun Fang Yin juga putrinya sendiri.

Pun begitu, Adipati You tetap marah besar pada putrinya sehingga begitu Nona You pulang, Adipati You langsung menamparnya, memarahinya habis-habisan, bahkan melarangnya keluar rumah mulai sekarang dan tidak perlu lagi kembali ke istana. Pfft!

Sebenarnya Yin Zhi mendapatkan 13.000 tahil, tapi dia sengaja menilap 3.000 tahil sebelum memberikan yang 10.000 tahil pada Xue Ning. Padahal Xue Ning berbaik hati memberinya setengah bagian, dan setengahnya lagi Xue Ning minta untuk diberikan pada Fang Yin. 


Tapi dasar Yin Zhi licik dan serakah, pada akhirnya dia diam-diam mengambil sendiri semuanya tanpa sepengetahuan Xue Ning dan tidak memberikan setengahnya pada Fang Yin.

Xie Wei mengira kalau Xue Ning akan datang padanya setelah dia mengetahui masalah yang terjadi pada Keluarga Yan, tapi ternyata Xue Ning tidak pernah datang, padahal Xie Wei sudah menunggu berhari-hari. Pfft! Xie Wei kecewa.

Saat dia mendengar masalah tentang kejadian di penginapan Julai, dia langsung pergi menemui Yin Zhi tapi malah mendapati Xue Ning ada di sana. Kesal, dia langsung memaksa Xue Ning untuk ikut dengannya dengan alasan melatih Xue Ning main Guqin lagi.

Xie Wei membawanya ke rumahnya hanya untuk mengomelinya karena tidak bilang-bilang tentang semua rencananya untuk membantu Yan Lin (dengan cara mendapatkan uang dari investasi sumur garam).
Xue Ning akui kalau dia salah, tapi dia juga langsung menyerang Xie Wei karena Xie Wei juga tidak memberitahunya sejak awal tentang saat Adipati Yan diserang.

Xue Ning tak percaya dengan alasan kalau Xie Wei tidak punya waktu. Xie Wei selalu punya waktu untuk memarahinya tapi tidak punya waktu untuk membicarakan hal penting dengannya. 

Mereka kan satu kubu, jadi sudah seharusnya mereka berbagi kesenangan dan kesulitan bersama. Kalau Xie Wei menyembunyikan semuanya darinya, lalu bagaimana bisa mereka bekerja sama dengan baik?

Belakangan ini Keluarga Xue sering sekali mengadu domba di depan Kaisar. Bahkan sebelum dia pulang, Kaisar memanggilnya untuk diuji. Kalau bukan karena kepintarannya, Kaisar pasti sudah mencurigai Xie Wei sejak lama. (Pfft! Padahal Kaisar cuma menguji hubungannya dengan Xie Wei)

Baiklah, Xie Wei akhirnya tak mempermasalahkan hal ini lebih jauh. Karena Xue Ning ingin mereka saling berterus terang, Xie Wei pun memberitahukan segala informasi yang dia miliki pada Xue Ning.

Xue Ning jelas bingung dan aneh mendengar informasi tentang setengah bagian surat dari pemberontak itu. Kenapa si pemberontak hanya memberikan setengah surat pada Keluarga Xue. Jika mereka ingin menyingkirkan Keluarga Yan, bukankah lebih cepat dengan menunjukkan seluruh suratnya pada Kaisar?

Dan juga, pada malam Adipati Yan diserang oleh para anak buahnya Adipati Xue, bagaimana bisa pihak pemberontak mengetahui masalah itu? Mereka bahkan mengoleskan racun di anak panah. Jangan-jangan... Xue Ning dan Xie Wei sontak memiliki satu pemikiran yang sama. Di kamp militer Tongzhou, ada pemberontak yang menyamar.

"Kalau begitu, akan merepotkan. Keluarga Xue sedang kesulitan karena tidak menemukan bukti nyata bahwa Keluarga Yan memberontak. Jika terjadi kesalahan di kamp militer, Keluarga Yan tidak akan bisa terlepas dari sangkaan," cemas Xue Ning.

"Aku sudah punya petunjuk mengenai masalah ini. Usai berlibur, kau kembali saja ke sekolah dengan tenang. Masalah lainnya, ada aku. Dan juga, bisnis sumur garammu it, aku suruh Lu Xian membantu You Fang Yin. Dengan adanya dia, seharusnya tidak akan terjadi masalah."

"Terima kasih, Guru."

Selain itu, Xei Wei juga memperingatkan Xue Ning untuk berhati-hati terhadap Ibu Suri dan Keluarga Xue. Pelayan itu sudah mati, mungkin target mereka selanjutnya adalah Xue Ning.

Xue Ning dengan penuh percaya diri meyakinkan Xie Wei untuk tidak khawatir. Dia punya segudang cara untuk menghadapi mereka.

Begitu pulang, Xue Ning langsung melaksanakan rencananya. Dia mendadak menemui Xue Hui dengan alasan ingin ngobrol doang. Padahal tujuan utamanya adalah mengonfrontasi Xue Hui tentang saputangannya yang hilang.

Yang tidak Xue Ning sangka, ternyata Xue Hui tahu siapa pria yang menyimpan saputangannya selama ini. Dia mengaku bahwa tiga bulan yang lalu, dia melihat pria itu lagi di acara perkumpulan puisi Xunyuan tiga bulan yang lalu. 

Dia mengetahui identitas pria itu dari bertanya pada orang yang ada di sana. Tapi dia diam saja karena toh, dia dan pria itu juga tidak benar-benar saling mengenal. Masa dia harus memanfaatkan ini untuk mendekatinya?

Xue Ning tercengang mendengarnya. Berarti kalau begitu, di kehidupan sebelumnya, Xue Hui juga pasti sudah mengetahuinya sejak awal dan sudah tahu kalau dia sengaja menggantikannya, tapi Xue Hui selalu diam dan tak membongkar kedoknya dan mengikhlaskan posisi permaisuri kepadanya.

"Jadi, kau sudah mengetahui segalanya, juga tahu aku sedang merebut barangmu, tapi tidak pernah mengatakannya, tidak marah, juga tidak berebut. Bahkan membuatku mengira kalau kau tidka tahu apa-apa. Tapi ternyata, kau, kakak yang baik ini, selalu mengalah padaku."

"Tidak termasuk mengalah. Hanya utangku padamu saja. Pada akhirnya, tetap harus dikembalikan padamu. Dengan begini, hatiku juga bisa merasa lebih nyaman."

"Hatimu memang merasa lebih nyaman. Lalu bagaimana denganku? Kau tidak pernah mengatakannya, juga tidak berebut, merasa diri sendiri menanggung penghinaan dan beban. Merugikan diri sendiri untuk orang lain. Tapi kau menempatkanku di posisi apa? Kau memang menjadi kakak yang baik dan mulia. Kalau begitu sisanya, orang yang tidak pengertian, suka berebut dan memaksa orang hanya aku seorang."

Xue Ning tidak peduli bagaimana Xue Hui bertinda, tapi baginya, dia sama sekali tidak merasa perlu Xue Hui membayarnya dengan cara seperti ini.

Dia memberitahu Xue Hui bahwa orang yang memungut saputangannya Xue Hui menyukai Xue Hui dan masih terus memikirkan XUe Hui. Dia akan membantu Xue Hui untuk bertemu lagi dengan pria itu di Kuil Baiguo. Terserah Xue Hui saja mau menemui pria itu atau tidak.

"Kenapa kau memberitahuku semua ini?"

"Meskipun aku bukan orang baik, tapi tetap harus memastikan perasaanmu dulu. Jika kau juga menyukai orang ini, maka hal yang akan kulakukan selanjutnya, juga tidak termasuk memanfaatkanmu," ujar Xue Ning ambigu. (Ah, jadi ini rencananya. Dia mau memanfaatkan Xue Hui dan menjodohkannya dengan Shen Jie untuk menghadapi Ibu Suri dan Xue Shu).

Pada hari dan tempat yang ditentukan, Shen Jie sudah menunggu di depan kuil dengan gelisah. Cukup lama dia menunggu, dan akhirnya, orang-orang yang dia tunggu-tunggu pun tiba dengan Xue Hui yang terang-terangan menunjukkan saputangan miliknya.

Mereka sama-sama berdoa pada Buddha dengan saling menyebutkan nama secara lantang, saling berkenalan secara tak langsung melalui cara ini. Shen Jie bahkan terang-terangan mengakui perasaannya dan menunjukkan ketulusan hatinya dengan cara ini juga, berdoa dan meminta restu agar dia bisa saling mengenal dengan wanita yang dia rindukan dan mendapatkan apa yang dia inginkan.

Atas instruksi Xie Wei, Lu Xian mendatangi Fang Yin di kamar penjaranya untuk membantu investasi bisnis sumur garamnya Fang Yin. Tapi begitu mendengar kalau Fang Yin sudah menginvestasikan semua uangnya untuk bisnis yang belum jelas masa depannya, Lu Xian jelas tak setuju dan langsung pergi lagi, berniat mau menemui Tuan Ren untuk menuntut kembali uang investasinya Fang Yin.

 
Besok Xue Ning sudah harus kembali ke istana, makanya hari ini dia jalan-jalan di pasar, mau membeli hadiah untuk Tuan Putri. Namun di tengah jalan, tak sengaja dia melihat Zhang Zhe ke sebuah toko barang antik.

Penasaran, dia langsung membuntutinya dan melihatnya sedang bekerja memperbaiki sebuah guci yang pecah. Tidak disangka ternyata dia memiliki keahlian lain selain memecahkan kasus. Xue Ning dengan antusias mendekatinya dengan alasan membantunya memperbaiki guci pecah itu.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments