Episode pertama dimulai dari melanjutkan dari akhir kisah season pertama. Tentang sejarah pasca kudeta yang dilakukan Phetracha. Tentu saja Kade sudah mengetahuinya dari buku sejarahnya, tapi dia tetap ingin mendengarnya langsung dari suaminya, yang notabene bekerja di istana. Pastinya, suaminya lebih tahu dong daripada sejarawan.
Intinya, Phetracha kemudian naik tahta dan mendirikan dinasti baru, sedangkan Luang Sorasak menjadi Putra Mahkota. Selain istri lamanya yang sekarang menjadi permaisuri utama, ia juga memaksa dua wanita lain untuk menjadi permaisuri kiri dan permaisuri kanannya.
Kedua wanita itu adalah Tuan Putri Yothatep, yang merupakan Putrinya Raja Narai, dia adalah Permisuri Kiri. Dan yang satunya adalah Tuan Putri Yothathip, yang merupakan Adiknya Raja Narai, dia adalah Permaisuri Kanan.
Bagaimana dengan Raja Narai?... Kabarnya, dia diracun sehingga dia hanya bisa terbaring tak berdaya di tempat tidur saat Phra Pi dibvnvh di depan matanya. Lalu beberapa waktu kemudian, Raja Narai pun meninggal dunia.
Kabar tentang diracunnya Raja Narai ini seharusnya tidak dibicarakan. Tapi dasar Kade, dia sama sekali tidak bisa diam dan ceplas-ceplos mempertanyakan siapa pelaku yang meracuni mendiang Raja Narai.
Untung saja suaranya hanya terdengar di kalangan orang rumah, bisa bahaya kalau sampai terdengar oleh orang luar. Khun Ying sampai gregetan mengingatkan Por Dech untuk menutup mulut istrinya agar tidak lagi membicarakan pembicaraan terlarang ini.
Tapi tentu saja Kade sulit dihentikan. Jadi begitu mereka berduaan di kamar, dia langsung berusaha menggunakan pesonanya untuk merayu sang suami untuk menjawab pertanyaannya yang tadi, yaaa... walaupun sebenarnya Kade sudah tahu sih, dari buku sejarah, pastinya.
Berdasarkan gejala-gejala yang dialami Raja Narai yang tertulis di buku-buku sejarah dan cerita-cerita yang diwariskan secara turun temurun, para dokter dan sejawaran masa depan menyimpulkan bahwa Raja Narai diracun.
Por Dech malah tak yakin, soalnya di masa ini saja, kabar itu cuma sebatas rumor yang tidak ada bukti kebenarannya. Jadi bagaimana mungkin orang-orang di masa depan bisa begitu yakin dengan kesimpulan mereka?
Hmm, dia benar juga sih. Secara garis besar, yang tertulis di buku-buku sejarah di masa depan, memang selaras dengan kejadian di masa kini. Kade hanya ingin tahu apakah yang tertulis dalam sejarah itu benar.
Yang paling Kade khawatirkan sekarang adalah keadaan Mali (Mali adalah nama Thai dari Maria Guyomar, istrinya Constantine Phaulkon). Makanya dia kemudian membujuk Por Dech untuk membawanya mengunjungi Mali di Lavo.
Apa sih yang nggak buat sang istri tercinta? Por Dech pun menurutinya sehingga pengasuhan si kembar Ruang dan Rid diserahkan sepenuhnya ke nenek mereka.
Mali begitu bahagia dikunjungi teman baiknya. Namun dari ceritanya, hidupnya pasca meninggalnya Phaulkon tidaklah mudah, terutama karena Luang Sorasak yang keukeuh terus menerus mendatanginya dan berusaha keras untuk menjadikannya istrinya yang entah ke berapa.
Mali keukeuh menolak, terutama karena dia memegang teguh sumpahnya pada Phaulkon bahwa mendiang suaminya itu akan menjadi satu-satunya pria dalam hidupnya. Karena itulah, Mali berencana pergi dari rumah ini dan pindah bersama orang tuanya ke areanya orang Portugis.
Sayangnya, bahkan sebelum dia sempat melakukan itu, Luang Sorasak lebih dulu menangkapnya dan memenjarakannya di kandang kuda yang kotor bersama putranya. Makanan yang diberikan pada mereka bahkan sangat tidak layak makan. Namun Mali tak gentar dan tetap teguh pada pendiriannya.
Tentu saja Kade mengetahuinya dari buku sejarah, tapi dia sengaja merahasiakan detilnya dari Por Dech karena dia takut Por Dech akan ikut campur. Itu lebih berbahaya bagi keselamatan Por Dech sendiri, sejarah sudah terjadi dan sebaiknya tidak diubah.
Lagipula, walaupun Mali akan sangat menderita, tapi Kade tahu kalau Mali pada akhirnya akan baik-baik saja nantinya, bahkan akan memiliki akhir yang bahagia, hidupnya akan menjadi jauh lebih baik daripada saat dia bersama Phaulkon dulu.
Phetracha juga sebenarnya gregetan dengan ulah Luang Sorasak yang selalu bikin onar padahal dia Putra Mahkota. Sayangnya, segala omelan dan ancamannya terhadap Luang Sorasak seolah cuma masuk kuping kanan keluar kuping kiri yang jelas saja membuat Phetracha semakin frustasi sama dia.
Namun dibalik perseteruan mereka terkait wanita, ayah dan anak ini memiliki pemikiran yang selaras dalam bidang politik. Pasukan Perancis sekarang sudah mundur ke benteng Bangkok. Luang Sorasak dengan geli melapor bahwa banyak dari mereka yang mati karena disentri yang disebabkan oleh keracunan makanan.
Phetracha pun memerintahkan untuk membuat pasukan Perancis yang tersisa hidup menderita dengan menghalangi mereka bertahan hidup dengan segala cara.
Khun Pan diutus menjadi perwakilan Siam untuk menemui pasukan Perancis dan memaksa mereka untuk pulang ke negara mereka dengan segala cara, bahkan kalau perlu dengan cara memerangi mereka. Khun Pan sebenarnya agak keberatan, tapi Phetracha sama sekali tidak mau menerima pendapat apa pun.
Sikap Khun Ban itu membuat Luang Sorasak jadi curiga kalau dia adalah sekutu Perancis, apalagi dulu Khun Pan pernah menjadi duta besar untuk Perancis. Phetracha tak setuju karena menurutnya, tidak ada manfaat dan tidak ada untungnya bagi Khun Pan untuk bersekutu dengan orang asing.
Suatu hari, Kade mendadak dipaksa sama ibu mertuanya untuk ngasih adik buat si kembar, dia harus punya banyak anak mumpung dia belum tua. Pfft! Kade sampai kaget dan langsung protes keberatan, dia tidak mengerti kenapa dia harus punya banyak anak, Khun Ying saja anaknya cuma dua.
Namun protesnya sontak membuat Khun Ying jadi sedih, karena Khun Ying sebenarnya punya banyak anak, tapi sayangnya, kebanyakan meninggal dunia. Aww, Kade seketika menyesali ucapannya dan langsung menampar mulutnya sendiri.
Kade akhirnya menurutinya dan mulai merayu suaminya, dan begitulah, beberapa waktu kemudian, kita akhirnya melihat Kade hamil lagi. Sama seperti kelahiran pertama, semua orang rumah cemas dan heboh bukan main saat Kade melahirkan.
Kali ini dia melahirkan seorang bayi perempuan dengan selamat dan sontak saja satu rumah heboh luar biasa menyambut kelahiran cucu perempuan pertama, si cantik Kaew. Sang ayah pun bangga.
Usai melahirkan, Kade berusaha mengembalikan bentuk tubuhnya dengan cara olahraga dan membuat treadmill jaman kuno yang terbuat dari bambu, bahkan kedua pelayan pribadinya juga dia ajak senam, ya mereka ngikut saja walaupun mereka tidak mengerti apa manfaatnya. Pun begitu, Kade tetaplah ibu yang baik dan mengurus anak-anaknya dengan baik.
Suatu hari, rumah mereka jadi ramai berkat kedatangan Meun Reung dan Janward. Dari pembicaraan kedua pejabat istana itu, diketahui bahwa pasukan Perancis sudah meninggalkan Ayutthaya tapi dengan cara yang sangat menantang. Menurut Khun Pan, mereka tidak dapat mencapai kesepakatan sehingga terjadi perang.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam