Karena siluman pelayan tidak bisa ikutan masuk ke Balai Tujuh Jaminan, jadi Tian Yao dibawa ke tempat penitipan siluman pelayan yang bersebelahan dengan kandang kuda. Pfft!
Selain dia, ada beberapa siluman pelayan lain di sana, semuanya dirantai kayak kuda biar tidak ada yang bisa melarikan diri. Kecuali Tian Yao, semua siluman itu cuma bisa pasrah dan sudah terbiasa dengan nasib mereka.
Lagipula, mereka sudah terikat perjanjian menjadi siluman pelayan. Jika mereka melanggar dan melarikan diri, maka mereka akan mati secara tak wajar.
Saat Yan Hui akhirnya kembali, jelas saja dia marah melihat Tian Yao diborgol seperti ini dan langsung memerintahkannya untuk dilepas. Eh dasar Balai Tujuh Jaminan serakah, bahkan untuk ini pun dia dipaksa untuk bayar dulu.
Yan Hui sampai tak enak hati pada Tian Yao. Sungguh dia tidak menyangka kalau perlakuan orang-orang di Kota Yongzhou terhadap siluman sekarang menjadi seburuk ini. Padahal terakhir kali dia ke kota ini tiga tahun yang lalu, tidak seperti ini.
Masalah informasi, Yan Hui mengaku gagal karena uangnya kurang. Sepertinya dia harus meminjam uang dari temannya dulu. Dia bertemu dan mengenal temannya ini tiga tahun yang lalu saat dia datang ke kota ini untuk menemani gurunya menangkap siluman.
Namun di tengah jalan, Yan Hui malah melihat seorang pria gendut bernama Wang Peng Yuan, dia adalah orang terkaya di kota ini. Yan Hui tak ingin bertemu dengannya, jadi dia langsung mengajak Tian Yao putar arah.
Dia lalu membawa Tian Yao ke Restoran Wangyu yang merupakan restoran milik temannya yang dia sebutkan tadi. Awalnya mereka kesulitan karena pelayan penjaga restoran keukeuh melarang Tian Yao masuk karena dia pelayan baru yang tidak mengenali Yan Hui.
Namun untungnya kemudian muncul Yu Li, siluman pelayannya pemilik restoran yang mengenali Yan Hui sehingga mereka berdua pun bisa masuk dengan mudah.
Yu Li memberitahu Yan Hui bahwa sekarang ini Sekte Guanghan sedang melakukan pemeriksaan ketat, makanya pemilik restoran sengaja membuat aturan baru yang menyatakan bahwa siluman pelayan dilarang masuk restoran. Mereka tidak boleh menampakkan restoran ini terlalu istimewa, takutnya orang lain bisa menjadikannya sebagai kelemahan mereka.
Restoran ini bisa dibilang semacam rumah hiburan, bedanya, para penghiburnya adalah para pria muda yang semuanya adalah siluman pelayan, dan jelas mereka semua akrab sama Yan Hui. Bahkan begitu melihat Yan Hui, mereka sontak heboh bergegas menyambutnya dengan riang gembira.
Temannya Yan Hui yang merupakan pemilik restoran ini baru muncul tak lama kemudian, dia adalah seorang wanita muda cantik nan anggun bernama Xian Ge.
Berhubung kedua sahabat itu butuh ngobrol berdua, jadi lagi-lagi, Tian Yao dipaksa pergi bersama para siluman pelayan lain. Bedanya, kali ini dia tidak diperlakukan bagai hewan peliharaan.
Kali ini dia benar-benar diperlakukan dengan baik, tapi Tian Yao males banget sama para siluman pelayan di tempat ini, karena mereka cerewet banget. Tak peduli biarpun Tian Yao terus bermuka dingin, mereka terus ngebacot tanpa henti. Tian Yao sampai pusing mendengarnya.
Untungnya Yu Li akhirnya muncul tak lama kemudian dan mengusir siluman pelayan lain yang cerewetnya minta ampun itu. Melihat Yu Li yang paling bisa diajak bicara dengan benar, Tian Yao pun langsung menanyainya perihal tanduk naga yang dipamerkan di atas gerbang kota.
Yu Li tidak ingat sejak kapan pastinya tanduk naga itu dipamerkan di sana, tapi sepertinya sudah beberapa hari. Intinya, mendadak saja benda itu ada di sana pada suatu pagi.
Belakangan ini ada banyak rumor terkait tanduk naga. Ada yang bilang bahwa tanduk naga adalah benda pusaka yang menyerap energi spiritual langit dan bumi. Mengingat benda itu dipasang di gerbang kota tapi tidak dijaga oleh siapa pun, banyak yang menduga bahwa tanduk naga itu palsu.
Tapi ada juga yang bilang kalau itu adalah tanduk naga milik Naga Suci dan bisa melindungi dirinya sendiri. Mereka bilang kalau benda itu bisa memakan orang. Entah ada berapa banyak orang serakah yang tertarik pada pusaka tanduk naga itu. Setiap pagi, ada banyak potongan tubuh yang ditemukan di menara kota.
Makanya Yu Li menduga kalau tanduk naga ini sebenarnya dijaga oleh seorang master. Orang-orang yang mengira kalau tanduk naga itu tidak dijaga, adalah orang-orang yang basis kultivasinya rendah. Makanya bisa muncul rumor bahwa tanduk naga itu bisa memakan orang.
Yan Hui langsung to the point tentang alasannya datang kemari adalah untuk meminta bantuan keuangan, tapi yang dia butuhkan banyak banget, seratus ribu tael emas.
Xian Ge kaget banget dan jelas keberatan dengan jumlah sebanyak itu. Heran dia, memangnya Yan Hui punya masalah apa sampai perlu uang sebanyak itu? Apa ada alasan lain yang membuatnya turun gunung kali ini?
"Aku mau pergi ke Balai Tujuh Jaminan untuk membeli informasi penyelamat nyawa," aku Yan Hui.
"Balai Tujuh Jaminan, ya? Informasi apa yang semahal itu?"
"Sepertinya aku sedikit sakit."
"Sakit? Ada apa denganmu?!"
"Jantungku kurang sehat."
Lah? Xian Ge malah lebih bingung, kalau sakit, ya sebaiknya dia berobat ke tabib, ngapain ke Balai Tujuh Jaminan?
Aiyoo, Yan Hui sulit menjelaskannya, tapi intinya, penyakitnya ini agak aneh, makanya dia sangat membutuhkan uang itu. Dia serius. Xian Ge masih agak ragu awalnya, tapi akhirnya dia setuju juga.
Tak lama kemudian, mereka berdua keluar dari restoran itu dengan Yan Hui menenteng satu kantong berisi dua puluh ribu tael emas karena hanya sebanyak ini yang sanggup Xian Ge berikan. Berarti masih kurang delapan puluh ribu tael emas.
Yan Hui punya ide, "bagaimana jika aku menjualmu saja? Hanya untuk sementara."
Tepat saat itu juga, Yan Hui melihat pasangan yang sedang bahagia setelah memenangkan jvd1. Yan Hui langsung punya ide untuk mengikuti jejak mereka (Ah, ide yang sangat buruk). Tian Yao menolak ikut, jadi Yan Hui membekalinya secuil kecil uang emas buat biaya hidupnya.
Malam harinya, ada orang yang berniat mencuri tanduk naga itu. Namun ternyata tanduk naga itu memang ada penjaga tersembunyi. Begitu orang itu mendekat, mendadak muncul seekor monster raksasa yang hampir saja memakan orang tersebut.
Untungnya Tian Yao menyelamatkannya tepat waktu. Dia melempar emas kecil pemberian Yan Hui tadi padanya dan di monster langsung memakannya, ternyata dia adalah monster penelan emas.
Tian Yao langsung bisa menyimpulkan kalau si monster bisa ditaklukkan jika dia memiliki cukup emas, tapi si pencuri tidak paham dan tidak memiliki kesimpulan yang sama, malah nekat untuk kembali melanjutkan misinya mencuri tanduk naga, dan si monster langsung memakannya.
Yan Hui kalah jvd1 berkali-kali, tapi terus saja dia lanjutkan. Uangnya akhirnya habis dengan cepat (Aigoo~~~). Saat Tian Yao kembali untuk meminta uang darinya, Yan Hui sudah tidak punya uang sama sekali. Dia yang salah, eh malah menyalahkan Tian Yao dan Sisik Pelindung Hatinya sebagai pembawa sial.
Saat mereka kembali ke Restoran Wangyu yang tak lama kemudian, Tian Yao mencoba menanyai Yu Li tentang cara mendapatkan uang di kota ini, tapi Yu Li tidak punya jawaban. Lagipula, yang biasanya bertugas mencari nafkah itu majikan, siluman pelayan cuma perlu membantu menyenangkan dan mengurus majikan.
Keesokan harinya, Wang Peng Yuan muncul di restoran dan kali ini Yan Hui sama sekali tak menghindarinya, malah dia yang sengaja memanggil Peng Yuan kemari dan menyambutnya dengan super ramah karena dia lagi butuh bantuan duitnya Peng Yuan.
Dari obrolan mereka, mereka pertama kali bertemu saat Yan Hui datang kemari dan menyelamatkannya dari siluman. Jelas sejak saat itu, Peng Yuan langsung jatuh cinta sama Yan Hui.
Dia mengingat kenangan mereka dengan antusias karena baginya semua kenangan itu berharga, makanya dia sedih karena Yan Hui sudah lama tidak datang lagi dan hari ini dia senang sekali saat mendengar Yan Hui mencarinya.
Yan Hui pura-pura saja antusias mendengarnya membahas masa lalu mereka, lalu dengan cepat beralih topik ke tujuan utamanya memanggil Peng Yuan kemari, dia butuh uang dan ingin meminjam sedikit uangnya Peng Yuan.
Peng Yuan dengan antusias menolak kata pinjam meminjam, dia rela kok memberikan uangnya secara cuma-cuma pada Yan Hui, tidak perlu dikembalikan, tidak masalah berapa pun jumlahnya, uangnya banyak banget, mengalir tidak habis-habis.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam