Sinopsis Scent of Time Episode 2 - Part 2

Ayah dan Ibu Hua sudah menunggu di depan rumah. Apalagi Ayah Hua yang tampak antusias sekali ingin menyambut menantunya. Namun ternyata yang turun dari kereta kuda cuma Hua Qian seorang.
Ayah Hua sungguh kecewa dan kesal hingga dia langsung pergi begitu saja mengabaikan putrinya.

Padahal Hua Qian benar-benar terharu melihat kedua orang tuanya hidup lagi di kehidupan baru ini. "Aku hampir lupa kalau ayahku pemarah. Namun tidak ada waktu untuk memikirkan kesedihanku sendiri," batin Hua Qian.

Ibu Hua sudah dengar dari Bibi Li bahwa Hua Qian masih belum 'menyempurnakan' pernikahannya dengan Ye Lan. Ibu Hua jadi khawatir, biarpun sekarang dia sudah menjadi Nyonya Zhong, tapi bukan berarti posisinya aman begitu saja. 

Hua Qian harus segera mengandung dan melahirkan anak laki-laki untuk mengamankan posisinya sebagai nyonya di Keluarga Zhong. Dengan begitu, Hua Qian juga bisa membantu Keluarga Hua karena hanya Hua Qian yang bisa mereka andalkan.

Hua Qian mengiyakannya saja sambil lalu. Ibu Hua jelas tak senang dengan tanggapannya yang acuh tak acuh... "Kau ingin ayah dan ibumu tetap mencemaskanmu setelah kami meninggal?"

Ucapan Ibu itu sontak membuat Hua Qian jadi teringat dengan misi utamanya. Makanya dia buru-buru pergi mencari ayahnya yang sedang ngambek dan mengurung diri di ruang belajar.

Bagaimanapun, masalah ini dimulai karena dirinya. Karena kecemburuannya, makanya ayahnya mengambil kesempatan untuk menjatuhkan Keluarga Mu. Karena itulah, hanya dia juga yang bisa mengubah jalan tindakan ayahnya.

Ayah Hua masih dingin padanya tapi tetap mendengarkannya. Awalnya Hua Qian mencoba menarik simpati ayahnya terhadap nasib menyedihkan Ayah Mu di penjara, tapi Ayah Hua masa bodo.

Jadi Hua Qian pun mencoba pendekatan lain dengan pura-pura ngambek melaporkan perbuatan Hua Man padanya di Taman Zhong, dan berusaha meyakinkan Ayah Hua bahwa Hua Man itu iri dengki padanya, picik dan egois memikirkan kepentingan dirinya sendiri.

Hua Man sebenarnya bukan berada di pihak mereka, dia setia pada Zhong Xi Wu dan sedang berusaha menggali informasi dari dia untuk Xi Wu. Kalau Ayah Hua tidak percaya, Ayah Hua tanya saja pada salah satu informannya.

Ayah Hua jelas kaget mendengar itu dan akhirnya berhasil terpancing untuk menanyakan saran Hua Qian untuk menangani masalah ini.

Bagian awal ceritanya tentang Hua Man memang benar, hanya saja sebenarnya Hua Qian tidak begitu yakin tentang bagian Hua Man berkolusi dengan Zhong Xi Wu. Tapi tidak masalah, yang penting dia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memutuskan hubungan dengan Hua Man.

Karena itulah Hua Qian menyarankan pada Ayah Hua agar sebaiknya dia jangan melakukan sesuatu yang terlalu menarik perhatian dengan alasan bahwa saat ini Zhong Xi Wu sedang mengawasi Ayah Hua.

Dia mengklaim bahwa beberapa hari yang lalu dia mendengar Xi Wu membahas tentang Ayah Mu yang dipenjara, sepertinya Xi Wu menghargai Keluarga Mu dan mungkin berencana meminta Hakim Wang untuk mengampuni kejahatannya.

Karena itulah, Hua Qian menyarankan agar Ayah Hua membahas masalah ini duluan dengan Xi Wu untuk mempermudah keadaan.

Ayah Hua galau dan agak heran juga dengan ucapan Hua Qian hari ini. Dulu Hua Qian selalu membenci Keluarga Mu, dia bahkan menyingkirkan keluarg mu sesuai keinginan Hua Qian, lalu kenapa sekarang Hua Qian malah memohon untuk mereka?

"Karena aku tidak ingin kita mengulangi kesalahan yang sama," batin Hua Qian.

Flashback kehidupan sebelumnya...

Dulu, saking cemburunya dengan kedekatan Mu Yao dan Ye Lan, Hua Qian  punya ide licik untuk menjebak Keluarga Mu, dan dia bisa melakukannya dengan mudah karena Mu Yao dengan polosnya sangat percaya padanya dan percaya-percaya saja saat dia merekomendasikan seorang makelar untuk membantu bisnis keluarganya.

Setelah itu, dia mengadu manja ke ayahnya dan menuduh Ayah Mu mau menyingkirkan Ayah Hua dari bisnis Keluarga Zhong dan menggantikan posisi Ayah Hua sebagai Kepala Pelayan Keluarga Zhong. 

Buktinya, belum genap setahun di sini, Keluarga Mu sudah berhasil menguasai operasi bisnis Keluarga Zhong. Dia bahkan mengklaim bahwa Ayah Mu selalu menemukan cacat dalam bahan obat yang sudah Ayah Hua periksa lalu mengeluhkan Ayah Hua. 

Kalau terus begini, petinggi Keluarga Zhong pasti akan mengikuti arahan Ayah Mu. Dia meyakinkan Ayah Hua bahwa yang tahu tentang masalah makelar itu hanya dia dan Mu Yao. Jadi biarpun suatu hari Mu Yao ingin menyalahkannya, dia tidak akan bisa karena tidak punya bukti. 

Dia memberitahu Ayah Hua bahwa yang perlu Ayah Hua lakukan hanyalah menyediakan makelar penipu. Suruh si makelar itu untuk merekomendasikan perabotan berkualitas rendah, itu akan mengacaukan Keluarga Mu. Pada akhirnya, Mu Yao tidak akan bisa lagi mendekati Ye Lan dan Ayah Mu tidak akan bisa lagi melawan Ayah Hua dalam memperebutkan posisi Kepala pelayan.

Ayah Hua terpengaruh dengan mudah karena cintanya yang besar pada putrinya dan juga karena kekhawatirannya tentang kebenaran ucapan Hua Qian tentang Keluarga Mu yang bisa jadi ancaman bagi Keluarga Hua.

Namun dia punya ide licik lain untuk menjebak Ayah Mu. Daripada cuma menggunakan perabotan berkualitas rendah yang lebih mudah dilihat dan ditangani, Ayah Mu berniat menggunakan jasa seorang ahli untuk memalsukan dupa aqualaria sebagai dupa gaharu.

Begitulah awal mula Ayah Mu dijebak dan akhirnya ditangkap atas tuduhan melakukan penipuan pemalsuan dupa aqualaria sebagai dupa gaharu.

Dan dia semakin tidak bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah saat orang-orang pengadilan menemukan bubuk wewangian gaharu yang disembunyikan di dalam celah-celah meja yang ada di rumahnya.

Semua ini bukti kuat yang menyatakan bahwa Ayah Mu mencuri dan menukar dupa gaharu dengan dupa aqualaria. Saat itu juga, Hakim Wang memutuskan hukuman bahwa semua anggota keluarga Mu harus dijual dan Ayah Mu dihukum pengasingan di perbatasan seumur hidup.

Ayah Mu tidak terima dengan tuduhan palsu dan hukuman itu, karena itulah, dia kemudian gantvng diri di dalam penjara untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Flashback end.

Hua Qian tidak mau kejadian di kehidupan sebelumnya tersebut terulang, tapi karena tidak bisa menjelaskan alasannya yang sebenarnya, jadi dia hanya berusaha meyakinkan Ayah Hua bahwa dia melakukan ini demi kebaikan keluarga mereka. Jangan sampai Xi Wu mencurigai apalagi sampai merasa terancam oleh mereka.

Jika Xi Wu tidak bisa mempercayai Ayah Hua, maka dia pasti akan mencari kepala pelayan baru untuk melawan Ayah Hua. Karena itulah, lebih baik Ayah Hua duluan yang memohon pengampunan untuk Ayah Mu untuk menurunkan kewaspadaan Xi Wu terhadap Keluarga Hua. 

Cara ini juga bisa meyakinkan orang lain bahwa Keluarga Hua tetap setia pada Keluarga Zhong. Jika mereka terlalu kejam menyingkirkan Keluarga Mu sepenuhnya, takutnya orang akan bergosip. Ayah Hua awalnya masih agak galau, tapi untungnya akhirnya dia secara tak langsung menyetujuinya.

Keluar dari ruang belajar, Hua Qian sebenarnya sangat gugup tadi, bahkan tangannya sampai berkeringat dingin. Benar-benar tidak mudah membujuk seseorang yang belum pernah menghadapi kematian.

Di tengah taman, Hua Qian malah mendapati gege-nya - Hua Shen, sedang menggoda seorang pelayan. Sebenarnya si pelayan duluan yang berusaha menggodanya, tapi Hua Shen sendiri memang jenis cowok playboy, manja dan gampang tergoda oleh wanita.

Akan tetapi, di balik semua sifat buruknya, dia tampaknya sangat banget sama Hua Qian. Tadi dia sengaja keluar dan tidak ikut menyambut kedatangan Hua Qian karena ternyata dia sedang mengambil pesanan kain satin brokat putih mahal yang mau dia hadiahkan khusus untuk Hua Qian, meimei-nya satu-satunya yang paling cantik.

Tapi Hua Qian dengan dinginnya menolak, dia sudah tidak suka warna putih lagi. Dia menyuruh Hua Shen untuk memberikan kain itu pada selir-selirnya Hua Shen saja, tapi Hua Shen menolak, bahkan mengejek para wanita lain tidak sebanding dengan Hua Qian dan tidak pantas mendapatkan kain sebagus ini.

"Pujilah aku jika kau ingin, tapi jangan merendahkan orang lain. Itu akan menimbulkan masalah bagiku," tegur Hua Qian.

"Aku hanya jujur."

"Aku tidak suka warna putih lagi. Ada hal lain yang harus kulakukan, jangan ikuti aku," kesal Hua Qian lalu pergi.

Hua Shen sampai bingung dengan sikap adiknya hari ini. Kenapa Hua Qian galak banget hari ini? Ini pasti gara-gara Ye Lan membuat Hua Qian kesal.

Qian Zhi juga heran dengan sikap dingin Hua Qian pada gege-nya, "kenapa Nyonya dingin sekali kepada kakak anda hari ini?"

"Hidup sudah sangat sulit. Bagaimana aku bisa menyukai pembuat onar yang berpura-pura pintar?"

Adegan Bonus:

Ternyata si pengemis Rong Zhou memang benar-benar tidak mencuri kantong uangnya si preman. Benda itu jatuh secara tak sengaja saat Rong Zhou melarikan diri darinya, dan kantong uang itu ditemukan oleh seorang pedagang. 

Untungnya si pedagang jujur, saat si preman lewat di depan kiosnya, dia langsung mengenalinya dan mengembalikan kantong uangnya. Tapi biarpun sadar dirinya salah, harga diri si preman terlalu ketinggian dan menolak mengaku salah. 

Namun yang tidak dia sadari, si pengemis Rong Zhou sekarang sudah berubah. Dia benar-benar mendengarkan saran Hua Qian, mengubah penampilannya jadi lebih layak dan ganteng lalu mendaftar kerja jadi pelayan di sebuah restoran.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments