Malam harinya, Duo Bing cs tiba di Penginapan Mian. Penginapannya agak aneh dan agak menyeramkan. Apalagi begitu mereka mengetuk pintu, mereka disambut oleh pelayan yang menuntut mereka untuk melakukan ritual melangkahi sebaskom arang membara dengan tujuan untuk mengusir hantu.
Penduduk sini memang meyakini bahwa daerah ini banyak hantunya karena dulunya area ini adalah medan perang sehingga banyak mayat terlantar dan penduduk percaya bahwa banyak roh gentayangan.
Di sini lah, akhirnya mereka menemukan Lian Hua. Duo Bing dan kedua pelayannya langsung berpencar. Kedua pelayan naik ke lantai atas untuk mencari dan menggeledah kamar penginapannya Lian Hua, sedangkan Duo Bing mendekati Lian Hua dan langsung to the point mengonfrontasi dan menginterogasi Lian Hua tentang hubungannya dengan Pengurus Piao, dan menuntut Lian Hua untuk ikut dengannya ke Balai Baichuan untuk memastikan identitas asli Lian Hua.
Lian Hua tetap santai menanggapinya, mengklaim kalau dia hanyalah seorang tabib pengembara yang sama sekali tidak penting sampai harus dibawa ke Balai Baichuan.
Duo Bing tak percaya, fakta kalau Lian Hua bisa menghidupkan orang mati itu pasti karena Lian Hua adalah Tabib Iblis dari Aliansi Jinyuan. Buktinya Lian Hua punya potongan jubahnya Di Fei Sheng. Lian Hua santai beralasan tak tahu kain apa ini, beralasan kalau dia memungutnya di tepi laut beberapa tahun yang lalu.
Tiba-tiba petir menggemuruh dan angin bertiup kencang sehingga menggoyangkan semua daun jendela, dan semua itu sontak membuat dua pria di meja sebelah langsung menggosip horor, menuduh tempat ini adalah pembawa sial. Mereka ke sini cuma karena terpaksa saja.
Apalagi dua hari yang lalu, kenalan mereka ada yang tak sengaja menemukan mayat dua pedagang yang dia yakini dibvnvh oleh tengkorak. Intinya, mereka meyakini bahwa tempat ini angker.
Tiba-tiba angin besar menerbangkan beberapa poster yang tertempel di dinding. Poster tentang seorang gadis yang hilang, gadis muda bernama Yu Qiu Shuang yang merupakan adik perempuan dari Penguasa Kota Yu.
Dari gambarnya, gadis itu tampak memiliki bekas luka cukup besar di bagian pelipis wajahnya. Dia kabur dari rumah entah karena apa, dan sekarang beberapa pengawal Keluarga Yu sedang berada di penginapan ini untuk mencarinya.
Tak lama kemudian, mendadak pintu menjeblak terbuka, didorong dengan heboh oleh seorang wanita yang ternyata Nona Yu yang sedang dicari-cari itu.
Sepertinya dia temperamental, baru juga tiba, langsung marah-marah mengomeli semua orang sambil mengayunkan pecut dengan ganas yang jelas saja menakutkan semua orang yang ada di sana.
Hmm, mungkin juga temperamennya dipengaruhi karena bekas lukanya, mungkin karena dia malu orang-orang menatap bekas lukanya, makanya dia gampang marah dan buru-buru menutupi wajahnya dengan topi bertudung panjang saat para pengawal Keluarga Yu turun untuk menyambutnya.
Pengawal kemudian membawanya naik ke lantai atas untuk bertemu dengan Nona Yun Jiao, Sahabatnya Nona Yu yang memimpin tim pencarian ini.
Mereka tidak berani ikut masuk, jadi mereka hanya bisa melihat bayangan kedua wanita itu dari jendela saat keduanya bertemu dan saling menyapa. Para pengawal lega karena nona mereka akhirnya kembali. Dari gosipan mereka, diketahui bahwa hubungan Yun Jiao dan Nona Yu benar-benar sahabat dekat bagai saudara kandung.
Wang Fu seorang diri menggeledah kamarnya Lian Hua, sedangkan Li Er berjaga di luar, memastikan keadaan aman. Namun anehnya, saat tengah fokus menggeledah, Wang Fu tiba-tiba merasakan kehadiran seseorang dari belakangnya.
Tak lama kemudian, Yun Jiao turun untuk menanyakan apakah air panas bak mandinya sudah siap. Dia lalu memberitahu para pengawal bahwa dia sudah menenangkan Nona Yu, jadi mereka bisa kembali ke Kota Yu besok.
Badai semakin menghebat, hujan turun dengan deras dan angin begitu kencang sehingga menyebabkan pintu menjeblak terbuka dengan sendirinya.
Namun tiba-tiba saja kejadian aneh terjadi saat semua orang melihat bayangan-bayangan aneh malang melintang di jendela lalu kemudian mereka semua melihat ada jejak-jejak kaki berwarnah merah darah yang entah bagaimana bisa mendadak muncul begitu saja mulai dari depan pintu sampai tangga.
Parahnya lagi, saat Yun Jiao hendak mandi, dia malah melihat air baknya berwarna merah darah karena ada darah menetes-netes dari lantai atas yang sontak saja membuatnya sangat shock hingga dia langsung menjerit ketakutan dan buru-buru keluar untuk memberitahu semua orang tentang darah di lantai atas. Lebih anehnya lagi, darah itu bukan hanya menetes di bak mandi, tapi juga di area restoran.
Para pengawal langsung mencari sumber darah itu yang ternyata berasal dari kamarnya Lian Hua. OMG! Wang Fu dibvnvh. Li Er begitu shock dan kebingungan sehingga dia langsung saja menuduh Lian Hua sebagai pelakunya.
Duo Bing yang emosi, sontak menghunus p3dang padanya, meyakini kalau Lian Hua pasti menggunakan sihir hitam pada Wang Fu. Makanya dia menuntut Lian Hua untuk ikut dengannya ke Balai Baichuan.
Lian Hua tetap tenang mengingatkannya bahwa jika mereka pergi sekarang, maka mereka akan melewatkan kesempatan emas untuk menyelidiki kematian Wang Fu. Jelas-jelas dia mati karena dic3k1k sebelum kemudian dig0r0k untuk mengeluarkan darahnya, dan bukan karena sihir hitam.
Lagipula Duo Bing tahu sendiri kalau dia sedari tadi duduk bersama Duo Bing. Jadi bagaimana bisa dia menc3k1k seseorang yang berada di tempat lain yang jauh darinya? Dia mengingatkan bahwa jika mereka sampai melewatkan kesempatan emas ini, maka akan sulit untuk menemukan pelakunya.
Untungnya Duo Bing masih bisa berpikir logis dan akhirnya setuju untuk menyelidiki kasus ini.
Mengingat sama sekali tidak ada pentingnya membvnvh seorang pelayan, Lian Hua jadi yakin kalau si pelaku membvnvh Wang Fu hanya untuk pancingan.
Tepat saat itu juga, mereka mendengar beberapa pengawal lain mencoba mengetuk kamar Nona Yu, tapi tidak ada jawaban. Aneh! Mereka langsung saja masuk, tapi malah mendapati kamar kosong dan hanya ada genangan darah yang jelas saja membuat semua orang kebingungan.
Padahal banyak pengawal yang berjaga di luar dan di tangga, dan tidak ada seorang pun yang pernah melihat Nona Yu keluar kamar. Lalu di mana dia sekarang?
Atas perintah Yun Jiao yang mengkhawatirkan Nona Yu, para pengawalnya langsung berkeliling memeriksa semua kamar... hingga mereka tiba di kamar beberapa pria yang membawa beberapa peti kayu besar, yang hmm... sepertinya agak mencurigakan.
Pemimpin orang-orang itu memperkenalkan dirinya adalah Tuan Cheng dari Biro Pengawal Hexiang. Dia tampak agak gugup tapi tetap tenang saat dia mengklaim bahwa semua ini barang-barang legal dan sesuai prosedur, semua peti itu bahkan masih tersegel rapat, jadi tidak mungkin kan Nona Yu masuk ke dalamnya tanpa sepengetahuan.
Pengawal tak peduli dan tetap membuka paksa salah satu peti, tapi malah mendapati isinya adalah potongan kepala manusia (Iiih!). Tuan Cheng menjelaskan kalau itu adalah kepala tahanan yang baru saja dihukum p3ngga4l di pengadilan. Dia mau mengirimkan itu ke pihak keluarga agar jasadnya bisa dikuburkan secara utuh.
Namun kemudian pengawal melihat ada darah segar yang merembes keluar dari peti lain. Dia langsung membuka paksa peti itu dan betapa shock-nya semua orang saat mendapati Nona Yu benar-benar ada di sana dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Yun Jiao sangat shock sampai dia pingsan. Sepertinya untuk yang satu ini, Tuan Cheng juga tidak tahu apa-apa dan sangat shock karenanya. Errr... tapi itu kan peti-petinya? Bagaimana bisa dia tidak mengetahuinya?
Gara-gara kejadian ini, semua orang yang ada di penginapan pun dibawa ke Kota Yu dan dikurung di penjara kediaman Keluarga Yu. Sedangkan Yun Jiao depresi sehingga dia linglung bagai hidup segan mati tak mau.
Di penjara, Duo Bing awalnya emosi tinggi, untungnya ada Lian Hua yang mengingatkannya untuk tetap tenang dan berpikir logis. Duo Bing pun menenangkan pikirannya sebelum kemudian mulai menginterogasi Tuan Cheng.
Namun Tuan Cheng jujur mengakui kalau dia sama sekali tidak tahu apa-apa. Semua peti itu aslinya berisi giok kuning topas yang hendak mereka kirimkan ke Ibu Kota.
Dia meyakinkan bahwa banyak pekerja yang menyaksikan proses pengepakan dan penyegelan semua peti. Tidak ada yang luput dari pengawasan mereka, makanya dia juga bingung sejak kapan dan bagaimana mayat Nona Yu bisa berada di dalam salah satu petinya.
Tapi... dia akui kalau dia memang ada salah terkait peti berisi kepala manusia itu. Sebelum mereka berangkat untuk melakukan pengiriman waktu itu, ada seseorang misterius yang mendatanginya dan menyuapnya untuk mengirimkan peti itu.
Orang itu bilang kalau penggalan kepala ini adalah tahanan yang dip3ngg4l karena merampok dan menyuruhnya untuk mengirimkannya ke pihak keluarga si tahanan. Dia gelap mata karena orang itu bersedia bayar mahal, makanya dia menerima tugas itu.
Namun dia benar-benar tidak tahu menahu tentang mayat Nona Yu. Mereka sama sekali tidak tahu bagaimana bisa mayat Nona Yu berada di peti yang tertutup dan tersegel rapat tanpa ketahuan siapa pun dan dalam waktu yang begitu singkat.
Tepat saat itu, sekelompok pengawal muncul mengabarkan bahwa jasad Nona Yu terbakar semalam, dan sekarang Nyonya Yu (Kakaknya Nona Yu, sekaligus pemimpin tertinggi Kota Yu) sangat murka.
Melihat dari cara semua orang yang tampak jelas lebih menghormati Nyonya Yu dibandingkan suaminya, Tuan Yu, Lian Hua bisa menyimpulkan kalau Pemimpin Kota Yu yang sebenar-benarnya bukan Tuan Yu, melainkan Nyonya Yu. Tuan Yu sepertinya menikah ke dalam keluarga ini, kemudian mengganti marganya mengikuti marga istrinya.
Mereka semua kemudian dibawa keluar untuk menemui Tuan dan Nyonya Yu. Namun yang tidak mereka sangka, mereka malah mendapati banyak darah berceceran di aula, karena ternyata Nyonya Yu memaksa para pengawal yang semalam untuk bvnvh diri saking murkanya, karena dia menganggap mereka teledor sehingga menghilangkan nyawa adiknya. Sekarang mereka semua dikeluarkan dari penjara juga untuk dihabisi.
Bersambung ke episode 4
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam