Xiao Zi Jin mesra dan penuh perhatian banget pada Qiao Wan Mian saat Wan Mian mengucap kata-kata itu dengan mata berkaca-kaca. Dia bahkan tidak peduli biarpun di hadapan banyak orang.
A Fei sinis melihat pemandangan itu, "kukira Qiao Wan Mian itu adalah wanitamu."
"Nona Qiao adalah milik dirinya sendiri," ujar Lian Hua.
DUo Bing dengan bangga memberitahu Lian Hua bahwa itu pedang milik Xiang Yi yang dibuat sendiri oleh Xiang Yi dan menggemparkan dunia persilatan.
Kabarnya, demi menyenangkan Nona Qiao, Xiang Yi mengikatkan kain sutra merah pada gagang pedangnya lalu berlatih pedang di puncak negara Yangzhou, mabuk seperti 36 pedang gila dan menarik perhatian semua orang.
Lian Hua cuma tersenyum kecil teringat masa lalunya, saat dia latihan pedang dengan menggunakan pedang Shaoshi itu sambil mabuk di atas genteng itu memang benar. (Keren banget latihan pedangnya!)
Tapi sekarang, Lian Hua hanya ingin melupakan semua itu, makanya dia sengaja mengejeknya dan mengklaim bahwa semua ucapan Duo Bing tentang kehebatan gurunya itu terlalu lebay. A Fei langsung setuju, lebay banget.
Duo Bing jelas tidak terima, mengira mereka berdua berkata seperti itu cuma karena iri tidak bisa mencapai tingkatan seperti gurunya.
Zi Jin mengundang siapa saja yang mau untuk memperebutkan kesempatan untuk mencoba pedang tersebut. Orang terakhir yang bisa mengambil hiasan bunga sutra dan tidak terjatuh dari atas panggung sebelum dupa habis, orang itulah pemenangnya.
Duo Bing dan beberapa pria langsung bertarung memperebutkan kesempatan itu. Awalnya Duo Bing yang paling unggul dan hampir saja berhasil, tapi tepat pada saat-saat terakhir, A Fei mendadak menggunakan kekuatannya untuk mendorong Lian Hua terbang ke atas panggung, dan bunga sutra itu langsung terjatuh ke tangannya, otomatis menjadikannya pemenang.
Untungnya tadi saat terbang, Lian Hua sigap mencuri topeng milik orang dan dengan cepat menggunakannya untuk menutupi setengah wajahnya agar para mantan anak buahnya tidak ada yang mengenalinya.
Tapi tentu saja tidak mungkin mereka tidak merasa familier, apalagi topeng itu cuma menutupi setengah wajahnya, terutama Qiao Wan Mian yang tampak jelas tercengang melihat kemiripan fitur wajah Lian Hua yang mirip Xiang Yi. Apalagi saat Lian Hua memperkenalkan marganya adalah Li.
Sayangnya, Lian Hua tetap ngotot merahasiakan dirinya dan mengaku kalau namanya adalah Lian Hua dan mengaku kalau dia tidak pandai bermain pedang.
Semua orang sontak heboh marah-marah pada Lian Hua, tidak terima orang yang tidak bisa bermain pedang, malah jadi pemenangnya. Tapi Duo Bing sontak membela Lian Hua dan hak Lian Hua untuk mencoba pedang tersebut.
Wan Mian langsung menyetujuinya. Walaupun Zi Jin awalnya agak khawatir melihat banyaknya kemiripan Lian Hua dengan Xiang Yi, tapi berhubung Wan Mian setuju, akhirnya dia juga ikut setuju untuk membiarkan Lian Hua mencoba pedang tersebut.
Lian Hua akhirnya bisa memegang pedang miliknya itu lagi dan mengeluarkannya dari sarungnya yang otomatis membuat para pendekar di sana kasak-kusuk heboh mengagumi pedang itu.
Tapi kemudian A Fei diam-diam melempar sesuatu ke pedang itu dengan kekuatan yang cukup kuat dan pedang itu langsung patah. Hah? Kok rapuh amat tuh pedang?
Semua orang kaget, apalagi Lian Hua. Dia mengamati gagang pedang itu dengan seksama sebelum kemudian mengumumkan bahwa pedang ini palsu. Biarpun pedang ini terlihat sama persis seperti yang asli, tapi jelas-jelas gagang pedang ini terlihat sangat baru.
Bukankah kabarnya Xiang Yi memiliki pedang ini sejak dia berusia 15 tahun dan menggunakan pedang ini selama 5 tahun? Lalu kenapa tidak tampak ada tanda-tanda keausan di gagang pedang ini?
Wan Mian langsung meneliti gagang pedang itu, dan akhirnya dia setuju dengan Lian Hua. Dia ingat kalau Xiang Yi pernah menggunakan pedang ini untuk bertarung dengan seorang pendekar dan menggunakan gagang pedang untuk menahan serangan.
Di pedang yang asli ada bekasnya, sedangkan gagang pedang yang ini masih mulus. Jadi memang benar kalau ini pedang palsu, bukan Pedang Shaoshi yang dia temukan. Pedang ini sudah ditukar.
Semua orang langsung pergi ke ruang penyimpanan pedang yang dijaga dengan sangat ketat. Dengan penjagaan seketat ini, tidak mungkin ada orang yang bisa keluar-masuk seenaknya untuk menukar Pedang Shaoshi dengan yang palsu.
Tapi Shi Shui melihat ada yang aneh tersembunyi di bagian bawah altar. Saat altar dipindahkan, ternyata ada lubang menuju terowongan bawah tanah, si pelaku pasti lewat sini, tapi entah sejak kapan dan bagaimana si pelaku menggali lubang.
Duo Bing langsung mengajak semua orang untuk turun memeriksanya. Zi Jin mencemaskan Wan Mian dan memintanya untuk tidak ikut karena Wan Mian punya asma, tapi Wan Mian menolak dan ngotot mau ikut turun. Lian Hua diam saja padahal sebenarnya dia sedih melihat betapa perhatiannya Zi Jin pada Wan Mian.
Semua orang akhirnya turun menelusuri terowongan bawah tanah itu. Duo Bing menyadari bahwa terowongan ini digali selama kurang-lebih 6 bulanan.
Sedangkan Pedang Shaoshi sendiri baru dikirim ke ruang penyimpanan pedang Balai Baichuan tiga hari yang lalu. Jadi kenapa bisa tidak ada seorang pun yang mengetahui masalah lubang terowongan bawah tanah ini?
Wan Mian mengaku bahwa 6 bulan yang lalu, dia baru mengirim pesan ke Balai Baichuan untuk menempatkan pedang tersebut di ruang penyimpanan setelah mendapatkannya. Pertukaran pesan-pesan antar mereka dilakukan secara rahasia, berarti seharusnya hanya orang-orang terdekat mereka yang mengetahuinya.
Tak lama kemudian, mereka tiba di area yang cukup luas yang sepertinya sudah digali jauh lebih lama daripada terowongan yang tadi. Sepertinya area yang ini sudah digali sejak 10 tahun yang lalu.
Balai Baichuan sudah menjadi cabang Sekte Sigu sejak 10 tahun yang lalu, bagaimana bisa mereka bahkan tidak pernah mengetahui adanya terowongan bawah tanah sepanjang ini?
Lebih jauh ke depan, mereka menemukan mayat seorang wanita yang ternyata adalah pelayannya Wan Mian. Dilihat dari kondisinya, Lian Hua menyimpulkan kalau dia mati ditvsvk p3dang sekitar 4 jam yang lalu.
Dialah perantara yang selalu melakukan pertukaran pesan antara Wan Mian dan Balai Baichuan. Jadi apakah mungkin dia dibvnvh karena dia mengetahui masalah terowongan bawah tanah ini?
Dilihat dari lukanya, Zi Jin menyimpulkan kalau dia dibvnvh dengan menggunakan Pedang Shaoshi. Ada dua jejak kaki saling berhadapan dan jelas dari kedua jejak kaki itu, si pelayan dan si pelaku tidak berkelahi sebelum si pelayan dibvnvh.
Berarti bisa disimpulkan bahwa si pelayan ini berkomplot dengan si pelaku, mungkin dia membantu si pelaku mencuri dan menukar pedang tersebut, tapi kemudian dia dikhianati oleh si pelaku. Dilihat dari jejak kakinya, Duo Bing menyimpulkan bahwa si pelaku sudah pasti lelaki. Lian Hua menambahkan, sepertinya si pelaku bersembunyi di Kuil Pudu.
Bagaimana Lian Hua bisa mengetahuinya?... Lian Hua memperhatikan dari jejak kaki tersebut, si pelaku memakai sepatu jerami. Para biksu di Kuil Pudu juga memakai sepatu jerami buatan sendiri, sepatu semacam itu tidak ada di luar kuil.
Kebetulan, sekitar enam bulan yang lalu, Kuil Pudu memiliki juru masak baru. Waktunya kebetulan sekali kan dengan masa waktu penemuan pedang dan penggalian terowongan yang tadi?
Shi Shui memperhatikan ada retakan kecil di dinding depan. Shi Shui pun langsung melemparkan sepotong kayu dengan menggunakan cambuknya dan seketika itu pula lubang kecil terbuka dan sinar matahari masuk menyinari wajah Lian Hua yang sontak membuat semua orang tercengang melihat kemiripan fitur wajah Lian Hua dengan Xiang Yi.
Pun begitu, tetap saja masih belum ada yang benar-benar curiga kalau dia adalah Xiang Yi. Mereka kemudian mendatangi Kuil Pudu untuk mencari si juru masak.
Biksu Wuliao sendiri sudah curiga sejak saat Lian Hua memberitahunya bahwa juru masak barunya mencuri makanan, tapi saat dia menyelidikinya, si juru masak itu ternyata sudah kabur.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam