Min Hui menangkap basah Xin Qi yang membuntutinya. Panik, Xin Qi refleks mengambil boneka roti terdekat dan beralasan kalau dia datang untuk membelikan boneka untuk putra mereka, bukan untuk membuntuti Min Hui. Sumpah!
Min Hui jelas tak percaya tapi juga memahami kegalauan Xin Qi, makanya kemudian dia menyeret Xin Qi menemui Pak Cai, menegaskan padanya bahwa bergabungnya Pak Cai dalam akuisisi ini tidak ada hubungannya dengan masalah kencan buta mereka... lalu dengan jujur dan mantap memperkenalkannya sebagai pacarnya. Pfft! Xin Qi begitu kaget sekaligus bahagia mendengarnya.
Saking bahagianya, Xin Qi jadi terus menerus ngakak sepanjang jalan pulang. Min Hui benar-benar heran sama dia, apa dia tidak malu membuntuti orang diam-diam seperti ini?
Oh jelas tidak dong, bagi Xin Qi, mending malu daripada kehilangan istri, tapi sungguh bukan berarti dia tidak percaya pada Min Hui. Dia cuma ingin melihat seperti apa si Pak Cai itu dan ingin tahu seburuk apa dia dibanding dirinya.
Setelah melihat bagaimana cara Min Hui memandang Pak Cai, Xin Qi memutuskan kalau Pak Cai itu jauh lebih buruk... karena di mata Min Hui cuma ada Xin Qi seorang dan begitupun sebaliknya. Pfft!
"Kau sangat pandai merayu," gemas Min Hui sambil mencubit pipi Xin Qi.
Eh tapi, Xin Qi jadi khawatir, karena Pak Cai sekarang sudah mengetahui hubungan mereka, maka itu artinya sebentar lagi semua orang di Bai An pasti akan mengetahui hubungan mereka juga.
Namun yang tak disangkanya, Min Hui kali ini sudah tidak keberatan lagi. Malah menurutnya, cepat atau lambat juga mereka bakalan harus mengumumkan hubungan mereka.
Wah! Xin Qi bahagia banget mendengarnya dan langsung menghadiahinya dengan c1vm4n manis, tepat di situ, di hadapan banyak orang yang geli melihat mereka dan jelas saja membuat Min Hui malu. Dasar Xin Qi nyebelin!
Zi Zhu menunggu temannya di bar, tapi ternyata tidak ada yang datang. Tiba-tiba ada seniornya yang naksir dia dan langsung mencoba memaksanya untuk minum.
Namun untungnya Dokter Zhou datang dan langsung meminumnya menggantikan Zi Zhu. Zi Zhu berusaha menghentikannya, tapi Dokter Zhou malah terus minum sembari memberitahu Zi Zhu bahwa Zi Zhu tidak pernah menjadi pilihan kedua baginya dan bukan pula cadangan.
Dia akui kala dia memang sudah 4 tahun menyukai Min Hui hingga dia kadang bingung apakah perhatiannya pada Min Hui karena dia menyukai Min Hui atau hanya karena terbiasa saja.
Tapi Zi Zhu beda, entah sejak kapan, Zi Zhu telah menjadi seseorang yang sangat ingin dia temui, menjadi seseorang yang paling dia pedulikan, menjadi seseorang yang paling sering dia impikan.
"Orang pertama yang ingin kupeluk setelah aku selesai mengoperasi... adalah kau. Aku memang bodoh tidak bisa menyadari perasaanku lebih cepat. Setelah melihatmu pergi sendirian hari itu, aku benar-benar sangat sedih. Saat itu aku berpikir, selama bisa membuatmu bahagia, aku akan melakukan apa pun. Yao Zi Zhu, beri aku satu kesempatan lagi. Aku hanya ingin kau memberiku satu kesempatan lagi, aku pasti..."
Namun tiba-tiba saja Dokter Zhou teler sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya sehingga Zi Zhu harus memapahnya pulang.
Saking telernya, Dokter Zhou langsung jatuh ke lantai begitu sampai rumah sambil terus bergumam mabuk bahwa dia tidak akan membiarkan Zi Zhu melakukan hal yang tidak ingin dia lakukan.
Lalu tiba-tiba saja dia menggenggam tangan Zi Zhu dan dengan mantap menyatakan perasaannya, "aku menyukaimu. Aku benar-benar sangat menyukaimu. Aku menyukaimu. Pasti tidak lebih sedikit daripada rasa sukamu padaku. Apa yang harus kulakukan agar kau percaya?"
Zi Zhu terharu, jelas dia akhirnya mulai percaya pada Dokter Zhou. Dokter Zhou tiba-tiba mendekat hendak menc1vmnya, tapi tiba-tiba saja dia roboh dan ketiduran.
"Zhou Ru Ji, bagaimana kalau kita bertaruh. Jika besok saat kau bangun, kau masih mengingat perkataanmu, temui aku dengan membawa bunga mawar. Jika kau tidak ingat, itu tandanya kita tidak berjodoh. Apa kau dengar?"
Xin Qi dan Min Hui baru sampai rumah, tiba-tiba Mei Mei muncul. Jelas dia tidak mau memihak Ding Yi Feng, makanya dia datang untuk memberitahu Min Hui tentang alat penyadapnya Yi Feng itu dan meminta saran tentang apa yang harus dia lakukan.
"Lebih baik ikuti permainan mereka," usul Xin Qi. Min Hui setuju.
Setelah Mei Mei pergi, mereka berdua mulai membahas tentang informasi apa saja dan berapa jumlah tender yang akan mereka berikan melalui alat penyadap ini.
Xin Qi santai, sebagai investor, pastinya dia ahli memperkirakan nilai pasar dan likuiditas perusahaan sehingga dia tahu betul berapa angka yang perlu mereka sebutkan melalui alat penyadap ini nantinya.
Wah! Min Hui kagum padanya. Dia tahu kalau Xin Qi hebat, hanya saja dia tidak menyangka kalau Xin Qi ternyata sehebat ini.
Bangga dan puas mendengar pujian Min Hui, Xin Qi langsung menarik Min Hui ke sofa dan menc1vmnya mesra. Namun tiba-tiba saja monitor jantungnya Xin Qi berbunyi nyaring yang jelas saja membuat Min Hui cemas, tapi Xin Qi masa bodo dan langsung membuang benda itu, mengklaim kalau benda itu berbunyi hanya karena dia sedang bersama Min Hui.
Dia benar-benar meyakini kalau monitor jantungnya ini pasti rusak dan besoknya memerintahkan Hardy untuk memperbaikinya langsung ke pabrik pembuatnya.
Di Bai An, Min Hui dan Cao Mu memulai sandiwara mereka dengan menggunakan alat penyadap itu. Ding Yi Feng sudah semangat saja mendengarkan percakapan mereka, tapi malah mendengar kedua wanita itu mengatainya dan mengejek segala hal tentangnya.
Puas mengata-ngatai Yi Feng, kedua wanita lalu fokus menyebutkan angka tender sesuai yang disebutkan Xin Qi kemarin malam. Yi Feng girang banget dengan informasi itu dan langsung mengirimkannya ke Qi Rang.
Zi Zhu sedang latihan di teater saat Dokter Zhou tiba-tiba muncul dengan membawa sebuket mawar mewah. Aww, dia ingat dan mendengar ucapan Zi Zhu semalam ternyata.
Dia tahu kalau dia sudah banyak membuat Zi Zhu kecewa, namun dia sungguh-sungguh memohon pada Zi Zhu untuk memberinya satu kesempatan lagi.
"Aku ingin membuatmu menjadi tuan putri paling bahagia di dunia."
Zi Zhu terharu, ternyata Dokter Zhou bisa bermulut manis juga. Dokter Zhou meyakinkan kalau dia bukan sekedar bermulut manis, ini benar-benar ungkapan hatinya yang terdalam.
Dalam masalah cinta, dia akui kalau dia bodoh. Padahal cinta sudah memenuhi seluruh tubuhnya tapi hatinya masih dingin. Namun setelah dia mengenal Zi Zhu, dia baru mengerti perasaannya yang sebenarnya.
"Ternyata dalam hatiku, semuanya sudah penuh denganmu. Zi Zhu, apakah kau bersedia menjadi pacarku?"
Tentu saja Zi Zhu bersedia. Dokter Zhou bahagia banget hingga dia langsung membopong Zi Zhu dengan romantis dan menc1vmnya mesra.
Sayangnya, biarpun sudah berusaha membodohi Ding Yi Feng dan Qi Rang, gengnya Min Hui malah kalah dalam proses akuisisi karena entah bagaimana Qi Rang bisa mengalahkan mereka dengan penawaran harga yang lebih tinggi. Hmm, ada yang tidak beres. Jelas ini bukan karena Yi Feng yang menguping percakapan mereka.
Memang iya, Qi Rang sebenarnya sudah menyiapkan rencana cadangan. Yaitu, menyuap seorang petinggi Grup Yuan Lai untuk menjadi mata-mata mereka. Berkat keberhasilannya ini, akhirnya tujuan utamanya tercapai. Ayah mertuanya akhirnya setuju untuk menaikkan posisinya menjadi Ketua Dewan.
Malam harinya, Xin Qi menemukan Min Hui sedang termenung sedih di ayunan. Xin Qi tanya apa rencana Min Hui selanjutnya. Tentu saja Min Hui mau mengundurkan diri, dia tidak mau bekerja dengan Qi Rang.
Xin Qi mencoba mengusulkan untuk pindah ke Blue Jay, tapi bahkan sebelum dia sempat mengucapkannya, Min Hui sudah bisa menebak apa pikirannya dan langsung menolak.
Jangan meremehkannya. Dia sangat hebat dan banyak perusahaan yang memperebutkannya. Dia hanya perlu memikirkan baik-baik mau ke perusahaan mana.
"Benar. Jika suatu hari nanti aku kehilangan karirku, aku harus bergantung padamu untuk menghidupiku."
"Jangan bermimpi. Mintalah Quan Quan untuk menghidupimu."
Keesokan paginya, Min Hui kaget sekaligus terharu mendapati Xin Qi dan Quan Quan menyemangatinya dengan gaya lucu mereka.
Setelah mengantarkan Quan Quan ke sekolah, Xin Qi lalu mengantarkan Min Hui ke kantor. Sebelum Min Hui membuka pintu, Xin Qi dengan manisnya menggenggam tangannya dan meyakinkannya untuk tidak takut. Dia akan selalu ada untuk Min Hui kapan saja.
Min Hui tersentuh, "selama ada kau, aku tidak takut apa-apa. Lagipula, seharusnya dia yang takut, kan?"
Min Hui pun keluar, tapi Xin Qi mendadak memanggilnya kembali hanya untuk memberinya c1vman penyemangat.
Begitu masuk kantor, Min Hui langsung mendapat kabar bahwa Qi Rang datang dan memanggil semua eksekutif untuk rapat. Min Hui menerima kabar itu tanpa semangat, lagian dia memang mau mengundurkan diri nanti.
Cao Mu juga jadi ingin ikut mengundurkan diri, tapi Min Hui tidak setuju. Perusahaan ini adalah hasil kerja kerasnya Cao Mu, jadi Cao Mu harus tetap di sini.
Min Hui juga berharap Cao Mu bisa membantu menjaga anak buahnya. Lagipula, Cao Mu kan tidak pernah punya masalah dengan Qi Rang, beda dengan dia. Baiklah, Cao Mu setuju untuk tetap tinggal.
Namun saat Min Hui melemparkan surat pengunduran dirinya ke Qi Rang, Qi Rang malah mengancam akan memecat semua anggota timnya Min Hui. Min Hui benar-benar kesal, tapi dia juga tidak tega jika timnya kehilangan pekerjaan. Apalagi kebanyakan dari mereka adalah tulang punggung keluarga masing-masing. Akhirnya terpaksa dia menuruti Qi Rang dan membatalkan pengunduran dirinya dengan kesal.
Xin Qi sekarang menarget Xi Yue dan menyuruh Hardy untuk menyelidikinya, karena dia yakin kalau Xi Yue adalah cara terbaik untuk melawan Qi Rang mengingat selama ini Xi Yue adalah bidak utamanya Qi Rang dalam melakukan berbagai hal-hal yang tidak pantas.
Bersambung ke episode 26
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam