Sinopsis My Girlfriend is an Alien Season 2 Episode 6 - Part 2

Saat mereka bertemu di pantry, Leng langsung terang-terangan menyindir usaha keras Adiknya Tiri (Manajer Zhou) untuk menjatuhkannya dan membuatnya mengundurkan diri dari posisinya. Manajer Zhou tentu saja pura-pura bodoh. Leng santai mengancam akan mengubah suasana perusahaan setelah semua masalah ini selesai dan melepaskan semua orang yang merugikan perusahaan.

Ancaman itu kontan membuat Manajer Zhou ketakutan hingga dia langsung mengadu ke kakaknya. Ibu Tiri tetap tenang dan santai menanggapinya, toh Leng tidak punya bukti tentang perbuatan mereka.


Leng sedang menunggu Xiao Bu di Museum Sains saat ibunya mendadak video call lagi. Waduh! Lie langsung pindah tempat ke rak buku biar ibunya mengira kalau dia lagi di perpus.

Pastinya si Ibu Tiri ingin menghasut Lie lagi, tapi bahkan sebelum dia sempat mengucap apa pun Lie langsung menyela dengan alasan lagi sibuk belajar. Namun saat dia hendak memutus sambungan mereka, Xiao Bu mendadak muncul yang jelas saja membuat Ibu Tiri heran melihat orang Cina lagi padahal Lie kan lagi belajar di luar negeri.

Lie cepat-cepat menyangkal dan mengklaim kalau temannya ini tuh orang Korea, dan untungnya Xiao Bu cepat tanggap dan langsung menyapa Ibu Tiri dengan Bahasa Korea lalu pura-pura mengucap sembarangan orang pakai Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. 

Untungnya Ibu Tiri percaya dan langsung kagum dengan temannya Lie yang pintar berbagai macam bahasa itu. Lie pun cepat-cepat mengakhiri video call-nya dan langsung kagum memuji-muji kehebatan Xiao Bu.


Lie lalu membawa Xiao Bu naik ke ruang komputer. Sesuai janjinya, dia membawa Xiao Bu ke komputer paling canggih milik Museum Sains ini. Hmm, sepertinya komputer ini memang sangat canggih dan bisa memuat sistem pusatnya Xiao Bu.


Tapi karena tidak mungkin melakukannya di hadapan Lie, Xiao Bu pun langsung mengusir Lie secara halus dengan menyuruh Lie untuk membelikannya jus di bawah. Begitu Lie pergi, Xiao Bu langsung beraksi mengoneksikan sistemnya dengan sistem komputer itu.

Tapi saat jari-jarinya dengan lincahnya menari-nari di atas keyboard virtual komputer, Lie mendadak kembali dan langsung melongo heboh. Terang saja Xiao Bu jadi panik, mengira identitasnya sudah ketahuan sama Lie.

Tapi tidak, Lie melongo cuma karena kagum, karena Xiao Bu hebat banget dan sangat berbakat dalam banyak hal. Xiao Bu pintar main game, pintar melukis, dan ternyata pintar memperbaiki komputer juga. Xiao Bu lega. Lie benar, dia ini memang sangat hebat. Terima kasih yah.

 "Tidak masalah, cuma membeli dua tiket ke Museum Sains. Lagipula, hubungan kita kan kekasih, jadi tidak perlu sungkan."

Oh, Xiao Bu mengerti. Ternyata pasangan kekasih itu bisa mengabaikan etiket sosial tertentu. Dia jadi penasaran sama pelukan dan ciuman antar sepasang kekasih yang biasanya dilihat di drama-drama romance, tapi topik percakapan ini sontak membuat Lie jadi canggung hingga dia langsung menutup mulut Xiao Bu. 

Di kantor, Xiao Qi masih sibuk wara-wiri mengantarkan dokumen. Namun saat dia hendak mengantarkan dokumen ke lantai tiga, dia malah diberitahu tukang service bahwa semua lift di seluruh gedung sedang diperbaiki. Hadeh! 

Tidak mungkin juga Xiao Qi pakai kekuatan teleportasinya karena ada kamera CCTV di mana-mana, bahkan di tangga darurat pun ada CCTV. Terpaksalah Xiao Qi harus bersusah payah naik tangga, dan itu berlangsung beberapa kali, bahkan naik sampai ke lantai 18 pun tetap harus naik turun tangga, Xiao Qi capek banget.


Saat akhirnya dia pulang kerja, Xiao Qi hampir saja mau menyerah dengan pekerjaan barunya ini. Bahkan gara-gara terlalu kecapekan, Xiao Bu mendapati satu helai rambutnya Xiao Qi rontok yang sontak saja membuat kedua alien itu mewek heboh karena ini pertama kalinya rambutnya Xiao Qi rontok, mengira sebentar lagi Xiao Qi bakalan botak. (Pfft! Padahal cuma sehelai doang yang rontok)


Tapi biarpun ingin sekali menyerah, pada akhirnya Xiao Qi memutuskan untuk pantang menyerah. Kalau dia menyerah sekarang, maka perjuangannya seharian tadi bakalan sia-sia. Xiao Qi lalu membrowsing tips-tips di tempat kerja.


Berkat semua tips-tips itu, keesokan harinya di kantor, Xiao Qi mulai bekerja lebih pintar dan diam-diam bekerja sama dengan Xiao Bu dari kejauhan untuk mengendalikan mesin printer agar bisa mencetak banyak secara bersamaan, dan diam-diam menggunakan kekuatan supernya untuk menata semua dokumen dengan cepat.

Saat Leng baru tiba tak lama kemudian, dia sudah mendapati semua dokumen sudah tertata rapi di mejanya dengan disertai pesan profesional dari Xiao Qi tentang dokumen-dokumen tersebut.

Asisten Han malah asyik sendiri nonton live streaming. Tiba-tiba Xiao Qi muncul dan ikutan nonton. Asisten Han sontak panik dan ketakutan, mengira Xiao Qi bakalan melaporkannya pada Leng lalu menggantikan posisinya sebagai asisten presdir.

Xiao Qi bingung, dia bahkan tidak mengerti apa maksud Asisten Han, dia cuma tertarik sama apa yang ditonton Asisten Han barusan dan ingin melihatnya lagi. Oh, cuma itu, Asisten Han lega dan langsung memperlihatkan live streaming-nya pada Xiao Qi.

Ujung-ujungnya mereka malah keasyikan nonton, tidak sadar kalau Leng sedang memperhatikan mereka dari dalam ruangannya, tampak tidak senang dengan keakraban mereka, jadi dia langsung keluar dan menegur mereka.

Namun, menonton live streaming tadi ada gunanya juga bagi Xiao Qi. Waktu mereka rapat lagi membahas kelanjutan kasus kemarin, Xiao Qi mendadak punya ide untuk mengembalikan kepercayaan konsumen dan mengembalikan citra merek produk, yaitu dengan melakukan live streaming.

Tapi Leng kurang setuju karena live streaming yang menipu. Bahkan sekalipun mereka benar-benar bisa membuktikan diri di depan kamera, belum tentu juga konsumen akan percaya. Tapi Xiao Qi yakin bahwa di antara penonton, pasti akan ada orang yang percaya. Asalkan mereka menunjukkan produk mereka dengan tulus, maka orang-orang juga pasti akan merasakan ketulusan mereka.

Leng masih ragu, tapi semua pegawai setuju dengan usulnya Xiao Qi dan menyarankan Leng untuk mencobanya saja. Ini cara yang murah tapi jangkuannya luas, dan hanya ini satu-satunya usul yang paling bagus. Leng galau, tapi setelah beberapa detik memikirkannya, akhirnya dia menyetujui usul itu.

Xiao Qi sendiri yang melakukan live streaming-nya, mempromosikan seri produk kosmetik waterproof di wajahnya sendiri. Namun banyak netizen yang tidak mempercayai makeup-nya asli, mengira di pakai filter. Maka Xiao Qi pun memutuskan untuk membuktikan keaslian siaran langsungnya ini dengan cara berolahraga.

Pada saat yang bersamaan, Leng baru tiba di kantor dan baru diberitahu Asisten Han bahwa Xiao Qi sekarang ini sekarang melakukan live streaming, makanya Xiao Qi tidak di kantor. Live streaming-nya dekat kok, ada di gymnasium dekat kantor. Sengaja dia beri tahu karena siapa tahu Leng mau datang ke sana.

Tapi Leng sontak memelototinya yang kontan membuat Asisten Han buru-buru ganti haluan menjilat Leng habis-habisan sebagai bos yang teladan dan pekerja keras, jadi sudah pasti Leng tidak mungkin ada waktu untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan. Iya, kan?

Pfft! Gayanya doang sok cuek. Padahal begitu sendirian, Leng langsung menonton siaran langsungnya Xiao Qi. Bahkan sekalipun Xiao Qi sudah berkeringat banyak dan membuktikan kehebatan produknya yang tidak luntur oleh keringat, tetap saja banyak netizen jahat yang mengatainya pakai filter. 

Leng tidak terima dengan bulian para netizen dan langsung mengetik komentar untuk membela Xiao Qi. Bukan hanya Leng, Kakak Chai dan Xiao Bu juga bekerja keras membela Xiao Qi habis-habisan sampai mengabaikan para pelanggan cafe mereka.

 Pantang menyerah, Xiao Qi pun memutuskan pakai cara lain untuk membuktikan keaslian produknya. Yaitu dengan cara berenang. Tapi saat dia tengah melakukan pemanasan, tiba-tiba saja dia merasa pusing entah kenapa. Apa karena kecapekan setelah berolahraga keras tadi?

Tapi Xiao Qi menolak menyerah dengan keadaan dan tetap nekat masuk ke kolam. Sebenarnya dia sudah mulai merasa kakinya agak tak nyaman, tapi dia terus maju. Namun tak lama kemudian, kakinya tiba-tiba kram yang kontan saja membuat Xiao Qi mulai panik. Untungnya saat itu Leng lewat dan melihatnya. Cemas, Leng langsung melompat ke kolam dan menyelamatkannya.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments