Leng kembali tak lama kemudian, menatap Xiao Qi dengan dingin sembari terus mendekatinya sambil melejitkan sabuknya yang terdengar sangat menakutkan. Xiao Qi jelas takut, mengira Leng mau ngapa-ngapain dia.
Tapi tidak, Leng malah menggunakan sabuknya untuk membungkus Xiao Qi di dalam selimut kayak lumpia, biar Xiao Qi tidak bisa bergerak dan tidak bisa ke mana-mana.
Tapi tentu saja itu tidak bisa menghentikan Xiao Qi yang dengan mudahnya melepaskan diri pakai kekuatan supernya. Malah sebenarnya, Xiao Qi sama sekali tidak keseleo. Dia berjalan dengan sangat lancar saat dia keluar kamar. Tapi saat Xiao Qi hendak membuka kamarnya Leng, dia malah kesetrum. Xiao Qi ketakutan dan akhirnya kembali ke kamar tamu.
Leng puas, dia memang sudah mengganti gagang pintunya dengan gagang pintu yang didesain khusus oleh Asisten Han. Dia langsung menelepon Asisten Han untuk memujinya, tapi itu malah membuat Asisten Han jadi semakin kegeeran, dia bahkan langsung menyanyi dengan suara fals-nya yang liriknya terang-terangan menjilat Leng. Leng sampai sebal mendengar nyanyian gajenya.
Saat Xiao Qi baru bangun keesokan harinya, Leng sudah tidak ada. Namun dia meninggalkan sarapan di meja untuk Xiao Qi disertai pesan bahwa dia sudah berangkat ke kantor.
Saat Xiao Qi balik ke rumah, Xiao Qi langsung mengeluhkan Leng yang sibuk banget sepanjang hari sampai mereka susah bertemu. Kalau begini, kapan dia bisa mengumpulkan hormon dan pulang?
Xiao Bu punya ide. Xiao Qi kerja saja sama Leng, terus ganggu pekerjaannya Leng biar dia bangkrut. Kalau perusahaannya Leng bangkrut, maka Leng pasti akan tinggal di rumah seharian. (Usulannya jahat banget, Xiao Bu)
Untungnya Xiao Qi tidak bisa melakukan sarannya. Bukan apa-apa sih, dia cuma tidak pintar bikin masalah. Malah yang selalu dia pikirkan adalah melakukan perbuatan baik. Eh tapi... usulan Xiao Bu ada benarnya juga sih, bagian yang dia kerja sama Leng.
Maka Xiao Qi kemudian mendatangi Leng ke kantornya sambil berakting terpincang-pincang dengan lebay seolah kakinya sakiiiiiit banget dan menderita banget gara-gara Leng pergi meninggalkannya begitu saja tadi pagi, lalu langsung mencengkeram lengan Leng dengan manja seolah itu adalah obat untuk sakitnya Xiao Qi. Kesal, Leng langsung meng-kabedon-nya ke tembok yang sontak saja membuat Xiao Qi tersipu malu.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan?" tanya Leng.
"Bukankah kau juga sudah melihatnya. Selama aku bersamamu, sakitku akan sembuh. Jadi, bisakah kau membiarkanku bekerja bersamamu?" bujuk Xiao Qi sambil menyentuh dada Leng.
Leng jelas menolak dan menampik tangan nakalnya, "perusahaan kami tidak menerima pemalas."
"Aku sangat pintar, kau hanya belum melihatnya sekarang. Bukankah kau bilang ingin memberiku kompensasi? Kau bisa memberiku pekerjaan."
Leng tidak menjawab, Xiao Qi langsung mewek lebay sambil terpincang-pincang, menggunakan alasan itu menuntut belas kasihan Leng. Baiklah, Leng setuju, tapi... Xiao Qi harus menuruti aturan yang dia tetapkan tanpa syarat. Jika Xiao Qi melanggar, maka dia akan langsung dipecat. Oke, deal!
Baiklah, aturannya adalah:
1) Xiao Qi sebagai pegawai, harus mematuhi semua aturan yang dibuat oleh bos, siapa bosnya? tentu saja, Fang Leng. Jika melanggar, Xiao Qi akan pecat.
2) Xiao Qi tidak boleh membiarkan siapa pun di perusahaan tahu bahwa Xiao Qi adalah mantannya Leng. Jika sampai ada yang tahu, Xiao Qi akan dipecat.
3) Xiao Qi harus mengerjakan semua pekerjaan sesuai pengaturan perusahaan. Jika dia melakukan kesalahan apa pun, maka dia akan dipecat.
Xiao Qi bekerja mulai besok, jam 10 pagi, tidak boleh telat. SIAP BOS! Xiao Qi janji bahwa mulai besok dia akan menunjukkan kemampuannya yang paling sempurna. Saking semangatnya, Xiao Qi langsung berjalan pergi dengan lancar, dan baru ingat sedetik kemudian kalau dia seharusnya pincang. Wkwkwk! Malunya!
Keesokan harinya, Xiao Qi dandan sangat cantik demi pekerjaan barunya ini. Kakak Chai dan Xiao Bu sampai kagum melihat perubahannya. Dia pede banget langsung masuk ke mobilnya Leng, mengira mereka bisa pergi ke kantor bersama, dia bahkan membawakan sarapan buatan Kakak Chai untuk Leng.
Namun Leng tidak suka, bahkan seketika itu pula dia tiba-tiba menambahkan satu syarat lagi yang wajib Xiao Qi penuhi jika tidak mau dipecat, yaitu Xiao Qi harus jaga jarak 10 meter darinya... dan jadilah Xiao Qi terusir dari mobil.
Huft! Xiao Qi kesal. Sombong amat jadi orang, cuma mobil roda empat juga. Xiao Qi malah sudah pernah menaiki berbagai macam pesawat luar angkasa, apa hebatnya mobil roda empat doang?!
Tapi sedetik kemudian dia dengan cepat mengingatkan dirinya sendiri untuk mengontrol emosinya karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja. Sekarang dia bisa bekerja satu tempat dengan Leng, jadi misinya untuk mengumpulkan hormon sudah semakin dekat.
Bahkan saking antusiasnya, Xiao Qi sampai mengkhayal dirinya dan Leng jadi couple romantis di kantor, menemani Leng dalam menyukseskan perusahaan, berromantis ria di hadapan semua pegawai, bahkan bisa bebas meraba Leng.
Sungguh khayalan yang indah... sampai saat Asisten Han mendadak menegurnya dan otomatis menyadarkannya kembali ke dunia nyata. Xiao Qi sudah antusias saja saat Asisten Han mau membawanya ke meja kerjanya.
Xiao Qi pikir kalau meja kerja barunya bakalan dekat sama Leng, tapi ternyata Asisten Han menempatkannya di meja yang cukup jauh dari ruangannya Leng. Xiao Qi tidak mau dan langsung memohon-mohon pada Asisten Han untuk membujuk Leng memindahkan mejanya ke tempat yang lebih dekat dengan Leng.
Bingung, Asisten Han pun langsung lari ke ruangannya Leng untuk menyampaikan pesannya Xiao Qi. Namun tentu saja Leng menolak tegas, bahkan mengancam akan memecat Xiao Qi kalau Xiao Qi menolak aturannya.
Asisten Han tidak enak hati harus menyampaikan ucapan Leng secara terus terang, jadi dia sengaja pakai bahasa yang lebih halus tanpa mengikutsertakan ancaman pemecatan yang jelas saja membuat Xiao Qi terus ngotot minta pindah, dan jadilah Asisten Han kerepotan sendiri bolak-balik lari ke sana kemari hanya untuk menyampaikan pesan-pesan kedua orang itu pada satu sama lain.
Lama-lama Asisten Han capek sendiri, tapi dia tetap berusaha memperhalus kata-kata kasar Leng dan menyemangati Xiao Qi untuk bekerja saja dengan baik, pokoknya dia jangan sampai melakukan kesalahan. Kalau Xiao Qi sampai dipecat, akhirnya akan suram. Dia lalu memberikan sebuah dokumen ke Xiao Qi dan menyuruh Xiao Qi untuk mencetaknya sepuluh set untuk rapat nanti.
Dia langsung meninggalkan Xiao Qi begitu saja, padahal Xiao Qi bahkan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia sama sekali tidak tahu bagaimana mengoperasikan mesin printer. Ujung-ujungnya dia malah usil menempatkan mukanya di mesin printer dan jadilah yang tercetak gambar mukanya sendiri.
Leng yang kebetulan melihat keusilannya, langsung menegurnya dan memperingatkan Xiao Qi untuk tidak menyia-nyiakan kerta dan tinta kantor. Ini peringatan pertama.
Parahnya lagi, Xiao Qi salah mengatur copy dokumennya sehingga si pegawai jadi tidak bisa mempresentasikan laporannya dengan benar. Menurut laporan salah satu manajer, belakangan ini banyak akun pemasaran yang membuat artikel untuk menjatuhkan produk-produk perusahaan mereka, bahkan banyak beauty influencer yang memfitnah produk-produk mereka.
Karena banyaknya ulasan buruk inilah, penjualan produk-produk baru mereka turun tajam, dan mencapai rekor terendah beberapa hari terakhir. Mereka juga sudah berusaha menghubungi dan bernegosiasi dengan beberapa akun pemasaran itu, namun semuanya menolak penawaran mereka.
Leng kurang setuju dengan cara negosiasi itu, takutnya orang-orang justru akan semakin yakin kalau produk mereka bermasalah. Tapi Leng merasa ada yang aneh, begitu banyak ulasan buruk hanya dalam waktu sesingkat itu, pasti ada dalang di balik masalah ini.
Karena itulah, Leng langsung mengeluarkan berbagai instruksi pada berbagai divisi untuk mengatasi masalah ini. Semua orang sibuk mencatat berbagai instruksinya, sedangkan Xiao Qi cuma mendengarnya sambil manggut-manggut mengerti.
Kewibawaan Leng itu sontak membuat Xiao Qi jadi semakin terpesona, bahkan setelah rapat usai tak lama kemudian, dia terus saja membuntuti Leng lalu heboh memuja-muji ketampanannnya dalam rapat tadi sambil joget-joget lebay, lalu dengan gaya sok imutnya dia berusaha membujuk Leng untuk mengajarinya. Dia pintar kok, dia pasti bakalan cepat bisa kalau diajar langsung oleh bosnya yang tampan dan hebat ini.
"Kau punya banyak energi untuk membuat alasan ini, apakah karena kerjaanmu tidak cukup banyak?"
"Hah?"
Tak lama kemudian, Xiao Qi pun mendadak punya buuuuuaaaaaaanyaaaaakkkkk sekali kerjaan. Sepanjang hari semua orang kantor ribut memperlakukan Xiao Qi bagai babu: Mengangkat galon, membuatkan kopi, membelikan makanan, memfotokopi dokumen, mengambil paket, mengantarkan berbagai dokumen ke berbagai departemen.
Pokoknya sepanjang hari ini nama Xiao Qi berkumandang di seluruh gedung, dan dia bahkan tidak bisa istirahat karena Leng mengancam akan memecatnya. Errr... tapi bukan cuma Xiao Qi sih, semua orang di kantor juga sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Bedanya, yang lain sibuk di meja kerja masing-masing, sedangkan Xiao Qi sibuk berlarian ke sana kemari.
Tapi ada satu orang yang bahkan tidak mau repot-repot bekerja, malah memperlakukan tempat itu bagai tempat piknik. Siapa lagi kalau bukan Adiknya Ibu Tiri yang malah asyik sendiri nonton Tiktok sepanjang hari dan ngakak sendirian kayak orang gila, dan Leng bahkan tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya karena tuh orang dilindungi Ibu Tiri.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam