Saat mereka kembali ke ruangannya Min Hui, mereka mendapati Hardy sudah merebut kembali sebuket bunga yang diambil anak buahnya Min Hui dan menempatkannya di sebuah vas.
Min Hui mengklaim kalau dia tidak suka bunga. Xin Qi tak percaya, mana ada wanita yang tidak suka bunga, tapi Min Hui ngotot menegaskan kalau dia tidak suka bunga. Lalu apa yang Min Hui suka?
Min Hui mengklaim kalau dia suka bekerja dengan tenang, jadi tolong lain kali Xin Qi jangan suka mendadak muncul seenak hati di kantornya. Xin Qi juga tidak boleh mendatangi rumahnya. Kalau Xin Qi mau ketemu Quan Quan, maka dia akan mengantarkan Quan Quan ke tempatnya Xin Qi.
Iiish! Xin Qi tak senang, tapi baiklah, dia akan menuruti Min Hui. Namun sekarang sudah waktunya makan siang, jadi dia mencoba untuk membujuk Min Hui untuk makan siang bersamanya. Min Hui ngotot menolak. Baiklah, Xin Qi menyerah untuk saat ini, tapi dia yakin kalau dia pasti akan bisa menemukan cara untuk mengajak Min Hui kencan.
Malam harinya, Xin Qi dan Jia Jun merana di bar. Tiba-tiba ada seorang wanita cantik mencoba menggoda mereka, tapi mereka malah langsung melempar tatapan tajam padanya yang sontak membuat si wanita ketakutan dan akhirnya pergi.
Xin Qi sontak mengeluhkan trik-triknya Jia Jun yang sama sekali tidak berguna itu, tapi Jia Jun juga langsung membela diri mengingatkan Xin Qi bahwa setidaknya dia membantu Xin Qi sehingga dia tetap bisa bertemu Min Hui. Sedangkan dia sendiri bahkan tidak bisa bertemu Cao Mu sampai sekarang.
Mendengar itu, Xin Qi mendadak punya ide. Yaitu memberi Jia Jun sebuah buku romansa berjudul 'CEO Berkuasa Jatuh Cinta Padaku'. (Pfft! Tipikal novel-novel jaman sekarang). Dia meyakinkan Jia Jun bahwa Hardy sudah membuktikan keampuhan trik-trik cinta di novel ini, sangat cocok untuk menaklukkan tipe wanita seperti Cao Mu. Tidak masalah biarpun Jia Jun bukan CEO dan tidak berkuasa, pokoknya dia ikuti saja tips-tips di buku ini.
Oke! Jia Jun juga punya tips lagi untuk Xin Qi (Hadeh! Tips-mu nggak ada yang berhasil, Jia Jun). Dia memberitau Xin Qi bahwa tips-nya kali ini dia dapatkan dari Cao Mu. Yaitu, wanita biasanya menyukai pria yang otot perutnya kotak-kotak. Wanita tidak tahan dengan godaan pesona pria dewasa. (Emangnya Xin Qi punya otot perut?)
Jia Jun meyakinkan bahwa dia sendiri sudah membuktikannya, jadi dia yakin kalau triknya kali ini pasti akan sukses. Xin Qi awalnya pesimis, tapi ucapan terakhir Jia Jun akhirnya membuatnya percaya dan setuju untuk mengikuti triknya lagi.
Di akhir pekan, Jia Jun membantu Xin Qi dengan mengundang Min Hui dan Quan Quan ke kolam renang tempatnya bekerja dengan alasan mengajari Quan Quan berenang. Xin Qi lalu muncul dan menyatakan bahwa dia sendiri juga bisa mengajari Quan Quan berenang.
Jia Jun pun bergegas cari-cari alasan untuk meninggalkan mereka bertiga dan mengusulkan agar Xin Qi saja yang mengajari Quan Quan berenang. Xin Qi tentu saja setuju, Jia Jun pun pergi dan Quan Quan langsung mendesak papanya untuk segera turun ke kolam dan mengajarinya berenang.
Oke! Xin Qi pun mulai membuka kimononya... dan dengan bangga memperlihatkan kaos bergambar otot perut. Wkwkwk! Bukan otot perut beneran ternyata. Semua orang di kolam sontak ngakak menertawainya, tapi Xin Qi bangga banget, malah Min Hui yang malu.
Xin Qi bahkan baru sadar kalau ini ide yang sangat konyol setelah dikritik oleh Quan Quan. Dasar Jia Jun! Dia akhirnya ganti baju renang dan mulai mengajari Quan Quan, tapi malah Min Hui cuek sepanjang waktu.
Malah kemudian dia tertarik pada seorang pria yang sedang berenang bak atlit renang. Cemburu, Xin Qi langsung lomba renang dengan pria itu. Min Hui awalnya sinis, tapi saat kompetisi mereka semakin sengit, tanpa sadar Mi Hui diam-diam menyemangati Xin Qi.
Namun tiba-tiba jantungnya Xin Qi kumat di tengah perlombaan yang sontak saja membuat Min Hui cemas hingga dia refleks turun ke kolam dan menyusul Xin Qi, khawatir dia kenapa-kenapa lalu mulai mengomeli tindakannya yang sembrono dan kekanak-kanakan. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Xin Qi, lalu bagaimana dengan Quan Quan?!
Xin Qi meyakinkan kalau dia tidak apa-apa, bahkan menyuruh Min Hui untuk mengeceknya sendiri. Min Hui langsung saja menempelkan kupingnya ke d4d4 Xin Qi tapi malah mendengar suara detak jantung keras sekali. Apa Xin Qi benar-benar baik-baik saja?
"Jantungku berdetak kencang bukan karena berenang terlalu cepat, tapi karenamu. Jika menyukai seseorang, jantung akan berdetak kencang," ujar Xin Qi.
Tepat saat itu, Quan Quan tiba-tiba menegur dua orang wanita yang terlalu asyik menonton interaksi Papa dan Mommy-nya. Pfft! Baru sadar, salah satu wanita buru-buru meminta maaf dan menjelaskan bahwa suara detak jantung ini sebenarnya adalah ringtone ponselnya. Pfft! Min Hui sontak menjauh dari Xin Qi dengan canggung dan malu.
Sementara itu, Jia Jun sedang menjalankan taktik menggoda Cao Mu sesuai ide yang tertulis di buku pemberian Xin Qi. Dia memancing Cao Mu ke parkiran, dan begitu Cao Mu muncul, dia langsung mengunci Cao Mu dengan gaya sok angkuh ala-ala CEO berkuasa sedang menggoda wanita cantik dengan mengucap segala macam kalimat gombal... sampai saat mereka mendadak menyadari kalau mereka sedang ditonton oleh tiga orang satpam. Wkwkwk!
Parahnya lagi, ketiga satpam mengira kalau dia cowok m3svm dan Cao Mu juga diam saja tak membelanya. Jia Jun jadi ketakutan dan langsung kabuuuuuurrrr. Cao Mu geli melihatnya, tanpa sadar dia mengakui kalau Jia Jun sebenarnya sangat menggemaskan. Namun sedetik kemudian dia sadar dan langsung buru-buru mengingatkan dirinya sendiri untuk melupakan Jia Jun.
Sudah aman setelah lari cukup jauh, Jia Jun seketika kesal menyadari buku pemberian Xin Qi ini sama sekali tidak berguna dan konyol.
Tak lama kemudian, mereka pulang. Min Hui berusaha mengusir Xin Qi, tapi Xin Qi sengaja cari-cari alasan dengan sakitnya untuk tinggal lebih lama dan langsung bergegas membawa Quan Quan masuk kamar.
Quan Quan membantu papanya meminum obat sambil bertanya-tanya penasaran tentang kenapa Papa minum obat. Xin Qi pun menjelaskan bahwa dia punya penyakit yang sama dengan Quan Quan.
Quan Quan langsung mengerti. Dokter Zhou pernah bilang bahwa penyakitnya keturunan, apakah Xin Qi yang menurunkan penyakit ini padanya? Xin Qi membenarkannya dan merasa bersalah karenanya. Maaf.
Namun Quan Quan sama sekali tidak mempermasalahkannya, soalnya Mommy pernah bilang bahwa hanya dia dan papanya yang memiliki penyakit ini. Penyakit ini adalah tanda istimewa di antara mereka berdua (Aww, Mommy benar-benar mendidiknya dengan baik).
Tiba-tiba Min Hui memanggil Quan Quan ke kamarnya karena ternyata Min Hui butuh bantuan untuk melepaskan resletingnya yang macet. Namun Quan Quan sendiri juga kesulitan, saat inilah Xin Qi muncul untuk menawarkan bantuan.
Min Hui awalnya menolak, tapi Quan Quan meminta bantuannya. Jelas saja Xin Qi langsung semangat menggantikan Quan Quan dan kali ini berhasil... terbuka. Pfft! Min Hui sontak panik, takut Xin Qi melihat punggungnya. Padahal Xin Qi juga santai saja dan langsung menutup resletingnya tanpa berpikir aneh-aneh lalu bergegas pergi.
Cao Mu benar-benar serius mengajak Min Hui untuk melakukan kencan buta, dia bahkan sudah mendapatkan daftar kandidat yang dia dapatkan dari situs kencan milik temannya... dan sudah mendaftarkan namanya sendiri dan nama Min Hui tanpa izin dulu pada Min Hui.
Sementara Cao Mu sedang semangat merekomendasikan beberapa kandidat, kedua pria justru sedang merana memikirkan nasib cinta satu sama lain, tapi ujung-ujungnya mereka mulai saling menyalahkan dan saling mengejek kekasih masing-masing... sampai akhirnya keduanya menyerah dan gencatan senjata dan mulai kembali merenungi nasib mereka lagi.
Jia Jun mendadak punya ide baru lagi (apalagi ide buruknya kali ini?). Xin Qi sudah malas mendengarnya, apalagi kalau itu idenya Cao Mu lagi. Namun Jia Jun meyakinkan bahwa kali ini murni idenya sendiri. Jadi, judul idenya kali ini adalah... Posisi Menguntungkan, Memperoleh Keuntungan Khusus.
Xin Qi sinis, Min Hui bahkan tidak mengizinkannya masuk ke rumah sekarang. Jadi bagaimana bisa dia menerapkan ide itu? Jia Jun mengingatkan bahwa yang melarang masuk adalah Min Hui, bukan Quan Quan. Jika dia bersikeras tinggal di sini, dia yakin kalau Min Hui pada akhirnya pasti akan menyerah dan membairkan Xin Qi tetap tinggal di sana.
Jika mereka bisa bertemu setiap hari, pada akhirnya pasti akan ada kesempatan untuk berbaikan dan kembali bersama. Hmm, sepertinya boleh dicoba ide yang satu ini. Baiklah, Xin Qi memutuskan untuk mempercayai ide barunya Jia Jun, ini yang terakhir.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam