Sinopsis Lost You Forever Episode 26 - Part 3

Berduaan di hutan, Xiao Yao membacakan informasi tentang Fangfeng Bei (yang asli). Ternyata dia adalah anak selir yang statusnya rendah, makanya sejak kecil sering mendapatkan perundungan. Mungkin karena itu pula, makanya dia kemudian memiliki kebiasaan buruk sejak kecil, sering terjerat hutang besar dan tidak mampu membayar.

Lalu kemudian dia melarikan diri ke Wilayah Ujung Utara dan tidak pernah ada kabar selama 45 tahun sehingga semua anggota keluarganya mengira dia sudah tewas. Namun tak disangka, suatu hari dia tiba-tiba kembali dengan membawa ribuan kristal es sehingga semua anggota keluarga menghargainya.

Saat itu, ibunya sudah sakit selama bertahun-tahun. Fangfeng Bei merawatnya dengan sepenuh hati hingga ibunya meninggal dunia dengan wajah penuh senyum.Semua anggota keluarga kagum dengan baktinya.

Xiao Yao langsung bisa menyimpulkan kalau Fangfeng Bei yang asli sebenarnya sudah meninggal dunia di Wilayah Ujung Utara. Xiang Liu membenarkan.

"Kenapa memilihnya?" tanya Xiao Yao.

"Bukan aku yang memilihnya, melainkan dia yang memilihku."

Saat dia bertemu Fangfeng Bei yang asli dulu, orangnya sudah sangat sekarat dan benar-benar sudah tidak bisa diselamatkan. Bei juga sadar dirinya tidak akan bisa selamat, karena itulah dia hanya meminta tolong pada Xiang Liu untuk membantu merawat ibunya agar beliau bisa tenang di sisa hidupnya. Tentu saja Xiang Liu tidak mau rugi, jadi Bei menawarkan untuk memberikan semua energi rohnya pada Xiang Liu sebagai gantinya.


Xiang Liu menyetujui permintaanya, makanya kemudian dia masuk ke Keluarga Fangfeng dengan menggunakan identitas Fangfeng Bei dan benar-benar memenuhi janjinya merawat Ibunya Bei dengan penuh bakti sampai beliau meninggal dunia.

"Tidak disangka, Siluman Kepala Sembilan sepertimu ternyata rela menjadi anak seorang manusia dan merawat seorang pasien selama bertahun-tahun. Jika sejak awal tahu akan seperti ini, kau tidak akan menyetujui Fangfeng Bei dengan mudah, kan?"

Xiang Liu menyangkal, justru dia mendapatkan keuntungan dari transaksi ini. Dia adalah siluman yang menetas dari telur. Sejak dia membuka mata, dia tidak pernah melihat orang tuanya. Berkat Fangfeng Bei-lah, dia akhirnya memiliki seorang ibu. Meski Ibunya Bei sakit dan lemah, tapi dia sangat mencintai putranya. Berkat beliau-lah Xiang Liu jadi tahu tentang kasih sayang ibu dan anak.


Xiao Yao penasaran kenapa dia masih menyamar jadi Bei kalau tugasnya merawat Ibunya Bei sudah selesai? Xiang Liu menyangkal, dia tidak menyamar kok, dia selalu menjadi dirinya sendiri selama lebih dari 400 tahun ini. Fangfeng Bei, Xiang Liu, Siluman Sembilan Nyawa... semua itu hanya julukan.

"Benar juga. Kau dan Fangfeng Bei tampak memiliki sifat yang sangat berbeda. Faktanya, sifat dingin di hati kalian sama persis. Apakah ini wajah aslimu?"

"Siapa yang tahan hidup selama 400 tahun dengan memakai wajah palsu? Setiap menjelma juga harus berhati-hati agar tidak salah."

"Wajahmu sama persis dengan Fangfeng Bei?"

Jelas tidak lah. Namun Fangfeng Bei kabur dari rumah sejak dia kecil. Jadi saat dia pulang setelah puluhan tahun, wajar saja kalau wajah dan sifatnya sedikit berbeda. Selain itu, wajah asli Bei memang pernah terluka cukup parah dan pernah meminta bantuan tabib untuk memperbaiki wajahnya.

Xiao Yao penasaran sebenarnya Xiang Liu punya berapa banyak wajah. Orang-orang bilang kalau dia punya sembilan wajah dan 81 jelmaan, apakah rumor itu benar? 

Tepat saat itu juga, Xiang Liu melihat Jing muncul dan memperhatikan mereka dari kejauhan. Makanya dia sengaja menipu Xiao Yao dengan menariknya mendekat seolah mereka lagi pelukan dan membisikinya bahwa bahwa ada orang yang mengintip mereka tanpa menyebutkan siapa orangnya.

Jelas saja Xiao Yao jadi salah paham, mengira ada orang jahat. Makanya dia langsung panas mau menyerang orang itu. Xiang Liu dengan senang hati menyihir sebuah senjata untuknya dan Xiao Yao langsung saja melemparnya ke arah si pengintip.

Untungnya Jing sigap menangkapnya dan mencengkeram senjata itu dengan sangat erat sampai tangannya berdarah gara-gara cemburu. Xiao Yao jelas kaget melihat si pengintip ternyata Jing dan langsung khawatir.

"Jing, kenapa kau yang di sana? Aku tidak tahu kau yang di sana, apa kau terluka?"

Seperti biasanya, Jing tidak mungkin bisa marah pada Xiao Yao, dengan cepat dia menenangkan kecemburuannya, berbohong bahwa dia baik-baik saja, lalu langsung melempar senjata itu kembali ke Xiang Liu. Namun Xiang Liu dengan mudah memusnahkan senjata itu. 

Xiang Liu sengaja mengungkit Yi Ying yang jelas saja membuat Xiao Yao jadi kesal, terutama kesal sama Xiang Liu yang sudah mempermainkannya, apa dia senang?! Xiao Yao langsung saja pergi dengan kesal. 

Jing ingin mengejarnya, tapi Xiang Liu dengan cepat mencegahnya dengan mengingatkannya untuk kembali ke Yi Ying. Walaupun kesal pada Xiang Liu, tapi jelas Xiao Yao pergi sebenarnya untuk menghindari Jing.

"Kau suka mempermainkan orang jujur, ya?!" kesal Xiao Yao.

"Tidak semenarik mempermainkanmu."

"Hari ke depan masih panjang. Kita lihat saja siapa yang menindas dan mempermainkan siapa."

"Bagus. Kau memang semakin berani setelah menjadi Tuan Putri."

Tapi Xiang Liu bisa melihat dengan jelas kalau Xiao Yao ingin sekali bertemu Jing, jadi kenapa tadi dia malah menghindarinya. Xiao Yao menolak menjawab (Jelas karena dia cemburu sama Yi Ying).

Kembali ke aula, Cang Xuan langsung main Go bersama Feng Long. Pelayan datang untuk mengabarkan bahwa Nona Zhan sudah pulang duluan di antarkan tunangannya karena tidak enak badan.

Xin Yue memberitahu bahwa Nona Zhan adalah Tunangannya Fan Zhang. Keluarga Zhan dan Keluarga Fan dendam kesumat pada Chi Chen karena seluruh Keluarga Zhan dulu dibantai oleh Chi Chen. Untungnya Fan Zhang sangat baik pada Nona Zhan.

Biarpun Chi Chen adalah jenderalnya Chenrong, tapi saat dia mati, tidak ada seorang pun dari para keluarga di Dataran Tengah yang berduka untuknya karena semuanya punya dendam kesumat padanya. Dia benar-benar terkenal sebagai iblis yang kejam dan ganas yang telah membvnvh banyak orang.

"Hanya Keluarga Chenrong yang tidak seharusnya memarahi Chi Chen," ujar Bei yang mendadak kembali dan berusaha membela Chi Chen.

Xin Yue tidak setuju, kenapa Keluarga Chenrong tidak boleh memarahi Chi Chen? Bei santai menyuruh Xin Yue untuk bertanya pada ayahnya, cari tahu sendiri apakah Chi Chen yang bersalah pada Keluarga Chenrong atau sebaliknya.

Xin Yue jadi tambah kesal dan langsung menyuruh Yi Ying untuk meluruskan kakaknya itu. Namun Yi Ying menolak secara halus dengan alasan kalau dia tidak bisa mengatur kakaknya karena selama ini dia tinggal di Keluarga Tushan.

Xin Yue sinis mendengarnya, Yi Ying belum menikah dengan Jing, jadi jangan bersikap seolah dia sudah jadi Nyonya Tushan. Dasar munafik! Xin Yue langsung pergi dengan kesal. Jing diam saja, tapi Hou tampak jelas berusaha melindungi Yi Ying, sayangnya, tidak ada seorang pun yang menyadarinya.

Feng Long meminta maaf pada Jing atas sikap adiknya, tapi malah mendapati Jing memalingkan muka. Dia jadi salah paham mengira Jing marah padanya, padahal Jing sedang cemburu pada Xiao Yao.

Dia melirik Xiao Yao yang saat itu sedang makan permen pemberian Cang Xuan, ingin mendekatinya tapi tidak bisa, dan jadi semakin galau saat Cang Xuan membawa Xiao Yao keluar. Xiang Liu si biang kerok, diam saja menahan kesal.

Cang Xuan bisa melihat Xiao Yao sedang tidak bahagia, makanya dia membawa Xiao Yao keluar lebih cepat. Dia kakaknya Xiao Yao, sebagai kakak yang baik, bagaimana bisa dia tidak peduli tentang kebahagiaan adiknya. (Jadilah kakak saja ya, jangan mengharap lebih)

"Kau bicara seolah sebelumnya kau adalah kakak yang buruk dan bukan kakak yang baik."

"Bagaimanapun, salah satu di antara kita berdua harus ada yang hidup bahagia," renung Cang Xuan.

Xiao Yao jadi khawatir mendengarnya, Cang Xuan kenapa? Kenapa dia bilang harus ada salah satu di antara mereka berdua yang harus hidup bahagia? Bagaimana dengan Cang Xuan? Kenapa dia tidak bisa bahagia? 

"Xiao Yao, menurutmu, apakah aku memilih jalan ini karena ingin mencari kebahagiaan? Mulai sekarang, aku ingin menjadi kakak yang baik dan menjagamu dengan baik."

Bersambung ke episode 27

Post a Comment

0 Comments