Sinopsis Lost You Forever Episode 23 - Part 1

Fangfeng Bei memang pribadi yang sangat bertolak belakang dari Xiang Liu. Dia pintar bermulut manis, santai dan ramah. Benar-benar jenis cowok yang asyik dijadikan teman. Xiao Yao pun tampak bahagia setiap main dengannya. Akan tetapi... kadang dia juga agak aneh dan misterius.

Suatu hari, Bei mengajak Xiao Yao main ke sebuah tempat jvd1 ilegal milik Keluarga Lirong yang merupakan keturunan Anjing Langit Kepala Dua. Ada pilihan pakai topeng anjing bagi siapa pun yang ingin menyembunyikan identitas di tempat ini.

Xiao Yao menolak memakai topengnya, malah saat Bei memakai topeng anjingnya, Xiao Yao sengaja mengejeknya dengan menggonggong keras dan menyebutnya sebagai Anjing Bei. 

Tempatnya ternyata sangat ramai, banyak pria dan wanita berkumpul di sana untuk melakukan berbagai macam jenis jvd1. Yang paling heboh adalah pertarungan ganas antar dua orang budak dari klan siluman yang dipaksa bertarung sampai salah satunya mati.

Yang mati langsung berubah ke bentuk asli hewan dan seenaknya dibuang begitu saja. Sedangkan yang bertahan hidup, terluka parah dan trauma psikologis. Semua orang cuma peduli tentang siapa yang kalah dan menang, dan langsung pergi begitu saja setelah pertarungan usai. 

Hanya Xiao Yao dan Bei yang masih bertahan, memperhatikan si pemenang dengan prihatin. Bei yang paling aneh, dia diam saja menatap si pemenang dengan aneh seolah dia benar-benar tahu apa yang dirasakan si pemenang.

"Dia sudah tidak bisa bertahan lama," komentar Xiao Yao.

Bei setuju, "begitu hati seseorang mati, tidak akan ada lagi keinginan untuk hidup."

 

Xiao Yao tiba-tiba mengajaknya bertaruh, taruhan siapa di antara mereka berdua yang bisa mmebangkitkan harapan untuk si budak pemenang itu. Taruhan yang sontak membuat Bei agak tercengang dan kagum pada Xiao Yao. Dia setuju untuk taruhan, Xiao Yao mulai duluan.

Xiao Yao mencoba mengajak si budak bicara dan menyemangatinya. Namun apa pun yang dia katakan, sama sekali tidak bisa memengaruhi si budak. Bei malah terkikik geli mendengar semua ucapan Xiao Yao.

Sekarang giliran Bei, dia membisikkan sesuatu dalam bahasa asing pada si budak, entah apa, tapi ajaibnya, si budak seketika bereaksi dan matanya seketika berubah lebih cerah. Wow! Bei berhasil! Keren!

Xiao Yao penasaran apa yang Bei katakan pada si budak. Bei menolak memberitahu, malah dengan nakalnya menuntut Xiao Yao untuk memeluknya, baru dia akan memberitahu.

Xiao Yao jelas ogah, tidak tahu pun tidak masalah. Bei akhirnya menyerah juga dan mengklaim bahwa dia bilang ke si budak kalau dia dulu juga pernah jadi budak di arena duel ekstrem tapi dia bertahan hidup. Hah? Jadi Bei membohongi si budak?

"Harapan itu pada dasarnya memang kebohongan," santai Bei.

"Meskipun dia dikurung di kandang, tapi dia hewan buas yang sangat cerdas. Dia tidak mungkin begitu mudah mempercayai ucapanmu. Kau pasti melakukan hal lain padanya."

"Itu karena aku menggunakan bahasa khusus antar budak Klan Siluman di arena duel ekstrem."

Errr... kok bisa anak bangsawan seperti dia mengerti bahasa budak? Bahkan kabarnya pemilik budak saja tidak mengerti bahasa mereka? Xiao Yao jelas heran sama dia.

"Mungkin aku sungguh pernah menjadi budak di arena duel ekstrem," ujar Bei.

(Hah?... Maksudnya?... Jangan-jangan dia memang Xiang Liu?). Xiao Yao jadi penasaran mendengar ucapan anehnya... "Siapa kau sebenarnya?"

"Kau berharap aku ini siapa?"

Bingung dan penasaran, Xiao Yao langsung menempatkan satu tangannya di d4d4 Bei dan yang satunya di d4d4nya sendiri dan semakin kebingungan menyadari jantung mereka berdua berdebar satu irama. (Oww, mengapakah begitu? Kalau dia Xiang Liu, wajar saja itu terjadi karena serangga teluh cinta yang ada di tvbvh mereka berdua. Jadi apakah dia Xiang Liu?)

"Iya, sepertinya memang benar-benar berdebar bersama," ujar Bei sambil menggenggam tangan Xiao Yao dengan gaya playboy-nya. Xiao Yao jelas bingung dan aneh dengan situasi ini.

Pada saat yang bersamaan, Jing baru saja tiba dengan kereta kudanya bersama Yi Ying (ngapain dia bawa tuh cewek?). Yi Ying berakting sok perhatian seperti biasanya. Jing tampak jelas tak senang dan tak nyaman bersamanya tapi tak ada yang bisa dia lakukan untuk mengusir Yi Ying.

Canggung saat Jing tidak mau menerima teh yang dia seduhkan, Yi Ying pun beralih membuka tirai kereta kuda... dan langsung melihat Bei dan Xiao Yao yang saat itu masih tatap-tatapan dengan tangan Xiao Yao masih berada di d4d4 Bei. Jing shock.

 Yi Ying langsung menghentikan kereta kuda dan turun untuk menyapa Bei. Jing dan Xiao Yao diam saja saling menatap satu sama lain dengan cemburu. Biarpun sudah pernah bertemu beberapa bulan yang lalu, tapi ternyata Yi Ying gampang lupa sama orang dan sekarang dia lupa siapa Xiao Yao. Dan ternyata Jing juga tidak mengenali wajah Bei yang mirip Xiang Liu (bukannya dia pernah melihat wajah Xiang Liu tanpa topeng, ya? Masa lupa sih?).

Jing sengaja memaksa Bei untuk menginap di paviliun Tushan bersamanya dan Yi Ying. Bahkan saat Bei menyatakan mau mengantarkan Xiao Yao pulang, Jing langsung mencoba menawarkan tumpangan untuk mengantarkan Xiao Yao pulang. 

Namun Xiao Yao yang cemburu melihat mereka bersama, sontak menolak tawarannya. Dia bahkan sengaja terang-terangan memberitahu Jing bahwa dia dan Bei barusan bersenang-senang bersama di tempat jvd1, jadi dia mau jalan kaki saja untuk merengganggkan ototnya yang kaku karena kelamaan di tempat itu tadi.

Dia bahkan sengaja menggandeng lengan Bei dan mengajaknya pergi bersama. Jing cuma bisa menatap mereka dengan merana tak berdaya, apalagi Yi Ying mengomentari hubungan dekat mereka dan tampak jelas mengharapkan hubungan kakaknya bisa menjadi lebih dekat dengan Xiao Yao demi menaikkan status keluarga mereka.

(Hmm, aku jadi semakin curiga kalau Bei memang Xiang Liu. Dulu kan Yi Ying bekerja sama dengan Xiang Liu waktu menyerang Cang Xuan di Kota Qingshui. Dia pasti bisa bekerja sama dengan Xiang Liu karena Xiang Liu sebenarnya adalah Bei. Tapi bukannya Xiang Liu itu berasal dari klan siluman? Sedangkan keluarga Fangfeng adalah klan Dewa. Membingungkan!)

Sementara itu di Haoling, Ah Nian mengajak Hai Tang menyamar jadi laki-laki agar mereka bisa menyelinap keluar. Mereka pikir rencana mereka berhasil sehingga mereka bisa lolos gerbang istana dengan mudah dan mulus.

Padahal... semua itu karena sebenarnya Raja Haoling dan Ru Shuo sudah mengetahui rencana mereka. Namun Raja Haoling sengaja membiarkan mereka lolos karena dia tahu kalau putri bungsunya itu ingin pergi ke Kota Xiyan karena merindukan Cang Xuan.

Walaupun sebenarnya khawatir jika harus membiarkan Ah Nian pergi sendirian, tapi Raja Haoling lebih khawatir jika putrinya murung terus sepanjang hari jika dia melarangnya pergi.

Ru Shuo meyakinkan Raja Haoling untuk tidak cemas karena dia sudah mengirim penjaga rahasia untuk mengawal Ah Nian secara diam-diam. Sesampainya di Kota Xiyan nanti, Ah Nian juga akan dijaga dengan baik oleh Gege dan Jiejie-nya.

"Sebagai seorang ayah, apakah aku terlalu menuruti kemaunan mereka?"

Ru Shuo santai saja mengiyakannya lalu mulai nyerocos mengkritiki Raja Haoling yang terlalu memanjakan kedua putrinya. Mereka minta apa saja langsung dituruti, mereka minta bulan dan bintang juga dikasih. (Pfft! Berani banget ngomong kayak gitu di hadapan Raja langsung?)

Raja Haoling sontak menatapnya dengan kesal. Ketakutan, Ru Shuo sontak buru-buru meralat ucapannya sendiri, mengklaim kalau Raja Haoling tidak memanjakan mereka. Raja Haoling hanya sangat murah hati dan penyayang. Betapa beruntungnya kedua putri dan masyarakat negeri ini memiliki Raja Haoling (Pfft!).

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments