Sinopsis Lost You Forever Episode 21 - Part 2

Di kediaman Tushan, hubungan kedua kakak-adik itu kembali tegang saat Hou ingin menyentuh Jing namun Jing tak nyaman dengan sentuhannya, membuat Hou semakin sinis pada Jing. Jing bilang kalau Jing sudah melupakan masa lalu, tapi sepertinya tidak.

Karena itulah, Hou dengan sinisnya menyuruh Jing untuk menghilang saja selama-lamanya, karena hanya dengan hilangnya Jing, Hou baru bisa menjadi yang terbaik. Inilah cara terbaik yang harusnya Jing lakukan untuk menebus dosa-dosa yang dilakukan Ibunya Jing padanya dulu.

Suatu hari, Jing akhirnya memberanikan diri untuk meminta neneknya untuk membatalkan pertunangan dengan Yi Ying. Sayangnya Nenek menolak karena sangat meyakini kalau Yi Ying sangat mencintai Jing dan sangat berbakti pada Keluarga Tushan.

Selain itu, kalau mereka membatalkan pertunangan, maka Keluarga Tushan akan mendapat malu dan akan dicemooh oleh seluruh Dahuang. Jing ngotot, dia bahkan menyatakan bersedia melepaskan posisi kepala keluarga. Nenek begitu shock hingga dia pingsan. (Aigoo, kasihan Jing. Nggak ibunya, nggak neneknya, nggak kakaknya, semuanya pada nyebelin dan Jing yang harus menanggung penderitaan karena mereka. Apalagi Jing juga orangnya nggak enakan sama keluarganya sendiri)


Pil ikan merah hasil tangkapan Hou waktu itu, sekarang sudah dijadikan kalung dan sudah ada di tangan Yi Ying . Dia benar-benar tidak ingin bersama Tushan Jing, namun dia sadar kalau pernikahan ini tidak bisa dibatalkan begitu saja selama Jing masih hidup.

Bukan cuma karena Hou, tapi juga karena dia takut pada murka kedua orang tuanya sendiri. Makanya Yi Ying jadi sangat marah saat pelayannya mengabarkan tentang Jing yang ingin membatalkan pertunangan.


Apakah Nenek menyetujui pembatalan itu?... Hmm, Nenek tidak bilang dibatalkan, hanya ditunda dan menuntut Jing untuk berinteraksi dengan Yi Ying sebagai kakak-adik (Bah!). Nenek meyakinkan bahwa kalau waktunya sudah tepat, mereka bisa membicarakan masalah pembatalan pertunangan dengan cara baik-baik dengan Keluarga Fangfeng agar tidak membuat Yi Ying dan Keluarga Fangfeng malu. (Nih nenek kayaknya nggak bisa dipercaya)

Jing hendak mengirimkan beberapa botol arak plum hijau pada Cang Xuan, tapi tentu saja penerima aslinya adalah Xiao Yao. Namun saat dia tengah memeriksanya, dia malah mendapati ada satu botol yang beda. 

Botol-botol itu dihiasi dengan gambar-gambar bunga persik merah yang dia desain dan dia gambar sendiri, tapi sekarang dia malah mendapati ada satu botol yang hanya bergambar dahan tanpa bunga persik merah.

Sepertinya ada yang menukarnya, tapi kedua pelayan pribadinya juga mengaku tak tahu apa-apa dan keduanya sama-sama mengklaim kalau mereka tidak menyentuh botol-botol itu. Cemas, Jing akhirnya urung mengirimkan botol-botol arak itu, takut ada apa-apa.

Arak plum hijaunya Xiao Yao sudah hampir habis tapi sudah tidak ada kiriman lagi, tidak ada kabar pula, Xiao Yao jadi galau. Jing bilang bahwa dia mengirim arak plum hijau ini agar Xiao Yao tahu kalau Jing merindukannya. Apakah sekarang ini artinya Jing sudah tidak merindukannya lagi?


Saat Xiao Yao hendak lanjut meminum sisanya, Cang Xuan mendadak muncul merebut botolnya dan berkata kalau lain kali dia akan membuatkan arak murbei yang lebih sesuai dengan seleranya Xiao Yao.

Dia lalu mengajak Xiao Yao untuk ikut dengannya ke Kota Xiyan. Lebih tepatnya, dia mengajak Xiao Yao ke sebuah rumah b0rd1r. Sepertinya Cang Xuan sudah langganan di tempat ini, dia cuma perlu menunjukkan sebuah token giok, pelayan tempat itu langsung mengarahkan mereka naik ke sebuah ruangan di lantai dua.

Xiao Yao tidak mau ikut masuk ke ruangan tersebut, jadi dia menunggu di luar. Orang yang Cang Xuan ternyata seorang wanita penghibur bernama Jin Xuan yang bekerja menjadi informannya.

Jelas dia sudah sangat lama menjadi informannya Cang Xuan dan walaupun sudah bertahun-tahun tidak ketemu, namun Jin Xuan tetap setia padanya. Jin Xuan sudah mengumpulkan beberapa informasi yang Cang Xuan butuhkan, tapi juga memperingatkan Cang Xuan untuk tidak keluar dari Puncak Zhaoyun dengan sembarangan

Belakangan ini tersebar rumor bahwa Cang Xuan sakit. Kekuatan para pamannya Cang Xuan juga semakin menguat, makanya banyak orang-orang kuat di Dahuang dikerahkan secara diam-diam untuk membvnvh Cang Xuan. 

Pada saat yang bersamaan, Xiao Yao sedang menikmati pertunjukkan tarian saat tiba-tiba dia melihat seorang pria yang baru datang, tampaknya dia playboy dan langganan di sini. Begitu dia datang, dia langsung menggandeng seorang wanita penghibur dan membawanya ke lantai dua.

Xiao Yao terus memperhatikan pria itu... sampai akhirnya pria itu muncul di lantai dua dan alangkah terkejutnya Xiao Yao melihat pria itu adalah Xiang Liu. Errrr... dia Xiang Liu kan, ya? Rambutnya hitam dan Xiang Liu kan juga pernah menyamar beberapa kali memakai rambut hitam. Dia kan yang muncul di upacara penobatannya Xiao Yao?

Tapi... ada yang aneh. Saat mereka berpapasan, Xiang Liu (errr, atau mungkin pria mirip Xiang Liu itu) memang menatap Xiao Yao dengan senyum menggoda, tapi kemudian dia langsung melewatinya begitu saja seolah mereka tidak kenal. Hah?

Tepat setelah pria itu lewat, mendadak muncul pria lain yang mencoba menggoda Xiao Yao, dan itu sontak menarik perhatian Xiang Liu (atau siapa pun dia, entahlah). Pria itu mengira kalau Xiao Yao adalah wanita penghibur dan langsung berniat membuka topinya, tapi Xiang Liu mendadak muncul menghentikannya dan memperingatkan pria kurang ajar itu untuk bersikap sopan pada wanita cantik.

Pria kurang ajar itu jelas mengenal Xiang Liu dan jelas dari interaksi mereka kalau ke-playboy-an Xiang Liu (atau pria mirip Xiang Liu itu) sudah terkenal di seluruh kota. (Dia beneran Xiang Liu kah? Tapi sejak kapan Xiang Liu jadi playboy? Perasaan setiap kali bersama Xiao Yao, yang dia lakukan cuma main kasar sama Xiao Yao)


Kedua pria itu lalu pergi meninggalkan Xiao Yao. Penasaran, Xiao Yao berniat membuntutinya, tapi Cang Xuan mendadak muncul menariknya dan mengajaknya pulang.

Xiao Yao penasaran apakah Cang Xuan pernah melihat penampilan asli Xiang Liu. Cang Xuan mengaku belum karena setiap kali mereka bertemu, Xiang Liu selalu mengenakan topeng. Memang ada beberapa orang yang pernah melihat wajah aslinyanya, namun Xiang Liu punya 9 wajah dan 81 perwujudan, makanya orang-orang itu juga bingung. 

Hmm, Xiao Yao jadi bertanya-tanya, mungkinkah pria tadi itu adalah wujud ilusinya Xiang Liu. Cang Xuan kadang heran dengan Xiang Liu, dia bisa berubah wujud dalam berbagai wajah, kenapa pula dia harus repot-repot pakai topeng?

"Mungkin dia sama denganku. hanya ingin menjadi diri sendiri, tidak tertarik untuk berubah wujud," renung Xiao Yao.

"Kenapa tiba-tiba membahas Xiang Liu?"

"Hanya tiba-tiba teringat."

"Kau sudah bukan Wen Xiao Liu yang berada di Kota Qingshui."

"Aku tahu."


Jing mendapatkan kabar dari mata-matanya di Kota Xiyan. Dari dialah, Jing mengetahui Xiao Yao ada di sana dan jadi khawatir karena Xiyan penuh dengan bahaya. Karena itulah, saat itu juga, Jing memutuskan untuk bergegas pergi ke Xiyan... ah tidak, entah mengapa beberapa detik kemudian, Jing malah mendadak memutuskan ganti arah ke Kota Zhiyi.

Namun saat dia hendak pergi, Yi Ying mendadak muncul dengan penuh perhatian bak seorang istri mengantarkan suaminya pergi dengan membekalinya beberapa kudapan. Jing awalnya mau menolak, tapi kemudian dia melihat tangan Yi Ying diperban, lalu pelayannya Yi Ying mengklaim kalau Yi Ying membuat sendiri kudapan itu. 

Hati lembut Jing seketika tidak tega dan akhirnya dia menerima rantang makanan itu. Padahal begitu Jing pergi, senyum manis Yi Ying seketika berubah penuh kebencian.

Bersambung ke episode 22

Post a Comment

0 Comments