Akhirnya Yan Hui harus meninggalkan tempat yang selama 10 tahun ini menjadi rumahnya, kembali ke jalanan.
Namun karena sudah lama tidak turun gunung, makanya dia kaget dengan perkembangan dunia di luar Gunung Bintang. Bahkan harga bakpao pun melonjak selangit sehingga dia hanya mampu membeli dua biji dan sekarang uangnya ludes. Wkwkwk!
Yan Hui jadi bingung sekarang, apa yang harus dia lakukan untuk mendapatkan uang. Dia begitu fokus memikirkan masalah uang sampai tidak sadar ada yang diam-diam memperhatikannya. Eh? Raja Naga Suci Tian Yao? Masih hidup ternyata, dan jelas dia bisa merasakan keberadaan Sisik Pelindung Naga yang berada di dalam jantungnya Yan Hui.
Demi mendapatkan uang, Yan Hui mendatangi Balai Tujuh Jaminan untuk mencari informasi loker. Eh tapi ternyata hanya untuk itu saja dia dituntut untuk bayar. Mahal lagi harganya. Apa boleh buat, dia butuh, jadi terpaksa Yan Hui memberikan satu-satunya harta yang dia miliki. Yaitu liontin bintang satu.
Untungnya itu cukup untuk satu informasi loker. yaitu pekerjaan menangkap siluman berhadiah. Yang harus dia tangkap adalah Siluman Ular yang mencuri Mutiara Api. Hadiahnya sangat mahal, 88 tael. Yan Hui langsung saja setuju mengambil pekerjaan ini.
Namun dia lupa kalau dia tidak membawa barang apa pun dari Gunung Bintang dan sekarang dia kebingungan bagaimana caranya menangkap si siluman itu. Sudah delapan hari dia berkeliaran di hutan mencari si siluman, tapi masih belum juga menemukannya. Hadeh! Ternyata mencari uang itu susah.
Yan Hui lama-lama jadi kesal dan langsung teriak-teriak untuk memancing si siluman ular itu. Teriakannya terjawab tak lama kemudian saat si siluman ular mendadak muncul menjilatnya dari belakang, dan Yan Hui refleks menaboknya. Wkwkwk!
Jadilah mereka bertarung dengan sengit dan si ular menggigit tangan Yan Hui yang sontak saja membuat Yan Hui marah besar. Yan Hui langsung meninjunya dengan ganas dan si siluman ular pun lemas.
Yan Hui lalu menangkap ekornya lalu menghantamnya ke sana kemari sampai akhirnya si siluman KO dan langsung berubah ke wujud manusia, tapi dia pakai cadar sehingga Yan Hui tidak bisa melihat wajahnya.
Si siluman berusaha melarikan diri sambil memegangi pinggangnya yang encok gara-gara Yan Hui. Namun tentu saja Yan Hui dengan mudah menendangnya dan menuntutnya untuk mengembalikan Mutiara Api yang dia curi dari Keluarga Zhou.
Lucunya, si siluman ular sebenarnya cukup pintar. Dia malah menawarkan uang tiga kali lipat lebih banyak daripada yang dijanjikan Keluarga Zhou dan Yan Hui langsung terpancing dengan mudah.
Bahkan saat Yan Hui kebingungan menghitung 88 tael dikali 3, si siluman ular dengan mudah dan cepat menghitungkan hasilnya, 264 tael. Wuih! Duit sebanyak itu, Yan Hui langsung sumringah memikirkan barapa banyak bakpao yang bisa dia makan dengan duit segitu. (Pfft!)
Si siluman yang pintar matematika ini memberitahu Yan Hui bahwa dengan uang segitu, jangankan cuma beli bakpao. Yan Hui bahkan bisa membuka toko bakpao. Saking fokusnya memikirkan masalah ini, Yan Hui sampai tidak sadar kalau sedari tadi dia dikuntit dan diawasi dari belakang pohon oleh Tian Yao.
Tian Yao yang sedari tadi menunggu kesempatan, langsung saja melemparkan kerikil ke Yan Hui sehingga si siluman ular bisa kabur dengan mudah, dan saat Yan Hui kebingungan mengejar dan mencari si ular, Tian Yao tiba-tiba menghantamnya dari belakang sampai dia pingsan.
Namun saat Tian Yao mencoba mengambil Sisik Pelindung Naga itu, dia malah gagal karena ternyata Gurunya Yan Hui mengetahui adanya Sisik Pelindung Naga itu di jantung Yan Hui dan diam-diam melindunginya dengan segel yang sangat kuat.
Masalahnya sekarang Tian Yao sudah tidak memiliki Energi Spiritual lagi sehingga dia tidak bisa membuka segel itu. Yang itu artinya, satu-satunya cara baginya untuk mendapatkan Sisik Pelindung Naga adalah dengan mendapatkan kepercayaan Yan Hui lebih dulu.
Karena itulah, Tian Yao lalu membawa Yan Hui ke tempat tinggalnya yang sekarang, sebuah rumah sederhana di Desa Tongluo. Entah bagaimana dia bisa berakhir di desa itu.
Di sana, dia dikenal dengan nama A Fu. Mungkin karena kepribadiannya yang sangat pendiam dan selalu bermuka dingin, makanya para warga desa suka mengolok-oloknya sebagai A Fu bodoh. Yaaa, namanya juga orang desa, ada cowok gendong cewek pulang, jelas langsung jadi tontonan heboh, mengira A Fu membawa pulang istri.
Anak-anak desa yang kepo, langsung saja usil membuka gudang jerami tempat Tian Yao mengikat Yan Hui lalu men3mb4knya pakai ketapel, dan itu sukses membangunkan Tian Yao.
Bingung mendapati dirinya diikat, Yan Hui mengira kalau si siluman ular menculiknya, tapi kenapa siluman ular juga mengobati lukanya? Jadi sebenarnya si ular itu menculiknya atau membantunya?
Tian Yao baru muncul saat itu dan Yan Hui seketika terpesona melihat ketampanannya, tapi ada yang aneh. Kenapa jantungnya berdebar keras sekali? Semakin Tian Yao mendekat, jantungnya berdebar semakin kencang.
"Berhenti!" sentak Yan Hui saat Tian Yao terus bergerak mendekat, "apa kau si bodoh yang menculikku?"
Namun Tian Yao sama sekali tak mengucap satu kata pun dan cuma mengantarkan bakpao untuknya lalu beranjak mau pergi. Lah? Bagaimana Yan Hui bisa memakannya, tangannya kan diikat. Masa dia harus makan kayak binatang? Tian Yao akhirnya kembali hanya untuk menyuapinya makan.
Bahkan di saat seperti ini pun, Yan Hui masih bisa makan dengan lahap dan nikmat. Bahkan dengan keadaan mulut penuh makanan, dia dengan cerewetnya mengkritiki Tian Yao dan mencoba membujuknya untuk melepaskannya.
Eh tapi Tian Yao malah mau langsung pergi, secara tak langsung menolak permintaannya. Yan Hui sontak panik menghentikannya... hanya untuk protes karena dia belum kenyang. Wkwkwk! Untungnya Tian Yao tetap berbaik hati kembali untuk menyuapinya lagi. Eh, Yan Hui malah memanfaatkan untuk menggigit jempolnya sampai berdarah.
Namun tetap saja dia gagal membuat Tian Yao melepaskannya. Jelas Tian Yao tidak akan melepaskannya begitu saja. Setelah kekejaman Su Ying terhadapnya dulu, akhirnya sekarang dia mendapatkan kesempatan untuk hidup kembali, jelas dia tidak akan melepaskan Yan Hui.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam