Sinopsis Back From the Brink Episode 1 - Part 1

Para peri bunga bergegas dengan antusias, mau kondangan menghadiri acara pernikahan Raja Naga Suci Tian Yao dengan kekasih hatinya yang bernama Su Ying dari Sekte Guanghan.

Tian Yao begitu bahagia saat dia berjalan ke arah Su Ying yang telah menunggunya di atas altar es. Namun tepat saat Tian Yao hampir menc1vmnya, tiba-tiba saja Su Ying menvsuknya. OMG! Pengkhianat! 

Ternyata Su Ying tidak pernah sekalipun mencintainya, dia justru ingin membvnvh dan menguliti sisik naganya Tian Yao untuk membuat zirah untuk melindungi kekasihnya yang sebenarnya.

 

Tian Yao begitu shock hingga dia murka memanggil pedangnya untuk melawan Su Ying. Pernikahan ini seketika berubah menjadi medan perang yang sengit.

Namun karena Tian Yao sudah terluka, sehingga Su Ying bisa dengan mudah mengalahkannya dan langsung menuntutnya untuk menyerahkan Sisik Pelindung Naga kepadanya.

Namun Tian Yao jelas tidak akan membiarkan Su Ying memilikinya, jadi dia langsung mengeluarkan paksa Sisik Pelindung Naga dari dalam tvbvhnya lalu melemparnya ke angkasa.

Su Ying berusaha mengejarnya, namun Tian Yao seketika berubah ke bentuk asli naganya untuk menjerat Su Ying dan menggagalkan usaha Su Ying mengejar
Sisik Pelindung Naga.

Su Ying jadi sangat murka karenanya. Dia tahu kalau tanpa Sisik Pelindung Naga tersebuh, artinya Tian Yao sekarang lemah, jadi dia langsung mencabik-cabik tvbvh Tian Yao, menebarkannya ke seluruh dunia dan menyegelnya untuk selamanya.

Di tempat lain, ada seorang ibu yang dengan berat hati meletakkan bayi perempuannya yang bernama Yan Hui di sebuah keranjang lalu membuang bayinya ke sungai karena bayinya tersebut lahir dengan kelainan jantung.


Orang bilang bahwa sungai ini bisa membuat orang mendapatkan kehidupan baru. Karena itulah ibunya melepaskannya ke sungai ini dengan harapan Langit akan memberi bayi Yan Hui keajaiban dan kembali padanya suatu hari nanti.

Harapan dan doa Ibu benar-benar menjadi kenyataan. Saat bayi Yan Hui sudah cukup jauh hanyut di tengah sungai, Sisik Pelindung Naga-nya Tian Yao kebetulan terbang dan langsung masuk ke dalam tvbvh bayi Yan Hui.

Beberapa tahun kemudian, kita bertemu dengan Yan Hui yang entah bagaimana bisa tumbuh dengan sendirinya dan sekarang dia hidup sebagai anak jalanan sebatang kara yang tak pernah merasakan kehangatan rumah. Bahkan makan pun hanya bisa mengais dari makanan sisa yang dibuang di tanah.

Hingga suatu hari, ada seorang Dewa dari Gunung Bintang yang membawanya tinggal di Gunung Bintang dan menjadikannya muridnya, dan dengan hangat berkata padanya bahwa mulai sekarang, Gunung Bintang adalah rumahnya.

10 tahun kemudian, Yan Hui tumbuh menjadi gadis cantik dan salah satu murid di Gunung Bintang. Namun sayangnya, dia tidak pernah serius belajar dan berkultivasi. Malah hobi makan sepanjang hari.
Saat teman-teman seangkatannya sudah mencapai Bintang Empat, Yan Hui malah masih Bintang Satu. Bahkan Kesadaran Spiritualnya pun belum terbuka.

Bahkan hari ini, saat semua teman-temannya serius berkultivasi, Yan Hui malah diam-diam curi-curi kesempatan untuk makan. Kakak tingkatnya jadi kesal saat dia menangkap basah Yan Hui dan langsung sinis mengkritiki Yan Hui yang tidak pernah serius, bahkan mengendarai pedang pun dia belum bisa.

Namun tiba-tiba saja Yan Hui menggunakan kekuatannya pada sebuah pedang yang tergeletak di lantai untuk membuktikan kalau dia bisa mengendarai pedang dan sontak saja mengejutkan semua teman-temannya. 

Meski Kesadaran Spiritualnya masih belum terbuka, tapi dia bisa meminjam Energi Spiritual sekitar untuk terbang dan mengendarai pedang. 

Yan Hui langsung saja kabur dari kelas dengan mengendarai pedang itu dan berusaha mencuri bakpao di Menara Penyegel Siluman (semacam penjara untuk memenjarakan para siluman). 

Aksinya ketahuan salah seorang siluman, tapi karena mereka semua teman, Yan Hui akhirnya bisa ikutan makan bakpao bersama mereka sambil ngobrol akrab.

Tak lama kemudian, Ling Fei - Tetua dari Aula Kedisiplinan muncul membawa beberapa ekor siluman rubah`untuk diinterogasi tentang tempat persembunyian Rubah Ekor Sembilan dari Qingqiu (Lah? Tushan Jing juga rubah ekor sembilan dari Qingqiu. Wkwkwk!). 

Para siluman rubah itu jujur mengaku tak tahu, tapi Ling Fei ngotot tak percaya dan terus meny1ks4 mereka dengan kejam dan tanpa ampun. Yan Hui yang awalnya bersembunyi, tidak tega melihat penderitaan para rubah itu, dan akhirnya keluar untuk membela mereka.

Namun Ling Fei sama sekali tidak merasa bersalah, malah dengan kejamnya membvnvh salah satu dari rubah itu. Parahnya lagi, dia bahkan langsung mengeluarkan Tongkat Penunduk Siluman, berniat untuk membvnvh semua rubah ini sekaligus.

Yan Hui refleks pasang badan melindungi mereka dan seketika itu pula Sisik Pelindung Naga yang berada di jantungnya bereaksi memberikan kekuatan api yang sangat dahsyat pada Yan Hui.

Kekuatan yang mampu mengguncangkan seluruh penjara itu. Bahkan efeknya terasa sampai ke tempat yang sangat jauh, tepat mengenai seseorang misterius yang tampak pingsan di atas getek di sungai.

Bahkan Yan Hui pun kaget dengan kekuatannya sendiri. Gara-gara itu, dinding pembatas yang memenjarakan para siluman jadi jebol dan para siluman tahanan itu bebas.

Jelas saja Ling Fei jadi tambah kesal pada Yan Hui. Apalagi saat dia tengah sibuk memadamkan api yang membakar bajunya, Yan Hui malah memanfaatkan kesempatan untuk membebaskan semua tahanan.

Ling Fei begitu murka sehingga dia langsung menyerang Yan Hui dengan tongkatnya, tapi untungnya sebelum tongkat itu menyentuhnya, Yan Hui diselamatkan oleh gurunya, sang kepala sekte, Ling Xiao. Ling Fei tidak terima dan langsung mengadukan Yan Hui, bahkan menuduhnya mempelajari sihir hitam.

Yan Hui tidak bisa membela diri terkait sikap tidak sopannya, tapi dia sontak membela diri terkait tuduhan mempelajari sihir hitam karena jelas itu tidak benar. 

Bagaimana mungkin dia bisa mempelajari sihir hitam kalau Kesadaran Spiritualnya saja belum terbuka. Bahkan dia sendiri pun tidak tahu kenapa dia bisa memiliki kekuatan sebesar itu.

Namun karena Yan Hui memang salah, jadi Ling Xiao untuk merenungkan kesalahannya di Mimbar Meteroit. Anehnya, sekarang Yan Hui sama sekali tidak bisa menggunakan kekuatan itu lagi seolah kekuatan ajaib itu menghilang begitu saja.

Saat Ling Xiao mendatanginya lagi, Yan Hui hanya mau mengakui kesalahannya terkait hancurnya Menara Penyegel Siluman dan membuat rekan seperguruannya terkejut. 

Namun dia sama sekali tidak merasa bersalah karena membebaskan para siluman itu. Siluman-siluman yang ditangkap Ling Fei itu semuanya tidak bersalah, Ling Fei bahkan tega membvnvh mereka.

Pengalamannya hidup di berkelana di bawah gunung saat dia masih kecil, membuatnya menyadari bahwa baik manusia ataupun siluman sejatinya tidak berbeda. Mereka seharusnya dinilai dari hati mereka dan bukan dari status.

Sayangnya, Ling Xiao dengan cepat membungkamnya lalu tiba-tiba saja mengusir Yan Hui dan menyatakan bahwa Yan Hui sudah bukan lagi murid Gunung Bintang mulai sekarang.

Aww, guru yang dulu membawanya ke Gunung Bintang, merawatnya dan mengajarnya, sekarang dengan dinginnya mengusirnya begitu saja. Walaupun kecewa, tapi Yan Hui tetap bersujud hormat padanya dan berterima kasih atas ajarannya selama 10 tahun ini.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments