Sinopsis Love Me If You Dare episode 13

 Sinopsis Love Me If You Dare episode 13


 

Zi Yu baru masuk apartemennya Jin Yan saat tiba-tiba saja dia mendengar suara desahan dan rintihan Yao Yao. hahahaha.

Zi Yu langsung mikir yang aneh-aneh... tapi ternyata Yao Yao cuma sedang dipijat sama Jin Yan. Yao Yao pegal-pegal gara-gara menjalani pelatihan sebagai polisi dan pelatihnya adalah Jin Yan sendiri. Zi Yu langsung ketawa dan memprotes Jin Yan.


Xun Ran menelepon Yao Yao tak lama kemudian tapi berhubung dia masih sibuk dipijat, Zi Yu lah yang akhirnya mengangkat teleponnya.

Xun Ran berkata bahwa masa jabatannya sudah selesai dan dia akan kembali ke kampung halamannya (Wah, kok cepet banget), dia menelepon untuk bertanya apakah Yao Yao mau menitipkan sesuatu untuk keluarganya.


Zi Yu lalu memberitahu Yao Yao bahwa 'sang kesatrianya' mau pulang kampung. Jin Yan cemburu berat. "Kalau dia mau pulang yah pulang saja. Kenapa dia musti melapor ke Yao Yao?"


Yao Yao datang sendirian ke bandara dan menitipkan beberapa barang untuk keluarganya dan Xun Ran juga. Sebelum berangkat, Xun Ran tiba-tiba mengejutkan Yao Yao dengan menarik Yao Yao kedalam pelukannya.

"Sekali ini saja. Kau tidak boleh membiarkanku pergi tanpa memberiku apa-apa" (Awwww... Xun Ran)


Setibanya kembali ke apartemen, Yao Yao ditelepon Jin Yan yang menyuruhnya untuk berdandan dan bersiap-siap karena sebentar lagi ada sebuah mobil yang akan datang menjemput Yao Yao. (Oooooh... ada acara apa nih? ngedate yah? hehe)


Setelah berdandan cantik, Yao Yao turun dan mendapati sebuah mobil mewah sudah menunggunya. Dalam perjalanan, Yao Yao terkagum-kagum dengan berbagai fitur mewah mobil itu lalu menelepon Jin Yan untuk bertanya sekali lagi kenapa dia dijemput mobil.

Jin Yan mengaku kalau sebelumnya dia pernah ingin melakukan sesuatu yang penting tapi sayangnya, waktu itu ada banyak hal yang menghalanginya. Jadi sekarang dia ingin melanjutkan rencananya yang tertunda waktu itu. Rencana apa? tanya Yao Yao.

"Masak kau tidak tahu? Aku membawamu untuk kencan"

"Kencan?"

"Romantis kan?"

"Romantis apanya? Bo Jin Yan, apa yang sebenarnya kau lakukan?" protes Yao Yao padahal senyum lebar banget.


Sesampainya di hotel, dia langsung disambut petugas hotel yang langsung membawanya ke kamar VIP yang sudah dihias kayak kamar pengantin baru lengkap dengan violinis yang memainkan musik romantis untuk mereka.

Tapi yah tentu saja semua ini bukan murni idenya Jin Yan, Zi Yu lah yang membantu mengatur semua ini untuk mereka. Saat akhirnya dia melihat Jin Yan yang sangat tampan dengan balutan tuksedo, Yao Yao langsung malu sampai tidak berani menatap mata Jin Yan.


Mereka kemudian makan malam bersama sambil saling berdiam diri dengan canggung. Jin Yan lah yang akhirnya berinisiatif memecahkan keheningan dengan mengajak Yao Yao bersulang dan bertanya apakah benar Yao Yao tidak berencana mencari pacar?

Yao Yao malah salah mengira kalau Jin Yan bertanya seperti itu karena Jin Yan mau menjodohkannya dengan orang lain.

"Aku tidak akan menjodohkanmu dengan orang lain" jawab Jin Yan.


Setelah makan malam selesai, Jin Yan membawa Yao Yao ke kamar tidur dan memberinya kejutan kembang api dari jendela kamar.

Lalu setelah itu, Jin Yan berpaling ke Yao Yao dan monyongin bibir minta dici~m. hahahahahaha XD ampun deh nih orang. Yao Yao tidak menci~mnya dan hanya mengucap terima kasih.


Jin Yan kecewa. Mereka lalu kembali mengalihkan perhatian mereka ke jendela dan melihat kembang api lagi sambil saling berdiam diri dan melirik dengan canggung.

Jin Yan mencoba menci~m Yao Yao lagi, dia mau langsung nyosor tapi Yao Yao sigap menghindar.

"Kenapa kau bersembunyi dariku? Apa kau tidak mau aku menci~mmu"

"Kau mau menci~mku?"

"Tentu saja. Sangat"


Mereka akhirnya berci~man... setelah selesai Jin Yan berkata kalau ci~man mereka barusan hebat sekali. Yao Yao jadi malu lalu bertanya kenapa Jin Yan menci~mnya?

Jin Yan heran, memangnya apa salahnya menci~m pacar sendiri? Yao Yao mengingatkan Jin Yan kalau dia masih belum setuju untuk jadi pacar Jin Yan.


"Baiklah, kalau begitu pikirkan sekarang. Jian Yao, aku menyukaimu. Dilihat dari segala sisi, kaulah pasangan terbaik untukku. Ini membuktikan kalau hubungan kita perlu pertimbangkan ulang. Jika kau berkata bahwa kita berdua tidak memiliki perasaan seperti itu, lalu bagaimana kau akan menjelaskan momen kita tadi? Jangan terlalu banyak berpikir, ci~man kita sudah membuktikan kalau kita sama-sama punya perasaan satu sama lain, perasaan yang berapi-api. Aku menyukaimu. Jadilah milikku. Aku hanya menginginkanmu seorang. Apa kau sudah memutuskan?"

"Tunggu sebentar, aku masih berpikir."


"Baiklah kalau begitu, pikirkanlah... tapi bisakah kau ci~m pipiku? Karena yang tadi itu aku yang memulai jadi sekarang giliranmu"

Yao Yao menci~m pipinya satu kali. Jin Yan ga puas dan langsung minta dici~m sekali lagi. hahahaha... mereka cute banget deh!


Keesokan harinya, Zi Yu menelepon Jin Yan untuk mengucapkan selamat. Jin Yan terang-terangannya memberitahu Zi Yu tentang perasaannya setelah melakukan itu dengan Yao Yao sampai membuat Yao Yao malu.


Sementara itu, seorang pengantar paket datang ke sebuah apartemen. Tapi setelah mengetuk pintunya beberapa kali, tidak ada jawaban.

Sebenarnya ada seorang pria didalam apartemen itu, tapi dia sengaja tidak membuka pintunya. Pria itu tampak depresi dan didekatnya ada minyak tanah (Yup, dia pria yang membakar dirinya sendiri di episode sebelumnya).


Mengira orangnya sedang tidak ada, si pengantar paket akhirnya menitipkan paket itu ke pak satpam. Tapi sedetik kemudian, apartemen yang barusan disambanginya itu tiba-tiba meledak.


Jin Yan datang ke kantornya Zi Yu dengan senyum bahagia tersungging di wajahnya. Zi Yu penasaran dengan kejadian semalam tapi Jin Yan langsung mengalihkan perhatiannya pada kasus baru.

Kasus bvnuh diri dengan cara membakar diri sendiri. Yang jadi masalah kasus ini ternyata bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya sudah ada 5 kasus yang sama.

Walaupun kelima kasus ini terjadi di lokasi, area dan karena sebab yang berbeda-beda, tapi Jin Yan curiga kelima kasus ini saling berhubungan dan karenanya dia meminta Zi Yu untuk mencari apa kesamaan dari kelima kasus ini.


Zi Yu bertanya-tanya apakah Jin Yan curiga kalau kasus ini ada hubungannya dengan orang yang membuntutinya itu? Kapan Jin Yan akan memberitahu Yao Yao kalau orang itu masih belum mati? Yao Yao sekarang sudah terlibat jadi jauh lebih baik kalau Jin Yan tidak merahasiakan informasi ini dari Yao Yao. Tapi Jin Yan tetap cemas karena dia tidak ingin Yao Yao terlibat dalam masalah ini.

"Apa dia punya kesempatan untuk melarikan diri? Apa kau pikir dengan membiarkannya tak tahu apa-apa, dia akan aman?" tanya Zi Yu.

Jin Yan berkata kalau dia tidak tahu, tapi dia benar-benar tidak mau membuat Yao Yao menghadapi masalah serumit ini.


Jin Yan lalu memperlihatkan surat-surat bvnuh diri kelima kasus bvnuh diri itu. Setelah menelitinya, Yao Yao menduga kalau surat-surat bvnuh diri itu asli dan sepertinya tanpa paksaan.

Kalau memang ada seorang penjahat yang mendalangi orang-orang ini untuk bvnuh diri, lalu bagaimana caranya si pelaku membuat kelima orang ini menulis surat bunvh diri yang begitu tulus dan membuat orang-orang itu membakar diri mereka sendiri.

"Arthur Conan Doyle pernah berkata..."

"Pertama, eliminasi semua faktor yang tidak mungkin. Sisanya, walaupun sangat tidak masuk akal, tapi itulah jawabannya."


Jin Yan berkata kalau kelima kasus ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan mengingat cara dan alat yang digunakan untuk bvnuh diri sama dan terjadi dalam waktu yang berdekatan.

Karena itulah pasti ada orang yang mendalangi terjadinya kelima kasus bvnuh diri ini. Kesamaan dari kelima korban adalah mereka rata-rata berusia antara 35-45 tahun, keadaan ekonomi mereka buruk dan semuanya pernah punya catatan kriminal walaupun mereka tidak pernah masuk penjara karena kejahatan yang mereka lakukan ringan.

Dari informasi itu, Jin Yan menduga kalau kelima korban sengaja dipilih secara khusus, orang-orang yang punya kemungkinan untuk melakukan bvnuh diri.

Si pelaku merusak pikiran korban dengan cara hipnosis hingga para korban mulai berhalusinasi dan emosi mereka jadi kacau. Dan hal itulah yang membuat para korban akhirnya menulis surat bvnuh diri.

Sangat mudah untuk mengontrol dan memanipulasi perasaan dan pikiran 5 orang depresi yang ingin melihat dunia ini terbakar.


Memikirkan masalah hipnosis membuat Jin Yan tiba-tiba termenung memikirkan saat-saat dia disekap Tommy dulu. Ternyata dulu Jin Yan bukan cuma disekap dan dis1ksa oleh Tommy tapi juga dihipnosis.

Yao Yao jadi bertanya-tanya apakah maksud Jin Yan, si pelaku yang melakukan hipnosis pada kelima korban itu flower cannibal no.2? Jin Yan menyangkalnya dan sekali lagi meyakinkan Yao Yao kalau orang itu sudah mati.


Di kantor polisi, para polisi sedang berkumpul untuk rapat membahas kelima kasus bakar diri ini. Saat tengah mempersiapkan bahan, Zi Yu menggunakan teknologi canggihnya sampai membuat polisi terkagum-kagum dan ingin punya teknologi yang dimiliki Zi Yu.

Yao Yao juga kagum sampai memuji Zi Yu itu jenius seperti Jin Yan. Jin Yan cemburu dan menolak disama-samakan dengan Zi Yu. Bahkan dengan gaya angkuhnya Jin Yan berkata kalau Zi Yu beruntung bertemu dengannya karena dialah yang membantu meningkatkan potensinya Zi Yu.


Kali ini, Yao Yao lah yang maju mempresentasikan kasus ini dan dugaan Jin Yan. Bahwa kelima kasus ini saling berhubungan dan dilakukan oleh satu pelaku yang sama. Walaupun tempat dan alasan kelima korban bvnuh diri tidak sama dan kelima korban menunjukkan tanda-tanda depresi berat yang bisa memicu tindak bvnuh diri.

Akan tetapi, jumlah minyak tanah yang digunakan kelima korban untuk bvnuh diri sama. Komputer kelima korban juga di-hack oleh orang lain, semua data di hard drive mereka dihapus. Dan poin paling penting adalah kelima ledakan terjadi secara simultan dan dilakukan dengan detonator yang sama.


Dalam presentasinya, Jin Yan berkata bahwa dia menduga si pelaku punya IQ tinggi dan berpendidikan tinggi, baik secara psikologi maupun tingkah laku. Si pelaku memilih korban yang lalu memanipulasi mereka dengan hipnotis dan menuntun para korban untuk menyerah hidup dan membuat mereka untuk menulis surat bvnuh diri yang tulus.

Si pelaku mengontrol pikiran korban untuk membenci masyarakat, lingkungan sekitar mereka, orang-orang lain yang tidak bersalah bahkan si pelaku membuat para korban kehilangan empati terhadap orang-orang yang mereka cintai. Orang ini harus dihentikan karena jika tidak maka kasus ledakan dan pembakaran ini bisa saja akan terjadi di area yang padat penduduk.


Di kampung halamannya Yao Yao, Jian Xuan baru saja belanja sebuket bunga (untuk menghias rumah). Di tengah jalan, ada beberapa remaja yang sedang ber-skateboard dan menabraknya sampai buket bunganya terjatuh.

Seorang pria asing membantu mengambilkan buket bunganya lalu langsung pergi. Kebetulan, Xun Ran baru tiba dan langsung membantu Jian Xuan membawakan belanjaannya.


Sesampainya di rumah, Jian Xuan bertanya-tanya kenapa Xun Ran belum memberitahu Yao Yao tentang perasaannya. Xun Ran berkata bahwa dia dan Yao Yao tumbuh besar bersama dan walaupun Yao Yao selalu menyembunyikan perasaannya tapi Xun Ran selalu tahu apa yang Yao Yao sukai dan apa yang tidak Yao Yao sukai.

"Jika dia menyukainya (Jin Yan) maka aku akan mendoakan kebahagiaannya"


Saat Jian Xuan memperhatikan bunganya, dia mendapati ada yang aneh karena ada sebuah bunga yang dia yakin tidak dibelinya. Xun Ran tidak terlalu ambil pusing masalah itu dan menduga mungkin penjual bunganya salah ambil.


Saat Jian Xuan sedang buang sampah, dia melihat kakek tetangganya bersikap agak aneh. Putri si kakek memberitahu Jian Xuan kalau ayahnya sedang sakit. Si kakek masuk ke rumahnya dengan langkah lesu dan aaarrgh! didekatnya ada minyak tanah.

Dia lalu mengeluarkan sebuah kertas dan mulai menulis. Si kakek lalu pergi membawa minyak tanahnya. Setelah si kakek pergi, tampak seseorang yang memainkan ponsel.


Setelah rapat selesai, Yao Yao memberikan sebuah hard drive milik salah satu korban yang kemungkinan ditinggalkan oleh si pelaku. Dari hard drive itu, Zi Yu mendapati pelaku beberapa kali mengunjungi sebuah website yang terenkripsi.

Zi Yu langsung log in dan mendapati sebuah pesan angka yang berbunyi "Say hello to Jenny."

Siapa itu Jenny?... Yao Yao langsung ketakutan, karena dialah Jenny.


Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments