Sinopsis Lost You Forever Episode 15 - Part 3

Suatu hari, di salah satu kota yang ditinggali Xiao Yao sebagai anak jalanan, dia melihat ada pengumuman bahwa Raja Haoling dan Raja Xiyan sedang mencari Xiao Yao. Siapa pun yang menemukannya dijanjikan hadiah besar.

Namun kemudian dia mendengar salah satu siluman malah ingin memakannya. Sebagai muridnya Wang Mu, Xiao Yao memiliki energi roh yang sangat besar, makanya si siluman percaya bahwa jika dia memakan Xiao Yao, maka kultivasinya akan meningkat pesat.

Kebetulan, tepat setelah dia mengucap itu, si siluman tak sengaja melihat Xiao Yao. Dia mengenalinya berkat tanda lahir bunga persik di dahinya yang sama persis dengan di gambar. Jelas saja Xiao Yao jadi ketakutan dan langsung melarikan diri.

Dia berusaha menyembunyikan diri di antara sekelompok anak pengemis jalanan dan berusaha menyembunyikan tanda bunga persik di dahinya dengan tanah. Namun si siluman mengecek semua anak satu demi satu dengan teliti yang jelas saja membuat Xiao Yao jadi semakin panik.

Dalam ketakutannya, dia berpikir bahwa alangkah bagusnya kalau dia bisa menyembunyikan wajah aslinya dan tanda lahirnya, dan... WALAH! Saat si siluman sampai padanya, dia benar-benar tidak mengenali Xiao Yao karena wajah Xiao Yao benar-benar berubah total dan tanda lahir bunga persik di dahinya mendadak hilang (atau tersembunyi). 

Saat itulah Xiao Yao baru tahu kalau ternyata dia punya kemampuan bertransformasi mengubah penampilan sesuka hatinya. Bukan cuma mengubah wajah, dia bahkan bisa mengubah jenis k3l4m1nnya hanya dengan memikirkannya. Dia bahkan bisa mengubah wajahnya sama persis dengan wajah orang lain hanya dengan sekali melihat wajah orang tersebut. 

Dengan menggunakan keahlian transformasi itu, Xiao Yao pun sering gonta ganti penampilan dan selamat berkali-kali... hingga suatu hari saat dia melihat cermin dan melihat wajah palsunya, dia baru sadar bahwa saking seringnya berubah penampilan, dia sampai lupa seperti apa wajah aslinya sendiri. 

Dia tidak bisa kembali ke wajah aslinya karena dia benar-benar sudah tidak tahu lagi seperti apa wajah aslinya. Tak peduli seberapa keras dia berusaha mencari wajah aslinya, tetap saja wajah aslinya tidak bisa kembali. Akhirnya dia mulai sadar bahwa wajahnya yang bisa berubah sesuka hati ini sebenarnya bukan teknik transformasi, melainkan sebuah penyakit aneh.

Sejak saat itu, dia mulai takut dengan penyakit anehnya ini hingga dia takut untuk melihat semua wajah palsunya di cermin. Namun suatu hari, saat dia tidak melihat wajahnya di bayangan cermin atau air, wajahnya seketika berubah datar tanpa wajah. Dan kebetulan saat itu terjadi, seorang wanita tak sengaja melihatnya dan sontak kabur ketakutan, mengira kalau dia siluman tak berwajah.


Xiao Yao jadi trauma karenanya, makanya sejak saat itu, dia menjauh dari kota dan masyarakat, dan mengembara sendirian di dalam hutan belantara. Dia tetap bisa hidup dengan baik berkat kultivasi energi rohnya yang bagus, dan itu berkat Wang Mu yang mengawasinya dengan ketat selama 70 tahun dia tinggal di Gunung Yu.

Hanya saja dia agak kesepian dan bosan tinggal sendirian di hutan, tidak ada yang menemaninya main dan ngobrol. Jadi sering kali dia cuma bisa ngobrol satu arah atau menggoda hewan atau siluman yang hidup di hutan itu. Dia hidup seperti itu selama 20 tahun lamanya.

Lalu kemudian dia bertemu dengan seorang pria yang memiliki kemampuan yang sama dengannya, bisa bertransformasi mengubah penampilan karena dia adalah siluman rubah ekor sembilan (tapi tidak sama dengan Jing, Jing adalah keturunan Dewa Rubah Ekor Sembilan).

Beberapa lama mereka berdua saling berlomba ganti wajah. Si siluman rubah ekor sembilan itu memiliki sebuah cermin ajaib yang terbuat dari jiwa orang utan, cermin itu memiliki kemampuan untuk menyimpan masa lalu (cermin ajaib yang dimiliki Xiao Yao sekarang).

Berkat cermin itu, Xiao Yao bisa memperbaiki dan mempertahankan wajahnya yang sekarang. Awalnya dia waspada pada si siluman itu, namun seiring berjalannya waktu, si siluman itu berhasil mendapatkan kepercayaannya.

Dia merasa si siluman itu tidak pernah menganggapnya sebagai monster, bahkan mengajarinya banyak hal. Karena begitu mempercayainya, Xiao Liu pun mau-mau saja saat suatu hari si siluman rubah itu membawanya ke sebuah tempat gelap yang dia pikir tempat tinggalnya.

Namun ternyata tempat itu adalah jebakan. Begitu dia masuk, tiba-tiba saja sebuah kurungan penjara jatuh memenjarakannya dan si siluman itu mulai menampakkan wajah aslinya. 

Dia tahu siapa Xiao Yao, dia tahu siapa ibunya Xiao Yao. Dia ada dendam pada Ibunya Xiao Yao karena Ibunya Xiao Yao dulu membvnvh sahabatnya si siluman rubah dan memotong satu ekornya.

Namun berhubung dia tidak bisa balas dendam pada Ibunya Xiao Yao karena Ibunya Xiao Yao sudah mati, makanya dia balas dendam pada Xiao Yao, memaksa Xiao Yao untuk membayar dosa yang dibuat oleh ibunya.

Sejak saat itu, dia dikurung dan dis1ks4 dengan berbagai cara selama 30 tahun lamanya (OMG! Jing aja cuma 3 tahun, dia malah 30 tahun). Dan selama itu juga, dia dipaksa memakan makanan menjijikkan dan dipaksa meminum obat khusus untuk melumpuhkan energi rohnya. 

Setelah 30 tahun, si rubah berencana memakannya pada malam bulan purnama. Namun siluman rubah itu ceroboh. Siluman rubah itu mengira kalau energi rohnya sudah musnah sepenuhnya, padahal tidak. Memang iya energi rohnya melemah, tapi tidak musnah sepenuhnya.

Dua hari menjelang bulan purnama, Xiao Yao sengaja memprovokasinya sehingga si siluman rubah itu masuk ke penjaranya untuk menghajarnya.

Namun yang tidak si siluman rubah ketahui, sebenarnya selama 30 tahun itu, Xiao Liu diam-diam mengumpulkan obat herbal sedikit demi sedikit yang kemudian dia ramu menjadi racun, dan malam itu, dia menggunakannya untuk meracuni si siluman rubah.

Rencananya berhasil, si rubah tewas seketika dan berubah kembali ke bentuk asli rubahnya. Xiao Liu akhirnya bebas, dia mengambil cermin ajaib itu lalu membakar penjara itu dan si siluman rubah.

Menyadari kalau ekor rubah yang dimaksud itu adalah ekor rubah yang selama ini disimpannya, Cang Xuan sontak murka membuang ekor rubah itu. Xiao Yao tetap tenang meyakinkannya bahwa dendam antara dia dan si siluman rubah itu sudah lunas karena dia sudah membvnvh siluman itu.

 Ekor rubah ini bisa berguna nantinya, bisa membantu transformasi dan mematahkan teknik penghalang. Namun karena Cang Xuan ngotot menolak menyimpan ekor rubah itu, Xiao Liu akhirnya meminta Shi Qi untuk membantunya menyimpan ekor rubah itu.

Cang Xuan penasaran sebenarnya Xiao Yao ini terkena penyakit apa sehingga dia tidak bisa kembali ke wajah aslinya. Shi Qi tidak juga tidak tahu, walaupun keluarga Tushan ahli dalam transformasi dan ilusi, tapi Shi Qi sama sekali belum pernah mendengar ada penyakit seaneh ini. 

Cang Xuan benar-benar merasa bersalah, karena keterambatannya menjemput Xiao Yao, Xiao Yao jadi harus hidup menderita.

Keesokan harinya, Cang Xuan menceritakan segalanya pada Raja Haoling. Namun menurut Raja Haoling, ternyata Xiao Yao bisa terus menerus berubah wajah itu bukan karena penyakit.

Dia kemudian menyihir kening Xiao Yao sehingga memunculkan kembali tanda lahir bunga persiknya dan memberitahu Xiao Yao bahwa di dalam tubuh Xiao Yao tersegel pusaka langka bernama Bunga Zhuyan.

Bunga Zhuyan ini bisa membuat orang mempertahankan wajah yang dia inginkan, Bunga Zhuyan inilah yang membuatnya bisa berubah wajah sesuka hatinya. Namun saat Xiao Yao bertanya-tanya alasan kenapa bisa ada sebuah pusaka yang tersegel di tubuhnya, Raja Haoling seketika terdiam, entah mengapa dia tampak enggan menjawabnya.

Xiao Yao bertanya-tanya apakah pusaka ini bisa dikeluarkan. Dia ingin kembali ke penampilan aslinya, dia tidak mau terus menerus berubah wajah. Lebih baik dia jadi orang berwajah jelek daripada jadi orang yang tidak punya wajah. 

Raja Haoling membenarkan bahwa Xiao Yao bisa kembali ke penampilan aslinya jika pusaka ini dikeluarkan. Sontak saja Xiao Yao langsung merengek manja meminta Raja Haoling untuk mengeluarkan pusaka ini.

Namun Raja Haoling mengaku bahwa dia tidak bisa mengeluarkannya sekarang. Namun Raja Haoling berjanji bahwa dia pasti akan mengembalikan penampilan asli Xiao Yao. Baiklah, Xiao Yao setuju. Toh dia juga sudah menunggu selama ratusan tahun. Menunggu sedikit lebih lama juga tidak masalah.

Bersambung ke episode 16

Post a Comment

0 Comments