Sinopsis Lost You Forever Episode 15 - Part 1

Cang Xuan termenung sedih di tangga sembari menatap ekor rubah milik Xiao Yao, menyesali segala hal yang terjadi di masa lalu. Seandainya dulu dia menepati janjinya untuk menjemput Xiao Yao dari Gunung Yu, Xiao Yao pasti tidak akan tersesat dan hilang.

"Kejadian ini adalah kesalahanku," ujar Raja Haoling menyela pikirannya.

Dia meyakinkan Cang Xuan bahwa semua ini bukanlah salah Cang Xuan. Waktu itu Cang Xuan masih kecil, dia bahkan belum bisa melindungi dirinya sendiri waktu itu. Bahkan seandainya pun waktu itu Cang Xuan bisa pergi ke Gunung Yu, Wang Mu (pemimpin Gunung Yu) pasti tidak akan mengizinkan Xiao Yao dibawa pergi. Xiao Yao pasti memahami kesulitan Cang Xuan.

Namun tetap saja Cang Xuan tidak bisa tidak menyalahkan dirinya sendiri. Dulu Xiao Yao memiliki basis kultivasi terdepan di antara anak seusianya, tapi sekarang energi rohnya sangat rendah, dia bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Entah apa yang dia alami selama 300 ratus tahun ini sehingga energi rohnya musnah.

Xiao Yao menunggunya di Gunung Yu selama 70 tahun lamanya. Namun akrena dia tidak datang, Xiao Yao hlang mengembara di berbagai tempat di Dahuang, dan dia bahkan tidak melakukan apa-apa untuknya. Pantas saja Xiao Liu tidak mau mengenalinya.

"Sejak awal Xiao Yao sudah mengenalimu di dalam hati," ujar Raja Haoling berusaha menenangkan dan menghiburnya.

"Benar. Xiao Yao menolongku dua kali. Tak peduli dia menjadi seperti apa, dia tetap Xiao Yao."

Perkembangan pemulihan Xiao Yao memang cukup pesat, sekarang dia sudah bisa berjalan pakai kruk. Suatu pagi saat dia baru keluar kamar, dia benar-benar mendapati koin emas segunung ada di depan kamarnya. Pfft! Raja Haoling keren!

Bahkan Tushan Jing yang terkenal kaya raya saja belum pernah melihat koin emas sebanyak ini. Xiao Liu langsung saja mencoba berguling-guling di atas gunung emas itu. Rasanya menyenangkan walaupun badannya sakit, soalnya keras. Shi Qi pun bahagia melihatnya bahagia.

Namun belakangan ini Cang Xuan sepertinya sengaja menghindari Xiao Liu, dia cuma menyuruh Sang untuk memberikan semangkok murbei dari Puncak Zhaoyun untuk Xiao Liu dan menitip pesan bahwa jika Xiao Yao merasa bosan, maka dia boleh berjalan-jalan di Taman Yiqing.

Shi Qi menemaninya pergi ke taman itu, tapi saat mereka baru sampai gerbang taman, Xiao Liu ragu untuk masuk dan cuma duduk di depan gerbang taman. Dia ragu masuk karena Taman Yiping membuatnya teringat kenangan indah masa kecilnya.

Dulu semasa kecilnya, Xiao Yao suka sekali berendam di kolam Taman Yiqing, dan ibunya selalu berusaha memancingnya untuk keluar kolam dengan menyuapinya melon giok dingin kesukaannya.

Sekarang, Xiao Liu jadi kangen dan ingin melon giok dingin. Mendengar itu, Shi Qi langsung pergi ke dapur untuk mengambilkan melon giok dingin untuk Xiao Liu.

Xiao Liu menolak masuk ke taman itu karena dia yakin kalau taman itu pasti sudah banyak berubah mengingat sekarang nyonya rumahnya sudah ganti (Ibunya Ah Nian).

Namun saat dia tengah sendirian di sana, kebetulan A Nian lewat. Dia yang tidak tahu apa-apa tentang kedatangan Xiao Liu, sontak kesal bukan main melihatnya ada di sini. Bukannya menjelaskan apa pun, Xiao Liu malah sengaja memprovokasinya yang jelas saja membuat Ah Nian jadi semakin emosi dan langsung menyuruh para bawahannya untuk menangkap Xiao Liu.

Dia dibawa paksa ke kediamannya Ah Nian untuk disidang langsung oleh Ah Nian dan dipaksa mengaku salah, tapi Xiao Liu sengaja terus memprovokasinya bak seorang playboy cap kadal, tak peduli biarpun Ah Nian memerintahkan para pelayannya untuk memukuli kedua tangannya sampai berdarah dengan mulutnya disumpal pakai kain.

Shi Qi sedang dalam perjalanan kembali ke taman saat dia mendengar keributan di kamar yang dilaluinya. 

Dia langsung sadar kalau itu Xiao Liu dan langsung berusaha menerobos para penjaga, tapi sayangnya pada akhirnya dia tidak mampu melawan mereka sendirian.

Mendengar keributan itu, Ibunya Ah Nian bergegas masuk ke sana... dan sontak membuat Xiao Liu kaget bukan main karena dia... ibunya? Hah?! Masih hidup? Tapi dia Ibunya Ah Nian kan?

Xiao Liu sontak histeris memanggilnya Ibu dengan suara teredam kain dan berusaha meraih Ibu tapi para pelayan dan Ah Nian yang kebingungan dengan tingkahnya, sontak menjauhkannya dan menahannya ke lantai, berusaha sekuat tenaga melawannya. 

Namun anehnya, Ibu tampaknya tidak mengenalinya dan sama bingungnya dengan semua orang. Xiao Liu benar-benar histeris, sekuat tenaga berusaha melawan para pelayan untuk meraih Ibu dengan air mata berlinang begitu deras, "Ibu! Kenapa menelantarkanku?! Kenapa kau menelantarkanku, Ibu? Kenapa kau menelantarkanku, Ibu?!"

Untungnya Raja Haoling, Cang Xuan, dan Shi Qi baru datang saat itu. Cang Xuan sontak menyingkirkan semua pelayan yang memegangi Xiao Yao dan berusaha menenangkanya sekuat tenaga, berusaha keras memberitahunya kalau dia bukan bibi. Namun Xiao Yao tak mendengarnya dan terus histeris hingga Raja Haoling harus cepat-cepat menyuruh Ah Nian dan ibunya pergi. 

Cang Xuan sontak melepaskan sumbat mulutnya Xiao Yao dan meneriakinya bahwa Ibunya Xiao Yao sudah mati di medan perang, tapi Xiao Yao benar-benar tidak bisa mendengarnya. Dia menangis begitu histeris dan terus menyebutnya sebagai ibunya.

"Dia Ibu, Gege! Aku ingin bertanya padanya, aku ingin bertanya padanya kenapa dia tidak menginginkanku lagi? Apakah aku kurang patuh? Asalkan dia kembali, kelak aku akan lebih patuh. Cepat beritahukan padanya!"

"XIAO YAO, AKU GEGE! DIA BUKAN BIBI! BIBI SUDAH MATI DI MEDAN PERANG! DIA PERMAISURI JING'AN, DIA HANYA KEBETULAN SANGAT MIRIP DENGAN BIBI!"

"Ibu berjanji padaku. Katanya dia akan pulang. Katanya dia pasti pulang, tapi dia tidak pulang. Aku tidak menyalahkannya. Aku hanya ingin bertanya padanya, kenapa dia tidak menginginkanku lagi?! Kenapa dia tidak menginginkanku lagi?! Kenapa dia menelantarkanku?! Kenapa dia tidak menginginkanku lagi?!"

Cang Xuan sontak memeluknya erat, membiarkan Xiao Yao menangis dan dia sendiri pun ikut menangis bersamanya. Tentu saja dia tahu dan memahami rasa sakitnya Xiao Yao karena dia pun juga ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sejak kecil.

Beberapa lama menangis dalam pelukannya, Xiao Yao akhirnya balas memeluknya dan memanggilnya, "Gege."

Beberapa saat kemudian, Xiao Yao akhirnya tenang. Tabib mengobati lukanya dan memberitahu Raja Haoling bahwa lukanya hanya luka luar yang bisa sembuh dalam beberapa hari.

Berhubung tadi Xiao Yao sendiri yang secara tidak langsung mengungkapkan identitasnya dengan memanggil Cang Xuan 'Gege', jadi sekarang dia sudah tidak bisa pura-pura lagi. Namun Xiao Yao masih terdiam canggung.

"Xiao Yao," panggil Cang Xuan.

Xiao Yao tercengang mendengar nama itu, "sudah lama sekali tidak ada seorang pun yang memanggilku dengan nama ini."

"Xiao Yao," ulang Cang Xuan, "aku adalah Cang Xuan."

"Cang Xuan Gege. Aku sudah pulang."

Akhirnya, Xiao Yao resmi pulang. Cang Xuan lalu menariknya dengan lembut untuk menghadap Raja Haoling, tapi Xiao Yao malah cuma diam membisu. Raja Haoling tahu betul bahwa niatan Xiao Yao memprovokasi Ah Nian adalah untuk memancingnya datang dan melihat reaksinya. Jadi kenapa sekarang Xiao Yao malah cuma diam?

Xiao Yao langsung bersujud hormat padanya, tapi dia benar-benar tidak tahu harus bicara apa. Raja Haoling mengaku bahwa selama ini dia selalu memikirkan apa yang akan dia katakan jika dia menemukan Xiao Yao.

Dia berpikir untuk menceritakan banyak hal pada Xiao Yao, ingin mendengar Xiao Yao menceritakan tentang dirinya, ingin mereka mengenang masa lalu, ingin mendengar Xiao Yao memanggilnya 'Ayah' lagi. Namun seiring berjalannya waktu, satu-satunya yang dia harapkan hanyalah Xiao Yao masih hidup.

Raja Haoling lalu menyihir beberapa bentuk binatang dari air untuk mengingatkan Xiao Yao akan kenangan masa kecilnya. Dulu, Raja Haoling suka sekali membuatkan berbagai bentuk binatang yang dia sihir dari air untuk menghibur Xiao Yao kecil.

Air mata Xiao Yao sontak mengalir semakin deras mengingat kenangan indah itu, tapi dia masih ragu-ragu, karena dulu dia dengar orang bilang bahwa Raja Haoling sudah tidak menginginkannya lagi. Kenapa dulu Raja Haoling tidak menjemputnya dari Gunung Yu?

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments