Sinopsis Lost You Forever Episode 14 - Part 2

Mengalihkan topik, Shi Qi meyakinkan Xiao Liu bahwa perjodohannya dengan Yi Ying diputuskan oleh ibunya. Di antara mereka hanya ada manfaat keluarga, tidak ada perasaan. Dia bahkan baru pertama kali bertemu dengan Yi Ying secara langsung saat Yi Ying datang ke Kota Qingshui (Pfft! Padahal dulu mereka hampir menikah, tapi tidak pernah bertemu langsung?)

"Jangan bicara lagi!" perintah Xiao Liu.

Namun Shi Qi menolak berhenti bicara, dia harus memperjelas segalanya agar Xiao Liu tidak salah paham. Dia tahu kalau dia punya ikatan pernikahan dan tidak punya hak untuk bicara dengan Xiao Liu.
Namun dia janji bahwa dia pasti akan membatalkan perjanjian pernikahan ini. 

Beri dia waktu 20 tahun... ah, bukan... 15 tahun. Setelah 15 tahun, Tushan Jing akan mengembalikan Ye Shi Qi pada Xiao Liu. (Lama sekali mutusin perjanjian pernikahannya. Tapi kalau berdasarkan timeline-nya klan Dewa, mungkin 15 tahun itu tidak begitu lama kali yah.)

"Bagaimana cara menunggunya?" tanya Xiao Liu.

"Kau... jangan membiarkan pria lain memasuki hatimu."

Tepat di saat ini, Xiang Liu sedang mengerahkan segenap kekuatannya untuk menembus perisai sihir Gunung Lima Dewa. (Hmm, apakah ini artinya Xiang Liu nantinya akan menembus hati Xiao Liu?)

Shi Qi menunggu jawaban Xiao Liu dengan tegang. Lalu kemudian Xiao Liu berkata, "kau masih tidak memahamiku. Aku adalah orang yang berhati keras, seperti lapisan cangkang yang keras. Jangankan 15 tahun, meskipun 50 tahun... pria lain juga tidak bisa masuk."

(Ah! Berarti dia setuju untuk menunggu Shi Qi selama apa pun, tak peduli biarpun nantinya akan ada pria lain yang berusaha menembus hatinya. Sepertinya hati Xiao Liu yang dingin dan tertutup karena pengalaman masa lalunya yang menyakitkan, sekarang mulai terbuka dan menghangat berkat Shi Qi, tapi untuk saat ini, jelas perasaan Xiao Liu terhadap Shi Qi masih belum sekuat perasaan Shi Qi terhadapnya).

Shi Qi begitu bahagia mendengarnya dan langsung mengulurkan tangannya mengajak Xiao Liu untuk tos sebagai tanda kesepakatan mereka.

Xiao Liu menurutinya dengan malu-malu, namun begitu tangan mereka bersentuhan, Shi Qi tak melepaskannya dan menggenggamnya dengan erat.

"Dulu kau selalu bilang segala sesuatu hanya tentang berbisnis. Melihat penampilanmu sekarang, kenapa aku merasa diriku merugi?"ujar Xiao Liu.

"Perasaan adalah satu-satunya kata yang tidak bisa diukur dengan manfaat. Perasaan antara orang tua dan anak, kakak dan adik, perasaan antara teman, perasaan antara pria dan wanita. semua ini terlihat sederhana, biasa, dan ada di mana-mana. Namun mereka sangat sulit ditemukan," ceramah Shi Qi dengan berlinang air mata penuh haru.

"Dulu aku selalu mendengar dari orang bahwa Tushan Jing ahli berbisnis.Katanya kau pintar berbicara dan lugas saat berbisnis. Aku selalu tidak percaya, aku merasa kau terlihat bodoh dan tidak bisa berbicara dengan benar. Namun hari ini, aku akhirnya melihatnya sendiri. Shi Qi, aku berbeda denganmu, aku bukan pebisnis. Namun aku membuat perhitungan yang jelas dalam masalah penting, aku bukan hanya kejam terhadap orang lain, aku lebih kejam terhadap diriku sendiri. Kau bisa mengerti?"

"Aku mengerti."

"Aku tidak tahu kau sungguh mengerti atau pura-pura mengerti."

Namun Shi Qi benar-benar mengerti apa maksudnya. Xiao Liu tidak akan memberi dirinya sendiri harapan, tidak akan percaya lebih dulu, tidak akan memberi lebih dulu. Sang Tian'er rela mempertaruhkan seumur hidupnya dengan perasaan palsu. Sedangkan Xiao Liu sebaliknya.

Biarpun Xiao Liu memiliki perasaan nyata pada seseorang, namun jika orang tersebut tidak menghargainya, maka Xiao Liu akan melepaskannya. Shi Qi rela menunggunya selama apa pun sampai Xiao Liu bersedia. 

Jika selamanya Xiao Liu tidak bersedia, maka Shi Qi akan menunggunya selamanya juga. Asalkan Xiao Liu tidak menghilang, selamanya hidup seperti ini pun tidak masalah.

Tak lama kemudian, beberapa prajurit datang untuk membawa mereka keluar. Mereka sudah menyiapkan tandu untuk Xiao Liu, tapi Shi Qi menolaknya dan menggendong Xiao Liu sendiri.

Tepat saat mereka baru keluar dari Penjara Tulang Naga, Xiao Liu bisa merasakan kehadiran Xiang Liu dan langsung menyuruh Shi Qi untuk membawanya ke tepi laut. Benar saja, Xiang Liu langsung muncul dari dalam air saat itu dan memberinya isyarat untuk melompat ke laut.

Xiao Liu memahami isyaratnya, Xiang Liu bisa menyelamatkannya dan membawanya keluar dari sini melalui laut. Akan tetapi, resikonya terlalu besar. Apalagi dia memperhatikan ada bekas darah di baju Xiang Liu yang jelas menunjukkan kalau Xiang Liu sedang terluka sekarang.

Jika Xiang Liu nekat membawanya kabur, maka Xiang Liu bakalan harus berhadapan dengan pasukan dewa yang lebih kuat darinya. Akan sulit bagi Xiang Liu melawan mereka dengan kondisinya yang terluka, malah mungkin dia bisa mati. Lagipula, jika dia kabur, bagaimana dengan nasib Shi Qi?

Memikirkan kebaikan semua orang, Xiao Liu akhirnya memutuskan untuk menolak ajakan kaburnya Xiang Liu dan menyuruh Xiang Liu pergi sendiri.

Baiklah, tapi Xiang Liu mengingatkan, "jangan lupa, kau masih berutang padaku. Orang mati tidak bisa melunasi utang."

"Tenang saja, aku orang yang sangat takut mati. Aku akan menunggumu datang menagih utang."

Dengan itu, Xiang Liu akhirnya pergi kembali ke laut tanpa pertumpahan darah. Para prajurit sebenarnya mau menyerangnya, tapi Cang Xuan dengan cepat menghentikan mereka. Shi Qi pun bisa lega karena Xiao Liu memilih tetap bersamanya.

Tak lama kemudian, mereka akhirnya tiba di Istana Cheng'en. Namun menatap istana yang dulunya adalah rumah masa kecilnya itu sontak membuat Xiao Liu jadi sedih teringat masa kecilnya yang bahagia bersama mendiang ibunya. Shi Qi bisa merasakan keanehannya, tapi Xiao Liu dengan cepat menutupinya dengan beralasan kalau kakinya sakit. 

Mereka tidak bisa langsung bertemu Raja Haoling, jadi Cang Xuan menempatkan mereka di kediamannya, tapi Cang Xuan mengingatkan bahwa Raja Haoling bisa saja memanggil Xiao Liu setiap saat.

Berusaha menutupi kegugupannya, Xiao Liu meminta Cang Xuan untuk mengobati kakinya dulu. Boleh, tapi Cang Xuan memperingatkannya untuk tidak berlarian biarpun nanti kakinya sudah sembuh.

Xiao Liu harus ingat bahwa istana ini adalah daerah kekuasaannya Ah Nian. Jangan sampai Ah Nian melihatnya. Jika tidak, bukan cuma kedua kakinya yang akan patah. Xiao Liu santai menanggapi ancamannya dengan mengeluh lapar, Cang Xuan pun berbaik hati memerintahkan pelayan untuk memberi mereka makan, mandi dan baju ganti.

Tak lama kemudian, Shi Qi dan Xiao Liu sudah bersih dan rapi dengan memakai baju baru, dan kakinya Xiao Liu juga sudah diobati dan di-gips. 

Shi Qi mengingatkannya banyak beristirahat karena dokter bilang bahwa kaki Xiao Liu bisa sembuh paling cepat sebulan atau paling lambat tiga bulan. 

Namun Xiao Liu mengingatkan bahwa tubuhnya istimewa, dia bisa sembuh lebih cepat daripada orang lain. Istana Haoling memiliki banyak barang bagus, Xiao Liu rasa kalau mereka bisa menemukan obat yang bagus untuk menyembuhkan kakinya Shi Qi yang sampai sekarang masih agak sedikit pincang.

Sh Qi mengelus kakinya, tampak sedikit berharap, namun kemudian dia menyatakan bahwa dia tidak peduli. (Karena yang dia pedulikan cuma Xiao Liu)

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments