Sinopsis Lost You Forever Episode 13 - Part 2

Jing Ye masih terus berusaha menghentikan tuannya, tapi Jing benar-benar sudah bertekad bulat. Dia bahkan berwasiat pada Jing Ye untuk pergi dan menikah saja jika dia tidak kembali nanti. Jing lalu menggandeng tangan Xiao Liu dan membawa Xiao Liu lari melalui sebuah lorong rahasia, dan tak lama kemudian, pengawalnya Cang Xuan melapor bahwa Xiao Liu sudah kabur melalui rumahnya Jing.

Bahkan Cang Xuan pun tidak menyangka kalau dia bakalan kecolongan. Dia sudah ceroboh meremehkan Xiao Liu. Sungguh dia tak pernah menyangka kalau Xiao Liu ternyata mampu membuat Tuan Muda Qingqiu berani melawan dekret Raja Haoling.


Lorong itu membawa mereka keluar dari Kota Qingshui. Pada saat yang bersamaan, Xiang Liu baru tiba di rumah Xiao Liu, tapi dia sudah sangat terlambat, sudah tidak ada siapa-siapa di sana.

Sepertinya dia memang merasakan rasa sakitnya Xiao Liu waktu Xiao Liu memukul kakinya sendiri, tapi mungkin saat itu dia sedang sibuk dengan urusan lain. Tangannya tampak berdarah, sepertinya dia habis bertarung entah dengan siapa sehingga dia sekarang terluka.

Saat pengawalnya Cang Xuan memberitahu Yi Ying, tuh cewek langsung berakting kaget dan sedih mendadak ditinggal begitu saja oleh tunangannya. Di balik akting lemah lembutnya, dia jelas-jelas seorang ahli strategi yang licik, makanya dia bisa menebak ke mana Jing pergi. Tempat yang paling berbahaya adalah tempat yang paling aman. Dia memberitahu si pengawal bahwa kemungkinan mereka pergi ke Haoling.

Memang benar, Jing memang membawanya menuju Haoling karena Jing sudah bisa menebak bahwa hanya jalan ke sana yang tidak diblokir oleh Cang Xuan. Xiao Liu juga tidak menyangka kalau Shi Qi yang dia kira selalu jujur, ternyata juga bisa berpikir selicik ini (Dia rubah, gitu loh). 

Sekali lagi Xiao Liu memperingatkan Shi Qi bahwa keputusannya kali ini pasti akan membuatnya menyesal di kemudian hari. Namun Shi Qi dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak akan pernah menyesalinya, karena baginya, yang penting dia bisa bersama Xiao Liu. 

Dia bahkan tidak peduli biarpun dia tidak bisa kembali ke Qingqiu dan menjadi Tuan Muda Kedua Qingqiu. Pada dasarnya, Tuan Muda Kedua Qingqiu hanyalah sebuah lelucon.

Setelah tiga tahun lamanya mengurungnya dan meny1ks4nya, Gege-nya sengaja membuang Jing di tengah keramaian dengan maksud untuk mempermalukannya dan menghinanya, memperlihatkan padanya bahwa dia sejatinya dipandang tinggi hanya karena hartanya. 

Hou memang benar. Tidak ada seorang pun yang mau menolongnya dan tidak mengenalinya sama sekali karena memandangnya hanya sebagai pengemis kotor. Saat Jing berusaha meminta pertolongan pada orang yang dulu sangat menghormati Jing, orang tersebut malah langsung pergi mengabaikannya dengan jijik. Yang mereka hormati, sejatinya memang hanya orang-orang kelas atas. Tanpa baju bangsawannya, orang-orang itu tidak akan pernah memandangnya.

Xiao Liu heran, bukankah mereka saudara kandung? Kenapa gege-nya bisa setega itu pada Jing hanya demi memperebutkan harta? Jing menyangkal, masalah mereka sebenarnya lebih rumit daripada cuma sekedar rebutan harta.

Jing akhirnya menceritakan masa lalunya. Dulu semasa masih kecil, dia dan gege-nya, Tushan Hou, sebenarnya sangat akrab. Bahkan gege-nya sangat menyayanginya dan selalu melindunginya. Dari segi sifat, gege-nya itu sangat berbeda total darinya. 

Hou sangat enerjik dan supel, dan energi rohnya juga lebih tinggi daripada Jing. Hou suka bela diri dan mampu menguasai jurus apa saja, sedangkan Jing lebih suka kesenian dan mahir dalam berbagai bidang seni.

Akan tetapi, hubungan mereka dibayang-bayangi oleh sikap Ibu mereka yang tidak pernah adil terhadap Hou. Bukan cuma sekedar pilih kasih, Ibu mereka malah sepertinya sangat benci pada Hou entah mengapa.

Waktu kecil, Hou pernah menyelamatkan Jing dari keruntuhan genteng sampai kepalanya berdarah. Namun satu-satunya yang dipedulikan oleh Ibu mereka hanya Jing seorang, Ibu bahkan tidak mau repot-repot melirik Hou. Jing berusaha meminta Ibu untuk mengobati Hou tapi Ibu sama sekali tak mau peduli.

Tak peduli apa pun yang dilakukan Hou untuk menyenangkan hati Ibu dan mendapatkan pengakuan Ibu padanya, Ibu selalu menyangkalnya dan menyerangnya. Saat Ibu mulai sakit-sakitan, Hou berusaha merawatnya dengan baik, tapi Ibu tetap membenci Hou setengah mati.

Ibu mengusirnya dengan sangat kasar dan dengan kejamnya menghina Hou dan mengatainya tidak sebanding dengan Jing yang jauh lebih mulia dan jauh lebih segala-galanya daripada Hou. (Hmm, walaupun Ibu memang benar tentang karakter Hou yang cenderung kejam, tapi tetap saja caranya memperlakukan Hou itu salah)

Setelah Ibu meninggal dunia, Hou-lah yang paling menderita dan menenggelamkan diri dalam alkohol. Dia depresi bukan karena kehilangan Ibu, tapi lebih karena dengan kematian Ibu, itu artinya dia tidak bisa lagi mendapatkan pengakuan dan cinta Ibu.

Hingga suatu hari, nenek mereka memberitahu Hou sebuah kenyataan kejam, bahwa Hou ternyata bukan anak kandungnya Ibu. Itulah mengapa Ibu sangat benci padanya. (Kenapa nggak sejak awal saja dikasih tahunya?)

Nenek mengungkapkan fakta ini sebenarnya hanya bermaksud agar Hou tidak lagi menangisi kematian Ibu. Namun sejak mengetahui fakta itu, Hou berubah drastis hingga kemudian dia membalaskan dendamnya atas sikap jahat Ibu padanya dengan cara memanfaatkan kepercayaan Jing terhadapnya untuk menjebak Jing, mengurungnya dan meny1ks4nya dengan kejam selama 3 tahun.

Bahkan mengingat masa-masa itu saja, Shi Qi masih gemetar ketakutan. Melihat itu, Xiao Liu langsung menggenggam tangannya dan dengan lembut meyakinkannya untuk tidak takut lagi, semuanya sudah berlalu.

"Aku ada di sini, tidak akan ada yang menindas dan meny1ks4mu lagi."

Shi Qi tersentuh, "aku tahu."

Namun keesokan harinya saat mereka hendak melanjutkan perjalanan, gubuk tempat mereka menginap tiba-tiba dikepung oleh pasukannya Cang Xuan. Shi Qi bisa merasakan kekuatan mereka lebih tinggi darinya, dia tidak akan biasa mengalahkan mereka. (Pfft! Terus kenapa nekat membantu Xiao Liu kabur?)

Shi Qi jadi merasa bersalah sudah mengecewakan Xiao Liu, tapi Xiao Liu menyangkal. Shi Qi sama sekali tidak mengecewakannya. Cang Xuan mengandalkan kekuatan dua negara untuk mengejarnya, sementara Shi Qi melindunginya dengan memakai kekuatannya sendiri. Mereka bisa melarikan diri sampai sejauh ini saja adalah sebuah keajaiban.

"Kau sangat tidak ingin bertemu dengan Raja Haoling?" tanya Shi Qi.

"Lebih baik mati daripada bertemu."

Baiklah. Kalau begitu, Shi Qi akan membantunya menghadang Cang Xuan dan pasukannya. Dia memberikan giok rubah Tushan pada Xiao Liu dan menyuruhnya untuk pergi sendiri ke arah timur laut karena di sana sudah menunggu tunggangannya.

Dia meyakinkan agar Xiao Liu tidak perlu mengkhawatirkannya. Dengan statusnya sebagai Tushan Jing, bahkan Raja Haoling pun tidak akan sembarangan membvnvhnya.

Sebelum dia pergi, Shi Qi berusaha memintanya untuk memperlihatkan wajah aslinya padanya, tapi Xiao Liu ngotot menolak. Begitu dia pergi dari sini, maka dia akan menghilang. Dia tidak akan lagi menjadi Wen Xiao Liu, bahkan Jing pun tidak akan pernah bisa menemukannya lagi.

Jadi... apakah Shi Qi masih akan membiarkannya melarikan diri dan bersedia menghadapi bahaya karena menyinggung Raja Haoling? Jing tanpa ragu mengiyakannya.

Xiao Liu mendengus sinis mendengarnya, "aku bisa sedikit memahami Tushan Hou sekarang. Kau terlalu baik sampai aku ingin sekali membencimu."

Tepat saat itu juga, terdengar suara Cang Xuan memerintahkan Xiao Liu untuk keluar. Shi Qi pun langsung menggunakan kekuatan sihirnya untuk membuat kabut asap untuk menghalangi pandangan semua orang sehingga Xiao Liu bisa melarikan diri dengan mudah.

Setelah itu Jing keluar dan menghadapi mereka seorang diri. Cang Xuan mengingatkannya bahwa perbuatannya ini bisa membahayakan seluruh klan Tushan, tapi Jing berkata bahwa dia adalah Ye Shi Qi.

Cang Xuan semakin sinis mendengarnya. Kalau dia menggunakan identitas Ye Shi Qi, berarti Cang Xuan bisa menanganinya dengan lebih mudah. Cang Xuan langsung saja memberi kode ke pengawalnya dan si pengawal langsung menggunakan kekuatannya untuk menghajar Shi Qi sampai Shi Qi muntah darah.

Tak lama kemudian, suara Cang Xuan terdengar menggema ke seluruh penjuru hutan, mengancam Xiao Liu untuk kembali atau dia akan membvnvh Ye Shi Qi. 

"Cang Xuan gege, kau memang hebat. Pantas saja kakek menyukaimu," terpaksalah Xiao Liu akhirnya memutuskan berbalik kembali demi menyelamatkan Shi Qi.

Besambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments