Recap Lost You Forever Episode 12

Xiao Liu geli dengan sikap Xiang Liu yang kali ini mendadak perhatian. Apa ini artinya sekarang mereka berinteraksi dengan damai? Xiang Liu mengiyakannya, mumpung Xiao Liu belum membuatnya marah lagi.

"Sayangnya, masa yang damai selalu singkat. Hal yang indah selalu tidak bisa bertahan lama," renung Xiao Liu.

"Siapa yang pernah bilang bahwa pemandangan seindah apa pun, akan membosankan setelah dilihat untuk waktu yang lama?"

"Orang yang mengatakan itu pasti mengantuk. Aku mau pulang dan tidur."

Bahkan sampai keesokan harinya, pendarahan Cang Xuan masih juga belum bisa berhenti. A Nian begitu panik dan cemas hingga dia terus menangis.    

Bahkan tabib pun tidak tahu apa masalahnya. T3mbakannya tidak mengenai organ vital, tidak ada racun juga, tapi tabib yakin ada sesuatu di dalam panah itu yang membuat Cang Xuan jadi seperti ini, tapi dia tidak tahu apa dan tidak tahu bagaimana menanganinya.

Pengawalnya Cang Xuan mendadak baru kepikiran untuk mendatangkan Xiao Liu, dia kan ahli racun. Mendengar itu, A Nian langsung saja lari ke Aula Huichun untuk menjemput Xiao Liu.

Panahnya cuma panah biasa, tapi teknik dan tenaga yang digunakan untuk men3mbakkan anak panah ini jelas tidak biasa. Cang Xuan yakin betul siapa pelakunya, hanya satu orang di kota ini yang punya kemampuan panahan sehebat itu... Fangfeng Yi Ying. Kalaupun bukan dia, tetap saja pelakunya pasti salah satu dari keluarga Fangfeng.

Masalahnya, Cang Xuan tidak berani bertindak gegabah untuk mengonfrontasi Yi Ying, apalagi mereka juga tidak punya bukti. Jika cuma keluarga Fangfeng, dia bisa mengatasinya dengan mudah. Namun di belakang keluarga Fangfeng, ada dukungan keluarga Tushan.

Kedua keluarga bangsawan itu adalah dua dari empat keluarga bangsawan besar. Bahkan Raja Xiyan dan Raja Haoling harus menghargai keempat keluarga bangsawan tersebut. Mereka tidak bisa meminta obat penawarnya dari Yi Ying, tapi mereka bisa menyuruh Tushan Jing untuk mengambilnya melalui perantara Xiao Liu. 

Karena itulah, Cang Xuan memerintahkan pengawalnya untuk melukai Xiao Liu jika nanti Xiao Liu menolak membantunya mencarikan obat penawar. Jika Xiao Liu terluka, Tushan Jing pasti akan memintakan obat penawar dari Yi Ying demi menyelamatkan Xiao Liu.

Xiao Liu masih tidur saat A Nian mendadak menerobos masuk dan to the point memberitahunya tentang kondisi Cang Xuan yang sontak saja membuat Xiao Liu cemas hingga dia refleks turun dari kasurnya... dan A Nian refleks balik badan dengan canggung. Pfft! Soalnya dia juga masih mengira kalau Xiao Liu cowok. (Padahal Xiao Liu masih pakai baju loh)

Xiao Liu langsung sadar kalau Xiang Liu kemarin menceburkannya ke laut untuk membvnvh Cang Xuan. Saking cemasnya, bahkan sebelum A Nian sempat menyelesaikan kalimatnya, Xiao Liu langsung melesat duluan ke rumah minum.

Yang tidak Cang Xuan sangka, Xiao Liu benar-benar peduli padanya. Bahkan saat memeriksa lukanya, Xiao Liu tanpa ragu mencecap darahnya Cang Xuan.

Dari deskripsi Cang Xuan tentang apa-apa yang dia rasakan saat panah itu menusvknya, Xiao Liu langsung bisa menebak bahwa anak panah ini dibungkus dengan Kristal Es.

Tebakannya benar, pada saat yang bersamaan, Fangfeng Yi Ying sedang memerintahkan pengawalnya untuk memusnahkan sekotak Kristal Es untuk menghilangkan jejak dan barang bukti. 

Kristal esnya sebenarnya bukan masalah, karena itulah Xiao Liu yakin bahwa ada sejenis obat khusus yang dimasukkan ke dalam Kristal Es. 

Kristal Es akan meleleh saat bertemu darah sehingga saat panahnya menancap di tubuh Cang Xuan, kristal es akan membawa obat tersebut menyebar di sekitar luka sehingga membuatnya pendarahan tanpa henti.

Xiao Liu jujur mengaku kalau dia tidak mengetahui obat penawarnya, tapi dia menyarankan agar Cang Xuan berendam di Air Lembah Tang yang mengandung kekuatan gaib matahari.

Tempat itu memang jauh dan sangat beresiko jika Cang Xuan pergi ke sana dalam keadaan seperti ini, tapi jangan khawatir. Xiao Liu punya ide. Yaitu, dengan cara membekukan darahnya Cang Xuan dengan memakai Kristal Es. Cang Xuan hanya harus menahan kedinginan.

Cang Xuan tidak masalah dengan dinginnya, tapi dari mana Xiao Liu akan mendapatkan Kristal Es. Xiao Liu tahu dari mana dia bisa mendapatkannya... kediamannya Tushan Jing. Dia pernah melihat lonceng Kristal Es di atap rumah mereka. Dia mau mencurinya.

Namun di sana, yang menemuinya lebih dulu malah Yi Ying. Seperti sebelumnya, Yi Ying berakting bak wanita yang lemah lembut, dan dengan sopan mengucap terima kasih atas jasa Xiao Liu yang telah menolong Jing.

Xiao Liu sampai heran dan kebingungan. Apakah benar Yi Ying yang men3mbakkan panah itu dengan begitu kejam? Tapi dia terlihat seperti wanita yang sangat rapuh yang jika tertiup angin akan terbang. Jika memang iya, apa alasan Yi Ying membvnvh Cang Xuan? Apakah Shi Qi mengetahuinya?

Lebih anehnya lagi, Xiao Liu menyadari bahwa lonceng-lonceng Kristal Es yang sebelumnya banyak tergantung di rumah ini, kali ini tidak ada satu pun.

Jing akhirnya datang tak lama kemudian dan langsung mengusir Yi Ying secara halus. Karena tidak bisa mencurinya, jadi Xiao Liu berterus terang saja pada Jing bahwa dia menginginkan dua lonceng kristal es.

Seperti biasanya, Jing langsung menurutinya dengan senang hati dan memerintahkan Jing untuk membawakan apa yang Xiao Liu mau, dia bahkan tidak mempertanyakan apa-apa. Xiao Liu mencoba mengujinya dengan meminta Jing untuk tidak melukai Cang Xuan.

Jing tanpa ragu menyetujuinya. Lagipula, dia juga sudah berjanji akan menuruti apa pun permintaan Xiao Liu. Hmm, Xiao Liu langsung sadar kalau Jing sama sekali tidak mengetahui perbuatan Yi Ying. Namun alih-alih memberitahunya, Xiao Liu memutuskan untuk merahasiakan masalah ini dari Jing.

Di luar, Yi Ying mengetahui dari Jing Ye bahwa Xiao Liu datang untuk meminta lonceng kristal es. Dia bersikap biasa saja, padahal jelas-jelas dia gelisah.

Berkat kristal es itu, pendarahan Cang Xuan akhirnya terhenti walaupun Cang Xuan harus menderita kedinginan. Kalau begitu sekarang saatnya Cang Xuan pergi ke Lembah Tang.

Dia memberitahu Xiao Liu bahwa mungkin dia tidak akan kembali ke kota ini lagi. Xiao Liu sedih harus berpisah dengannya, tapi dia berusaha menyembunyikan perasaannya.

Cang Xuan berusaha mengajaknya ikut, tapi Xiao Liu menolak, bersikeras mau tetap tinggal di sini. Masalah teluh yang belum dia keluarkan, Xiao Liu janji akan menuliskan cara mengeluarkan teluh itu setelah Cang Xuan sembuh nanti.

Tak lama kemudian, Xiao Liu melihat kereta kuda mereka terbang meninggalkan kota ini. Dengan berkaca-kaca Xiao Liu cuma bisa mendoakan dan mengharapkan yang terbaik untuk Cang Xuan.

Suatu hari, Xiang Liu datang lagi setelah dia mendengar kabar bahwa kondisi Cang Xuan sudah membaik dan itu berkat Xiao Liu. Xiao Liu seperti biasanya, pura-pura merendah dan mengaku kalau dia sedang memikirkan cara untuk mengeluarkan teluh dari tubuh Cang Xuan.

Xiang Liu memang sudah memberitahukan caranya, dipindahkan ke orang lain, tapi siapa yang mau? Tidak bisa sembarangan pilih orang.

Xiang Liu heran sama dia. Xiao Liu sendiri yang memelihara serangga teluh itu, tapi dia juga yang tidak tahu cara mengeluarkannya. Dari mana dia mendapatkan serangga teluh itu?

Xiao Liu mengaku bahwa bertahun-tahun yang lalu, dia pernah bertemu dengan seorang wanita tua yang sekarat. Xiao Liu merawatnya dan membersihkannya dengan rapi lalu mengantarkannya pulang kepada kekasihnya. 

Lalu wanita itu memberinya imbalan sebuah kacang kenari yang di dalamnya berisi sepasang serangga teluh itu. Wanita itu juga yang mengajarinya cara memelihara serangga teluh itu.

Xiang Liu galau. Paman Li Rong memberitahunya bahwa serangga teluh ini namanya adalah teluh cinta. Biasanya digunakan oleh wanita pada kekasihnya agar selalu setia selamanya. Nyawa dan hati akan terhubung, hidup dan mati berjalan beriringan.

Hanya bisa ditanamkan jika keduanya saling memiliki perasaan pada satu sama lain (Ah, karena itu awalnya si serangga menolak masuk ke tubuh Xiang Liu, karena waktu itu Xiang Liu tidak punya perasaan pada Xiao Liu).

Akan tetapi serangga teluh ini cara kerjanya sangat rumit. Jika kedua belah pihak tidak memiliki perasaan pada satu sama lain, mungkin saja serangga teluh itu tetap bisa ditanamkan, tapi tidak bisa menghubung hati dan nyawa, malah mungkin justru akan membahayakan nyawa.

Baik menanam maupun mengeluarkan teluh, hanya bisa dilakukan dengan mengandalkan perasaan. Selama teluh itu belum begitu lama ditanamkan, artinya teluh itu masih lemah dan kemungkinan bisa dipindahkan ke orang lain. 

Tapi hanya bisa dipindahkan kepada orang yang memiliki perasaan pada si pengirim teluh. Paman Li Rong memperingatkan Xiang Liu untuk berhati-hati terhadap teluh cinta itu.

Serangga teluh itu bukan hanya mengambil nyawa, tapi juga hati. Xiang Liu memang punya sembilan nyawa, tapi hatinya cuma hati. Begitu diberikan, tidak akan bisa diambil kembali. (Hmm, apakah Xiang Liu benar-benar berencana memindahkan teluh itu padanya? Apakah dia sudah punya perasaan pada Xiao Liu?)

"Coba katakan, orang seperti apa yang memenuhi syarat untuk memindahkan teluh? Apa menurutmu dirimu cocok?" tanya Xiao Liu penuh harap.

Xiao Liu yakin bahwa memindahkan serangga teluh itu ke Xiang Liu pasti bukan sebuah masalah besar. Lagipula, Xiang Liu pernah bilang kalau rasa sakit di tubuhnya bukan apa-apa bagi Xiang Liu. Jadi bisakah Xiang Liu membantunya?

"Bantu pindahkan serangga teluh itu ke tubuhmu, kumohon," pinta Xiao Liu.

Xiang Liu setuju, tapi ada syaratnya. Yaitu, Xiao Liu harus membantunya melakukan satu hal di masa depan. Apa pun yang dia minta, Xiao Liu harus setuju.

Xiao Liu juga punya syarat, malah syaratnya dia lebih banyak: Tidak boleh mengambil nyawa Xuan dan tidak boleh melukai Tushan Jing. Hadeh! Baiklah, Xiang Liu setuju. 

Tapi Xiao Liu belum selesai, "apa kau ingin menyuruhku membvnvh Raja Xiyan atau Raja Haoling?"

Jelas tidak lah! Mana mungkin Xiang Liu sampai berpikir kalau Xiao Liu bisa membvnvh kedua raja itu. 

Oh, kalau begitu, baiklah, Xiao Liu setuju untuk memenuhi satu permintaannya Xiang Liu, apa pun itu boleh, asalkan Xiang Liu membantunya memindahkan serangga teluh itu dari Xuan ke dirinya.

Xiang Liu menyuruhnya untuk bersumpah dulu. Jika dia sampai melanggar perjanjian, maka semua kesenangannya akan berubah menjadi kesakitan, semua kebahagiaannya akan menjadi penderitaan. Wuih! Serem amat. Tapi baiklah, Xiao Liu setuju dan bersumpah sesuai keinginan Xiang Liu. 

Berhubung untuk memindahkan serangga teluh itu mereka harus berada lebih dekat dengan Cang Xuan, mereka pun pergi ke Gunung Lima Dewa di Haoling.

 

Pada saat yang bersamaan, Jing baru tiba di klinik dan sontak panik saat Tian'er memberitahunya kalau Xiao Liu pergi. Jing jelas tahu kalau Xiao Liu sudah ada rencana untuk pergi selamanya dari kota ini, makanya dia panik mengira Xiao Liu sudah pergi dan tidak kembali, namun untungnya Tian'er berkata kalau Xiao Liu cuma pergi sebentar karena ada urusan.

Awalnya mereka naik elang raksasa. Namun karena tunggangan di angkasa ini bisa saja ketahuan prajurit Haoling, Xiang Liu lalu membawanya terjun ke laut... naik kerang raksasa. Xiao Liu seketika berubah sendu menatap wilayah yang dulunya adalah kampung halamannya itu. Mereka cuma bisa sampai di sekitar wilayah terluar laut gunung tersebut karena gunung itu dilindungi oleh semacam kubah sihir.

Tapi tidak masalah, jarak ini juga sudah cukup dekat dengan Cang Xuan. Mereka pun memulai ritual pemindahan serangga teluh itu dengan keduanya mengoleskan darah masing-masing ke kacang kenari tempatnya serangga teluh itu lalu Xiao Liu mulai membaca mantra.

Cang Xuan saat itu sedang bermeditasi. Mungkin karena efek serangga teluh itu, makanya pikirannya tiba-tiba memimpikan kenangan masa kecilnya bersama Xiao Yao dan janji mereka untuk selamanya menjadi kakak-adik dan tidak akan pernah terpisah selamanya.

Ritualnya Xiao Liu berhasil, Cang Xuan tiba-tiba saja muntah darah, memuntahkan serangga teluh itu... lalu serangga itu pun berpindah ke tubuh Xiang Liu, dan Xiao Liu pun merasakannya.

Dan baru saat itu Xiao Liu menyadari kacang kenarinya mendadak menghilang entah ke mana, dan seketika itu pula dia tiba-tiba merasa kalau teluh ini sepertinya tidak sesederhana yang dia pikirkan, karena tidak seperti sebelumnya, kali ini Xiao Liu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. (Pfft! Bisa-bisanya dia tidak tahu kalau itu teluh cinta)

Sudah waktunya pergi, Xiang Liu membawanya ke dalam laut, tapi kali ini dia melindungi mereka berdua dengan gelembung raksasa sehingga Xiao Liu bisa bernapas di air dan menikmati pemandangan dasar laut yang indah.

Xiao Liu senang banget, dia begitu fokus menikmati pemandangan sampai tidak menyadari bagaimana Xiang Liu menatapnya (Pfft! sudah mulai jatuh cinta dia).

Ada padang bunga laut merah yang indah di depannya, namun saat Xiao Liu mencoba menyentuhnya, bunga-bunga itu langsung mengatup. 

Geli, Xiang Liu dengan lembut mengambil tangan Xiao Liu lalu menuntunnya untuk menyentuh bunga itu lagi dan seketika itu pula bunga-bunganya bermekaran kembali, memancarkan sinar kemerahan di sepanjang batu karang. Indah sekali.

Xiang Liu baru ingat pegangan tangan mereka saat Xiao Liu mendadak menatapnya. Xiang Liu pun langsung melepaskannya dengan canggung dan mereka pun kembali melanjutkan perjalanan dan Xiao Liu merekam momen ini dengan menggunakan cermin ajaibnya.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments