Recap The Kinnaree Conspiracy Episode 12 & Episode 13

Meyakini kalau Jan mengkhianatinya, Kinnaree menculik Juang untuk dia gunakan untuk mengancam dan memaksa Jan untuk mendapatkan Kain Yang itu untuknya.


Parahnya lagi, Kain Yang itu sekarang hilang gara-gara Pudsorn meletakkannya dengan sembarangan. Dia pikir aman karena dia cuma meletakkannya di kamarnya sendiri, tidak sadar bahwa pelayan barunya, Veena, punya hubungan dengan Kain Yang itu.
 
 
Dan tampaknya Veena juga punya dendam kesumat pada Kapten Paul entah karena apa. Saat Ibunya Mee mengajaknya belanja ke pasar, tak sengaja dia melihat Kapten Paul, dan seketika itu pula dia langsung menggila menvsuk Kapten Paul. Mungkin Kapten Paul bakalan mati kalau saja Ibunya Mee tidak segera menyeret Veena pergi.
 
 
Bahkan sejak saat itu, Veena terus menerus menggumamkan nama Kapten Paul dan menyebutnya sebagai orang jahat dan pembvnvh. Hmm... siapakah yang Kapten Paul bvnvh?

Veena berpikir bahwa Kain Yang itu adalah pembawa bencana, makanya dia ingin memusnahkannya. Tapi pada akhirnya dia ragu dan memutuskan untuk mengembalikan ke Pudsorn.
 
 
Kapten Paul tidak pernah melaporkan kejadian itu, bahkan saat Pdusorn cs mendatanginya dan menginterogasinya, Kapten Paul pura-pura tak mengenal penyerangnya. Namun kemudian, dia malah cari perkara dengan Kinnaree dengan menuntut pembayaran atas Kain Yang Kinnaree tersebut, tak peduli biarpun kain itu sekarang hilang.

Tak lama setelah itu, Kapten Paul ditemukan tergeletak mati di rumahnya dalam keadaan dada tertvsuk pisau. Biarpun kejadian ini tampak seperti aksi perampokan dilihat dari beberapa barang berharga yang hilang, namun dilihat dari kondisi TKP, sepertinya Kapten Paul mengenal di pembvnvh, bahkan mungkin sebelumnya mereka sempat minum wine bersama.
 
Dari kesaksian salah satu pelayan, Kapten Paul memang mengundang seseorang ke kamarnya semalam. Seseorang yang istimewa yang biasanya selalu diundang ke kamarnya Kapten Paul. Siapa lagi kalau bukan Cheow.

Akan tetapi, selain tertusuk pisau, mereka juga mendapati mulut Kapten Paul menghitam sama persis seperti kondisi mulut Kapten Jean. Makanya mereka curiga kalau Kapten Paul juga diracun melalui wine yang diminumnya.
 


Pada saat yang bersamaan, Pudsorn dipanggil ke istana oleh Saraphee yang memberitahunya tentang kecurigaannya bahwa selama beberapa hari ini, Kinnaree tidak ada di istana. Setiap kali dia datang, pelayannya Kinnaree pasti bilang kalau dia lagi sakit, tapi pelayan istana lain tidak ada satu pun yang pernah melihatnya.

Sebenarnya wanita istana dilarang keluar istana tanpa izin, jadi sudah pasti Kinnaree menyelinap keluar diam-diam dan bergabung dengan para pemberontak yang ingin menggulingkan Raja. Karena Pudsorn terlibat dalam perkara ini, Saraphee memperingatkannya untuk berhati-hati karena mungkin Pudsorn tidak sadar kalau sekarang ini dia sedang menciptakan musuh yang tengah mengintainya.
 

Saraphee memang benar. Tepat saat Kinnaree dan Lookchan keluar istana tak lama kemudian, mereka mendadak diserang diculik sekelompok orang yang mau membvnvh Pudsorn. Untungnya In dan Robaire kebetulan ada di sekitar sana dan begitu mendengar teriakan Jeeb, mereka sontak bergegas mencari dan menyelamatkan kedua wanita itu.
 
 
Setelah itu, kedua pria meminta Pudsorn untuk menyelidiki wine yang diminum Kapten Paul. Mereka curiga Kapten Paul diracun dengan racun yang sama dengan Kapten Jean. Jika itu benar, maka pembunuh kedua Kapten bule itu adalah satu orang yang sama. Mungkin kedua Kapten ini dibvnvh karena mereka mengetahui rahasia gelap si pelaku.
 
 
Malam itu, Pudsorn tiba-tiba diserang seseorang di kamarnya. Keesokan harinya saat In dan Robaire datang, mereka mendapati semua orang di rumah Pudsorn menangis dengan memakai pakaian berkabung dan memberitahu mereka bahwa Pudsorn telah tiada. Hah?
 

Pastinya orang yang menyerang Pudsorn adalah Jan yang sekarang telah berhasil mengambil Kain Yang Kinnaree itu dan menyerahkannya kepada Kinnaree. Membvnvh Pudsorn juga merupakan perintah Kinnaree. 

Kinnaree senang banget, bahkan begitu menyentuh kain itu, dia langsung membayangkan dirinya memakai kain itu dengan baju kebesaran ratu, mungkin dia berniat memakainya setelah rencana pemberontakan mereka berhasil dan dia yang akan menjadi ratu baru. Puas dengan hasil kerja Jan, Kinnaree akhirnya melepaskan Juang dan membantu mereka untuk kabur ke luar kota.
 
 
Robaire sedih kehilangan Pudsorn, dia benar-benar menyukai Pudsorn, bahkan berencana melamarnya setelah kasus ini selesai. In pun begitu emosi dengan kemalangan yang terjadi pada Pudsorn hingga dia bertekad baja untuk segera menemukan pembvnvhnya.
 

Tapi saat dia menyelidiki kamarnya Pudsorn, dia merasa ada yang aneh karena tempat itu tidak tampak ada tanda-tanda perlawanan. Bahkan menurut pernyataan Jeeb sebagai orang pertama yang menemukan mayatnya Pudsorn, kamar ini tidak terkunci semalam, yang itu artinya, Pudsorn sendiri yang membukakan pintu kamarnya untuk si pelaku.

Kemungkinan si pelaku adalah orang yang dekat dengan Pudsorn, makanya Pudsorn percaya dan membiarkannya masuk. Alasannya dibvnvh kemungkinan besar karena kasus kematian kedua Kapten asal Perancis itu. In yakin kalau Pudsorn menyimpan suatu rahasia terkait kasus kematian kedua Kapten itu.
 


Terkait kematian Kapten Paul, walaupun Cheow awalnya menyangkal dirinya sebagai pembvnvh Kapten Paul, tapi sepertinya memang dia pelakunya, dan dia melakukannya atas perintah Kinnaree. 

Tapi sekarang setelah berhasil, Kinnaree malah mengkhianatinya dengan mengirim orang untuk membvnvhnya. Cheow berusaha kabur, tapi si pembunuh berhasil menyayat punggungnya.

Tak lama kemudian, In dan Robaire mendapat kabar bahwa Cheow ditemukan mengambang di sungai dalam keadaan kritis tapi masih hidup. Mereka pun segera memanggil Tabib untuk mengobatinya dan setelah dia sudah sadar, mereka pun langsung menginterogasinya. 
 


Cheow mengakui bahwa dia memang turut terlibat dalam kematian Kapten Paul, namun bukan dia yang membvnvh Kapten Paul. Dia hanya mencampur minumannya Kapten Paul dengan obat yang dia dapatkan dari seseorang yang berkata bahwa obat itu cuma akan membuat orang tertidur.

Tapi setelah meminum wine itu, Kapten Paul tiba-tiba merasa sakit. Sadar dirinya diracun, Kapten Paul sontak mengambil pisau untuk menyerang Cheow, tapi dia sudah terlalu lemah hingga akhirnya dia oleng dan terjatuh terkena pisaunya sendiri.
 

Sayangnya, saat In menanyakan siapa pelaku yang memberinya racun itu, Cheow malah berbelit-belit, menangis menyesali perbuatannya sambil meminum ramuan obatnya terus menerus. Lalu beberapa menit kemudian, Cheow tiba-tiba muntah darah lalu mati.

Jelas dia diracun melalui air yang diminumnya, ramuan obat dari tabib yang merawat Cheow. Pastinya tabib itu juga dibayar oleh Choi untuk membvnvh Cheow atas perintah Kinnaree. Tapi saat Saen pergi mengejar si tabib tak lama kemudian, dia malah menemukan si tabib sudah tergeletak mati.
 
 
Karena Kinnaree sudah mendapatkan apa yang dia mau, dia akhirnya mau kembali ke istana. Tapi tepat saat itu juga, dia malah melihat Hong Shin Sae ada di bawah rumahnya. Hong Shin Sae bisa tahu rumahnya karena pernah tak sengaja melihat Choi di pasar dan membuntutinya.

Tapi tentu saja sekarang dia kecewa menyadari kekasihnya ternyata bukan gadis biasa, melainkan selirnya Raja. Kinnaree sontak shock dan panik melihat Hong Shin Sae langsung pergi begitu saja.
 
 
Kinnaree sontak batal balik ke istana yang jelas saja membuat ayahnya marah karena Kinnaree sudah terlalu lama melanggar aturan istana dan bisa saja menghancurkan rencana besar mereka. 
 
 
Hong Shin Sae ingin memutus hubungan mereka karena dia tidak berani punya hubungan dengan wanitanya Raja, tapi Kinnaree merengek menolak putus hubungan, bahkan mengancam akan bvnvh diri hingga akhirnya Hong Shin Sae luluh.
 
 
Malam itu juga, In mendatangi rumah Pudsorn, sebenarnya dia sedih juga dengan kematian Pudsorn. Tapi... tiba-tiba saja dia melihat Pudsorn. Hah? Awalnya dia mengira kalau itu hantu... sampai saat Pudsorn mendadak teriak-teriak heboh mengira dia maling dan langsung menggebukinya dengan ganas.

Pfft! Ternyata dia beneran Pudsorn yang masih hidup, bahkan sangat sehat walafiat dan jelas seluruh keluarganya terlibat dalam sandiwara kematian Pudsorn ini. Jelas saja In langsung ngamuk-ngamuk lagi karena merasa dirinya dibohongi dan dibodohi. 

Parahnya lagi, saat Pudsorn hendak menjelaskan alasannya, In terus saja ngamuk-ngamuk menolak mendengarkan apa pun, menolak mempercayai apa pun. Akhirnya Pudsorn terlalu ragu untuk mengutarakan alasannya dan hanya memohon pada In untuk membantunya melanjutkan sandiwara ini, berusaha meyakinkannya bahwa dia punya alasannya sendiri yang tidak bisa dia ungkapkan pada In sekarang.
 


In kesal banget, tapi terpaksa dia mengikuti permainan mereka dan ikut bersandiwara mengkremasi 'mayat' Pudsorn. Yang lebih tidak In sangka, Ibunya sendiri dan Robaire ternyata juga sudah mengetahui masalah ini lebih dulu. In jadi makin kesal menyadari hanya dia seorang yang tidak tahu apa-apa padahal mereka satu grup (Kamunya sendiri susah diajak ngomong sih).
 


Pastinya semua sandiwara ini adalah rencananya Pudsorn dan Jan untuk menyelamatkan Juang. Kinnaree menawari Jan untuk bekerja padanya dengan janji imbalan yang sangat besar, tapi Jan lebih memilih pergi membawa ibunya ke luar kota.
 
 
Keadaan belum sepenuhnya aman. Di saat seperti ini, seharusnya Pudsorn diam saja di rumah. Tapi dia malah ceroboh dengan nekat keluar rumah untuk menemui Hong Shin Sae hanya untuk mendiskusikan jejak kandungan racun yang dia temukan pada tiga korban, Kapten Jean, Kapten Paul dan Cheow. 

Tapi dia tidak sadar kalau Hong Shin Sae sekarang mulai ragu untuk membantunya. Jeeb bisa melihat sikap Hong Shin Sae yang aneh. Sayangnya, Pudsorn tidak terlalu memikirkannya sebagai sesuatu yang mencurigakan saking percayanya pada gurunya tersebut.
 
 
Pudsorn pikir aman dan tidak ada orang yang memperhatikannya, tapi dia tidak sadar bahwa dia dilihat oleh Choi yang kebetulan berada ada di sekitar sana. Jelas saja saat Kinnaree mengetahui kebenaran ini, dia langsung murka menyadari Jan membohonginya. Tapi dia sengaja pura-pura tak tahu dan membiarkan Jan pergi bersama ibunya. 
 
 
Tapi sebelum pergi, Jan terlebih dulu menemui Pudsorn dan memberitahunya bahwa dia pergi hanya untuk menitipkan dan mengamankan ibunya di rumah saudaranya. Setelah itu Jan akan kembali untuk membalas budi pada Pudsorn dan melindunginya.

Jan sadar bahwa sandiwara mereka pasti akan segera terungkap, saat di pemilik Kain Yang itu mengetahuinya, nyawa Pudsorn akan berada dalam bahaya besar. Dia tidak punya waktu untuk memberi banyak informasi dan mengakhiri pertemuan mereka ini dengan menitipkan pesan untuk disampaikan pada In agar mereka berhati-hati terhadap Marquess Dharmathipbhadi (Ayahnya Kinnaree).

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments