Sinopsis Love Me If You Dare Episode 10

 Sinopsis Love Me If You Dare episode 10



Zi Yu mau turun ke apartemennya Yao Yao, Jin Yan tiba-tiba ikut keluar. Alasannya sih mau cari udara segar, padahal jelas-jelas dia mau ikutan ke rumah Yao Yao. heee! 

Tapi Yao Yao ternyata tidak ada di rumah. Zi Yu lalu menyuruh Jin Yan nelpon Yao Yao tapi Jin Yan malah menyuruh Zi Yu aja yang nelpon Yao Yao.

"Apa kalian berdua sedang perang dingin?"


Zi Yu akhirnya nelpon Yao Yao yang memberitahunya kalau dia sedang di kampus lagi foto wisuda. Zi Yu dan Jin Yan langsung pergi menjemput Yao Yao. Dalam perjalanan, barulah ketahuan kenapa Jin Yan tampak sangat kesal. 

Ternyata sudah dua hari ini Yao Yao tidak mau bertemu dengannya, tidak meneleponya, intinya selama dua hari ini Yao Yao mencuekkannya.

Yao Yao bersikap sangat ketus padanya karena Yao Yao bingung memilih antara karirnya di kantor atau bekerja padanya. Menurut Zi Yu, hal itu wajar saja karena dengan meminta Yao Yao bekerja padanya sama saja Jin Yan menyuruh Yao Yao untuk membuang semua ilmu yang dipelajarinya selama bertahun-tahun, lagipula pekerjaannya Jin Yan ini butuh dedikasi yang tinggi dan cukup melelahkan. Kalau Zi Yu jadi Yao Yao, dia juga pasti akan lebih memilih pekerjaan kantoran.


"Kau tahu apa yang harus kau lakukan sekarang?"

"Tidak, apa yang harus kulakukan?"

"Kau harus merayunya. Kalau kau tidak mau kehilangan asistenmu yang satu itu maka kau harus memperlakukannya bagai seorang ratu. Apapun yang terjadi kau harus memanjakannya. Wanita itu cukup sensitif. Kalau dia merasa tersentuh maka dia pasti akan memilihmu"


Sesampainya di kampus, mereka melihat Yao Yao sedang foto-foto bersama teman-temannya. Zi Yu memperhatikan cara Jin Yan menatap Yao Yao dan langsung menggodanya "Kukira kau benci pada wanita yang suka cekikin, bercanda tawa dan suka foto-foto?"

Jin Yan mau menghampiri Yao Yao tapi Zi Yu langsung melarangnya dan menyuruhnya kembali ke mobil saja karena Zi Yu takut kalau kehadiran Jin Yan malah akan membuat Yao Yao lari ketakutan, Yao Yao kan lagi ga mau ketemu Jin Yan sekarang ini.


Jin Yan akhirnya kembali ke mobil. Saat dia melihat Yao Yao datang, dia langsung geser ke jok sebelah agar Yao Yao nanti duduk di sampingnya. 

Tapi begitu melihat Jin Yan, Yao Yao langsung memilih duduk di jok depan. Ha! Bahkan selama dalam perjalanan, Yao Yao tidak mau sedikitpun melirik Jin Yan.


Mereka kemudian makan siang bareng di restoran. Jin Yan melakukan apa yang Zi Yu sarankan, merayu dan memanjakan Yao Yao dengan cara menuangkan segelas jus untuknya, membantu memisahkan daging ikan dari durinya untuk Yao Yao, bahkan bicara dengan nada manis pada Yao Yao. Kebetulan, Zi Yu ditelepon orang dan dia langsung memanfaatkan saat itu untuk meninggalkan mereka berduaan.


"Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan?" tuntut Yao Yao.

"Masak kau tidak tahu? Aku berusaha memanjakanmu"

"Memanjakanku? Agar aku tetap jadi asistenmu?"

"Bukan cuma itu saja. Kurasa kita harus berbaikan"


Tapi saat Zi Yu kembali, bukannya membantu Jin Yan, dia malah menyemangati Yao Yao untuk memakan semua makanan yang Jin Yan pesan ini tanpa perlu merasa harus jadi asistennya. Jin Yan langsung kesal, sebenarnya Zi Yu itu memihak siapa?

"Tentu saja... aku selalu setia pada Jian Yao"


Setelah selesai makan, Yao Yao berkata kalau dia tidak bisa bermain bersama mereka lagi karena dia harus belanja sekarang. 

Tapi Zi Yu bersikeras mau ikut dengan alasan kalau mereka akan memanjakan Yao Yao bagai seorang ratu hari ini. Jin Yan tentu saja menyetujui usul Zi Yu.

Di supermarket, Zi Yu membuat-buat alasan untuk meninggalkan mereka berduaan. Tiba-tiba Jin Yan mengambil sebotol permen dan berkata "Hei ratuku, mau permen bebas gula?"

"Kenapa kau ikut-ikutan dia memanggilku seperti itu?"

"Jangan cemas, aku melakukannya dengan ikhlas, aku tidak mengharapkan balasan."


"Aku mau yang rasa itu" kata Yao Yao samil nunjuk permen rasa lain

"Baik, ratuku" Jin Yan mengambilkannya lalu menyerahkannya tapi dia tidak mau melepaskannya begitu saja "Apa kita sudah berbaikan?"

"Baiklah, baiklah, kita sudah berbaikan. Kau menakutiku"


"Ah, saya senang bisa melayani ratu"

"Berhentilah memanggilku seperti itu"

"Baiklah... ratuku mau makan apa lagi?"


Dalam perjalanan pulang, Jin Yan dengan pedenya memberitahu Zi Yu kalau Yao Yao sudah setuju untuk tetap jadi asistennya. Zi Yu ragu, itu beneran atau cuma perkiraan Jin Yan saja. Perkiraan saja, jawab Jin Yan.


Jin Yan sedang mandi saat Yao Yao masuk ke apartemennya. Zi Yu mengajaknya minum wine tapi Yao Yao lebih memilih minum susu. Lalu tiba-tiba saja Zi Yu menanyakan sesuatu yang membuatnya hampir tersedak "Kau menyukai Jin Yan kan?"

Awalnya, Yao Yao berusaha menyangkal tapi pada akhirnya "Jangan bilang sama dia"

Pfft! Zi Yu langsung ketawa mendengarnya "Jangan cemas, aku pasti tidak akan memberitahu dia"


Yao Yao sangat yakin kalau Jin Yan itu tidak menyukainya. Karena Jin Yan pernah memberitahunya untuk mencari pacar, kalau Jin Yan menyukainya maka tidak mungkin Jin Yan akan berkata seperti itu padanya. 

Zi Yu meyakinkan Yao Yao kalau Jin Yan itu berbeda dari kebanyakan cowok, Jin Yan itu orang IQ-nya tinggi tapi EQ-nya nol, dan lagi Jin Yan itu tidak pernah berhubungan dengan wanita.

Apalagi dia itu orang yang tingkat arogansi dan kenarsisannya sangat tinggi. Orang seperti Jin Yan baru akan sadar dan menyesali dirinya jika Yao Yao sudah terlanjur menikah dengan pria lain. 

Zi Yu mengaku, sebenarnya dia senang dan lega ada seorang wanita yang akhirnya menyukai Jin Yan, dulu dia mengira kalau Jin Yan akan menua dan mati seorang diri.


"Jian Yao, aku tidak pernah melihatnya begitu peduli pada seorang wanita. Jin Yan itu tidak tahu apapun tentang hubungan. Jadi terkadang, kitalah yang harus mengambil langkah lebih maju" 

Bahkan untuk menjadi satu-satunya teman Jin Yan, Zi Yu mengaku kalau dia butuh usaha ekstra. Karena itulah, sebagai satu-satunya temannya Jin Yan, Zi Yu meminta Yao Yao untuk memberi Jin Yan lebih banyak waktu dan kesempatan.


Saat Jin Yan datang, dia langsung cemas karena dia melihat wajah Yao Yao memerah. Yao Yao malu dan langsung cari-cari alasan untuk menghindar dan pulang sekarang juga.


Keesokan harinya, Yao Yao curhat ke temannya tentang kebingungannya harus memilih bekerja untuk bu presdir atau Jin Yan. 

Temannya yakin kalau Yao Yao pasti akan lebih memilih bekerja untuk si profesor ganteng karena 2 hari yang lalu dia pernah memergoki Yao Yao membaca buku-buku hukum.


Jin Yan dan Zi Yu video call lagi dengan Susan. Jin Yan menanyakan tentang hasil pemeriksaan DNA mayat yang terbakar di mobil bu presdir. Susan mengatakan bahwa mayat itu adalah mayat bernama Jiang Hao. 

Jin Yan langsung tahu siapa Jiang Hao karena orang itu dulu adalah salah satu dari 27 korban flower cannibal. Dia disiksa oleh Tommy selama 20 hari berturut-turut sebelum akhirnya dia diselamatkan FBI berkat informasi dari Jin Yan.

Zi Yu tidak mengerti kalau Jin Yan lah yang membantu menyelamatkan Jiang Hao lalu kenapa sekarang Jiang Hao malah mengejar Jin Yan? 

Susan menduga kemungkinan peristiwa traumatis yang dialami Jiang Hao itu membuatnya menderita PTSD dan akhirnya malah berubah jadi penjahat dan mengulang kembali penyiksaan yang pernah dialaminya pada orang lain sebagai upaya untuk melepaskan rasa sakit yang pernah dialaminya dulu atau mungkin pula dia memang sengaja menyerang orang-orang yang ada hubungan dengan trauma yang pernah dialaminya itu.


Tapi Jin Yan punya dugaan lain. Dia menduga mungkin Jiang Hao itu sejak awal sudah membohongi mereka semua. Mungkin dia sejak awal dia bukan korban tapi rekannya Tommy. 

Dan saat FBI berhasil menangkap Tommy, Jiang Hao menyadari dia tidak bisa menghindar dan akhirnya memutuskan untuk pura-pura jadi salah satu korban. Tapi masalahnya, sekarang dia sudah mati dan entah dugaan mana yang benar. 

Susan bertanya-tanya, apakah dengan kematian Jiang Hao, kasus ini akhirnya selesai dan Jin Yan ingin menutupnya? Tidak, jawab Jin Yan. Susan setuju.


Zi Yu heran kenapa Jin Yan dan Susan tidak ingin menutup kasus ini begitu saja? Jin Yan mengaku kalau dia dan Susan sama-sama berpikir kalau Jiang Hao itu bukan flower cannibal no.2 yang asli. 

Dia yakin kalau Jiang Hao itu hanya orang yang dimanfaatkan oleh dalang utama. Dan karena ini baru dugaan, Jin Yan meminta Zi Yu untuk menyembunyikan masalah ini dari Yao Yao.


Yao Yao jalan-jalan keliling kampus bersama temannya. Di tengah jalan, mereka berpapasan dengan mahasiswi baru yang ternyata sepupunya temannya Yao Yao. 

Mereka terus ngobrol hingga mereka sampai pada topik membicarakan Jin Yan. Temannya Yao Yao menggodai Yao Yao lagi.


Sore harinya, Jin Yan masuk ke rumah Yao Yao dan langsung memakan permen yang tersaji di meja. Yao Yao memberitahunya kalau permen itu dibuat sendiri oleh temannya dan meminta Jin Yan untuk tidak makan terlalu banyak karena sebentar lagi mereka akan makan malam. 

Tapi Jin Yan mengacuhkannya dan terus saja memakani permen itu. Tapi begitu Yao Yao berkata kalau dia masak ikan, Jin Yan langsung membuang permennya.


Saat mereka mulai makan, Jin Yan langsung bertanya apa yang Yao Yao dan temannya bicarakan tadi? Apa tentang dirinya? Yao Yao langsung menyangkalnya dengan canggung. Jin Yan tentu saja tidak percaya apalagi kebiasaan Yao Yao adalah mengulang kembali obrolan apa saja yang dia dan temannya bicarakan.

Jadi berhubung hari ini Yao Yao bungkam, Jin Yan jadi punya dua dugaan. Dugaan pertama, Yao Yao dan temannya tidak membicarakan tentang apapun. Tapi itu tidak mungkin mengingat mereka teman baik. 

Jadi jawabannya pasti dugaan yang kedua, mereka membicarakan tentang dirinya lagipula belakangan ini kan Jin Yan sudah jadi pusat hidupnya Yao Yao.


"Bo Jin Yan, bisa tidak kau jangan terlalu sombong? Makanlah"

"Apa yang kalian bicarakan tentangku?"

"Makanlah"

"Katakan padaku"

"Makan saja"


Di kantor polisi, Xun Ran berhasil menemukan informasi tentang Jiang Hao yang menyewa sebuah apartemen di bagian utara kota. 

Begitu Jin Yan mendapat informasi ini dari Xun Ran, dia langsung pergi mengecek tempat itu bersama Zi Yu dan Yao Yao.

Dalam perjalanan, Jin Yan memberitahu mereka bahwa polisi sudah sepakat untuk bekerja sama dengannya jadi mulai sekarang dia akan jadi konsultan kasus-kasus pembunuhan dan kasus-kasus lain yang menarik perhatiannya. 

Jin Yan juga memanfaatkan kesempatan ini untuk membujuk Yao Yao jadi asistennya lagi, untuk menangani kasus kan dia butuh asisten. Jin Yan bahkan memberitahu Yao Yao kalau bu presdir itu sebenarnya tidak terkesan dan tidak mengerti sedikitpun tentang segala kelebihan dan kemampuan Yao Yao. Di jok belakang, Zi Yu berusaha keras menahan tawa gelinya.


"Baiklah" kata Yao Yao.

Tapi Jin Yan tidak dengar dan terus saja nyerocos "Kesempatan ini sangat langka, pertimbangkan baik-baik... kau bilang apa tadi?"

Yao Yao memperlihatkan surat yang menyatakan kalau dia diterima di kepolisian Cina "Terima kasih karena kau telah memberiku kesempatan baik. Di masa depan, tolong panggil aku opsir polisi Jian. Sebagai asistenmu, aku harus mengikuti gayamu. Sekarang, kau bisa memberitahu orang di belakang (Zi Yu) 'aku kan sudah bilang, dia pasti akan setuju'"

Zi Yu heran, dari mana Yao Yao tahu kalau Jin Yan pernah berkata seperti padanya? Yao Yao dengan pedenya berkata kalau bukan Jin Yan saja yang bisa menganalisa orang.

"Kau jadi semakin memahaminya"

"Jadi apa yang kukatakan waktu itu memang benar"

"Apa?"

"Kau dan temanmu membicarakan tentangku"


Setibanya di apartemennya Jiang Hao, mereka menemukan sebuah kamar khusus yang seluruh dindingnya dipenuhi foto-fotonya Jin Yan dan semua orang yang dekat dengannya termasuk Yao Yao. Jin Yan lalu meminta Xun Ran untuk mengepak semua foto-foto itu.


Malam harinya, Yao Yao masih cemas, apa benar-benar sudah tidak ada orang yang menguntit Jin Yan sekarang. Jin Yan ragu tapi kemudian dia menenangkan Yao Yao dengan menjawab iya lalu meminta sekali lagi agar Yao Yao mau pindah tinggal bersamanya. 

Tapi Yao Yao masih bersikeras menolaknya. Jin Yan tidak mengerti kenapa, bukankah sebagai asisten itu artinya Yao Yao harus selalu bersamanya 24 jam? Yao Yao bersikeras kalau dia butuh tempat sendiri dengan alasan siapa tahu suatu hari nanti dia punya pacar. Jin Yan cemburu dan langsung pergi.


Setelah Jin Yan keluar, Yao Yao melihat berbagai koleksi file milik Jin Yan sampai akhirnya dia menemukan sekotak informasi tentang kasus flower cannibal serial killer. 

Yao Yao langsung membaca semua informasi kasus itu dan mendapati sebuah informasi bahwa Jin Yan pernah ditangkap oleh si flower cannibal selama kurang lebih setengah tahun (oooh, ternyata ini jawaban waktu dia disekap dan disiksa di adegan opening episode 1).

Selama dalam penangkapannya, Jin Yan banyak kehilangan darah dan menderita luka berat, termasuk beberapa organ dalamnya. 

Saat dia akhirnya berhasil diselamatkan, dia dirawat di rumah sakit selama 4 hari dan 4 malam sebelum akhirnya dia selamat dari kondisi kritis. 

Setelah itu Jin Yan memberikan semua informasi yang dia ketahui selama dalam masa penyekapannya. Dan berkat informasi dari Jin Yan itulah, FBI berhasil menangkap Tommy dan menyelamatkan 27 orang korban lainnya tapi ada pula beberapa nyawa yang tidak berhasil diselamatkan.


Yao Yao menangis membaca semua file itu. Saat Jin Yan kembali, Yao Yao langsung menuntut Jin Yan untuk memperlihatkan semua bekas luka di tubuhnya.

"Tidak ada wanita yang pernah melihatnya."

"Aku asistenmu. Aku boleh melihatnya"


Jin Yan akhirnya membuka kemejanya dan Yao Yao langsung menangis begitu melihat semua bekas luka Jin Yan. 

Yao Yao mengulurkan tangan ingin menyentuhnya tapi Jin Yan melarangnya dengan alasan rasanya geli.


Sementara itu, seorang wanita terlihat sendirian di tengah-tengah hutan. Dia sedang membaca sms saat tiba-tiba saja seseorang menggorok lehernya lalu membawa lari uang dan ponselnya.


Keesokan harinya, Zi Yu datang membawakan sarapan untuk Yao Yao. Zi Yu sudah dengan dari Jin Yan tentang Yao Yao yang sudah membaca file kasus flower cannibal. 

Zi Yu memberitahunya bahwa biasanya Jin Yan tidak pernah membiarkan orang lain  melihat-lihat file kasus itu bahkan ibu dan kakaknya pun tidak pernah melihatnya.

"Kau pernah melihatnya?"

"Iya"

"Kau pasti sudah banyak membantunya untuk sembuh"

"Tidak ada yang bisa membantunya, dia sembuh sendiri"


Setelah sarapan, Jin Yan, Yao Yao dan Xun Ran pergi ke kantor polisi. Hari ini adalah hari pertama Yao Yao bekerja. Xun Ran lalu mengantarkan mereka ke sebuah ruangan khusus yang nantinya akan jadi kantor mereka. 

Yao Yao lalu menceritakan keputusannya untuk jadi asistennya Jin Yan ini pada sahabatnya. Sahabatnya Yao Yao sangat mendukung keputusannya itu.


Tiba-tiba sepupunya sahabatnya Yao Yao menghampiri sahabatnya Yao Yao dan memperkenalkannya pada seorang pria yang ingin jadi pacarnya sepupunya meminta agar sahabatnya Yao Yao itu membantunya menilai pria itu. 

Mereka kemudian jalan-jalan dimana sahabatnya Yao Yao mulai menanyai pria itu tentang berbagai hal kayak mertua menginterogasi calon menantu.


Tapi tiba-tiba pria itu melihat sesuatu yang menarik perhatiannya tak jauh dari sana. Mereka bertiga masuk ke tengah hutan dan langsung kaget melihat mayat seorang wanita.



Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments