Sinopsis Hotel King episode 3 - part 2

 Sinopsis Hotel King episode 3 - part 2



Mo Ne teringat kalau dia pernah menanyakan pada Jae Wan tentang satu-satunya jam yang selalu dipakai ayahnya tapi saat dia meninggal jam itu malah menghilang, dan Jae Wan mengaku kalau dia tidak tahu apa-apa tentang jam tangan itu. 

Mo Ne lalu membalik jam tangannya dan melihat ukiran C.L di belakang jam tangan itu. Mo Ne jadi semakin yakin kalau Jae Wan-lah pelakunya dan langsung pergi untuk mencari Jae Wan.



Jae Wan sendiri masih sibuk untuk menyenangkan Wang Li Chin. Sebagai permintaan maaf, Jae Wan mengganti wine-nya dengan wine yang jauh lebih mahal. Dan dengan wine baru itu, akhirnya Jae Wan bisa sedikit menyenangkan Wang Li Chin.


Tepat saat itu, Mo Ne tiba-tiba menerobos masuk dan langsung melabrak Jae Wan, menuntut Jae Wan untuk memberinya penjelasan akan apa yang telah Jae Wan lakukan pada ayahnya. 

Saat Jae Wan tidak menjawabnya, Mo Ne langsung menyiram Jae Wan dengan sebotol wine sementara Wang Li Chin memperhatikan kejadian itu dengan senang.



Setelah Mo Ne pergi, Wang Li Chin langsung memuji-muji Mo Ne. Dan kejadian itu langsung dimanfaatkan oleh Wang Li Chin untuk menolak kerja sama dengan Ciel dengan alasan tidak bisa mempercayakan pelanggannya pada hotel yang general managernya tidak dihormati oleh pegawainya.


Di lobi, Jae Wan yang sedang marah langsung menyeret Mo Ne. Woo Hyun ingin menyelamatkan Mo Ne tapi Go San langsung mencegahnya. Go San yakin kalau kali ini, Mo Ne lah yang salah apalagi kontrak kerja sama dengan Wang Li Chin itu sangat penting. 

Woo Hyun tahu pentingnya kontrak ini, karena itulah dia tidak mengerti kenapa Mo Ne membuat kekacauan itu padahal banyak hal yang dia takuti.


Jae Wan menyeret Mo Ne ke water park tempat dimana ketua Ah meninggal, tanpa menyadari bahwa mereka sedang diawasi oleh seseorang di kegelapan. Jae Wan memaksa Mo ne untuk melihat dan mengakui tempat ayahnya bunuh diri di kolam renang itu.

Jae Wan memberitahu Mo Ne bahwa hasil otopsi ketua Ah menyatakan dia tidak dibunuh tapi bunuh diri, ditambah lagi ada catatan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa ketua Ah menderita depresi dan skizofrenia.


Tapi Mo Ne tetap tidak bisa mempercayai Jae Wan apalagi karena Jae Wan pernah berbohong kalau dia tidak tahu menahu tentang jam tangan ayahnya, dia lalu memperlihatkan jam tangan ayahnya pada Jae Wan tapi Jae Wan langsung merebutnya dan mengatakan kalau jam tangan itu ada padanya karena ketua Ah sendiri yang memberikannya padanya.

Mo Ne langsung tertawa geli mendengarnya, sama sekali tidak percaya kalau ayahnya akan memberikan jam tangan pemberian kakeknya pada bajing** seperti Jae Wan.

"Kau kan? Orang yang membunuh ayahku?" tuduh Mo Ne


Saat Jae Wan menuduhnya gila, Mo Ne langsung bertanya apakah Jae Wan akan membuatnya menjadi orang gila seperti ayahnya. Tapi Mo Ne meyakinkan Jae Wan bahwa kali ini dia tidak akan berhasil.

"Aku akan melaporkanmu"

"Laporkan saja!" teriak Jae Wan "Laporkan saja dan temukan apapun yang kau inginkan dan keluarlah dari Ciel! KUMOHON!"

Teriakkan Jae Wan itu langsung membuat Mo Ne sangat terkejut sampai dia tidak bisa berkata-kata. 


Setelah Jae Wan pergi meninggalkannya sendirian, Mo Ne tiba-tiba membayangkan kejadian yang terjadi pada malam kematian ayahnya. Dia membayangkan melihat pesta kolam renang dan mayat ayahnya yang terjatuh di kolam renang.

Mo Ne langsung menangis saat dia membayangkan melihat mayat ayahnya mengambang di kolam renang "Ayah, pasti sakit sekali. Pasti dingin sekali... ayahku"


Tiba-tiba dari belakangnya sebuah tangan seorang pria langsung mendorong kepala Mo Ne kedalam kolam renang, Mo Ne berusaha memberontak tapi tangan itu jauh lebih kuat darinya dan terus menenggelamkan kepala Mo Ne sampai dia pingsan.


Woo Hyun mondar-mondir dengan cemas menunggu Mo Ne. Dan saat dia melihat yang kembali ke hotel cuma Jae Wan, dia langsung bertanya dimana Mo Ne. Saat Jae Wan memandangnya dengan curiga, Woo Hyun cepat-cepat beralasan kalau dia mencari Mo Ne karena tadi dia memesan room service tapi tidak ada di kamarnya.

Woo Hyun jadi curiga jangan-jangan Jae Wan membawa Mo Ne ke water park tempat kematian ketua Ah. Dan saat Jae Wan berlalu pergi tanpa memberinya jawaban, Woo Hyun langsung tahu bahwa kecurigaannya memang benar. 


Woo Hyun langsung pergi ke water park dengan cemas dan menemukan Mo Ne terbaring pingsan di tepi kolam renang. Woo Hyun langsung melakukan CPR sambil memohon agar Mo Ne tetap hidup. Setelah beberapa kali CPR, Mo Ne berhasil diselamatkan tapi langsung pingsan lagi.


Setelah itu, Woo Hyun membawa Mo ne kembali ke kamar dan memanggil dokter yang memberitahu kalau Mo Ne hanya mengalami shock ringan dan akan baik-baik saja saat dia bangun nanti. Woo Hyun jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Mo Ne.


Woo Hyun lalu mendatangi kantornya Jae Wan dan memberitahukannya tentang keadaan Mo Ne tapi Jae Wan malah cuek. Woo Hyun heran dengan sikap Jae Wan, apa dia tidak mau mengunjungi Mo Ne. Semua ini kan terjadi gara-gara Jae Wan yang membawa Mo Ne water park.

"Dia jatuh ke air itu salahnya sendiri" ujar Jae Wan cuek

Woo Hyun sangat yakin kalau Mo Ne tidak mungkin menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam kolam renang tempat ayahnya meninggal. Bahkan sekalipun Mo Ne terpeleset, kenapa dia sampai pingsan disana. 

Tapi Jae Wan tetap cuek dan menyuruh Woo Hyun untuk tidak memperbesar masalah dengan spekulasi yang tidak berguna. Woo Hyun ingin protes tapi Jae Wan langsung menyuruhnya keluar. Tapi setelah Woo Hyun pergi, Jae Wan tampak memikirkan sesuatu lalu beranjak pergi.


Joong Goo sedang bercanda tawa dengan keluarganya saat Jae Wan datang menemuinya secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Joong Goo jadi heran kenapa Jae Wan datang secara mendadak seperti ini, apakah dia sudah bisa meyakinkan Wang Li Chin.

"Anda sangat memuja Da Bae, bukan?" tanya Jae Wan

Jae Wan memberitahu Joong Goo bahwa bagi ketua Mo Ne juga seorang putri yang sangat mengagumkan sama seperti Da Bae. Dan Mo Ne juga sama kekanak-kanakannya seperti Da Bae.

"Apa anda berusaha membunuh Mo Ne?" tanya Jae Wan. 


Joong Goo sama sekali tidak menyangkalnya tapi dia beralasan bahwa dia melakukannya demi Jae Wan, karena di antara Jae Wan dan Mo Ne hanya akan ada satu yang bisa naik ke puncak. Pengakuan Joong Goo itu membuat Jae Wan yakin kalau insiden burung mati itu juga pasti ulah Joong Goo.

"Tolong berhentilah sekarang. Aku pasti akan berhasil mendapatkan kontrak dengan Wang Li Chin. Setelah itu, aku akan mengumumkan dengan bangga siapa aku yang sebenarnya. Mo Ne juga akan tahu siapa aku. Pada saat itu, para direktur tidak akan bisa mengacuhkanku"

Joong Goo terlihat tidak terlalu menyukai ide itu tapi saat Jae Wan bertanya apakah Joong Goo tidak menyukai idenya, dia langsung menyangkalnya dan hanya mengatakan kalau dia agak kecewa karena sepertinya Jae Wan tidak terlalu membutuhkannya lagi sekarang.


Jae Wan terlihat agak gemetar ketakutan saat dia berusaha menyangkalnya, Jae Wan beralasan kalau dia melakukannya hanya untuk melepaskan sedikit beban Joong Goo.

"Hubungan darah bisa menakutkan. Merubah Jayden ku yang baik menjadi orang yang kasar" Joong Goo mengatakannya sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya dengan keras dan Jae Wan langsung gemetar ketakutan mendengar ketukan tongkat itu. 

Sambil menatap tajam Jae Wan, Joong Goo memperingatkan Jae Wan untuk tidak kehilangan kontrol pada Mo Ne karena jika tidak maka Joong Goo akan membenci Mo Ne. Peringatan itu membuat Jae Wan jadi semakin gemetar ketakutan sampai-sampai dia harus mengepalkan tangannya yang gemetaran.


Jae Wan lalu pergi ke kamar Mo Ne yang sudah sadar, bukan untuk menjenguknya tapi untuk berteriak mengingatkan Mo Ne bahwa dia ketakutan, jadi sebaiknya Mo Ne pergi saja. Jae Wan memperingatkan Mo Ne bahwa dia tidak akan menemukan apapun seberapa banyak pun dia berusaha, karena itulah sebaiknya dia pergi sebelum terluka. 

Perkataan Jae Wan itu membuat Mo Ne jadi tahu apa yang Jae Wan inginkan dengan menyingkirkannya dan ayahnya, Jae Wan pasti mengincar Ciel. Jae Wan marah dengan tuduhan itu, tapi dia berusaha menahan kemarahannya dan langsung pergi.


Anak buah Joong Goo memberinya sebuah USB yang berisi rekaman CCTV saat Jae Wan menyeret Mo Ne ke water park dan pertengkaran mereka di pinggir kolam renang.

Saat Joong Goo teringat perkataan Jae Wan yang ingin mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya pada semua orang termasuk Mo Ne, Joong Goo langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Belum saatnya, Jayden" ujar Joong Goo

Didalam rekaman itu juga ada rekaman saat seorang pria yang dari belakang sosoknya mirip dengan Jae Wan sedang mendorong Mo Ne ke kolam renang dan berusaha menenggelamkannya.


Keesokan harinya, Woo Hyun gelisah menunggu kabar dari seseorang aka Mo Ne bahkan saat Go San menerima telepon, Woo Hyun langsung penasaran siapa yang menelepon. Tapi sayangnya, yang menelepon hanya salah seorang tamu.

Manager Jang datang untuk mengeluhkan Mo Ne yang terus membuat masalah, kali ini Mo Ne tidak mau makan makanan apapun yang diberikan padanya. Saat manager Jang bertanya-tanya apakah mereka harus membuat bubur berlian, Woo Hyun langsung menawarkan diri untuk mengantarkan bubur berlian untuk Mo Ne.

Sikap Woo Hyun itu membuat manager Jang jadi curiga kenapa Woo Hyun sebaik ini pada Mo Ne. Apakah dia berpikir untuk mengabdi pada Mo Ne karena dia yakin kalau Mo Ne akan berhasil mengambil alih hotel.


Woo Hyun berusaha menghibur Mo Ne dengan membuat lelucon tapi Mo Ne sama sekali tidak bereaksi apapun dan terus merenung menatap keluar jendela. 


Karena candaannya tidak berhasil, maka Woo Hyun berusaha menggunakan cara lain untuk membuat Mo Ne memperhatikannya.

"Sebenarnya kami merahasiakannya karena permintaan ketua Ah"

Cara itu akhirnya berhasil membuat Mo Ne berpaling pada Woo Hyun, dia lalu memberitahu Mo Ne kalau sebenarnya Ciel memiliki sebuah kebun yang bernama 'kebun Mo Ne'. Woo Hyun memberitahu kalau ketua Ah sendiri yang menanam bunga-bunga di kebun itu.

"Ketua Ah ingin memberikan kebun itu untukmu sebagai hadiah saat bunga-bunganya mekar. Kami sebenarnya ingin menutup mulut kami sampai saat semua bunganya mekar. Kami ingin memenuhi janji ketua, tapi aku tidak bisa menyimpan rahasia" kata Woo Hyun


Mo Ne lalu pergi ke kebun bunganya dan langsung menangis saat dia melihat ukiran nama kebunnya. Dia mulai mengelilingi kebunnya yang luas saat dia melihat manager Baek sedang menyirami bunga-bunganya.


Mereka lalu duduk bersama saat manager Baek menceritakan pada Mo Ne bahwa ketua Ah sendiri yang meminta manager Baek untuk menanam bunga-bunga di kebun untuk berjaga-jaga siapa tahu terjadi sesuatu padanya.

"Ahjumma, kau siapa sebenarnya? Sejak awal, kau selalu mengamatiku kan?" tanya Mo Ne

Saat manager Baek langsung menyangkalnya, Mo Ne langsung bertanya curiga apakah ayahnya benar-benar mempercayakan hadiah untuknya pada manager Baek.

"Apa kau pikir hadiah yang sebenarnya ingin ketua Ah berikan padamu adalah kebun ini? Ketua sebenarnya ingin memberimu sebuah tempat dimana kau bisa mengatur napas walau cuma sesaat sambil melindungi hutan yang terlihat seperti hotel ini" 


Tapi setelah memperhatikan Mo ne, sekarang manager Baek yakin kalau Mo Ne sepertinya kesulitan untuk merawat kebun ini apalagi jika dia harus mengurusi Ciel. Manager Baek lalu pamit pergi dan meminta Mo Ne sebagai pemilik kebun untuk merawat semua bunga-bunganya agar tidak layu.

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu?" tanya Mo Ne

Maka manager Baek pun mulai mengatakan apa yang pernah ketua Ah ceritakan padanya. 

"Booksoon ku. Putriku Booksoon. Saat dia kecil kami khawatir karena dia terlambat merangkang. Tapi pada suatu hari, tiba-tiba dia langsung berdiri. Bukankah dia berbeda? Booksoon ku, apa kau tahu apa kata pertama yang diucapkannya? Bukan ibu, tapi a...yah"


Mendengar semua itu membuat Mo Ne langsung menangis, dan manager Baek langsung menyuruhnya untuk tidak menangis lagi dan tidak perlu takut pada siapapun. Setelah manager Baek pergi, Mo Ne langsung menangis sedih memanggil-manggil ayahnya.


Jae Wan sedang mondar-mandir di kantornya dengan gelisah, tapi saat dia menerima email tentang informasi Wang Li Chin, Jae Wan langsung tersenyum senang.


Setelah itu, Jae Wan pergi sendiri mengantarkan makanan dan wine untuk Wang Li Chin yang langsung menolaknya jika Jae Wan cuma berniat membicarakan masalah kontrak. Jae Wan meyakinkannya bahwa dia tidak akan membicarakan apapun tentang kontrak dan makanan itu hanya dia persiapkan khusus hanya karena dia merasa tidak enak kalau Wang Li Chin pergi begitu saja.

Karena Wang Li Chin yakin kalau Jae Wan tidak akan membicarakan kontrak, maka dia pun mau menerima makanan dan wine itu. Setelah Wang Li Chin mencicipi wine-nya, Jae Wan langsung bertanya apakah wine itu sudah sesuai dengan seleranya dan Wang Li Chin langsung memuji-muji rasa wine itu dengan senang.

"Menarik sekali, bagaimana bisa ketua Wang yang punya pengetahuan mendalam tentang wine, tidak bisa membedakan antara wine mahal yang anda minum kemarin dengan wine murah yang anda minum sekarang" ujar Jae Wan

Saat Wang Li Chin marah-marah, Jae Wan langsung mengungkapkan semua kecurangan yang pernah dibuat oleh Wang Li Chin di berbagai tempat demi keuntungan pribadinya.


Wang Li Chin pernah mengatakan kalau dia menderita radang hidung dan karena itulah setiap kali Wang Li Chin tinggal di hotel di luar negeri, dia suka sekali mengeluhkan kelembapan dan suhu kamar. Wang Li Chin juga pernah mengatakan kalau dia alergi wasabi tapi Jae Wan punya bukti foto-foto yang memperlihatkan kalau Wang Li Chin pernah makan sushi tepat 2 hari setelah dia mengatakan kalau dia alergi wasabi.

Wang Li Chin juga pernah menuduh sebuah toko perhiasan menghilangkan cincinya, padahal dari rekaman kamera CCTV, Wang Li Cin tidak pernah memakai cincin. Wang Li Chin juga pernah menuduh sebuah restoran memberinya makanan yang membuatnya keracunan makanan, tapi waktu Wang Li Chin dirawat di rumah sakit, ternyata dia cuma di infus vitamin.


Jae Wan yakin kalau semua kekacauan yang dibuat Wang Li Chin kemarin pasti hanya karena dia ingin membuat kesepakatan kontrak dengan harga yang sangat rendah. Mendnegar tuduhan itu, Wang Li Chin sama sekali tidak menyangkalnya, tapi dia langsung menantang Jae Wan memangnya apa yang akan Jae Wan lakukan.

"Mulai besok perbuatan kerji anda akan diketahui oleh semua hotel diseluruh dunia yang bekerja sama dengan travel dari Cina"

Wang Li Chin langsung marah "Awas kau! Kau bahkan tidak akan punya kesempatan untuk menyesalinya!"

"Saya sudah menyesalinya, saat pegawai saya berlutut dihadapan anda" ujar Jae Wan kesal

Tapi dia berusaha bersabar dan meminta Wang Li Chin untuk duduk agar mereka bisa membuat kesepakatan.


Akhirnya kesepakatan kerja sama dengan Wang Li Chin pun berhasil ditanda tangani. Acara penanda tangannya itu diwarnai berbagai reaksi, ada Joong Goo yang senang dan ada beberapa direktur yang bertepuk tangan setengah hati.

Setelah acara penanda tanganan selesai, Wang Li Chin menjabat tangan Jae Wan, tapi langsung cepat-cepat menarik kembali tangannya dengan jijik.



Saat Woo Hyun pergi mengantarkan makanan untuk Mo Ne dengan senyum lebar, ada seorang pelayan yang melewatinya sambil diam-diam melirik Woo Hyun dengan cara mencurigakan, tapi Woo Hyun sama sekali tidak menaruh perhatian pada pelayan itu.

Saat Woo Hyun tiba di kamarnya, Mo Ne ternyata sedang tidak ada. Tapi ada sebuah rekaman di laptop yang memperlihatkan rekaman Jae Wan yang sedang menyeret Mo Ne dan seorang pria yang sosoknya mirip Jae Wan sedang mendorong dan berusaha menenggelamkan Mo Ne. 

Woo Hyun langsung marah mengira orang yang menenggelamkan Mo Ne adalah Jae Wan dan langsug pergi mencari Jae Wan.


Jae Wan sedang berpidato memberitahukan kabar gembira pada semua pegawai tentang tercapainya kesepakatan kontrak kerja sama dengan travel Cina. Dalam acara itu pula, Jae Wan memberitahukan bahwa dia telah merekrut beberapa pegawai terbaik dari seluruh hotel di dunia untuk bekerja di Ciel. 


Dan masuklah keempat pegawai baru Ciel yang selama ini menyamar sebagai tamu dan langsung membuat semua pegawai tercengang. 


Acara mereka tiba-tiba terganggu saat Woo Hyun tiba-tiba datang dan langsung naik ke podium dan bertanya kenapa Jae Wan melakukan itu (menenggelamkan Mo Ne).

"Apa yang kau bicarakan?" Jae Wan tidak mengerti

"Kenapa kau melakukan itu pada nona?!" teriak Woo Hyun sambil menarik kerah baju Jae Wan

Tepat saat itu, Mo Ne juga baru datang dan melihat Woo Hyun dan Jae Wan saling menatap kesal.


Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments